NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Dengan Adik Suamiku

Jatuh Cinta Dengan Adik Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Anak Kembar / Dijodohkan Orang Tua / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Keira hidup di balik kemewahan, tapi hatinya penuh luka.
Diperistri pria ambisius, dipaksa jadi pemuas investor, dan diseret ke desa untuk ‘liburan’ yang ternyata jebakan.

Di saat terburuk—saat ingin mengakhiri hidupnya—ia bertemu seorang gadis dengan wajah persis dirinya.

Keila, saudari kembar yang tak pernah ia tahu.

Satu lompat, satu menyelamatkan.
Keduanya tenggelam... dan dunia mereka tertukar.

Kini Keira menjalani hidup Keila di desa—dan bertemu pria dingin yang menyimpan luka masa lalu.
Sementara Keila menggantikan Keira, dan tanpa sadar jatuh cinta pada pria ‘liar’ yang ternyata sedang menghancurkan suami Keira dari dalam.

Dua saudara. Dua cinta.
Satu rahasia keluarga yang bisa menghancurkan semuanya.

📖 Update Setiap Hari Pukul 20.00 WIB
Cerita ini akan terus berlanjut setiap malam, membawa kalian masuk lebih dalam ke dalam dunia Keira dan Kayla rahasia-rahasia yang belum terungkap.

Jangan lewatkan setiap babnya.
Temani perjalanan Keira, dan Kayla yaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30.Teror Gagal

Keira dan Aldi berdiri terpaku di depan rumah besar yang sudah lama ditinggalkan. Taman yang dulunya megah kini berubah jadi semak liar. Rumput menjalar, dedaunan kering menumpuk tak tersapu, dan pagar besi yang berkarat masih terkunci dengan gembok besar yang bentuknya hampir tak menyerupai gembok lagi.

“Kamu yakin ini rumah orang tua kandung kamu, Mas?” tanya Keira, suaranya ragu, matanya menyapu bangunan yang terlihat menyeramkan.

Aldi mengangguk, lalu menunjuk ukiran di pagar besi. Tulisan itu samar tapi masih bisa terbaca: Alhendra.

“Ini nama keluarga aku, Kei,” ucapnya mantap.

“Alhendra…” Nama itu terasa familiar, tapi buru-buru ia menggeleng saat Aldi menoleh curiga.

“Kamu tahu sesuatu tentang keluarga aku?” tanyanya serius.

“Enggak, Mas,” jawab Keira cepat, menunduk.

Aldi tak mendesak lagi. Ia mengeluarkan kunci dari sakunya,yang diberikan Mayang,ibunya sebelum berangkat ke kota. Aldi membuka gembok berkarat itu. Dengan suara berat , pagar pun bergeser. Mereka melangkah masuk dengan hati-hati.

Begitu pintu utama didorong, suara deritan nya menggema panjang. Dari dalam, beberapa kelelawar terbang panik, berkelebat rendah di atas kepala mereka.

“Aaaa! Itu apaan, Mas!” pekik Keira spontan, langsung bersembunyi di balik punggung Aldi.

Aldi menoleh sekilas, tak kuasa menahan senyum jahil saat melihat wajah Keira yang pucat. “Itu kelelawar, kei. Nggak papa kok.”

"Mereka gigit nggak mas?” tanya Keira polos, matanya membulat.

Aldi mengangkat alis pura-pura berpikir. “Hmm… ya, mereka punya gigi sih…”

“Maksudnya mereka bisa gigit ?!"ucap Keira terbelalak. "Mas, aku nggak mau masuk kalau gitu!” Keira mencubit lengan Aldi sambil menahan tubuhnya agar tetap di depan pintu.

Aldi tertawa kecil. Dengan lembut ia meraih tangan Keira, menepuknya seolah menenangkan. “Hei, nggak papa. Aku ada di sini. Aku bakal melindungi kamu.” Ia menarik Keira mendekat hingga tubuhnya rapat di sisinya. “Selama kamu deket sama aku, kamu nggak akan kenapa-kenapa.”

Wajah Keira memerah,jantungnya berdetak tak karuan , rasanya ribuan kupu -kupu berterbangan di dadanya saat Aldi mengatan akan melindunginya.tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja dan akhirnya mengalah. “Hmm….Yaudah” Ia pun menggantungkan tangannya erat di lengan Aldi,dan jalan beriringan untuk masuk ke dalam rumah.

Di dalam, debu menebal di setiap sudut. Dindingnya kusam, perabotan ditutupi kain putih yang sudah sobek. Di ruang tamu, sebuah foto besar tergantung di dinding. Aldi terhenti.

Di foto itu, seorang pria berwibawa berdiri gagah dengan seorang wanita elegan di sampingnya, menggendong bayi kecil—Aldi.

Mata Aldi langsung berkaca-kaca. Ia mengusap debu yang menutupi bingkai itu, jemarinya bergetar. “Mama… Papa…” bisiknya.

Keira menatap Aldi dan foto tersebut bergantian.Mata Aldi berkaca-kaca, rasa sakit dan kecewa tergambar jelas di raut wajahnya hingga keira tidak berani untuk berkata - kata.Keora hanya mempererat genggaman tangan Aldi seolah ingin mengatan jika Aldi tak sendirian.

Setelah beberapa saat hening, Aldi menarik napas panjang, lalu mengajak Keira melangkah ke tujuan sebenarnya—ruang rahasia tang berada di balik dinding foto besar keluarnya . Sesuai petunjuk Mayang dan Prasetyo, ia menempelkan jarinya pada sebuah panel tersembunyi. Ajaibnya, pintu akses itu terbuka, seolah orang tuanya sudah menyiapkan semuanya jauh sebelum tragedi menimpa.

Ruangan gelap menyambut mereka. Bau kertas tua dan besi berkarat menyengat. Aldi dan Keira menyalakan lampu ponsel, cahaya putih kecil menyingkap rak penuh berkas dan kotak-kotak kayu. Mereka segera mencari dokumen yang Aldi butuhkan untuk merebut kembali hak atas perusahaan keluarganya.

Keira berjongkok, menarik satu map tebal yang tersembunyi di bawah rak. “Mas, kayaknya ini penting deh.”

Aldi meraihnya, matanya berbinar saat melihat dokumen itu. “Iya… ini yang selama ini aku cari.”

Setelah memastikan semua aman di tangan mereka, Aldi menatap Keira dan tersenyum samar. “Kita berhasil.”ucap Aldi yang di balas dengan senyuman gembira oleh Keira.

$$$$$

Ruangan kerja Leo terasa hening. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar pelan, seolah ikut menegaskan kesepian yang mengikatnya.

Dengan gerakan hati-hati, Leo membuka laci bawah. Tangannya terulur jauh ke sudut terdalam, ke tempat rahasia yang hanya ia sendiri yang tahu. Ujung jarinya menyentuh sesuatu—bingkai foto kecil yang terbungkus kain tipis terselip di dalamnya.

Perlahan ia mengeluarkannya.

Di balik kain itu, tampaklah wajah seorang gadis berseragam SMA. Matanya jernih, teduh, dengan senyum yang begitu manis dan polos. Parasnya bukan hanya cantik, tapi menenangkan, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati.

Leo terdiam lama. Sorot matanya melembut,matnya mulai berkaca- kaca menatap gadis yang ada di dalam foto yang sudah tidak bisa ia gapai lagi. Jemari Leo menyusuri wajah gadis itu di permukaan kaca bingkai,Leo menyentuhnya dengan kerinduan yang begitu dalam.

“Aku… sangat merindukanmu,” ucapnya lirih, suaranya pecah.

Setetes air mata jatuh tanpa ia sadari, membasahi foto itu. Namun, momen rapuh itu terpotong oleh ketukan di pintu ruangannya.

Tok... tok..

“Masuk!” suaranya terdengar datar, penuh wibawa.Leo buru - buru memasukkan foto itu kedalam laci meletakkannya ke tempat semula.

Pintu terbuka, dan Arga,sekretaris pribadinya—masuk dengan langkah ragu. Ia membawa sebuah amplop cokelat kecil.

“Ada paket untuk Bapak,” ucap Arga hati-hati.

Leo menyipitkan mata, keningnya berkerut dengan paket yang du bawa oleh Arga. Tangannya meraih amplop itu, membolak-balik, mencari petunjuk. “Tidak ada nama pengirim di sini. Kau yakin ini untukku?” suaranya dingin, penuh kecurigaan.

“Tentu, Pak. Resepsionis sendiri yang menyerahkannya langsung pada saya,” jawab Arga cepat, meski ada nada gugup di suaranya.

