NovelToon NovelToon
Sniper Cantik Milik Om Seksi

Sniper Cantik Milik Om Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Agen Wanita / Sugar daddy / CEO / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: YeNitya

Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah

Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Tok..tok..tok..

"Masuk" ucap Devan dari dalam

"Pak, ini laporan yang di suruh Pak Ferdi berikan pada Anda" ucap Nasya

"Duduk sini Nasya" ucap Devan yang menatap nya tajam

Nasya pun langsung memberikan laporan tersebut pada Devan dan Devan mulai membaca laporan itu satu per satu

"Nasya, kamu cek laporan yang ini" ucap Devan memberikan laporan yang ada di meja Devan saat ini

"Kamu mau ke mana?" tanya Devan saat melihat Nasya bangun dari duduk nya

"Aku mau ngerjain di meja ku Pak" ucap Nasya menunjuk di luar ruangan Devan

"Duduk sini, temanin Saya, Saya perlu pendapat mu mengenai laporan yang kamu buat sejak pagi tadi" ucap Devan yang tau kemampuan Nasya yang sangat pintar menganalisa data, Devan sangat mengingat kejadian saat mereka masih memiliki hubungan dulu, yang di mana Nasya membantu nya memilah data sehingga terlihat banyak angka yang berbeda

Dan setelah kejadian itu Devan mencari pelaku nya yang ternyata adalah Orang bagian manajemen yang merubah angka-angka tersebut hingga akhir nya Devan memasukkan nya ke jeruji besi karena memanipulasi setiap angka di laporan keuangan yang Devan seleksi

"Bapak gak salah minta pendapat Saya mengenai laporan yang harus nya jadi rahasia Bapak sendiri sebagai pimpinan?" tanya Nasya menatap bingung dengan permintaan Devan

"Aku gak salah, kamu sangat cerdas Nasya, Aku mau dengar pendapat mu mengenai laporan mu ini" ucap Devan

"Oke, ini hanya pendapat Saya saja ya Pak, kalau Bapak gak berkenan jangan dengerin" ucap Nasya yang langsung membuka laporan yang dia kerjakan dan memberi tau apa saja ide dan nasehat yang Nasya berikan pada Devan saat ini

Beberapa waktu kemudian

"Bagus sekali Nasya pendapat mu, Aku sangat setuju dengan ide mu, kamu ini belum lulus aja udah pintar buat strategi dan terobosan bagus buat Perusahaan ku, apalagi nanti kalau udah lulus ya" puji Devan

"Ya itu Pak rencana Saya, Saya ingin buat Perusahaan sendiri nanti nya kalau ada modal" ucap Nasya tersenyum

"Kamu gak usah buat Perusahaan, kamu kerja di Perusahaan Aku aja Nasya" ucap Devan

"Mau nya Bapak gitu, tapi aku gak mau, ya udah Pak, ini udah jam 7 malam, aku pulang duluan ya Pak" ucap Nasya yang melihat ternyata sudah pukul 7 malam dan dia harus bergegas pulang ke kontrakkan nya yang saat ini berada di dalam gang

"Kamu pulang bareng aku aja Nasya, aku antarin, kan kita searah" ucap Devan

"Maaf Pak, Aku udah gak tinggal di kontrakkan yang dulu, aku pindah ke dalam gang Pak" ucap Nasya

"Kenapa pindah Nasya?" tanya Devan terkejut yang tau sebelum nya kontrakkan Nasya berada di pinggir jalan hingga enak dia mengantar jemput Key

"Aku dalam usaha menghemat Pak, karena magang di Perusahaan Bapak harus pakai ojek bolak balik, beda dengan kalau ke Kampus, bisa jalan kaki lewat jalan tembusan di belakang" ucap Nasya jujur

"Kalau begitu aku duluan ya Pak, aku udah pesan ojek tadi, sekarang dia nunggu di bawah" pamit nya yang bergegas meninggalkan Devan sendirian terdiam saat mendengar penjelasan Nasya tadi tanpa bisa mencegah nya pergi

Uang yang ku transfer ke dia kan banyak, memang uang itu di buat apa nanti nya gumam Devan heran

"Besok aja ku tanya kan pada nya langsung" gumam nya lagi dan bersiap pergi meninggalkan ruangan nya saat ini

