NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cemburu.

(cla, gue udah di depan rumah lo.)

Pesan dari Bima untuk Clara pagi itu, Clara meminta pemuda tampan itu untuk menjadi Tukan ojek gratis, termasuk antar jemput ke tempat kerjanya.

"lo gue lagi, ya udah aku keluar sekarang." balas Clara sembari menyambar tasnya.

"Bastian sudah datang?." tanya Edy yang juga bersiap untuk berangkat.

"nggak pa, Clara naik ojek." jawab Clara sembari mencium tangan papanya.

"ojek? Mending berangkat sama papa saja, apa Bastian gak menjemput kamu nak?."

"gak usah pa, aku naik ojek saja, papa jangan tanya dia terus dong, aku lagi males."

"oke oke, kalau ada apa apa kabari papa ya!."

"iya pa, yaudah Clara berangkat dulu."

Edy mengangguk lalu ikut keluar bersama anaknya, mata Edy menyipit saat melihat seseorang duduk diatas motor menunggu Clara diluar pagar rumah.

"cla, kamu naik ojek apa?." tanya Edy.

"itu kang ojek baru pa, belum dapat jaket sama helm resmi." Clara terpaksa berbohong agar papanya tidak curiga.

"oh, ya sudah hati hati."

Clara mendekati Bima lalu memakai helm yang diberikan oleh pemuda itu, setelah Clara siap diatas motornya, Bima langsung melaju menuju kantor tempat kerja Clara.

"kok aku gak di kenalin sama papa kamu cla?." tanya Bima membuka percakapan.

"nggak usah ngaco deh, bisa bisa aku di sidang tujuh hari tujuh malam." sahut Clara.

Tanpa mereka sadari Bastian mengikuti dari belakang, pria itu tadi hendak menjemput Clara, berhubung clara sudah naik motor akhirnya Bastian memutuskan untuk membuntuti Keduanya.

"ehmm... kalau boleh tau kamu kerja dimana?." tanya Clara setengah berteriak karena suaranya kalah dengan angin yang lumayan kencang.

"ha? Kamu bilang apa?." Bima mencondongkan tubuhnya ke belakang agar mendengar apa yang dikatakan oleh Clara.

"kamu kerja dimana?." ulang Clara sembari mendekatkan mulutnya ke telinga Bima.

"oh, aku pengangguran saja, lagi males kerja." jawab Bima yang memang paling suka kelayapan daripada ikut mengelola usaha keluarganya.

"jadi kamu ini beban keluarga gitu ya?."

"ya, boleh dibilang begitu, aku masih ingin menikmati masa mudaku, nanti kalau sudah waktunya aku pasti kerja."

"miris banget cara pandang kamu soal kehidupan, pasti kedua orangtuamu kecewa punya anak macam kamu ini." ucap Clara sembari menjauhkan kepalanya dari pundak Bima.

"memang padangan orang itu beda beda, jalan hidup manusia satu dengan yang lain pun beda." ujar Bima.

"ngomong ngomong kamu umur berapa sih?." tanya Clara penasaran.

"24 tahun, kalau kamu?." Bima balik bertanya.

"24 masih mikir menghabiskan masa muda? Apa kabar aku yang masih umur 22 tahun sudah kerja?. Jadi kamu nanti merasa dewasa dan harus bekerja di usia berapa?." cecar Clara.

"nanti setelah aku bosan main main." jawab Bima enteng.

"kasihan banget yang jadi pacar kamu."

"pacarku nanti kan kamu!." balas Bima sambil cengar cengir.

"aku sudah punya tunangan, lagian ogah banget aku punya pacar pemalas."

"gitu ya? Apa cewek itu rata rata Mandang titel dan isi dompet sebelum pacaran?."

"enggak juga sih, cuma saja cowok yang kerja itu dimata cewek akan terlihat keren saja, nggak semua cewek jatuh cinta karena isi dompet kok!."

"jadi karena apa dong? isi kolornya?." goda Bima.

"ih kamu kok mesvm sih!." Clara menabok pundak Bima, sontak saja Bima langsung tertawa.

Bastian yang menyaksikan itu langsung meremas stir mobil yang ia kendarai, ingin rasanya dia menabrak motor di depannya tapi takut Clara mengapa napa.

"siapa pria itu? Berani beraninya Clara bersikap semesra itu di depan umum, apa mereka itu pacaran?." gumam Bastian menerka nerka.

Motor Bima berhenti tepat di dekat pos satpam perusahaan tempat Clara bekerja, Clara langsung turun lalu Bima membantu membuka helmnya, tentu saja Bastian yang melihat itu langsung bergegas memarkir mobilnya.

Bima yang sedang menggunakan helm teropong menyulitkan Bastian untuk mengenali wajah pria itu.

"makasih ya Bim, ingat! Jam 4 sore kamu harus stay disini."

"siap calon istriku." Bima mencubit pipi mulus Clara pelan saking gemesnya karena dari tadi Clara nyerocos terus.

"eh?."

"canda cla, kalaupun beneran aku nggak nolak kok."

"nggak usah ngelantur deh, yaudah pulang sana aku mau kerja dulu, bye bye....!." usir Clara sembari melangkah ke area perkantoran.

"bye, jangan lupa selalu mikirin aku ya!." ucap Bima seraya mengedipkan sebelah matanya sambil berlalu meninggalkan Clara.

"ih rese!." gumam Clara.

"siapa dia?!."

