NovelToon NovelToon
Setahun Untuk Mencintaimu

Setahun Untuk Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Dijodohkan Orang Tua / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Konflik etika
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Cakra Atlas, seorang pria rupawan yang bekerja di sebuah bar, rela menerima pernikahan dadakan demi membayar hutang janji orang tuanya di masa lalu. Namun, siapa sangka, wanita yang dia nikahi adalah Yubie William, seorang wanita yang baru saja gagal menikah karena calon suaminya memilih menikahi wanita lain.

Yubie, yang masih terluka oleh kegagalan pernikahannya, berjanji untuk menceraikan Cakra dalam setahun ke depan. Cakra, yang tidak berharap ada cinta dalam hubungan mereka, justru merasa marah dan kesal ketika mendengar janji itu. Alih-alih membenci istrinya, Cakra berusaha untuk menaklukan Yubie dan mengambil hatinya agar tidak menceraikannya.

Dalam setahun ke depan, Cakra dan Yubie akan menjalani pernikahan yang tak terduga, di mana perasaan mereka akan diuji oleh rahasia, kesalahpahaman, dan cinta yang tumbuh di antara mereka. Apakah Cakra akan berhasil menaklukan hati Yubie, atau akankah Yubie tetap pada pendiriannya untuk menceraikannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12.

Kanny adalah pria yang tampan. Ia menjalin hubungan dengan Yubie selama dua tahun lamanya. Sikap peduli dan begitu manis acap kali Kanny berikan pada Yubie. Sekalipun Yubie tetap dengan sikap cueknya.

Selama bersama, hubungan mereka baik-baik saja. Seperti air sungai yang tenang dan mengalir dengan semestinya melewati bebatuan.

Membuat Lusy, yang sering memperhatikan keduanya mulai menaruh ketertarikan pada Kanny. Bukan lagi sebuah kekaguman atas sikap perhatian dan kepedulian yang kakaknya selalu dapatkan dari sang kekasih, tapi sebuah rasa ingin memiliki, menjurus ke sebuah keharusan mendapatkan hal yang sama, perasaan yang sama, dan perlakuan yang sama seperti apa yang kakaknya dapatkan.

Lusy pun mendekati kekasih kakaknya. Sikap manja, jiwa muda, dan tutur kata yang manis dari Lusy membuat Kanny goyah. Jauh berbeda dari sikap Yubie, kekasihnya itu lebih cuek dan terlalu mandiri. Bahkan Lusy rela memberikan sesuatu yang berharga pada Kanny. Sementara bersama Yubie, selama dua tahun saja, Kanny hanya diberi akses untuk menyentuh tangan dan mencium kening wanita itu.

Lusy meneguk manisnya perhatian dari Kanny setelah berhasil membuat Kanny berpaling. Perasaan puas ia rasakan. Lusy menilai, dirinya jauh lebih baik dari sang kakak, hingga akhirnya Kanny bisa jatuh ke dalam pelukannya dan meninggalkan Yubie.

Namun, kini setelah beberapa bulan mereka menikah karena Lusy yang keburu mengandung anak Kanny, Lusy masih mendapati Kanny yang ternyata masih memperhatikan Yubie secara diam-diam dari kejauhan. Hal itu kembali membuat Lusy geram, ditambah sekarang kakaknya telah bersuami, dan suaminya, Cakra begitu peduli terhadap Yubie.

Lusy kembali masuk ke dalam rumah setelah memberikan peringatan kecil pada Kanny. Perasaan wanita yang tengah hamil muda itu begitu marah dan kesal terhadap suaminya, juga kakaknya, Yubie.

Tapi, tiba-tiba Lusy menghentikan langkahnya, tepat di depan kamar sang ayah, Tuan William. Ia mendengar sesuatu.

"Daddy sudah yakin melakukannya. Ini sudah Daddy janjikan sebelum pernikahan Cakra dan Yubie terjadi, Mom."

"Tapi, Dad..."

Suara Nyonya Mei Lin terhenti karena suaminya mengangkat tangan dan menggeleng kecil pada istrinya itu. Seakan mengatakan bahwa keputusan yang telah ia ambil tak dapat lagi diubah.

Nyonya Mei Lin hanya bisa menarik napas pelan. Ia menatap lekat suaminya, sebelum akhirnya mengangguk. Setuju dengan apa yang sudah diputuskan oleh suaminya itu.

Lusy yang berada di luar dan mendengar pembicaraan mengerutkan keningnya. Berusaha memahami apa maksud dari ucapan ayahnya.

Lama Lusy di sana. Ia memasang baik-baik telinganya untuk mendengarkan semua percakapan Tuan William dan Nyonya Mei Lin. Namun, Lusy tak mendapatkan petunjuk apapun tentang mengapa ayahnya sempat menyebut nama sang kakak dan kakak iparnya? Apa Tuan William tengah mempersiapkan dan ingin memberikan sesuatu pada pasangan pengantin baru itu? Sesuatu yang nilainya pastilah besar, duga Lusy bercampur dengan perasaan khawatir, apabila sampai hal itu benar.

