Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapat Hadiah Wanita
Brakkkkk....
"Argghh....!"
Tubuh dari dua orang pria langsung terhempas dan jatuh tepat di atas meja kaca yang ada di depan mereka, lalu meja kaca itupun pecah menjadi bereserak hingga membuat tubuh dari kedua pria yang di hempaskan oleh Saga mengalami luka akibat terkena pecahan kaca.
Melihat kejadian mengerikan itu membuat keadaan di dalam Bar menjadi riuh. Bahkan beberapa tamu langsung bubar melarikan diri guna menyelamatkan diri mereka.
Sedangkan Saga, dia masih berdiri tegak sambil menatap bengis ke arah kedua pria yang kesakitan itu. Sedangkan Jack Lemos hanya tersenyum menyeringai saat melihat kehebatan dan keberanian yang dilakukan oleh Saga.
"Dasar banci! Beraninya melawan perempuan. Orang orang seperti kalian tidak pantas dibiarkan hidup!" bentak Saga dengan nada berteriak.
"Ampun...! Mohon, jangan bunuh kami tuan! Kami minta maaf! Kami janji tidak akan menggangu wanita itu lagi." mohon kedua pria itu sambil mengatupkan tangannya.
Saga yang mendengar permintaan maaf tersebut langsung melangkahkan kakinya mendekati kedua pria itu. Lalu dia melirik ke arah Jack Lemos guna meminta izin kepada pria tersebut.
Dengan lirikan mata yang dilayangkan oleh Saga, Jack pun langsung mengerti maksud dari pria itu, lalu dia menganggukkan kepalanya guna memberikan izin kepada Saga untuk melakukan apa yang dia inginkan.
"Aku izinkan kau melakukannya sesuka hatimu." ucap Jack Lemos yang berhasil membuat semua orang yang masih berada di tempat itu menjadi merinding.
"Apa...!!"
Mulut semua orang langsung menganga lebar. Sedangkan Saga sedikit melirik ke arah wanita cantik yang masih berdiri tak jauh dari dirinya berada.
Tak lupa Saga memainkan matanya guna menggoda wanita cantik itu, wanita cantik yang melihat lirikan mata Saga langsung menundukkan kepalanya sambil memasang wajah malu. Hingga detik kemudian..
Tarrrr.......
Suara pecahan botol minuman beralkohol menggema keras di dalam Bar tersebut. Dan suara itu benar benar mengejutkan semua orang, karena keadaan di dalam Bar memang tengah sunyi senyap akibat musik yang sudah dimatikan.
"Ya Tuhan! Apa yang pemuda itu lakukan?" tanya para pengunjung sambil menatap terkejut.
Begitu juga dengan wanita cantik yang sejak tadi melihat ke arah Saga. Lalu Saga segera membuang tubuh dari pria itu sampai jatuh ke atas lantai.
Brakkkk....
"Aku sangat benci pria pengecut seperti mu." omel Saga membuat Jack tersenyum menyeringai.
Lalu Jack pun berjalan mendekati Saga. Dan dia langsung menepuk punggung Saga sambil berkata kepada pemuda itu.
puk....puk....
"Sudah. Kendalikan emosimu Saga. Kita bahkan baru saja menjalin kerjasama, tapi kau sudah membuat kerusuhan di dalam Bar milikku. Lihatlah! Bahkan karena ulahmu ini para pengunjung ku langsung lari terbirit-birit karena merasa takut padamu." sarkas Jack kepada Saga.
"Maaf kalau aku sudah merugikan mu tuan Jack. Tapi aku benar benar benci melihat pria yang suka sekali memaksa wanita."
"Wah, benarkah seperti itu? Apa jangan jangan kau sudah tertarik dengan pelayan cantik ku ini Saga!" tebak Jack membuat Saga tersenyum tipis.
"Hahahaa..! Kau jangan asal berbicara tuan Jack."
"Sutttt....! Jangan panggil aku tuan Jack. Panggil saja aku Jack.Oya, kalau kau mau, kau bisa menjadikan wanita ini sebagai milikmu." tawar Jack sambil menarik tangan dari wanita itu dan mendorong tubuhnya ke arah Saga.
Saga langsung menangkap tubuh dari wanita cantik itu dan memeluknya erat, agar wanita itu tidak jatuh terhuyung kearah belakang. Lalu kedua mata mereka saling menatap dalam. Entah mengapa di saat Saga menyelami rentina indah di kedua bola mata wanita cantik itu, tiba-tiba saja Saga teringat akan seseorang di masa lalunya.
