Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rong Joung.
Karakter Rong Joung.
Bagian 12.
Wang Lee maju kedepan dan bertanya "Siapa kamu? Kalau kau ingin berkelahi satu lawan satu, aku akan menantang mu?"
"Hahaha...Oh, ya...Betapa sombongnya" Pemuda itu tertawa dan teman temannya juga ikut tertawa terbahak bahak.
"Kamu tidak tau siapa aku? Aku adalah anggota klub karate, kepercayaan apa yang kamu miliki untuk mengatakan kau berani berduel denganku?"
"Kenapa kau tidak mencoba" Tantang Wang Lee lebih lanjut.
"Sudahlah Wang Lee! Mereka hanya ingin mem bully mu, lebih baik jangan meladeni mereka" Mei Cin terlihat mulai khawatir, ia menarik baju Wang Lee.
Tidak apa apa Mei Cin! Aku ingin melihat apa kemampuan mereka sesuai dengan kemampuannya"
Wang Lee semakin memprovokasi, yang di lakukan sebenarnya adalah ingin menguji dan melihat kemampuan latihannya dengan berkelahi satu lawan satu.
Tiba tiba dari jauh seseorang memanggil. Semua orang menoleh dan mereka melihat seorang pemuda tampan mendekat.
"Am Buang!"
Ling Guang nyaris berteriak dan teman temannya juga menjadi pucat. Jika Am Buang ikut terlibat dan memihak Wang Lee, maka habislah mereka.
"Men Cin. Ayo ke aula! Yang lain sudah menunggu" Ajak Am Buang.
Namun, ia melihat situasi aneh antara Wang Lee dan Rong Joung yang saling berhadapan dengan ekspresi bermusuhan.
"Wang Lee!" Am Buang berseru, alu ia berganti memandang kearah Rong Joung.
"Pemuda ini menantang ku berkelahi satu lawan satu, betapa sombongnya" Kata Rong Joung.
"Benar begitu?" Tanya Am Buang menoleh pada Wang Lee.
"Benar" jawab Wang Lee percaya diri, ia tak perlu lagi berbasa basi lagi. Matanya berkilat penuh keinginan.
"Wang Lee! Mei Cin berteriak, kamu jangan bodoh meladeni mereka"
Mei Cin tampak gelisah dan khasiat, bagaimana pun Rong Joung adalah anggota klub karate.
"Oh menarik, Mei Cin jika mereka ingin melakukannya tidak ada salahnya" Kata Am Buang bersemangat dan dia menambahkan.
"Di aula boleh menantang seseorang untuk menunjukkan bakatnya, tidak penting dari klub mana pun juga. Di bandingkan dengan Ling Guang, Rong Joung lebih kuat"
"Jadi bagaimana?" Tanya Am Buang memandang kearah kedua pemuda itu bergantian.
"Dengan satu syarat" Rong Joung membuka suara dan menambahkan lagi.
"Kalau kau kalah, kau harus berlari lari mengelilingi sekolah sambil membawa spanduk bertuliskan. Aku sampah bodoh"
"Kalau aku yang menang" Tanya balik Wang Lee.
"Hahaha...Bisakah kau menang!" Ejek Rong Joung sambil tertawa geli di ikuti oleh teman temannya.
Ling Guang di belakang mereka sangat senang, ia membayangkan Wang Lee di hajar babak belur oleh Rong Joung tanpa harus menghadapi sangsi sekolah. Karena pertandingan itu adalah pertandingan yang legal.
"Kau takut?" Tanya Wang Lee mengompori.
"Takut? Hanya dengan dirimu?...Hahaha..."
"Baiklah, aku akan memberikanmu sepuluh juta hijau bahkan bisa bertahan sampai lima jurus gerakanku"
"Setuju!" Jawab Wang Lee tampa ragu.
"Kau berikan uangnya pada Am Buang, biar dia yang pegang"
Melihat ini semua, Mei Cin pucat, hal ini telah terjadi, ini tidak mungkin di tarik kembali. Dengan perasaan marah ia pergi dan menjauh.
Wang Lee berjalan ketengah aula bersama Am Buang.
Am Buang menyuruh Wang Lee untuk menunggu, karena ia akan menemui master aula untuk mendaftar duel mereka.
Tidak jauh di belakang mereka, Rong Joung bersama kelompok berjalan di belakang. Tak lama kemudian Am Buang memberi isyarat untuk mendekat.
"Mereka?" Tanya seorang yang duduk di sebuah meja memakai baju berlambang Tekwondo.
