NovelToon NovelToon
Cinta Luka Derita

Cinta Luka Derita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Obsesi / Cerai / Cinta Terlarang
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Bukan menantu pilihan, bukan pula istri kesayangan. Tapi apa adil untuk ku yang dinikahi bukan untuk di cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Mama aja yang lihat, aku bisa menyusulnya nanti.” ujar Wati dengan senyum yang ia pertahankan, meski hatinya begitu sakit. Ia belum siap melihat Hasan, pria yang udah dengan tega menyerahkannya pada pria lain.

“Iya udah, kamu tunggu di luar. Jangan pergi kemana pun!” seru Juleha sebelum akhirnya meninggalkan Wati seorang diri.

Kreeek.

Pintu ruang rawat dibuka dari luar.

Begitu Juleha masuk ke dalam kamar rawat, ringisan kesakitan dari mulut Hasan lah yang menyambutnya. Pria itu tengah berbaring dengan kaki kanan di ikat ke atas berbalut perban.

“Ya Allah Hasan, kenapa kamu bisa jadi kaya gitu? Itu kaki kamu kenapa di bungkus? Astagaa pake digantung ke atas! Kenapa itu kaki kamu, Hasan?” cecar Juleha dengan hebohnya, gak ada air mata sama sekali yang jatuh dari pelupuk matanya. Melihat anaknya yang tampak dalam kondisi yang cukup mengenaskan.

“Mama? Ngapain di sini, mah?” tanya Hasan dengan keterkejutannya.

Juleha menggeleng gak habis pikir, “Kamu pikir, mama ngapain disini? Berlibur? Bego kamu pelihara, punya otak dipake Hasan!”

Pluk pluk.

Dengan gemas, Juleha menepuk puncak kepala Hasan dengan tangan kirinya. Saat wanita paruh baya itu sudah berdiri di sisi brangkar.

“Ugghhhhh dasar mama gila, peyot! Ini kepala Hasan sakit! Gak liat apa ada perban di kepala Hasan!” sentak Hasan dengan cacian untuk sang ibu di tengah rintih kesakitannya.

Melihat Hasan yang serius kesakitan. Membuat Juleha mengamati perban di kepala dan di kaki kanan anaknya itu. Belum lagi goresan yang terdapat di wajah dan lengan Hasan.

Hasan mengerdikkan dagunya pada sang ibu, “Apa yang mama lihat? Masih gak percaya ini luka beneran? Kaki kanan Hasan patah! Terdapat benturan di kepala Hasan, yah ada untungnya benturan yang terjadi pada kepala Hasan ini termasuk ringan.”

Juleha mengerdikkan dagunya, “Katakan pada mama, gimana bisa kamu seperti ini? Seingat mama, kamu ke luar rumah untuk melihat mobil yang buat onar, karena terus membunyikan klaksonnya kan! Tapi mama pikir setelah itu kamu kembali ke kamar.”

Hasan berdecak kesal, “Supir pembuat onar itu Ida, dia mengajak Hasan ke puncak …”

Juleha langsung menyela perkataan Hasan dengan penuh emosi.

“Kamu ngapain pergi ke puncak bersama Ida, Hasan? Mau apa kalian ke puncak? Kalian mau indehoy? Mau ternak kecebong? Mau buat anak? Tega kamu Hasan, kalo mau berselingkuh tuh main cantik dong Hasan!” Juleha mendudukkan dirinya di kursi dekat berangkar.

Hasan menghembuskan nafasnya dengan kasar, “Tujuan utama Hasan ke puncak bukan untuk ternak kecebong, mah! Buat anak dengan Ida bisa Hasan lakukan nanti setelah urusan utama selesai.

Hasan hanya menemani Ida meninjau lokasi, ada seseorang yang menginginkan lahan untuk didirikan villa. Lumayan kan jika aku mendapatkan komisi. Apa mama tau bagaimana kondisi Ida?”

Juleha tersenyum sinis, “Aduh Hasan, kamu anak mama tapi kenapa payah bangat sih cara pikir kamu itu! Mama dukung kamu cerai dari Wati, tapi nanti setelah kamu dapatkan wanita yang jauh lebih bisa di untungkan dari Wati.

Kamu hanya akan menderita jika bersama Ida. Mama tidak yakin, Ida akan memberikan komisinya pada mu! Kamu itu sudah keliru memilih selingkuhan, Hasan! Cari tuh wanita yang bisa memberikan mu uang, yang bisa memberikan mu keuntungan, bukan kamu yang memberikan uang mu pada Ida. Itu sama saja kamu yang bego dari wanita, Hasan!” omel Juleha.

“Mama tenang aja, setelah aku mendapatkan komisi dari Ida, aku juga akan meminta hak ku atas semua uang uang ku. Aku sudah memiliki mangsa baru, sudah pasti kalo yang ini bisa membuat ku ke luar dari kemiskinan. Aku bahkan gak perlu bekerja.” seru Hasan dengan senyum lebar dan tatapan liciknya.

“Lalu bagaimana dengan Wati? Lama lama mama mulai kesal, istri mu itu sudah mulai berani melawan mama.”

Hasan terkekeh tanpa rasa bersalah, “Wati sebenarnya sudah aku serahkan ke bos besar, Night club. Sebenarnya tujuan Hasan hanya semalam membiarkan Wati ditempat maksiat itu.

Tapi tadi pagi, orang bos besar memberikan penawaran yang bagus untuk Hasan. Sayang kalo Hasan membuang kesempatan untuk mendapat emas yang banyak.”

Juleha menelan salivanya kasar, menoleh sejenak ke arah pintu, “Tidak bisa begitu Hasan … mama gak setuju kamu menjual Wati. Wati itu menantu kesayangan mama. Tega sekali kamu pada istri mu! Wati itu bukan barang yang bisa kamu jual sesuka hati. Lebih baik komisi dari Ida kamu berikan pada bos besar, hutang mu lunas!!” Juleha mengerlingkan satu matanya pada Hasan.

‘Jadi Wati ada di luar? Bos besar sudah mengembalikan Wati pada ku?’ pikir Hasan, menoleh ke arah pintu.

Hasan berseringai, setuju dengan saran sang ibu, “Baik lah, jika mama inginnya aku begitu… aku akan melakukan apa yang mama inginkan.”

Wati yang hendak melangkah masuk ke ruang Hasan di rawat, urung melakukannya.

‘Kamu benar benar suami bejat, mas Hasan! Sudah tidak setia, tidak melakukan kewajiban mu sebagai suami. Sekarang ada lagi wanita lain selain Ida? Pria macam apa yang ku nikahi, Tuhan!’ jerit Wati meski dalam hati, dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk mata tanpa bisa ia hentikan.

Dengan perasaan yang hancur, Wati berlari menjauh dari ruang rawat Hasan. Tanpa memperhatikan jalan, membuatnya menubruk seseorang yang ada di depannya.

Bugh.

Sreeeek.

“Maaf maaf, a- aku tidak melihat jalan. Maaf kan aku pak.” beo Wati dengan suara terisak. Ia membantu memunguti berkas yang berserakan hasil tubrukan keduanya.

“Sekali lagi maafkan aku, pak!” Wati menyerah kan berkas yang ada di tangannya pada pria yang ada di depannya, keduanya sama sama berjongkok.

“Dunia ini kecil sekali ya!”

Bersambung...

1
lina
pecat2. udah kaya perusahaan dewek bae u. kuli juga u sama orag
lina
karyawan ja belagu
lina
ank u yg g luny hrga diri. g punya otak
lina
manipulatif nih org
lina
kaya ank u y.
lina
dasar kaga tau malu
lina
wahwah wah. minta d apain ini orng
lina
dasar serakah
lina
dasar laki gila
lina
bisanya ngancem
lina
udah pecat bae
lina
dasar netizen julid
lina
u yg bodoh lex
lina
dasar bucin
lina
jamagn d puji
lina
biar u kenyang
partini
good story
lina: mksh tini👍
total 1 replies
partini
good story
lina
kan lg bucin jd g tau malu 🤣
lina
masih bae ngamuk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!