Leo menatapnya sekilas sebelum akhirnya membuka amplop itu. Ia menuangkan isinya di atas meja.

Brak.

Puluhan foto berhamburan, memenuhi permukaan meja.

Leo membelalak sejenak, lalu wajahnya mengeras. Itu foto Keira bersama Revan yang sedang bermesraan di depan ruang pendingin. Revan tidur di pangkuan keira dengan tatapan yang dalam dan begitu tulus.

“Apa… apaan ini?” suaranya berat, menahan amarah.

Arga menelan ludah. Ia bisa merasakan hawa dingin mendadak memenuhi ruangan.

Leo perlahan mengangkat kepalanya, menatap lurus ke arah Arga. Sorot matanya tajam, berkilat sinis. “Siapa yang berani-berani mengirimkan sampah ini kepadaku?”

Arga menggeleng cepat, wajahnya pucat. “Sa-saya… tidak tahu, Pak…”

Tiba-tiba, Leo berdiri dengan gerakan cepat, kursinya bergeser keras ke belakang. Ia meraih kerah baju Arga, menariknya kasar hingga wajah mereka begitu dekat. Napas panas Leo menyapu wajah Arga yang sudah ketakutan.

“Kau tahu, Arga… aku benci drama murahan semacam ini.” Suaranya rendah, tapi penuh racun. “Bukan karena foto ini. Tapi karena ada orang lain yang berani ikut campur dalam urusanku dengan Keira.”

Arga bergidik. Jantungnya berdegup kencang, tubuhnya begitu gemetar. “M-maaf, Pak… saya… saya akan lebih hati-hati…”

Leo mendorong Arga ke belakang hingga hampir terhuyung. Ia menunduk menatap foto-foto itu, rahangnya mengeras, tangan mengepal.

“Cari pengirim sampah ini,” suaranya tegas, tak memberi ruang bantah. “Temukan dia. Karena siapa pun dia… Dia tidak tahu dengan siapa dia sedang bermain.”

Arga hanya bisa mengangguk cepat, menelan ludahnya sendiri dan segera keluar dari ruangan Leo sebelum terkena amukan lagi.

Leo menendang salah satu foto yang jatuh ke lantai. Tatapannya kelam, penuh bara. Ia memungut foto lainnya dengan kasar, meremasnya di genggaman.

“Kau pikir aku akan terpancing hanya dengan foto murahan ini?” bibirnya melengkung membentuk senyum sinis yang menakutkan. “Tidak semudah itu. Aku punya rencanaku sendiri. Dan hanya aku…” matanya berkilat penuh kegelapan, “…yang berhak menghukum Keira.”

Ia menjatuhkan foto yang diremasnya ke meja, lalu berdiri tegak dan keluar ruangannya.

.

.

.

Bersambung.

1
Alyanceyoumee
si tntri jahat banget
Alyanceyoumee
yah kasian revan
Pandandut
kok aku jadi gimana gitu ya leo panggil kek gitu/Facepalm/
Pandandut
lha ngapain dilihat orang lu jahat koo
Pandandut
salah siapa jahatt
Iqueena
Kasian Revan, di rumah itu dia jadi sasaran kejahatan smua keluarganya
Iqueena
Yah, salah ngomong 🤦🏻‍♀️
Iqueena
Kita sama penasarannya Kayla
Bulanbintang
Eh, siapa nih?
Bulanbintang
Nah lho, pikiranmu jadi kenyataan, Kay.🤣
Bulanbintang
Enteng banget 😭
TokoFebri
Revan dan Kayla. semoga kerja sama kalian ini bisa membuat Leo hancur.
Yoona
kasian banget Kayla hidup ny nggak tenang mulu
Septi Utami
coba jujur aja, kei. barangkali Aldi justru bisa membantu kalian...
Dewi Ink
ada something pasti
Pandandut
sinting banget ni mamah
Iqueena
WHAT??????
Iqueena
Ya emang lu pura-pura, singa barong
Alyanceyoumee
hmmzz memang kasih sayang orang tua sangat berpengaruh besar dalam tumbuh kembang anak. laaah kaya Bu bidan aja saya🫣
TokoFebri
ya Ampun Kay.. kenapa terjebak dengan permainan Leo?
Keira lebih baik jujur saja. tapi aku tau maksud dari diam mu.
Kutipan Halu: diam salah bicara apalagi serba salah emang kak😔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!