NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

(Hari ke-2 Setelah Bangun Dari Tidur Panjang)

Semburat kuning kemerahan menusuk celah mataku memaksanya untuk segera membuka.

Dengan perlahan kelopak mataku terbuka meskipun semuanya yang terlihat masih agak buram, hingga Ku kerjab-kerjabkan kelopak mataku berkali-kali baru semuanya menjadi jelas.

Ku dapati diriku tengah berbaring telentang di atas ranjang yang ada di kamar baruku ini.

Pandanganku menelusuri ke segala penjuru ruangan ini hingga Kulihat pagi telah menyingsing dengan mentarinya yang agak menyilaukan pandanganku dari arah jendela Kamar ini.

"Hufth, syukurlah..tadi hanya mimpi saja"

Ku lirik jam beker yang berada di atas nakas samping tempat tidurku, yangmana telah menunjukkan pukul delapan.

"Ooh..tidaaakk, bagaimana Aku bisa kesiangan. Seharusnya alaramnya membangunkanku tadi", gerutuku yang langsung saja bangkit dari atas empuknya kasurku sembari berkacak pinggang dan mondar-mandir tidak jelas.

"Yah.., Papa pasti sudah berangkat nih", gumamku lesu.

Meski jiwa-jiwa malasku bergejolak, tetap Kupaksakan untuk segera bangkit menuju kamar mandi mini yang ada di dalam ruangan ini.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, selesai sudah Aku membersihkan diri. Dan tanpa berlama-lama Kukenakan gaun panjangku yang bewarna kuning.

Setelah mandi dan berganti baju, tidak luput pula, seperti biasanya Aku langsung duduk di atas kursi dekat meja rias.

Kupandangi pantulan diriku yang ada di dalam kaca besar itu sejenak, sebelum akhirnya Kusisir secara perlahan surai hazel bergelombangku, yang sepertinya akan Kubiarkan terurai begitu saja karena biasanya yang sering mengikat suraiku hanya Bu Rat.

"Yah, jadi kangen Bu Rat", dengusku lesu.

Kali ini hanya Kukenakan bando yang berbentuk karangan bunga-bunga kecil saja ke atas kepalaku, setelah selesai Kusisir surai panjangku.

Langsung saja Aku melangkah ke luar kamar menelusuri lorong panjang ini hingga tiba di depan kamar Papa yang pintunya terkunci.

Karena Kurasa Papa telah pergi bekerja sejak pagi tadi, maka Kuteruskan lagi langkahku hingga sampai di penghujung lorong, dengan cepat Aku melangkah menuruni anak tangga.

Sesampainya di lantai paling bawah, Kutelusuri segala penjuru Rumah yang mirip Kastil ini hingga pandanganku bertumbuk pada salah satu ruang yang ada di dekat dapur.

Sejenak Ku amati bayangan Seseorang yang begitu familiar tengah duduk di salah satu kursi yang ada di dalam ruang makan dengan desain agak transparan itu.

Untuk memastikannya maka segera Ku hampiri ruangan itu, dan tatkala diriku telah berdiri tepat di depan pintu, Ku dapati Sosok Andi yang tengah terduduk sembari membaca sebuah koran dan sesekali menyeruput kopi hitam.

Tiba-tiba saja Dia menaruh koran itu ke atas meja yang ada di depannya dan kini telah beralih menatapku intens dengan senyum manis khasnya.

"Akhirnya Ara udah bangun, mari duduk di sini", sapanya yang kemudian menggeser sebuah kursi ke dekat kursi yang sempat Ia duduki tadi. Lantas Aku pun berjalan mendekatinya dan duduk di kursi yang ada di dekatnya itu.

"Oo Andi nungguin Ara", seruku bingung.

"Tentu Princess, udah sedari pagi tadi sejak Tn. Revaldi berangkat kerja. Oleh karena itu, agar tidak bosan Saya membaca berita harian sembari minum kopi", jelasnya seraya berjalan ke arah dapur dan tak beberapa lama datang lagi ke sini dengan membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat segelas susu putih dan sebuah mangkuk yang tertutup.

