🏆Novel Legendaris🏆
Kisah seorang gadis berusia 17 tahun yang dipaksa menikah untuk menggantikan adik kandungnya yang di lamar oleh keluarga Van Rogh Costel III tetapi adiknya, yang bernama Jingmi menolak lamaran keluarga bangsawan tersebut yang mengakibatkan kemarahan keluarga Van Rogh Costel III.
Untuk meredakan amarah keluarga Van Rogh Costel III maka Jia Li yang merupakan anak kedua keluarga imigran bermarga Kwee yang sukses itu terpaksa di nikahkan dengan anak pertama Van Rogh Costel III yaitu Van Costel IV anak laki-laki keluarga bangsawan di Rumania.
Sayangnya Van Costel IV yang akan dinikahkan dengan Jia Li, dia bukanlah manusia...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
Serigala Milik Van Costel IV
Serigala Milik Van Costel IV yang telah berusia 5000 tahun, memiliki karakteristik yang sangat kuat, dan merupakan salah satu hewan pemburu milik hantu Van Costel IV semasa hidupnya. Dengan kelebihan yaitu memiliki daya penglihatan tajam mampu berubah menjadi raksasa adalah hewan kesayangan hantu Van Costel IV selama dia masih menjadi manusia dan bukan hantu.
Pada saat berada di atas gedung tempat para klan bangsawan bertemu, serigala milik Van Costel itu datang.
Entah datangnya darimana, serigala itu langsung menyerbu Van Costel dan menjilatinya seakan-akan mereka baru berjumpa kembali.
"Apa kabar Rex ?", sapa Van Costel tersenyum.
Auuu... Auuu... Auuu...
Serigala berbadan besar itu seakan-akan merindukan hantu Van Costel IV yang lama tidak bertemu.
"Apakah serigala itu milik mu ?", tanya Jia Li.
"Hmmm..., iya, namanya Rex...", sahut Van Costel IV.
Beberapa orang langsung keluar dari dalam gedung seraya berlarian ke arah Van Costel IV dan Jia Li berada saat ini.
"Van Costel ! Ada apa ?", tanya pria berlensa satu.
"Tidak biasanya Rex datang jika tidak dalam keadaan bahaya", sahut seorang perempuan berpakaian warna merah.
"Tadi ada klan Cornel datang mengganggu Jia Li tetapi semua sudah dapat di atasi oleh Jia Li, Demitri", kata hantu Van Costel.
"Cornel ?", sahut seorang perempuan di sebelah pria berlensa satu.
"Apa mau klan Cornel sebenarnya ?", ucap pria berjas merah panjang menjuntai ke bawah.
"Dia menginginkan Jia Li", jawab hantu Van Costel.
"Jia Li !?", ucap pria berlensa satu seraya menoleh ke arah Jia Li yang berada di samping Van Costel.
"Maaf, aku belum sempat mengenalkan Jia Li kepada kalian", kata Van Costel IV.
"Siapa dia, Van Costel ?", tanya seorang perempuan.
"Istriku...", sahut Van Costel.
Hantu Van Costel IV langsung merangkul pundak Jia Li seraya tersenyum pada tiga orang dihadapannya.
"Istri mu ?", ucap ketiga orang itu serentak.
"Iya, nama istri ku Jia Li", kata Van Costel.
Pria berwajah tampan itu langsung mencium mesra Jia Li sedangkan ketiga orang dihadapan mereka hanya berdiri termangu.
"Apa benar dia adalah istri mu, Costel ?", tanya pria yang di panggil Demetri terheran-heran.
"Benar... Apa aku harus membohongi kalian ?", sahut Van Costel.
"Astaga ! Tidak seorangpun yang mengatakan tentang pernikahan ataupun setidaknya pertunangan mu, Van Costel", kata Demetri putus asa.
"Bahkan tidak ada yang mengirimkan kartu undangan untuk ku ke rumah", sahut seorang perempuan yang hadir di atas bangunan bersama yang lainnya.
Perempuan dengan memakai pakaian serba warna merah terlihat berdiri sembari berkacak pinggang, menatap kesal kepada hantu Van Costel IV.
"Maafkan aku Vasilica...", lanjut Van Costel.
