Diam - Diam Suka

"Ups! Maaf yah! Nggk sengaja. " Ucap Lisa centil kemudian melangkahkan kakinya pergi.

Rahma hanya menatapnya tajam dan kesal, kemudian mengambil bukunya yang terjatuh dan memutuskan kembali meneruskan langkahnya masuk ke kelas.

Reyhan yang tak sengaja melihat mereka, sedikit mencurigai Lisa. Tingkah Lisa kepada Rahma membuatnya menduga, "Apakah Lisa yang mengunci Rahma dalam gudang waktu itu". Ucapnya dalam hati.

***

Tanpa terasa, kini mereka sudah berada di kelas 9 atau kelas 3 SMP. Di sekolah mereka, tak ada yang namanya diroling. Jadi, mereka akan satu kelas selama 3 tahun.

Sekarang, mereka sedang belajar mata pelajaran olahraga. Pak guru menyuruh mereka belajar main volly. Sebelum itu, pak guru menjelaskan dan mempraktikkan bagaimana passing atas, passing bawah, servis atas, servis bawah, dan smash.

Terlihat Rahma hanya berdiri mematung melihat semuanya sedang latihan main volly. Karena dia tidak tahu main volly, dia hanya memutuskan untuk melihat mereka saja.

"Hei! Kamu! Belajar! " Teriak pak guru sambil menatap Rahma tajam.

"Hehe.. Iye pak! " Kata Rahma sambil cengengesan.

"Heh! Jangan ketawa! Ini! " Kata Wawan yang memegang bola kemudian melemparkan bola kepada Rahma.

Bola mengenai kepala Rahma, untungnya tidak terlalu keras, hanya membuat kerudung yang dipakai Rahma kotor. Wawan dan beberapa mereka yang melihat hal itu tertawa. Terutama Lisa dan teman-temannya.

Rahma hanya melihat tajam Wawan dan memilih untuk mengambil bola yang menggelinding tidak jauh darinya. Wawan memang nakal dan usil, serta agak jahat, dan suka mengejek.

"Sekarang, berpasangan sesuai nomor urut. Melakukan servis bawah dan atas! " Ucap pak guru.

Rahma berpasangan dengan Lisa, lisa yang terlihat tidak senang berpasangan dengan Rahma memutar bola matanya sambil memegang bola.

"Rahma! Perbaiki nah! Awas ko ndk mutau i" Ucap Lisa yang menjadi pasangan Rahma bermain volly.

"Iye! Akan aku usahakan" Ucap Rahma sambil mengepalkan kedua tangannya lurus ke depan bersiap menerima bola dari Lisa.

"Siap! " Ucap Lisa kemudian melakukan servis.

Rahma menerima bola dan melakukan servis balik. Namun sayangnya, servisnya lemah dan membuat bola tidak sampai kepada Lisa.

"Heh! " Ucap Lisa menghela nafas,

Hal itu berlanjut terus, hingga Lisa menjadi gregetan kepada Rahma yang belum bisa-bisa bermain dengan baik. Lisa yang kesal, kemudian memukul bola dengan keras hingga bolanya terlempar jauh dan hampir jatuh ke dalam kolam dekat lapangan volly.

"Heh! Ambil ki dulu! " Perintahnya kepada Rahma. Rahma yang tidak enak karena dirinya membuat Lisa kewalahan, menuruti Lisa untuk pergi mengambil bola.

Rahma berjalan ke arah pinggir kolam yang terlihat dalam itu. Kolam itu merupakan kolam ikan di sekolah, dengan pinggirannya berjejer batu-batu kapur yang besar. Nampak bola volly yang dilempar Lisa tadi berada di dekat kolam tertahan oleh batu kapur. Jika saja tidak ada batu kapur mungkin bola sudah jatuh.

Rahma berjalan di atas batu kapur itu dengan hati-hati, "heh! Akhirnya" Ucapnya yang telah berhasil mendapatkan bola itu", Rahma kemudian berbalik dan tak sengaja kakinya terpeleset dan tubuhnya kehilangan keseimbangan dan.. . .

Tiba-tiba tangannya dipegang oleh seseorang, membuat tubuhnya miring dengan kakinya yang masih menyentuh tanah. Orang itu kemudian langsung menarik tubuh Rahma dengan cepat, takutnya nanti jatuh. Dan membuat tubuh mereka saling berdekatan satu sama lain. Untungnya, tidak ada orang yang melihatnya, siswa lain fokus pada pembelajaran mereka.