Sebelum Dia menata semua hidangan itu untukku, kali ini segera Kucekal tangan kanannya sejenak.

"Udah, biar Aku sendiri saja yang menatanya", seruku padanya. Dia yang awalnya terkejut sekilas tampak menyunggingkan seuntai senyum padaku.

"Tidak masalah Ara, biar Aku saja. Lagian Aku lebih senang melakukannya untukmu", sanggahnya yang tetap saja dengan sigap menata semua hidangan itu ke atas meja yang ada di hadapanku.

"Oke, Terima kasih Andi", ujarku sembari mengulas senyum manis padanya.

"Senang melakukannya untukmu Nona..", serunya dengan senyuman manisnya sembari menopang dagu di atas meja menatapku secara intens.

"Coba Kamu buka tutup mangkuknya, dan lihat menu apa yang tersaji hari ini", imbuhnya lagi.

Tanpa basa-basi lagi segera Kuraih tutup mangkuk itu dan Kubuka untuk melihat seperti apa isinya. Ternyata mie kuah saus cabai dengan topping sayuran, jamur, pangsit udang, dan irisan daging sapi di atasnya.

"Menu kali ini adalah Wanton mee, tapi sebelumnya mohon maaf jika rasanya kali kurang nikmat karena Mama hari ini masih ada urusan jadi Saya sendiri yang memasaknya", jelasnya padaku.

"Tidak masalah Andi..., lagian ini mirip salah satu makanan favoritku di tempat asalku", seruku menenangkannya seraya menyendokkan makanan itu ke dalam mulutku.

'Wahh, Andi terlalu merendah saja. Ini sungguh sangat nikmat dengan kuah kaldu yang agak pedas, berpadu dengan rasa rempah-rempah yang khas menyiram mie dan segala toppingnya'

Mataku langsung berbinar-binar, dan tanpa memperdulikan keberadaannya yang masih tak bergeming dari posisinya tadi, dengan lahap kembali Kusendokkan makanan itu ke dalam mulutku.

Tanpa sadar telah ku habiskan semua itu hingga tandas, kini Kuraih segelas susu dan Kuteguk habis pula.

"Hemm, nyamii", seruku tersenyum puas sembari mengacungkan jempol padanya. Sedangkan Dia yang telah melihat tingkah asliku sedari tadi hanya terkekeh pelan.

...*** ...

Usai menemaniku menghabiskan sarapan pagiku, kini Andi mengajakku ke salah satu tempat favoritnya yang berada di tidak jauh dari Rumah ini.

Andi menggandeng tanganku berjalan ke arah belakang Rumah yang ternyata adalah sebuah padang rumput hijau yang terlihat begitu alami.

Dengan beberapa macam bunga liar yang tumbuh di atasnya, tak jarang pula Kutemui banyak berry di sekitar sini yang terlihat sudah masak.

Sedangkan di depan sana tampak rimbunnya hutan belantara yang berjarak sekisar dua belas meter dari sini.

Andi terus menggenggam erat tanganku melewati luasnya padang rumput ini, dan beberapa kali pula sempat menengokku untuk sekedar menanyakan keadaanku.

"Tenang Andi, Aku masih kuat berjalan kok", seruku menenangkannya meski peluh tak kunjung berhenti membasahi wajahku.

"Tapi nanti jika dirasa hampir capek segera bilang ke Aku ya", serunya yang menatapku dengan tatapan khawatir.

"Heem", seruku sembari mengangguk.

Lantas Andi dan Aku kembali lagi melanjutkan perjalanan menuju ke tempat favoritnya yang berada di hutan itu.

Jika dirasa-rasa agak merinding juga sih mengingat seberapa rindang hutan itu, tetapi disisi lain rasa penasaran yang teramat dalam akan dunia luar menuntunku mengikutinya.

Jika dirasa-rasa jaraknya lumayan jauh juga ternyata, peluhku sedari tadi terus keluar yang tadinya hanya membasahi wajahku saja kini membasahi baju atasku pula.

Terik mentari pagi yang tadinya terasa biasa saja kini tiba-tiba semakin menusuk kulitku dan membuat pandanganku agak buram.

1
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Caca4851c
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!