"Apakah kehadiran kami tidak kamu harapkan sehingga hari pernikahan terpenting dalam hidup mu, kamu tidak sudi memberitahukannya, Costel ?", ucap Vasilica.
"Tidak, aku tidak berpikiran demikian, Vasilica", sahut Van Costel.
"Tidak ! Tidak ! Tidak, Costel ! Tidak seperti ini seharusnya... Dan kamu harus mengadakan acara perayaan pernikahan mu di lembah Moldova !", kata Demetri.
Tampak pria bernama Demetri memandangi Van Costel serta Jia Li saling bergantian.
"Kamu harus merayakan pernikahan mu dengan sebuah pesta secara besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam, Costel", ucap Demetri serius.
"Ayolah Demetri ! Kita bukan anak-anak kecil lagi... Dan harus memperdebatkan urusan-urusan kecil...", sahut Van Costel malas.
"Apakah kamu tidak menganggap kami rekan mu, Costel ?", tanya Vasilica.
"Oh Vasilica, janganlah memperuncing suasana hanya karena aku tidak merayakan pernikahan ku", ucap Van Costel.
"Itu tandanya kamu tidak menginginkan pernikahan di antara kalian terjadi, Costel", kata Vasilica.
"Tidak...", lanjut Van Costel sambil melirik ke arah Jia Li yang ada disampingnya.
"Lantas ?", tanya Vasilica mendesak.
"Haruskah aku menanyakannya pada istri ku tentang rencana kalian yang terus mendesakku untuk merayakan pernikahan kami", jawab Van Costel.
"Bukannya dia istri mu !? Seharusnya dia setuju dengan acara pernikahannya di rayakan kembali, Costel", kata Vasilica heran.
"Mmm... Aku setuju... Merayakan acara pernikahan kami lagi di lembah Moldova...", ucap Jia Li tiba-tiba.
Hantu Van Costel menolehkan kepalanya ke arah Jia Li dan terkejut kaget.
"Jia Li...", ucap Van Costel terpana.
"Kami akan merayakan kembali acara pernikahan kami di lembah Moldova sepulangnya dari tempat ini", kata Jia Li dengan tegasnya.
"Jia Li !?", bisik lembut Van Costel.
"Bagaimana dengan mu Costel ?" tanya Demetri seraya mengangkat kedua alisnya ke atas.
Van Costel tersenyum lebar ketika mendengar ucapan Jia Li dan dia berkata kepada ketiga rekannya sesama klan bangsawan dengan nada senang.
"Baiklah... Aku akan merayakan pesta pernikahan kami selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut secara meriah dan megah...", sahut Van Costel.
Ketiga rekan Van Costel lalu tertawa bersama-sama mendengar jawaban dari hantu tampan itu.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap di luar gedung, muncul sesosok pria menyeramkan dengan beberapa orang yang sama penampilannya ke atas gedung.
"Jangan bersenang-senang dulu, Van Costel", kata seorang pria yang turun perlahan-lahan ke atas bangunan megah itu.
"Kau lagi...", ucap Van Costel sambil mengusap kepalanya.
"Klan Cornel rupanya... Apa kabar kalian lama tidak bertemu !?", sahut Demetri.
"Demetri VII... Bagaimana keadaan mu sekarang saudara ku ?", tanya Klan Cornel seraya tersenyum mengejek.
"Tentu saja kabar ku baik-baik saja, Cornel", sahut Demetri.
"Kau juga hadir, si cantik Alexandra Vasilica", ucap pria menyeramkan dengan lukisan warna-warni di seluruh tubuhnya.
"Cornel... Cornel... Oh, Cornel...", sahut Vasilica. "Apa yang membuat mu datang kemari, bukankah kamu menolak undangan dari kami untuk menghadiri pertemuan para klan ?", sambungnya.
"Sebuah kabar berita yang menyegarkan tentunya, Vasilica", sahut Cornel tergelak tawa.
"Ya... Ya... Ya... Terserah pada mu, Cornel ! Lalu apa maksud kedatangan mu kemari !?", ucap Vasilica bertanya seraya menatap tajam klan Cornel.
"Aku hanya ingin mengambil wanita cantik beraroma bunga plum itu, Alexandra Vasilica", sahut Cornel.
Auuu... Auuu... Auuu...