"Siapa wanita ini? Kenapa aku serasa familiar dengan tatapan matanya?" tanya Saga di dalam hati.
Sedangkan wanita cantik itu langsung menundukkan pandangannya. Lalu dia melirik ke arah Jack yang telah memberikan dia kepada pemuda yang tidak dia kenal.
"Maaf tuan. Kenapa tuan malah memberikan saya kepada pria asing ini?" tanya pelayan itu dengan nada tak suka.
"Ck. Sudah kau jangan banyak bicara Arimbi. Ayahmu sudah menjualmu kepadaku, jadi kau turuti saja apa yang aku perintahkan. Apa kau mau kalau aku gantian menjualmu kepada seorang bandot tua?" tanya Jack menatap mengejek ke arah Arimbi.
Mendengar perkataan Jack, Arimbi langsung menggelengkan kepalanya, sedangkan kedua tangannya sudah membalas pelukan hangat yang diberikan oleh Saga kepadanya.
"Tidak. Aku tidak mau tuan. Kalau begitu aku akan menuruti perintah yang kau katakan."
"Hahahhaa....! Bagus sekali Arimbi. Oya Saga. Wanita ini merupakan pelayanku di Bar. Dan dia sudah kubeli dari ayahnya sendiri. Jadi sekarang aku memberikan dia kepada mu, sebagai hadiah atas kerjasama yang sudah kita bina." jelas Jack kepada Saga.
"Baiklah. Aku mengerti apa maksud mu itu tuan Jack. Sekali lagi terimakasih banyak atas hadiah yang kau berikan." jawab Saga seraya tersenyum.
Setelah itu Saga pun mengajak para anak buahnya untuk keluar dari dalam Bar tersebut sambil membawa wanita yang telah diberikan untuk dirinya.
"Ayo ikut bersama ku." ajak Saga kepada Arimbi.
"Baik." jawab Arimbi dengan nada singkat.
Marko yang sedari tadi memperhatikan ke arah Arimbi entah mengapa merasa sangat curiga. Di dalam hatinya dia menebak kalau wanita ini bukanlah wanita biasa.
"Kenapa aku tidak bisa mempercayainya? Apa jangan jangan wanita ini merupakan mata mata yang sengaja diselipkan oleh tuan Jack untuk menjebak Saga? Tapi, aku tidak boleh gegabah. Sebelum aku berhasil membuktikan kecurigaan ku ini, maka aku tidak boleh memberitahu Saga." gumam Marko di dalam benaknya.
Dan setelah kelompok Saga bersama wanita cantik itu keluar dari dalam Bar. Jack pun langsung tersenyum menyeringai, lalu dia menyuruh para anak buahnya untuk membereskan kekacauan yang terjadi di dalam Bar miliknya.
"Kalian semua! Bereskan kekacauan ini. Jangan sampai para pelanggan ku kabur karena keributan yang sempat terjadi."
"Baik bos."
"Oya, buang tubuh dari pria bodoh itu ke dalam laut. Jangan sampai ada bangkai di dalam Bar milikku." titah Jack tanpa rasa iba di dalam hatinya.
Mendengar perintah tersebut, anak buah Jack langsung bergerak melakukan perintah dari bosnya. Setelah itu Jack duduk kembali di kursi miliknya seraya membuka peti obat obatan yang baru dia dapatkan dari Saga.
"Sangat genius. Siapa sebenarnya pria itu?" gumam Jack dengan nada pelan.
Kedua matanya menelisik lekat obat obatan yang ada di dalam peti obat, lalu dia langsung mengambilnya dan mengecek satu persatu jenis obat penawar khusus untuk pecandu barang terlarang, kebetulan anak buah Jack ada yang mengalami kecanduan yang begitu patah, hingga membuat syarafnya menjadi terganggu dan hampir gila.
"Cepat bawa Sam kemari. Aku mau mengetes obat penawar ini ke tubuhnya yang mengalami Depresi berat." titah Jack kepada anak buahnya.
"Baik bos."
Hingga tak lama kemudian, keajaiban pun benar benar terjadi, Jack yang baru saja menyuntikkan obat ke dalam tubuh anak buahnya langsung terkesima saat melihat anak buahnya bisa kembali pulih dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Hebat! Ternyata Saga bukanlah orang sembarangan, aku harus mencari tahu lebih detail lagi tentang pemuda itu." gumam Jack penuh semangat.