Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Mama menyukai kepribadian Richi dan merestui nya, tapi semuanya terserah kamu. Jika Inha tidak mau menikah maka jangan dipaksa. " Navysah selalu tersenyum saat menceritakan kebaikan dan alasan kenapa ia merestui pria itu sebagai menantunya. Dan ini membuat Inha semakin gusar.
Jangan tanyakan tentang ayahnya, tentu saja dia termakan rayuan gombal dari Om Rico yang selalu membanggakan anaknya.
" Status jelas duda beranak satu, pekerjaan mapan, rumah sudah ada, orang nya baik, Maya dan Rico juga teman mama yang sudah dianggap keluarga, dan pasti akan menyayangimu seperti anaknya sendiri. Lalu apa kurangnya? Mama hanya ingin kamu bahagia, terserah kamu mau menerima dia atau tidak. Mama tidak akan memaksa. "Lagi-lagi Ibunya selalu tersenyum dan memancarkan aura bahagia.
" Apa mama bahagia jika aku menikah dengan nya? " Inha bertanya dengan serius dan berharap jawaban nya tidak.
"Tentu saja mama bahagia, kamu bisa mendapatkan pria baik dan mertua yang baik. "
Inha hanya tersenyum kecut, namun entah mengapa hatinya ingin menolak sekaligus berteriak keras.
"Jangan dipaksa, pikirkan dulu baik buruknya. Semua keputusan ada ditanganmu. " Ucap Navysah
Dan kini Inha melamun di balkon kamarnya. Kini ia semakin pusing, disatu sisi ia tidak mencintai pria itu namun di sisi lain ia ingin sekali membahagiakan ibunya. Melihat sang ibu yang selalu mengulas senyum saat menceritakan si duda itu.
"Aku harus bagaimana? " Lirih Inha, matanya kini berkaca-kaca
"Apanya yang bagaimana. " Terdengar suara Inka yang terdengar nyaring.
"Pergilah." Pinta Inha dengan menggerakkan tanggan nya seolah mengusir, kali ini ia tidak ingin diganggu apalagi mendengar suara kembaran nya yang berisik ditelinga.
"Aku tidak mau. " Inka langsung duduk bersebelahan sembari menekuk wajahnya.
"Kenapa wajahmu sembab? " Inha melirik kembaran nya yang terlihat menyedihkan. Wajahnya sangat terlihat sedih bahkan lingkaran matanya menghitam. Memang ia tidak pandai menyembunyikan perasaan.
" Aku ditolak kak Antoni. Huhuhu... "Jelasnya sembari menangis.
" Sudah tahu pria itu tidak menyukai mu tetap saja kau kejar. Sudahlah jangan mengingat nya lagi, kau harus move on. "
"Aku semalaman menangis untuk yang terakhir kalinya, tapi tetap saja hari ini aku menangisi nya. Kenapa kisah percintaanku se menyedihkan ini. "
" Kamu kira cuma kamu yang menyedihkan., aku juga. "Ucapnya
Inka segera menghapus jejak air matanya dan ingin mendengarkan cerita dari kembarannya. " Maksudmu? "
Inha menceritakan tentang keinginan Richi untuk menikahinya. Dan tentu saja Inka tidak terlalu kaget karena ia sempat melihat keluarga Richi datang.
"Jadi Om duda itu pernah kesini beberapa bulan yang lalu, kenapa tidak bilang padaku! " Inha terkejut kalau selama ini Richi datang ke rumah nya
" Karena saat itu kau tidak ada di rumah dan aku rasa kau tidak tertarik dengan nya jadi buat apa aku cerita denganmu. " Jawab Inka
"Oh iya dia juga beberapa kali membawa Cherry kesini dan aku pernah bermain dengan nya. Cherry anak yang baik, lucu dan ramah. Aku rasa dia akan menjadi anakmu yang baik dan penurut. " Inka sengaja menjaili adiknya dengan tersenyum lebar. Lumayan bikin hati sedikit senang, Batin nya
"Kau!! Siapa juga yang mau jadi ibu tiri nya! " Inha tidak terima, ia menoyor kepala Inka dengan gemas.
" Hush jangan begitu, jodoh tidak ada yang tahu. Bisa jadi hari ini bilang tidak, besok iya. Eh lusa jadi nyonya Richi sekaligus mama muda beranak satu. " Dan dengan cepat Inka lari sembari tergelak tawa. Sangat puas menggoda adiknya.
"Inka!! Awas kau!! " Teriak Inha dengan mengejar kembaran nya. Sudah biasa mereka seperti tom and jerry dan inilah yang membuat mereka semakin dekat dan rindu satu sama lain saat berjauhan.
"Aku jambak kamu ya!! " Inha kian meradang
***
Waktu kian berlalu, kini Inka lebih menata hatinya dan ber besar hati bahwa Antoni bukan jodohnya. Ia mulai terlihat ceria lagi. Jika ditanya apa dia sudah move on, tentu saja masih belum. Baginya Antoni pria pertama yang membuat dirinya jatuh cinta. Sesekali ia menangisi pria itu dan tentu saja mencuri waktu secara sembunyi -sembunyi untuk melihatnya. Memang aneh. Dengan bekerja dia disibukkan dengan banyak kegiatan dan tentu saja itu sebagai obat untuk nya agar tidak memikirkan pria itu. Bahkan beberapa hari ini Inka sengaja menambah jam kerja nya. Ia berjualan online secara live dan penjualan nya semakin meningkat, banyak orang tertarik dengan cara marketing nya. Selain ramah, Inka sangat pintar membuat lelucon hingga membuat penonton tertawa.
"Alhamdulillah... Penjualan kita naik pesat yesss...!! " Inka berteriak keras karena terlalu bahagia. Ia tidak mengira respon pasar begitu bagus, bahkan penjualan nya menjadi top three di aplikasi shopping online.
"Alhamdulillah ya mba, seminggu ini luar biasa omset nya. Mba Inka juga hebat dalam marketing, bisa banget bikin orang betah berlama-lama nonton live kita. " Ucap salah seorang karyawan nya. Di tempat kerja Inka lebih suka dipanggil kakak ,neng,mba. Ia tidak suka jika dipanggil bos karena seolah membuat jarak diantara mereka.
"Iya betul, neng Inka mah top banget jago ngelawak. " Timpal lain nya
"Entahlah kenapa mereka suka dengan lawakan ku padahal menurut aku biasa saja. " Inka merasa apa yang ia tunjukkan di live seperti mengalir begitu saja, tidak direncanakan.
"Itulah kehebatan neng Inka, apa adanya dan tidak dibuat-buat. "
"Ah, bilang saja minta pizza. Tidak perlu memuji ku seperti itu. " Inka dengan cepat menekan aplikasi online dan memesan beberapa makanan siap saji.
" Eleh.. Eleh.. Emang pengertian banget owner kita. Tiap hari beliin makanan terus buat karyawan. Baik banget si neng. " Ujar Heni salah satu karyawannya.
" Aku harus baik sama kalian, biar pada sehat dan gendut. Ingat, lebaran idul adha sebentar lagi. Tau kan artinya, hehehe... " Inka tergelak tawa, begitu bahagia menggoda karyawan nya.
" Neng, kita manusia bukan domba yang mau dikurbankan saat lebaran haji!! " Seru karyawan Inka
wkwkkwkw
🤭🤭