Siapa bilang mertua selalu identik dengan kata menindas dan kejam pada menantu, serta tak pernah akur?
Ini tidak terjadi pada Embun, seorang wanita lembut dan berbakti pada mertua setelah menikah dengan laki-laki bernama Gio. Tapi sayang beribu sayang. Hidup tak pernah sempurna, bukan?
Embun mendapatkan mertua luar biasa yang banyak di impikan para menantu, sayangnya ia malah mendapatkan suami pengkhianat.
Untungnya, mertuanya lebih membela Embun sebagai menantu dan memberi pelajaran pada putra kandung mereka sendiri. Namun, kejutan dari sang mertua membuat Embun tak bisa berkata-kata. Kedua mertuanya malah menjodohkan Embun dengan pria pilihan mereka, padahal ketuk palu perceraian belum terlaksana.
Apa yang terjadi selanjutnya, apa Embun menerima kehadiran pria baru pilihan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 22.
Raja dan Adam pergi menuju ke perusahaan, mereka berniat bertemu dengan Direktur keuangan.
Sementara Embun menemani Mama Hana di rumah sakit, ditemani Mama Jasmin dan juga Melody. Anggun sendiri ada operasi jadi wanita itu tak bisa ikut menemani Mama Hana.
Di perusahaan, Direktur menjabarkan laporan-laporan keuangan yang tenyata disalurkan pada satu akun bank yang berada di Paris.
“Dugaan saya, ini perbuatan Pak Gio.“ Ujar sang Direktur.
“Berapa dana perusahaan yang dipindahkan?“
“Kurang lebih 20 trilliun, Tuan Adam. Para investor belum mendengar kejadian ini, jika terdengar oleh mereka maka situasi akan kacau. Mereka akan meminta pertanggungjawaban Pak Hendra.“
"Om saya terkena serangan, hipertensi nya kambuh dan mengalami stroke. Saya akan mewakili Beliau, karena Tante Hana sedang tak bisa menangani masalah ini.“ Ujar Adam.
“Lalu dewan direksi?“ tanya Raja ikut nimbrung.
“Belum ada yang mengetahui nya, tapi sepertinya sebentar lagi mereka akan tahu karena ada yang menyebarkan di grup chat para petinggi.“
“Ini pasti ulah Gio! Yang aku tidak mengerti, kenapa dia ingin perusahaan bangkrut...!“ Adam menggebrak meja dengan wajah penuh emosi.
Ia lalu menelepon seseorang yang berwenang di perusahaan miliknya yang diberi kuasa oleh Mama Hana. “Halo, Pak Hamka. Bisakah Anda mengucurkan dana dari perusahaan sebesar 20 trilliun?“
"Tidak bisa, Tuan. Dana bersih yang ada hanya 8 triliun, perusahaan kita baru beberapa waktu lalu mengucurkan dana untuk proyek kerjasama dengan perusahaan ZXC.“
Adam menghela nafas berat, "Baik, tolong kirim dana yang ada ke perusahaan milik Tante Hana.“
"Baik, Tuan.“
Panggilan dimatikan, Raja mendengar pembicaraan Adam dan seseorang disana. Raja terkejut karena dia baru tahu jika Adam mempunyai perusahaan. “Kamu punya perusahaan?“
“Milik Almarhum Papaku, selama ini diurus oleh Tante Hana. Sekarang aku nggak bisa bantu banyak, perusahan baru saja menangani proyek dan bekerjasama dengan perusahaan lain. Dana banyak keluar, aku hanya bisa bantu 8 trilliun.“
"Tak masalah, sisanya biar aku urus. Aku akan kirim sisanya 12 trilliun. Yang penting perusahaan Om Hendra lepas dari krisis.“
Adam tidak enak hati, harusnya dia yang membantu perusahaan sang Bibi. “Terima kasih, Ja.“
"Kita akan jadi keluarga, lupakan masalah kita apapun itu. Mulai saat ini... jangan sungkan padaku, dan tolong doakan hubungan ku dengan Embun. Maaf jika aku menyakiti hatimu Dam. Tapi kau juga paham watak ku... aku selalu gigih dalam mengejar sesuatu. Semoga kamu dan Dokter Anggun juga berjodoh. Setelah menunggu Embun melahirkan dan selesai nifas, kita jadi bisa nikah bareng-bareng.“
Adam tersenyum kecut, namun dia tak memendam benci pada Raja. "Jodoh nggak ada yang tau, hati-hati... mungkin saja hati Embun berbalik menyukaiku jika aku berhasil menikung mu di sepertiga malam.“
“Tapi aku yakin, doa-doa yang aku langitkan di setiap sepertiga malam akan menjadi pemenang nya.“ Raja tau Adam hanya bercanda, ia tak marah dan membalas dengan sama bercanda nya.
Sebelum berita tersebar, keuangan perusahaan kembali kuat dan tak membuat konflik intern. Mereka merahasiakan tentang kecurangan Gio untuk sementara ini, menunggu keputusan Papa Hendra bagaimana akan menangani putranya sendiri.
...******...
Di rumah sakit, Mama Jasmin pergi ke kantin ditemani Melody. Wanita berjilbab itu ingin meminum kopi untuk menyegarkan diri. Namun di koridor rumah sakit, tiba-tiba saja ia melihat Melati.
