"inget, ini rahasia kita!. ngga ada yang boleh tau, sampai ini benar benar berakhir." ucap dikara dengan nafas menderu.
"kenapa? lo takut, atau karna ngerasa ngga akan seru lagi kalau ini sampai bocor. hm?." seringai licik terbit dari bibir lembab lengkara, pemuda 17 tahun yang kini sedang merengkuh pinggang gadis yang menjadi rivalnya selama 3 tahun.
Dan saat ini mereka sedang menjalin hubungan rahasia yang mereka sembunyikan dari siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BACK TO SCHOOL
Satu minggu pun sudah berlalu, dan hari ini adalah hari di mana dikara sudah memulai harinya sebagai anak SMA GARDAPATI. Salah satu sekolah menengah atas yang populer di jakarta, karna kebanyakan dari alumninya memiliki masa depan yang begitu cemerlang.
"Aku berangkat ya bi, jangan lupa nanti siang ada paket baju. Jadi tolong bibi simpan di kamar aja, soalnya mau aku coba pas pulang sekolah nanti!. Dan satu lagi, tolong masukin baju baju yang aku udah pisahin ke dalam koper ya terus sisanya di packing aja ke dalam kardus kardus karna mau aku sumbangin ke panti. Sebenarnya semalam udah aku masukin sebagian, cuma semalam itu aku udah ngantuk banget jadi ngga sempat deh buat beresin sisanya." Kata dikara sembari menyalimi tangan bi enduy dengan sopan, gadis itu juga sudah berpakaian lengkap dengan tas di punggungnya.
Seragam putih agak ketat dengan dua kancing atas yang sengaja di buka, rok hitam pendek setengah paha dengan garis garis merah mengikuti warna dasi yang di pakai.
Dan untuk rambut, dikara membuat rambutnya yang hitam setengah punggung itu di biar kan tergerai begitu saja. Namun di buat bergelomboang di bagian ujung, dengan kepangan kecil di samping poni yang juga di beri kan pita kecil berwarna merah.
Untuk kacamata, dikara tidak memakainya lagi. Gadis itu sudah membeli lensa kontak bening, untuk membantu dirinya melihat tanpa bantuan benda tersebut.
Tekadnya sudah bulat kali ini, tidak ingin lagi menuruti semua perintah dari orang tuanya yang banyak melarang namun tidak mau mengabuli satu permintaannya. Yaitu agar segera pulang dan menetap bekerja di jakarta saja, ketimbang bolak balik ke luar kota sebulan sekali.
Bi enduy mengangguk, walau pun cukup penasaran kenapa dikara memintanya untuk memasuk kan baju baju ke dalam koper, apa lagi ke dalam kardus yang mana setau wanita itu dikara belum lama ini juga sudah menyumbang kan baju bajunya ke panti, termasuk seragam sekolah SMP nya.
Apa kah anak majikannya itu akan liburan? Tapi hari ini kan sekolah baru saja di mulai, jadi tidak mungkin dikara berlibur kan?.
Keluar dari pintu utama menuju garasi, tak sengaja dirinya berpapasan dengan ayang yang juga sudah siap dengan seragam sekolahnya.
Dan jika di lihat secara bergantian, kedua gadis itu terlihat berbeda dari bentuk seragamnya, ibarat kata sudah seperti bawang putih dan bawang merah saja, walau pun sama sama memakai seragam GARDAPATI.
Pasalnya ayang ini memakai rok yang panjangnya satu jari di atas lutut, seragam putih yang pas di tubuh dan sudah di masuk kan juga ke dalam rok. Rambut panjangnya juga di sisir rapih, di lengkapi dengan bandana berwarna pink. Berbeda dengan dikara yang tidak melakukan itu, dan tentu saja ayang ini sudah menjadi contoh baik dari segi cara berpakaian anak GARDAPATI terlebih lagi untuk sekelas angkatan baru.
"Pagi kara!." Ayang menyapa dengan senyum cerahnya yang menawan, dan dikara? Tentu saja membalas. Toh dia tidak memiliki masalah dengan gadis itu, kecuali dengan pemuda yang baru datang ini yang keluar dari arah pintu sambil membawa helm di tangannya.
"Sana berangkat, keburu telat." Ucap lengkara tidak menatap ke arah dikara, sembari menaiki motor sportnya, dan ayang sendiri berjalan untuk memasuki mobil milik aryan yang mana sudah ada avel dan juga aryan di dalamnnya.
Sedang kan dikara, gadis itu juga sudah duduk manis di dalam mobil.
Mobil berwarna merah yang menjadi kesayangannya, mobil yang di beri kan oleh papa nya tahun lalu.
(Note : sebenarnya anak seusia mereka belum memiliki sim, hanya saja kan ini dunia fiksi jadi tidak apa lah kalau mereka bawa mobil atau motor ke sekolah, anggap saja mereka sudah memiliki sim ya!)