"setan) pocong! kuntilanak, eh!." Clara yang terkejut langsung menyebut seisi alam lain.

"siapa dia?." ulang Bastian dengan wajah merah padam.

"teman!." jawab Clara singkat sambil berlalu meninggalkan Bastian.

"berhenti Clara!."

"eh, ada yang sedang bertengkar tuh, kan benar dugaanku! Bastian dan Clara itu ada apa apanya." ucap violin yang baru saja turun dari taksi.

"gosip baru yang super hot ini." gumam biang gosip itu seraya berjalan pelan pelan untuk menguping pembicaraan mereka berdua.

"Clara!." panggil Bastian untuk yang kedua kalinya karena Clara tak mau merespon.

"sial!." umpat Bastian yang di cuekin.

Mau tidak mau Bastian harus mengejar Clara yang terus melenggang masuk ke dalam kantor, violin harus gigit jari karena mereka beda lantai kerjanya.

"oke! Meskipun cuma secuil kisah yang aku ketahui, tapi aku bisa mengolahnya menjadi satu bab, aku ini tak kalah cerdas dibandingkan sama si othor!." gumam violin sembari tersenyum penuh arti.

"Clara!." teriak Bastian di depan pintu ruangan divisi utama.

sontak saja teriakan pria itu langsung mengundang perhatian karyawan lain yang baru saja tiba, mata mereka menatap Clara dan Bastian bergantian.

"ikut ke ruangan saya sekarang!." ucap Bastian tegas sambil melewati Clara.

"ada apa pak? Saya sudah menyelesaikan pekerjaan yang kemarin, maaf saya harus mengerjakan materi iklan untuk produk baru perusahaan kita." jawab Clara tak kalah tegas hingga membuat Bastian kebingungan harus beralasan apa.

"kamu kan kepala tim, saya ingin membicarakan materi iklan itu terlebih dahulu sebelum kalian kerjakan!. Saya tunggu diruangan saya, sekarang!." Bastian langsung berlalu setelah berkata seperti itu.

"haaahhrrgg! Cerewet banget jadi orang!." geram Clara.

"turuti saja cla, siapa tahu pak Bastian ada ide untuk desain iklan yang akan kita buat." ujar teman satu tim Clara.

"iya cla, lumayan kan bisa meringankan kerjaan kita." sahut yang lain.

"sabar cla, aku ngerti perasaan kamu, tapi tolong beritahu dia, jangan bawa bawa urusan pribadi ke kantor." bisik Mira.

"iya mir, thanks ya."

"yaudah lekas temui sana." bisik Mira lagi.

Clara mengangguk lalu bergegas menuju ruang kerja Bastian, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu gadis itu langsung nyelonong masuk.

"Tutup pintunya kembali."

Sambil memutar bola matanya Clara menutup pintu ruangan itu dengan sebelah kakinya. Saat hendak berbalik badan dia terjingkat karena Bastian sudah berdiri di depannya.

"setan!." pekiknya.

"katakan, siapa pria tadi?." tanpa basa basi Bastian langsung menanyakan pria yang mengantar Clara tadi.

"kang ojek!." jawab Clara ketus seraya membuang muka.

"tukang ojek? tukang ojek bisa seakrab itu sama kamu? berani bantuin lepas helm, bahkan mencubit pipimu?." pertanyaan pertanyaan yang keluar dari bibir Bastian mengandung penekanan.

"berani kamu menodai pertunangan kita dengan cara seperti itu Clara!." geram Bastian sembari mengangkat dagu wanita cantik itu agar melihat kearahnya.

"lalu apa bedanya sama kamu yang juga berani menunjukkan kemesraan di depan mataku ha? Bahkan kamu juga diam saja di grepe grepe wanita lain, sementara aku juga ada disana!."

Skak mat, Bastian langsung terdiam dan ekspresi wajahnya terlihat gugup, perlahan ia lepaskan dagu Clara, tatapan matanya yang tadi tegas mengintimidasi kini berubah entah sulit di artikan.

"lagi pula anda harus profesional sebagai seorang kepala divisi utama! Jangan sekali kali membawa masalah pribadi ke kantor!."

"cla, bagaimana aku bisa menjelaskan siapa Hellen, sementara kamu terus menghindari aku!."

"saya tidak butuh penjelasan anda pak! dari gerak gerik anda berdua saja saya sudah tahu dan sekarang saya tidak mau tahu soal hubungan anda dan wanita itu!." tegas Clara.

"kamu salah paham! Dia itu cuma....

"saya permisi dulu!." potong Clara sembari berjalan cepat menuju pintu.

"cla dengar dulu penjelasanku!." panggil Bastian.

Tapi sayangnya si gadis keras kepala itu tak mau menoleh lagi, Bastian mengepalkan tangannya lalu memukul udara kosong.

"brengs3k!." geramnya.

Saat Clara kembali ke meja kerjanya semua mata teman temannya langsung tertuju kepadanya, gadis itu mengernyit heran, Mira pun tak kalah tegang wajahnya.

"kalian kenapa?." tanya Clara kebingungan.

"cla, coba cek ponselmu." ucap Mira Sembari melirik ke arah karyawan lain yang mulai berbisik bisik.

Clara yang penasaran langsung duduk dan mengambil tasnya, dengan penuh tanda tanya dia langsung membuka layar ponselnya, mata gadis itu membulat sempurna.

"a-apa apaan ini?."

1
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!