Melati!
Melati pergi berjalan pergi dengan seorang pria, namun jika diperhatikan wajah pria itu seperti marah pada Melati.
Melati sendiri sebenarnya ingin datang untuk melihat kesedihan Mama Hana, namun malah disereet pergi oleh lelaki yang tak lain adalah Ayah kandung Elsa.
“Ngapain kamu datang ke rumah sakit ini?! Kamu nggak tau kalau aku Direktur di rumah sakit ini!“
Melati tersenyum sinis, “Kau masih ketakutan kalau aku meminta tanggung jawab mu seperti dulu, jangan khawatir... Aku juga baru tau, kamu Direktur rumah sakit ini. Bagaimana kabar istri dan anak-anakmu?“
"Melati, aku sudah tegaskan itu hanya hubungan satu malam dan aku tak sengaja melakukan nya denganmu karena mabuk. Aku nggak bisa bertanggung jawab karena aku sudah bilang padamu, kalau aku meragukan anak itu! Aku hanya sekali melakukannya dengan mu, sedangkan kau bukan wanita baik-baik!“
“Bimo, berhenti merendahkan ku! Aku sudah katakan, itu pertama kalinya aku berhubungan dengan laki-laki! Meskipun kau tak sadar saat kau merenggut keperawaanan ku, tapi seharusnya kau bisa sedikit merasakan kalau aku masih perawan waktu itu...!“
“Jangan mengacau Melati, rumah sakit ini milik mertuaku dan diwariskan pada istri dan anak-anakku! Aku sudah bilang padamu, aku hanya pria miskin dan nggak mungkin meninggalkan istriku demi bertanggung jawab padamu! Aku tidak bisa memberikan kehidupan yang layak padamu!“
"Itu dulu! Saat kau masih menjadi Dokter! Sekarang... kau bilang kau sudah jadi Direktur. Bukankah kehidupan mu sudah jauh lebih baik? Berikan saja aku uang yang banyak agar aku tetap tutup mulut!“
“Kau memerassku!“ rahang Bimo mengetat dengan mata sedingin es menatap Melati.
Tak tak tak.
Seseorang datang ke arah tempat tersembunyi keduanya bicara, Bimo tak ingin ketahuan. “Berikan nomor rekening mu dan pergi lah.“
Melati tersenyum licik, dia tak menyangka datang ke rumah sakit untuk bertemu Mama Hana malah mendapatkan durian runtuh. Ia bisa memeras Bimo setiap saat.
Keduanya pun berpisah, namun Dokter Anggun baru saja selesai operasi. Dia melihat sang Ayah baru saja berpisah dari seorang wanita, ia mengernyit keningnya. "Dengan siapa Papa bertemu barusan?“
Namun Dokter Anggun tau jika sang Ayah adalah suami setia pada ibunya, jadi tidak mungkin ayahnya itu akan macam-macam.
Tak jauh dari Anggun berdiri, Mama Jasmin pun melihat kedekatan Bimo dan Melati. Ia juga melihat Anggun seperti memperhatikan Bimo.
“Nak Anggun.“
Anggun menoleh dan tersenyum. Lantas berjalan menghampiri. “Tante Jasmin, mau kemana?“
“Kami mau ke kantin, ohya... sepertinya kamu mengenal pria yang baru saja lewat.“
“Oh itu, Papa saya. Direktur rumah sakit ini, tapi rumah sakit ini milik kakek saya dari pihak Mama.“
“Papa kamu?“
“Iya.“
"Trus, kamu kenal dengan wanita yang bersama Papa kamu?“
Anggun menggeleng, "Saya tidak kenal, Tan. Apa ada sesuatu?“
“Tidak ada, Tante hanya penasaran.“ Mama Jasmin tidak ingin menceritakan tentang Melati.
“Kalau begitu saya pamit, Tan. Saya masih ada satu operasi lagi.“
“Kamu Dokter yang baik, jaga kesehatan ya.“
"Tante juga, jaga kesehatan Tante.“
Anggun menoleh sekilas pada Melody dan tersenyum tipis, ia tahu Melody tidak menyukainya jadi ia pun tak ingin banyak berinteraksi dengan Melody.
Sepeninggal Anggun, Mama Jasmin bicara pada Melody. “Sayang, cari informasi tentang Ayah dari Dokter Anggun. Jangan ganggu Raja, dia sedang mengurusi perusahaan Pak Hendra.“
“Mama mau apa?“
“Nanti kamu akan tau, cari saja informasi nya.“
"Oke, Mah.“
Keduanya melanjutkan langkah menuju ke kantin, sementara Melati sudah masuk ke ruang rawat Papa Hendra dan menatap tajam ke arah Mama Hana dan Embun dengan senyum congkak nya.
Mama Hana refleks berdiri di hadapan Embun untuk melindungi Embun, dia tidak ingin Melati menyakiti Embun karena masih ingin membalas dendam padanya. Apalagi Melati pasti tahu jika Embun sedang mengandung anak Gio, yang pastinya anak Embun akan menjadi ancaman untuk anak Elsa.
Karena gimanapun, Bram ayah kandung Embun kan? 😢