NovelToon NovelToon
Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Dokter Genius / Mengubah sejarah / Dokter Ajaib / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: R. Seftia

Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.

Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.

Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12: Pemilik Handphone

Di istana, Rui Xi menunggu kabar dari para pembunuh yang telah ia bayar untuk menghabisi Mei Lin, tetapi, sampai malam hari tidak ada kabar apapun yang Rui Xi dapat. Dan saat itulah, Rui Xi mengetahui jika para pembunuh yang telah ia utus untuk membunuh Mei Lin telah gagal melakukan tugasnya. Mei Lin berhasil kembali ke istana bersama dengan Rong Sheng.

Rui Xi berlari, menghampiri Rong Sheng dan Mei Lin yang baru saja turun dari kuda.

"Pangeran...." Rui Xi mendekat dengan senyuman polos di wajahnya.

"Ah, Putri Rui Xi? Apa yang kau lakukan diluar malam-malam begini? Kenapa tidak beristirahat di kamarmu saja? Udara malam tidak baik untukmu," ucap Rong Sheng, tampak perhatian kepada Rui Xi.

Rui Xi tersenyum, merasa senang ketika Rong Sheng perhatian kepadanya, terlebih lagi perhatian itu diberikan didepan Mei Lin. Padahal, Mei Lin tidak begitu peduli dengan hal itu. Yang ada didalam pikirannya hanyalah ingin mengetahui siapa pemilik handphone yang baru saja ia dapatkan.

Mei Lin benar-benar tampak murung. Dia tak banyak bicara. Ia hanya ingin segera beristirahat dan memenangkan pikirannya yang kalau balau.

"Terima kasih atas semua bantuanmu hari ini pangeran," kata Mei Lin. "Sekarang aku akan kembali ke kamarku. Semoga kalian mimpi indah." Berpamitan dengan Rong Sheng dan Rui Xi, Mei Lin berjalan menuju kamarnya dengan banyak hal yang mengganggu pikirannya.

Setelah Mei Lin pergi, Rui Xi berbicara serius dengan Rong Sheng.

"Pangeran, boleh aku mengatakan sesuatu?"

"Tentu saja boleh. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Kalau boleh tahu, pangeran dan tabib wanita itu datang dari mana? Kalian pergi bersama sejak siang, dan kalian baru kembali malam hari. Ke mana saja kalian berdua?" tanya Rui Xi.

Rong Sheng tampak ragu untuk menjawab, tetapi, Rong Sheng tidak ingin ada kesalahpahaman antara dirinya dan Rui Xi, jadi, karena itulah Rong Sheng memberitahu semuanya kepada Rui Xi.

"Aku sedang membantu Mei Lin untuk menemukan jalannya kembali ke tempat asalnya. Kami kembali ke tempat dimana kami pertama kali bertemu. Tapi, di sana kami tidak menemukan apa-apa," jelas Rong Sheng, sengaja tak mengatakan tentang penemuan Mei Lin tadi karena merasa hal itu tidak perlu untuk dikatakan.

Rui Xi tersenyum kecil. "Oh, begitu rupanya. Aku kira apa yang sedang kalian lakukan. Karena jujur saja, rasanya tidak enak mendengar tentang rumor yang beredar dikalangan pelayan istana ini."

"Rumor? Rumor apa?"

"Entahlah. Apakah aku harus mengatakan hal ini atau tidak, tapi... kurasa kau harus tahu tentang hal ini pangeran." Rui Xi menarik napas panjang sebelum akhirnya mengatakan kepada Rong Sheng tentang rumor yang telah beredar. "Ada rumor yang mengatakan tentang kedekatan tidak wajar antara pangeran dan tabib itu."

"Rumor itu bukan rumor yang baik pangeran. Aku merasa terhina mendengar rumor itu. Bukankah pernikahan kita sudah ditentukan harinya; pada malam bulan purnama. Dan waktu itu tidak lama lagi. Jadi, kumohon, jangan terlalu dekat dengan tabib itu. Aku tidak ingin rumor buruk tentangmu beredar. Itu menyakiti perasaanku." Rui Xi sangat pandai berbicara dan berakting baik di depan Rong Sheng, membuat Rong Sheng percaya dengan kata-kata yang diucapkannya.

"Rumor itu tidak benar. Aku hanya berusaha membantu Mei Lin. Tidak ada hubungan apapun diantara kami berdua. Dan jika Putri Rui Xi tidak ingin aku dekat-dekat dengannya lagi, maka akan aku lakukan. Aku tidak akan membiarkan omongan orang lain melukai perasaanmu." Rong Sheng sangat baik, dan dia terlalu baik!

Rui Xi merasa senang ketika mendengar Rong Sheng bersedia mengikuti apa yang dikatakannya.

***

Di tempat lain. Mei Lin duduk di atas tempat tidur, memandang lurus ke handphone yang ada di tangannya. Entah kenapa, tetapi, handphone itu terasa tidak asing dimata Mei Lin.