Orang itu adalah master yang mengurusi daftar pertandingan yang di selenggarakan. Am Buang mengangguk dan menunjuk kearah Wang Lee dan Rong Joung.
"Jadi bagaimana kalian bertarung?" Ia menanyakan sambil melihat kearah Wang Lee dan Rong Joung.
Wang Lee mengernyit kan keningnya, ia tidak mengerti maksud pertanyaan orang itu.
"Pertarungan bebas" Am Buang yang menjawabnya.
Master aula mencatat di kertas lalu berkata.
"Ini adalah pertarungan latihan tidak di benarkan memukul tempat tempat berbahaya di tubuh lawan, jika ada yang melakukannya di anggap kalah"
"Silakan ganti pakaian kalian, pertandingan ini akan di lakukan paling akhir setelah pertandingan utama selesai"
Wang Lee menjadi bingung, dia bahkan tidak memiliki baju untuk bertanding. Namun, Am Buang memahami kebingungannya.
Ada baju yang bisa di pakai di ruang ganti, kamu bisa menyewa 20 ribu sekali pakai"
Lalu Am Buang mengajak Wang Lee ke ruang ganti.
Wang Lee yang belum bisa mengerti berjalan di belakang dan bertanya.
"Apa itu tarung bebas?" Ia mempercepat langkahnya di samping Am Buang sambil bertanya.
"Sesuai namanya tarung bebas Kalian boleh menggunakan teknik apapun selama tidak menyerang pada anggota tubuh vital kawanmu"
Seperti; Bagian belakang, leher dan lainnya yang tidak memiliki pelindung.
"Hanya seperti itu?"
"Iya, hanya seperti itu"
"Kalian akan di beri 3 ronde masing masing 3 menit. Jika seri akan di tambah satu 1 ronde lagi untuk babak penentuan" Tambah Am Buang.
'Ooo...Aku mengerti sekarang" Jawab Wang Lee.
Am Buang memandang Wang Lee agak heran, pemuda ini belum mengerti aturan sudah menantang berduel. Ia geleng geleng kepala.
Mereka sampai di ruang ganti baju, di sana Wang Lee melihat ada banyak baju lalu mengambil satu dan membayarnya.
Wang Lee melangkah keluar dari ruang ganti baju dan melihat satu tempat duduk di barisan penonton.
Ada banyak orang yang duduk di barisan penonton, mereka duduk berkelompok.
Ia melihat beberapa wajah yang di kenalinya, ketika matanya tertumbuk pada Ling Guang, ia melihat ada Moon Li dan kelompoknya.
Beberapa orang keluar dari tempat ganti wanita, Mei Cin ada di antara mereka. Dia memperhatikan sekelingnya dan mencari seseorang.
Namun ketika iya menemukan Wang Lee dan mata mereka berpapasan, Mei Cin memalingkan wajahnya.
Wang Lee tertawa, sepertinya Mei Cin masih marah kepadanya.
pertandingan pertama segera di mulai antara klub Wing Chun Wushu dan klub karate Black Jim.
Wang Lee mengamati dengan penuh perhatian, mulai dari mereka membuat kuda kuda, cara berdiri, gaya mereka.
Cara memukul, cara menendang, sangat menarik baginya ketika ia melihat Wing Chun menggunakan kecepatan tangan ke arah lawannya bertubi tubi.
Sepertinya teknik yang di gunakan oleh Wing Chun menggunakan kecepatan, Namun kekuatannya kurang terhadap lawannya di bandingkan dengan Black Jim.
Teknik dan gerakan gerakan jurusnya lambat, Namun pukulan dan tendangan penuh dengan kekuatan.
Pertandingan pertama di menangkan oleh Black Jim dari klub karate.
Pertandingan kedua klub Tekwondo melawan dari klub Boxing.
Wang Lee sangat menantikan ini, karena sebelumnya iya telah mempratekkan teknik Tekwondo. Alasan inilah dia memilih teknik ini kata Mei Cin sering bercerita tentang seni beladiri ini.
"Bukankah itu Shong Yun? Wah...Aku selalu menantikan dia bertanding di atas arena" Seorang penonton terdengar bicara dari arah belakang Wang Lee.
"Benar, itu Shong Yun! Tendangannya sangat brutal. Di pertandingan Minggu kemarin, lawannya sampai di rawat di rumah sakit" Teman di sampingnya dengan bersemangat menambahkan.
Berbagai komentar membicarakan nama Shong Yun.
Bagian 13. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya