Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Perhatian Lain
Suasana makan malam kali ini cukup hening. Nayla sedari tadi terus diam, sementara Rega sendiri tidak ingin bicara. Ia pikir ini lebih bagus daripada banyak bicara yang ia tahu akan berakhir dengan perdebatan. Entah kenapa, akhir-akhir ini Nayla berubah menjadi sosok wanita yang bawel, moodian, gampang marah, intinya menyebalkan. Ingin rasanya ia pergi dari rumah malam ini, tapi ia sadar hal itu justru akan menambah masalah baru.
Rega mempercepat gerakan makan nya, hingga tidak sampai lima menit pria itu sudah selesai dan beranjak pergi dari meja makan usai minum satu gelas penuh.
Nayla meletakan garpunya di atas piring yang masih menyisakan banyak nasi. Selera makannya hilang melihat sikap Rega yang seperti itu. Ia bukannya berlebihan, hanya saja ia khawatir apa yang ia takutkan selama ini beneran kejadian.
Nayla menghembuskan napas terdengar sedikit kasar. Sebelum kemudian ia berdiri dari duduknya guna membereskan piring bekas makan Rega kemudian langsung mencucinya beserta dengan alat bekas masak ia tadi yang belum sempat di cuci.
Lima belas menit berikutnya ia menyusul Rega ke kamar. Pria itu sudah tidur dengan tidur dengan posisi membelakangi. Dan begitu Nayla ikut naik ke atas tempat tidur, Rega bangun dan turun dari tempat tidur dengan membawa bantalnya.
"Mau kemana?" seru Nayla.
Rega tidak menjawab pertanyaan Nayla. Pria itu melangkah lurus ke depan keluar kamar.
"Rega!" teriak Nayla akan tetapi pria itu sama sekali tidak perduli dengan panggilannya.
Yang bisa Nayla lakukan hanyalah menghela napas agar bisa mengontrol diri supaya amarahnya tertahan. Sebab jika ia meluapkan amarahnya, yang ada Rega pergi dari rumah dan ia khawatir pria itu ke tongkrongan.
"Sabar, Nayla, sabar .." Nayla mengusap dadanya berusaha menahan emosi.
Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menatap langit-langit kosong.
Aku baru pulang kerja, aku capek jadi please. Jangan ajak aku ribut.
Nayla memejamkan kedua mata seraya memegang kedua sisi kepalanya yang terasa sangat pening.
"Kau pikir kau saja yang capek, Rega. Aku juga sama, aku juga capek. Kau pikir mengurus rumah itu tidak secapek yang kau bayangkan. Aku berusaha untuk tidak mengeluh karena aku sadar jika ini pekerjaan aku, tugas aku, tanggung jawab aku sebagai istri dan ibu rumah tangga. Kau pikir aku tidak capek berdebat terus denganmu? Aku juga sama, Rega. Aku juga capek," keluh Nayla dan setetes air matanya jatuh mengalir ke samping.
Nayla berusaha untuk tidak menangis. Ia berusaha untuk tetap tetap berpikir positif. Yang namanya rumah tangga pasti akan melewati dimana kita merasa capek dan lelah. Meski demikian, tidak sedikitpun terlintas untuk mengakhiri semuanya.
Nayla memilih untuk tidur, sebab tidak ada lagi yang harus ia lakukan selain tidur. Ia berharap dengan itu pikirannya bisa tenang. Dan bangun esok hari dengan suasana yang sudah lebih baik.
Sementara Rega memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Ia terpaksa tidur di sana guna menghindari keributan dengan Nayla. Ia baringkan tubuhnya di sana dan bermain ponsel.
Ia buka room chat Billa untuk melihat balasan pesan wanita itu tadi.
Bilbil:
Aku baru selesai mandi.
Sebelah sudut bibir pria itu terangkat membentuk sebuah senyum tipis. Ia membenarkan posisi tidurnya ke posisi yang lebih nyaman, sebelum kemudian ia mengetikan balasan.
Rega:
Pasti sudah cantik.
Rega sudah tidak menunggu balasan chat dari Billa, kebetulan wanita itu sedang online.
Bilbil:
Hehe, iya dong.
Semangat Rega kini kembali. Ia mengetikan balasan berikutnya.
Rega:
Coba foto, aku ingin lihat.
Beberapa detik kemudian Billa mengirim balasan sesuai dengan permintaan Rega.
Bilbil:
[Mengirim Foto]
Rega mengklik foto tersebut dan memperbesar layarnya. Rambut pirang nan panjang di gerai ala kriting gantung serta polesan make up yang sedikit tebal dan kaus hitam serta aksesoris berupa kalung dan gelang hitam tipis di pergelangan tangan Billa semakin menambah pesona kecantikan selayaknya gadis remaja pada umumnya. Rega terpesona oleh kecantikan seorang wanita untuk pertama kalinya selama ia menikah dengan Nayla.
Rega:
Cantik, ayang [Emoticon cium]
Billa:
Makasih [Emoticon senyum imut]
Percakapan chat tersebut pun kian berlanjut hingga Rega melupakan masalahnya dengan Nayla.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