"Reyhan! " Ucap Rahma dalam hati.

Mereka dengan cepat saling menjauh satu sama lain.

"Terima kasih! " Ucap Rahma kepada Reyhan yang telah menolongnya. Kemudian, melihat bola yang masih dipegangnya di pinggang.

"Heheh.. Jago juga kamu! Bolanya bisa tidak jatuh" Ucap Reyhan tertawa melihat ekspresi wajah Rahma yang bingung juga kenapa bisa bolanya tidak jatuh.

"Priiiit! Selesai" Sempritan berbunyi, pak guru menyuruh mereka menyudahi pembelajaran sekarang.

Rahma yang mendengar itu, buru-buru melangkah pergi meninggalkan Reyhan. Rahma merasa sedikit deg-degan tadi saat tangannya dipegang oleh Reyhan.

Mereka pun bubar, ada yang kembali ke kelas dan ada yang memilih untuk ke kantin. Begitupun dengan mereka berdua, berjalan ke arah yang berlawanan. Rahma memutuskan kembali ke kelas dan Reyhan mengarah ke kantin.

Saat Rahma berjalan sampai dibelakang gedung aula, ia mendengar bisik-bisik dari beberapa orang, namun bisikan itu masih mampu Rahma dengar dengan jelas.

"Masa toh! Rahma ndk bisa main volly, kesal ka kenapa bisa berpasangan ka sama dia, kalau di kasih pilih ka, ndk mau ka pasangan sama dia deh! Sudah mi jelek, tidak bisa apa-apa lagi" Ucap seseorang tengah berbicara dengan teman-temannya.

Rahma menghentikan langkah kakinya ketika mendengar ucapan itu dari balik tembok.

***

Rahma berusaha untuk sabar, dan menghiraukan ucapan Lisa tadi. Memang dirinya payah, tidak bisa apa-apa.

Bell jam ketiga sudah masuk, kini semuanya sudah bersiap belajar. Di jam ketiga ini, ada mata pelajaran IPS, gurunya adalah bu Sari. Ibu Sari adalah tante dari Lisa, dan Bu Sari sering membedakan Lisa dari lainnya atau pilih kasih.

"Coba, siapa yang masih ingat pelajaran kita minggu lalu? " Ucap bu Sari.

"Saya bu! " Ucap Rahma dengan aktif.

"Interaksi sosial merupakan hubungan sosial antara manusia dengan manusia lainnya yang saling membutuhkan. Interaksi sosial itu sangat penting dalam kehidupan kita, karena.. . . " Belum sempat Rahma menjelaskan, bu Sari langsung menyelanya.

"Yang lain? " Ucap bu Sari dingin.

"Saya bu! " Ucap Lisa.

"Ya! Silahkan! "

"Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang terjalin diantara manusia, seperti berkomunikasi, dan lainnya. " Jelas Lisa dengan singkat.

"Prok.. Prok! "Bu Sari menepukan tangannya.

"Ya! Seperti itu, saya tidak butuh panjang kali lebar, tapi yang sedikit dan jelas" Ucap bu Sari melirik Rahma. Lisa tersenyum penuh kemenangan.

Rahma hanya menatap datar bu Sari, "padahal kan hampir sama ajah" Ucap Rahma dalam hati.

"Masih ada yang lain? " Tanya bu Sari mengedarkan pandangannya.

"Saya bu! " Ucap Iyan.

"Silahkan! "

"Interaksi sosial penting, karena tanpa adanya interaksi diantara manusia, tidak akan terjalin suatu hubungan.... " Jelas Iyan kemudian menghentikan sesaat penjelasannya.

"Lanjutkan! " Kata bu Sari kepada Iyan.

"Sudah bu, itu saja." Jawab Iyan.

Tanpa mereka ketahui, Iyan hanya bermaksud untuk meneruskan penjelasan Rahma yang terpotong tadi.

Bu Sari yang kelihatan masih menunggu penjelasan Iyan kemudian mengambil buku paket. "Sekarang, baca buku halaman 56! " Perintahnya kepada semua siswa.

Beberapa jam berlalu, bu Sari pun keluar dari ruang kelas. Kini, masuk mata pelajaran lain, yaitu Matematika.

"Hari ini, kita belajar mengenai perbandingan 2 buah lingkaran. " Ucap pak guru sambil menggambar 2 lingkaran di papan tulis.

"Pak! Izin ke toilet! " Ucap Rahma mengangkat tangannya.

"Ya! Silahkan! "

***next