Terdengar suara serigala milik hantu Van Costel mengaum keras ketika beberapa orang dari klan Cornel mencoba menghampiri Jia Li.
Serigala berbulu abu-abu itu lalu berdiri tepat dihadapan Jia Li seraya menunjukkan gigi-gigi taringnya yang kuat.
Bersikap melindungi orang yang merupakan tuannya dan berusaha menunjukkan kekuatannya kepada lawan-lawan tangguhnya.
Auuu... Auuu... Auuu...
Kembali terdengar suara auman dari serigala jenis Alpha berwarna abu-abu ketika anggota klan Cornel bersiap-siap mendekati Jia Li.
"Singkirkan serigala itu !", perintah Cornel pada anak buahnya.
"Baik tuan, kami laksanakan perintah anda", sahut orang-orang berpenampilan menyeramkan itu.
Sebelum orang-orang klan Cornel bergerak memburu Jia Li, serigala abu-abu itu menerjang terlebih dahulu ke arah anggota klan Cornel.
"Habisi serigala itu !", teriak beberapa orang dari anak buah klan Cornel.
Auuu... Auuu... Auuu...
Terdengar longlongan dari serigala abu-abu saat orang-orang klan Cornel menyerang serigala berbadan besar itu.
Terlibat pertempuran sengit antara serigala abu-abu milik Van Costel yang berbadan besar dengan beberapa orang di atas bangunan megah berbentuk kubah.
Serigala besar itu terus menerjang orang-orang disekitarnya yang berusaha menyerangnya.
Tampak beberapa orang dari klan Cornel kewalahan saat serigala itu membalas serangan mereka.
Serigala abu-abu itu berhasil mencabik-cabik lengan seorang anggota klan Cornel dan menghempaskannya ke lantai.
Tidak hanya itu, serigala milik hantu Van Costel juga membuang seorang anggota klan Cornel ke bawah bangunan hingga orang itu terkapar penuh luka.
Ada yang masih bertahan melawan serigala abu-abu berbadan besar itu dan mencoba menyerang hewan jenis karnivora tersebut tanpa ampunan.
"Oh tidak, apakah serigala itu mampu bertahan dari serangan mereka !?", ucap Jia Li mulai cemas.
"Tenanglah, sayangku ! Rex pasti mampu mengalahkan mereka semuanya", sahut Van Costel.
"Apa benar yang kamu katakan itu ?", tanya Jia Li. "Dia hanyalah seekor hewan... Tidak sepantasnya mereka menghajar serigala itu...", sambungnya.
"Percayalah pada Rex ! Dia sanggup untuk mengalahkan mereka semuanya tanpa bantuan kita, Jia Li, sayang", sahut Van Costel bersikap tenang.
Jia Li melihat kembali ke arah serigala abu-abu berbadan besar itu yang tengah berkelahi dengan beberapa orang dari anggota klan Cornel yang tersisa.
Terlihat di atas lantai bangunan gedung megah itu beberapa orang dengan lukisan warna-warni di tubuhnya, terbaring tak berdaya sedangkan serigala milik Van Costel IV tengah berdiri dengan empat kakinya yang kuat seraya melolong keras.
Serigala abu-abu itu melolong untuk memberi tahu pada anggota klan Cornel lainnya bahwa tempat itu yang bukan merupakan bagian dari kelompok mereka bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah kekuasaanya.
lom ada endingnya
diasaat Antolin memohon mohon lo aja hati u aja membatu. giliran itu baru so soan. aku bantuin karena dia ga tau apa apa.
Heh Kalau mau nolongin orang dengan tulus gak mungkin lo itu masih berbelit dengan masakelam yang lo alami. kesannya gak ikhlas nolonginnya. Katanya GURU kok kelakuan tak mencerminkan seorang Guru/Pooh-pooh/.
disaat Dimitri Peka ,Masonn gak peka.
di saat mason bicara ambigu disitulah Dimitri bertanya kemudian disaat dimitri berbicara ambigu disitulah mason juga bertanya tanya./Shame//NosePick//Pooh-pooh/
Teruslah kalian berdua planga plongo
terus kami yang baca juga ikut bertanya tanya dengan percakapan kalian yang ambigu/Shame/
wahai wanita...
cintailah aku...