Sesampai nya di Kontrakkan, Nasya langsung masuk ke kamar mandi dan merendam badan di sana, Nasya benar-benar lelah di hari pertama nya magang karena membantu tugas Devan yang ternyata memiliki laporan yang sangat tebal dan banyak isi nya

Setelah puas mandi, Nasya pun langsung membaringkan badan nya di tempat tidur dan langsung memasuki alam mimpi nya karena merasakan badan nya sangat lelah sekali hari in

Pagi Hari nya

Nasya berangkat seperti biasa ke Perusahaan Devan yang di mana dia akan selama 6 bulan menjadi Mahasiswi magang dan akan bertemu dengan Devan setiap hari nya

Nasya yang masih memiliki perasaan mendalam pada Devan hanya bisa menyembunyikan perasaan nya karena tak ingin ketahuan oleh Devan karena bagi nya mencintai dalam diam dan memandang nya saja dari jauh sudah cukup bagi hati nya

Nasya merasa dia yang miskin tak cukup pantas bersama Devan, kecuali hubungan yang seperti dulu tercipta, namun hubungan itu sudah putus beberapa minggu lalu sehingga Nasya tak berani berharap apa pun pada Devan lagi ke depan nya

"Nasya, masuk ke ruangan ku" ucap Devan

"Ya Pak" sahut Nasya yang baru sampai dan menaruh tas nya di meja Sekretaris

"Ada apa Pak?" tanya Nasya yang telah berada di depan meja Devan

"Nasya, Pak Fendi hari ini gak bisa masuk, dia mengalami kecelakaan saat ini dan si rawat di Rumah Sakit, jadi Aku harap kamu bisa gantiin Pak Fendi sementara waktu" ucap Devan

"Apa Pak? Aku yang gantiin Pak Fendi? Gimana cara nya Pak? Aku gak ngerti kan baru aja masuk magang kemaren" ucap Nasya bingung

"Apa aku mampu Pak?" tanya nya lagi

"Kamu mampu Nasya, Aku percaya sama kemampuan mu ya, percaya diri aja, nanti kalau bingung tinggal tanya aku atau hubungi Pak Fendi, ya" ucap Devan

"Oh ya Nasya, nanti jam 10 aku ada klien yang harus di temui, kamu temani aku ya" sahut Devan

"Ya Pak, Aku pelajari dulu berkas nya ya, Aku takut gak ngerti, kan bisa malu-maluin" ucap Nasya frustasi

"Iya Nasya, santai aja jangan gelisah gitu, ada Aku kok di samping kamu" ucap Devan tersenyum menatap Nasya yang tak memiliki kepercayaan diri, pada hal dia hanya menemani bukan ikut dalam pembicaraan

G*la ni Pak Bos, aku lho status nya magang, masa Anak magang di suruh ikut nemenin Bos rapat, kan bingung harus ngapain, ih kesal deh...

Nasya pun langsung keluar dan mencari berkas yang telah di simpan Pak Fendi untuk nya belajar agar mengerti tentang rapat yang akan di adakan Devan bersama dengan klien nya

Dua Jam Kemudian

"Nasya, ayo kita berangkat" ajak Devan yang telah siap memakai Jas saat ini

"Iya Pak" ucap nya pelan sambil membawa berkas yang di perlukan Devan nanti nya dan mengikuti Devan dari belakang

Devan yang sadar jika Nasya selalu berada di belakang nya dan menjaga jarak dari nya, membuat nya memelankan langkah nya agar bisa sejajar jalan nya dengan Nasya

"Nasya, langkah mu kecil banget sih" ledek Devan

"Pak, apa Bapak gak liat Kalau Saya pakai High hells" ucap nya kesal di ledek

"Oh gitu rupa nya, tumben pake Saya, biasa nya aku?" tanya Devan lagi saat mereka di lobi hingga semua karyawan melihat kedua nya bukan seperti Bos dan Anak magang tapi lebih ke Bos dan teman dekat nya saja, karena terlalu akrab nya

"Bapak gak liat semua mata melihat kepada kita berdua, Saya malu Pak" cicit nya yang berhenti dan mengikuti Devan dari belakang lagi dan itu membuat Devan terkekeh hingga menggelengkan kepala nya melihat kelakuan Sekretaris magang nya itu

1
Gedang Raja
Luar biasa
Ana Akhwat
Nexxx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!