Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "13"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Queen mengepalkan erat-erat tangannya. Dia mengenalnya, sangat mengenal suara sialan itu.
"Rebecca!" umpat Queen kesal meski hanya dalam hati, mengetahui jika lagi-lagi si cewek resek itulah yang mengerjainya, dan itu sangat menyebalkan!
Terlebih Queen tidak dapat melakukan apa-apa, apalagi membalas perbuatan Rebecca demi menjaga penyamarannya tetap aman.
Terpaksa Queen kembali ke kelasnya dengan seragam yang sudah basah. Untungnya dia membawa sweeter yang bis dia pakai untuk menutupi tubuhnya yang basah.
Beruntungnya semua alat makeup miliknya waterproof. Jadi dia tak perlu takut, jika riasan udiknya hancur karena guyuran air bekas pel tadi.
Alvaro dan ganknya memasuki kelas itu. Dia tampak memandang ke arah Queen dengan wajah datar, namun tatapan yang begitu sulit di artikan.
Dia duduk di bangkunya, namun menghadap Queensa yang terus mencoba dan berusaha keras untuk mengabaikan kehadirannya.
"Kenapa? Udah nggak kuat di bully?" tanyanya yang hanya membuat Queensa berdecak kesal dalam hati, "Gue punya penawaran buat lo."
Queen menoleh sekilas pada Varo, lalu kembali memalingkan wajahnya.
"Gue bakal cabut Blackjack gue dari lo, dengan satu syarat. Lo harus mau jadi kacung gue."
"What!? Kacung!?" Queensa hanya bisa berteriak dalam hati, mendengar persyaratan gila dari Varo hanya untuk mencabut blackjack atau apalah itu.
Bagaimana bisa seorang Queensa Abraham, anak seorang pengusaha terkenal dan berpengaruh di kota ini, harus menjadi seorang kacung alias babu? Tidak! Itu tidak akan pernah terjadi!
Queen menatap datar pada Varo, seolah memberikan jawaban TIDAK untuk persyaratan gila yang dia ajukan.
Tapi Varo justru menampilkan senyum devil di wajahnya untuk Queensa kemudian berkata, "Itu terserah lo, tapi lo udah rasain sendiri kan seberapa berpengaruhnya kartu setan dari gue?" ujarnya, "Ya... yang udah-udah sih, paling juga betah 1/2 hari terus pindah dari sekolah ini."
Queensa membulatkan matanya. Separah itukah? Tapi bukan Queen namanya jika dia takut hanya dengan gertakan sambal seperti itu.
Tapi yang dia pikirkan saat ini hanyalah bagaimana cara agar dia bisa belajar dengan tenang di sekolah ini, itu saja.
Dan sepertinya sekedar menjadi seorang kacung, babu atau pesuruh itu lebih baik dari pada harus menjadi bahan bullyan di sekolah itu setiap hari.
Setidaknya dia tidak akan mungkin terluka kan, dan itu berarti dia tak perlu menahan emosinya untuk menghajar orang-orang yang berani menyakitinya.
Sehingga dia bisa tetap menjadi Sasa, si cewek udik yang lemah. Dia hanya perlu bersabar untuk satu orang yang sangat menyebalkan, Alvaro si biang sial.
Benar, bintang sial! Bagi Queensa, Alvaro adalah bintang sialnya. Lambang dari musuh dewi fortuna, karena setiap kali ada Varo maka di situlah kesialan akan menghampirinya, dan dewi fortuna pun seolah enggan mendekatinya.
Dengan berat hati, Queensa akhirnya memilih menyetujui syarat dari Varo.
"Ok, aku setuju sama syarat yang kamu minta. Tapi aku juga punya satu permintaan, jangan menyuruhku melakukan tindakan di luar batas." Queen mengulurkan tangannya sebagai tanda sepakat.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir