Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di labrak selir Wei xian.
Setelah dari desa bong, Lin-rang kembali ke rumah mereka dengan jalan kaki. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit menuju tempat mereka, ketika Lin-rang dan Ming-na kembali ke tempat mereka, bukan dengan tangan kosong mereka kembali melainkan dengan beberapa sayuran dan hasil kebun dari orang-orang yang ada di desa Bong.
"Ming-na, Kenapa juga kamu harus menerima semua ini?" ucap kesal Lin-rang.
"Bagaimana aku tidak menerimanya Kak, Mereka terus mengatakan kebaikanmu tidak akan bisa mereka balas, dan dengan begitu banyak perkataan beberapa kalimat menyedihkan. Mendengar itu akhirnya mau tidak mau aku menerima semua ini." jawab Ming-na yang kewalahan membawa beberapa pemberian dari orang-orang desa.
"Sudah sudah, sini aku bawa semuanya. Kamu ini lemah banget sih kayak nggak punya tulang." Lin-rang yang kemudian membawa sayuran juga buah dari kebun orang-orang desa bong.
"Aku tidak akan pernah mengira kalau kakak akan menolong wanita itu dan orang-orang yang ada di desa itu." ucap Ming-na.
Lin-rang menghentikan langkah kakinya. "Memangnya kenapa? kenapa aku tidak boleh menolong orang-orang itu? apakah aku dulu orangnya sangat menyebalkan?" tanya Lin-rang.
Ming-na menghela nafasnya cukup dalam, setelah itu dia menceritakan mengenai bagaimana dulu sikap Lin-rang. setelah mendengar semua cerita yang dikatakan oleh Ming-na, Lin-rang langsung terdiam.
"Wah.. ternyata aku orang yang sangat menyebalkan, hanya demi kaisar brengsek itu aku jadi wanita tidak punya jati diri." ucap Lin-rang yang kemudian melanjutkan langkahnya.
Ketika mereka berada di salah satu jalan, tiba-tiba seorang pria berkuda berhenti di depan Lin-rang.
"Tabib cantik." panggil seorang pria. pria yang berhenti di depan Mereka kemudian turun dari kudanya.
"Bangsawan Chun, apa yang bangsawan Chun-san lakukan di sini?" tanya Ming-na kepada Chun-san.
Chun-san nampak tersenyum ketika ditanya oleh Ming-na seperti itu, dia dari tadi mengikuti Lin-rang yang dipanggil oleh bocah laki-laki.
"Hei, adikku bertanya, apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu diam saja?" tanya Lin-rang.
Sejurus kemudian Chun-san mengambil beberapa barang yang dibawa oleh Lin-rang. "Biarkan aku bawa barang-barang ini, aku yakin semuanya ini berat." ucap Chun-san.
"Dari tadi kamu mengikuti ku ya?" tanya Lin-rang yang bisa melihat ekspresi wajah Chun-san.
Chun San terkejut ketika ditanyai Lin ran seperti itu "Tidak kok, siapa yang mengikutimu." jawab Chun-san tergagap.
"Haisss.. aku bisa melihat dari wajahmu kalau kamu itu pembohong, pria sepertimu aku yakin tidak suka berbicara jujur sindir Lin-rang yang kemudian berjalan terlebih dahulu melihat wajah kesal Lin-rang. Chun-san langsung berlari mengejarnya. "Aku bukannya mengikutimu, hanya saja..," perkataan Chun-san terhenti.
"Siapa yang akan bisa mengalahkan kakakku ketika berbicara, mau mengelak pun tidak akan mungkin, kalau dia yang dulu mungkin akan mudah menangis. Kalau Lin-rang yang sekarang dia tidak akan mudah ditindas." gumam Ming-na dalam hati sembari tersenyum menatap Chun-san yang kebingungan.
Tanpa terasa Lin-rang sudah sampai di depan rumah, namun ketika Lin-rang hendak masuk ke rumahnya dia melihat ada dua wanita juga dua pengawal yang ada di rumahnya.
"Hei Ming-na, apa kamu tadi lupa menutup pintu rumah kita" tanya Lin-rang ketika melihat pintu rumahnya sudah terbuka.
"Tidak mungkin kak, aku tadi sudah menutup pintunya, bahkan aku sudah menggembok pintu pagarnya." jawab Ming-na.
"Lalu, kenapa pintu rumah kita sudah terbuka? lihatlah, para cecunguk tidak tahu diri sudah ada di dalam rumah kita." kata Lin-rang.
Ming-na melihat ke dalam rumah dia menata beberapa orang yang ada di pelataran rumah.
"Dasar kurang ajar, beraninya mereka masuk ke dalam rumahku, jangan-jangan mereka sudah menjarah barang-barang yang ada di dalam rumah." ucap Lin-rang.
Ming-na kembali menatap beberapa pengawal yang ada di dalam rumahnya, Ming-na juga melihat dua wanita yang sudah duduk di kursi depan rumah mereka. "Bukankah itu selir Wei xian, apa yang dilakukan olehnya di sini?" ucap lirih Ming-na.
"Apa kamu kenal dengan mereka, Ming-na?" tanya Lin-rang sembari menunjuk ke arah beberapa orang yang sudah ada di dalam pekarangan rumahnya.
"Kakak, apa kakak tidak ingat dengan wanita itu?" tanya Ming-na. Dia sedikit ragu ketika bertanya seperti itu.
"Tentu saja aku tidak ingat, memangnya mereka siapa?" tanya Lin-rang. setelah itu dia masuk ke dalam rumahnya.
Beberapa orang yang ada di dalam rumah Lin-rang nampak menatap Lin-rang dan Ming-na. selir Wei xian sedikit ragu ketika melihat seorang wanita berparas cantik masuk ke dalam kediaman Lin-rang.
"Siapa kalian? kenapa kalian ada di dalam rumahku?" tanya Lin-rang.
Selir Wei xian menatap Lin-rang dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Beraninya kamu bertanya seperti itu padaku!" bentak Selir Wei xian.
Lin-rang yang mendapat bentakan seperti itu bukannya takut, Dia malah tersulut emosinya. "Hei dasar wanita tidak tahu diri, seharusnya aku yang marah, apa yang kalian lakukan di dalam rumahku!" seru Lin-rang. dia menunjuk wajah selir Wei xian dan pelayannya.
"Tutup mulutmu itu! kamu tidak punya sopan santun!" bentak pelayan selir Wei xian. Dia kemudian berjalan maju hendak menampar wajah Lin-rang.
Namun sayangnya Lin-rang yang mengetahui kalau pelayan dari wanita yang duduk itu akan melakukan sesuatu padanya, tanpa menunggu waktu dan berbicara apapun, salah satu kaki Lin-rang langsung terulur dan menendang tubuh pelayan selir Wei xian.
"Kamu mau apa? beraninya kamu mau memukulku?!" ujar Lin-rang.
dua pengawal yang bersama dengan seluruh Wei xian mereka langsung memutar tubuhnya setelah tahu pelayan selir Wei xian ditendang oleh Lin-rang. Dua pengawal itu hendak menangkap Lin-rang namun sayangnya Lin-rang langsung memberikan tendangan juga kepada dua pengawal selir Wei xian.
Dan dia dua pengawal itu terjatuh di tanah.
"Beraninya kamu melakukan hal itu!" seru selir Wei xian dengan suara yang begitu keras.
"Hai monyet pencuri, beraninya kamu masuk ke dalam rumahku, kamu bosan hidup ya!" ujar Lin-rang sembari menunjuk wajah selir Wei xian.
Selir Wei xian sangat terkejut, dia menatap Lin-rang seolah tidak percaya, selir yang begitu bodoh, penakut yang hanya bisanya menangis saja itu sekarang berubah menjadi sosok yang menakutkan.
"Ba-bagaimana mungkin selir bodoh itu berubah menjadi seperti ini." gumam selir Wei xian dalam hati. dia nampak terkejut dengan ekspresi wajah kebingungan.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Kamu mau memukulku juga? kamu mau menamparku?!" seru Lin-rang dengan suara yang begitu keras dan dua mata melotot menatap selir Wei xian.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.