Ketika Mei Lin berusaha untuk mengingat kembali tentang dimana dia pernah melihat handphone yang sama, tiba-tiba suara ketukan pintu membuatnya terbangun kembali. Ia meletakkan handphone itu di atas tempat tidur, kemudian membuka pintu kamar itu. Di depannya, Zhi Ruo berdiri dengan secangkir teh di tangannya.

"Kau...." Mei Lin mengenali wajah itu. "Apa yang membawa ke sini?" tanya Mei Lin.

"Pangeran memintaku untuk membuatkan teh untukmu. Katanya, sebelum ini kau sangat terkejut dengan kejadian di hutan. Itu pertama kalinya kau melihat seseorang dibunuh 'kan?" Zhi Ruo tampak cemas dengan kondisi mental Mei Lin. "Karena itulah aku datang dengan teh ini. Teh ini akan menenangkanmu. Teh ini juga bisa membantu gangguan tidur. Minumlah."

Mei Lin menerima teh itu, berterima kasih kepada Zhi Ruo karena telah repot-repot membuatkan teh untuk dirinya.

"Terima kasih banyak. Aku akan minum tehnya."

"Baiklah. Kalau begitu, istirahatlah. Aku akan pergi sekarang. Tutup rapat-rapat pintumu."

Setelah mengantarkan teh untuk Mei Lin, Zhi Ruo pergi, dan Mei Lin kini kembali sendiri. Ia meletakkan teh itu di atas meja kecil disamping tempat tidurnya, kemudian kembali mengamati handphone yang ia temukan sebelumnya.

Mei Lin membolak-balikkan handphone itu, berusaha untuk mengenali handphone itu. Dan tepat pada saat Mei Lin ingin menyerah, tiba-tiba tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu. Itu adalah stiker yang terpasang di handphone itu!

"Stiker?" Mei Lin langsung bangun, mengambil air bersih dan kemudian menyiram handphone itu. Berusaha untuk melihat dengan jelas stiker apa yang tertempel din handphone itu.

Setelah dibersihkan, Mei Lin bisa melihat dengan jelas, sebuah stiker yang tampak tidak asing bagi dirinya. Stiker yang sama yang tertempel di handphone Mei Lin. Dengan cepat Mei Lin mengeluarkan handphone miliknya dari dalam tas, kemudian membandingkan keduanya! Benar-benar mirip! 100% mirip!

"Tidak mungkin...." Air mata tiba-tiba jatuh membasahi pipi Mei Lin. Sebuah stiker dengan motiv sama, tetapi warna berbeda. Mei Lin mempunyai stiker dengan warna biru, dan handphone satunya lagi berwarna pink. Stiker itu, stiker yang sama yang pernah Mei Lin tempelkan di handphone milik kakak perempuannya, Mei Lan!

Mei Lan adalah kakak perempuan Mei Lin. Lima tahun yang lalu, ia dinyatakan hilang dan sampai sekarangpun ia belum berhasil ditemukan. Tidak ada yang tahu dimana keberadaannya. Tidak ada petunjuk! Dan tiba-tiba, Mei Lin mendapatkan satu-satunya petunjuk tentang Mei Lan, tetapi, petunjuk itu justru ia dapatkan di tempat yang tidak seharusnya ia temukan petunjuk itu di sana!

"Bagaimana mungkin hal ini terjadi?! Ini benar-benar tidak mungkin! Ini benar-benar mustahil! Bagaimana mungkin Kak Mei Lan pernah datang ke sini!?" Mei Lin tidak bisa percaya dengan penemuan yang ia dapatkan.

Merasa jika hal itu tidak mungkin terjadi. Tetapi, kemungkinan itu mungkin saja bisa terjadi. Mei Lan telah lima tahun hilang, dan tak pernah ditemukan. Jadi, kemungkinan besar, Mei Lan pun juga telah melakukan perjalanan melintas waktu, sama seperti Mei Lin.

"Jika memang benar dia juga melakukan perjalanan waktu, dan dia ada di zaman ini... lalu, di mana dia sekarang?!"

***

Bersambung.

1
nur janah567
suka kali bisa di cintai dengan cara ugal ugalan kaya dracin yg seorang perawat d cintai sama mafia
nur janah567
c iblis rui xi pasti ngamuk
nur janah567
semangat up thor aku tunggu
nur janah567
ini unik ceritanya gk sama sama yg lain kaya real orang masuk jaman kuno yng ngerasa aneh dan takut karna tk sama , sama jaman dia di jaman asalnya .
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu
Marini Dewi
lanjut thor
Lim Kelly
karakter cewenya gak bs adaptasi ma jaman kuno,nangis terus
anggita
lumayan menarik, moga novelmu lancar thor👌.
R. Seftia: Terima kasih sudah mampir 💕
total 1 replies
anggita
like👍 iklan☝, Mei Lin👏.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!