"Daddy sudah menjanjikannya sebelum pernikahan kakak?" gumam Lusy setelah tiba di dalam kamarnya. Ibu hamil itu terlihat berpikir keras dan berusaha menebak apa yang sebenarnya Tuan William janjikan? Warisan kah? Atau sejumlah saham?

"Tidak mungkin!" Lusy langsung menggeleng, berusaha menampik pikirannya sendiri. "Setelah aku dan Kak Kanny menikah, Daddy bahkan tidak memberikan apapun pada kami sebagai kado pernikahan, selain hanya mengizinkan Kak Kanny bekerja di perusahaan," batin Lusy menekan. Jelas ia tidak akan terima, jika sampai hal itu terjadi.

Raut wajah Lusy terlihat semakin kesal. Terlebih ia belum mengetahui pasti, apa sebenarnya yang ayahnya sembunyikan. Ia merasa tidak tenang, Lusy butuh jawaban sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke perusahaan William. Ia berpikir bahwa mungkin, ia akan mendapatkan sesuatu di sana nanti.

*

*

*

Sementara di perusahaan William sendiri, Yubie yang baru tiba tampak berjalan dengan sedikit terpincang-pincang menuju lift. Sekretarisnya ada di sisi wanita itu, menjaga agar Yubie tidak goyah, apalagi sampai jatuh, sesuai pesan yang Cakra berikan.

Namun, karena jiwa mandiri yang terlalu kuat, membuat Yubie menolak untuk dipapah sekretarisnya. Ia tetap berusaha berjalan sendiri.

"Bu Yubie, butuh kursi roda?" tanya sang sekretaris karena melihat Yubie yang masih kesulitan berjalan.

"Tidak perlu. Biar aku saja."

Yubie dan sekretarisnya langsung menoleh pada Kanny yang juga sudah tiba, berjalan mendekat ke arah mereka. Kanny ingin meraih tangan Yubie, tapi seketika Yubie tepis dengan kasar.

"Jangan sok perhatian!" tukas Yubie tajam dengan suara rendahnya. Ia kembali meneruskan langkah dengan perlahan untuk bisa masuk ke dalam lift. Ia tidak ingin lagi terlibat dengan Kanny setelah kejadian malam tadi, tapi ternyata Kanny tidak menyerah, pria itu mengikuti Yubie.

"Kakimu masih merah. Dikompres saja tidak cukup. Aku antar ke rumah sakit, ya?" Kanny memperhatikan kaki Yubie yang sempat terkena kopi panas, ia mengangkat wajahnya dan menatap Yubie yang memasang ekspresi begitu dingin terhadap Kanny.

"Mau, ya?" tanya Kanny lagi dengan suara lembutnya.

Sebenarnya memang beginilah sikap Kanny saat mereka masih menjalin hubungan, begitu perhatian dan sangat manis. Tapi, entah mengapa sekarang Yubie rasanya ingin muntah ketika mendengar suara brengsek mantan kekasihnya ini.

"Kau benar-benar tidak tahu diri!" kata Yubie dengan melotot ke arah Kanny. "Setelah tingkah murahanmu tadi malam, kau masih berani mendekatiku di kantor?" Yubie tampak berang. Cara Kanny yang berani bersikap kurang ajar padanya di dapur kediaman keluarga William berhasil membuat dan semakin mengikis rasa respectnya Yubie terhadap Kanny.

"Apa salahnya denganku yang mendekatimu? Aku masih mencintaimu, Yubie."

Mendengar ucapan Kanny itu, Yubie seketika tersenyum sinis. "Cinta kau bilang? Kau itu bodoh atau apa? Kau sudah menikah dengan Lusy! Adik tiriku!" kata Yubie dengan menekan.

"Aku sudah bilang, aku menikahinya hanya karena anak itu! Aku tidak mencintainya. Dan setelah anak itu lahir, aku akan menceraikannya dan kita bisa kembali bersama!" Kali ini Kanny tak kalah keras menanggapi ucapan Yubie.

"Gila! Kau gila, Kan!"

Pintu lift terbuka, Yubie langsung mengambil langkah dengan terseok-seok untuk masuk ke dalam ruang kerjanya. Melihat itu, sang sekretaris langsung buru-buru menyusul, tapi sebelum berhasil, lengannya lebih dulu dicekal oleh Kanny. Kanny memperingati wanita itu dan setelahnya ia masuk ke dalam ruang kerja Yubie dan mengunci pintu.

Yubie jelas saja terkejut. Netranya menatap Kanny dengan marah. "Apa-apaan kau, Kan?!"

Kanny hanya diam. Ia menarik napas dan menerima semua tatapan penuh amarah dari Yubie.

"Aku minta maaf," kata Kanny dengan suara pelannya, setelah beberapa saat sempat teridam. "Aku tahu kau masih marah padaku, pada situasi ini, tapi percayalah, ini juga berat untukku, Yubie."

Kanny perlahan membawa langkahnya mendekat. "Aku sama sekali tidak mencintai Lusy. Aku hanya mencintaimu." Kanny menatap lekat netra Yubie yang masih berkilat marah ke arahnya. Tapi, Kanny tidak gentar. Wanitanya memang garang, dan Kanny begitu percaya diri, bahwa karena pernah menjalin hubungan sebelumnya, itu artinya ia sudah bisa menaklukan hati Yubie. Begitu pula kali ini, Kanny yakin, Yubie akan percaya padannya, memaafkannya, dan mau kembali padanya.

"Meski aku menikah dengan adikmu, di hatiku tetap hanya ada kamu. Aku begitu mencintaimu, Yubie. Bahkan setiap kali menyentuh Lusy pun, di kepalaku hanya ada kamu."

Kalimat murahan dan begitu tidak tahu malu itu meluncur ringan satu persatu dari mulut Kanny. Yubie sudah ingin muntah mendengarnya. Sangat menjijikan apa yang Kanny katakan barusan. Yubie sampai sulit percaya, sulit percaya karena dulu bisa-bisanya ia menerima pria seperti Kanny sebagai kekasihnya.

"Kau benar-benar gila, Kan."

"Aku gila karenamu," jawab Kanny yang membuat Yubie langsung terkekeh sinis. "Aku tidak bisa melepaskanmu, Yubie. Sekarang, aku memang sudah menikah dengan Lusy, begitu juga dengan mu, kan?. Kau menikah dengan pria rendahan itu. Kita impas."

Ringan sekali Kanny berucap. Yubie mengepalkan tangannya penuh amarah. Terlebih dengan ucapan Kanny yang sudah merendahkan Cakra, Cakra itu adalah suaminya!

"Jaga mulutmu, Kan! Cakra bukan pria rendahan! Kau yang rendahan! Kau bahkan terlalu murahan dan sangat, sangat menjijikan!!" cerca Yubie dengan menggebu-gebu. Percayalah amarah wanita itu saat ini begitu meningkat pada Kanny.

"Kau membelanya?" tanya Kanny tak percaya. "Kau tidak tahu apa yang dia lakukan di luar 'kan? Dia hanya seorang pelayan di club malam, Yubie. Dan tidak menutup kemungkinan, dia menjual dirinya, melayani wanita-wanita yang haus belayan di luar sana."

Plak!!

Mulut Kanny seketika terkatup rapat, wajahnya tertoleh karena tamparan keras setelah mengatakan hal buruk tentang Cakra.

1
〈⎳ FT. Zira
mo ngomelin si onoh maksudnya..
Dew666
💐💐💐💐💐
Perushaa
queen, si cakra kasihan nahan hasratnya.
syukurlah retensimu tembus, jadi mapple emang sayang kamu.

queen salam buat mapple dan tears, ya
kamu gak suka galau lagi kan di gc atau gak bisa galau lagi, berbagi air mata
Mamanya Raja
kentang bnget Thor ah,lanjut dong up. ny 🤭
ora
Siap-siap yang bakal kena amuk Cakra😂
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: berani²nya ngehasut dia dan istrinya kan 🤣
total 1 replies
ora
*marah
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: yupz marah, marah pada tempatnya /Grin//Joyful//Facepalm/
total 1 replies
ora
Cak, ngapain kamu. Yubie masih polos loh Cak😭🤣🤣🙈🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: ngasih pemanasan doang /Shy//Grin//Silent/
total 1 replies
Nita Nita
wekwekwek yubie kalah 🤭 lanjut kak
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: bingung gimana caranya lawan suaminya /Facepalm/
total 1 replies
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Asriani Rini
Lanjut thor masih kurang 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: siap kakak 🤗🥰
total 1 replies
Mamanya Raja
aku ny kebawa perasaan Thor,lanjut dong Thor yg banyak2🤭
Perushaa
kalau janda ditinggal mati boleh baper gak queen, tapi masa idahku belum selesai 🫢
Perushaa: amin 🤲

makasih, queen supportnya
total 2 replies
Asriani Rini
Adtaga cakra benar benar berubah dia jadi susmi yg krren banget
ora
Aku yang belum jadi istri, berarti boleh ya baper sama suaminya Yubie🤣🤣✌
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: yang jomblo boleh lah🤣🤣 klw dah punya suami, kasian suaminya yang di rumah /Joyful//Joyful//Facepalm/
total 1 replies
ora
Percayalah Yubie ....
ora
Perlu, sih. Yubie ih, bisa-bisanya percaya sama hasutan orang gila😌😌😌
ora
Yubie kenapa langsung marah😭
Lee 0893
bisa bisa ny si kak author ,,
/Facepalm//Smug/
Perushaa
tembus gak retensi ya, kalau gak tembus cubit aja maple
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: alhamdulillah tembus. semua berkat kalian pembaca setia 🤗🥰
total 1 replies
ora
Kenapa aku deg-degan. Terasa nenyeramkan Yubie😭😭😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!