Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..
Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..
Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah makan siang aku dan Claudia berpisah karena Claudia masih ada urusan, jadinya aku hanya berdua saja dengan Dion.
"Loe uda kenyang?" Tanya Dion
"Kenapa memangnya?"
"Loe suka es krim?"
"Suka".
Aduhhh gawat, pekikku dalam hati, aku mulai berdebar-debar lagi, jangan sampe Dion liat aku salting, bisa malu nih..
"Makan es krim yuk"
Setelah itu kami mampir di toko es krim.
"Loe mau pesen apa?"
"Aku pesen es krim strawberry aja"
Setelah itu Dion membelikanku es krim strawberry dan Ia pun membeli es krim rasa cappucino.
Kami pun duduk berdua menghadap ke arah jalan, tiba-tiba Dion mengusap bibirku..
"Ada sisa es krim di bibir loe"
Sontak aja badanku kaku dan jantung ini berdebar gak karuan.
"oh.. Makasih.. " sambil aku tersenyum malu-malu.
"Loe punya pacar?"
Deg... Deg.. Deg..
Waduh jangan-jangan Dion mau nyatain cinta ama aku..
"Gak punya" Jawabku singkat
"Kalau gitu gua aman lah"
"Maksud kamu Dion?"
"Yah gua ga mau lah nanti tiba-tiba ada cowok yang nonjok muka gua karena jalan bareng loe!"
"Ooh.... " jawabku lemas.. Tenyata Dion ga ada niat nyatain cinta, yah orang baru kenal mana mungkin dia suka aku, lagipula aku juga gak tau dia uda punya cewek yang dia suka atau engga, atau aku tanya aja yah..
"Kalau kamu Dion, kamu uda punya pacar?" Tanyaku sambil memberanikan diri
"Uda"
Deg...
"Diri gua sendiri!"
"Ya ampun Dion apaan sih..."
"Hahaha.. Kenapa emangnya, loe kaget yah, apa jangan-jangan loe ada rasa ama gua?"
"Apaan sih.. " aku bingung harus jawab apa, lama-lama aku bisa masuk ugd karena debaran jantungku yang makin ga karuan.
"Boleh dong kalau gua deketin loe?"
"Iya ga apa-apa"
"Yesss... " jawab Dion langsung tersenyum sumringah.
Setelah makan es krim, Dion mengajak aku ke mall karena kami sudah tidak ada kelas lagi.
Aku melihat-lihat aksesories wanita sambil memilih-milih mana yang kusuka, tiba-tiba Dion memakaikan ku satu jepitan dengan pita kecil warna gold diatasnya ke rambutku
"Kalau loe pakai softlens yang kemaren pasti tambah pas deh, loe cantik". Ucap Dion
"Kenapa loe gak pakai softlens lagi?
"Mau pakai sih, cuma kemaren sempet iritasi gitu, mataku perih"
"oh yang gua tau mungkin mata loe kering, loe pasti jarang pakai obat tetesnya yah?"
"Iya kadang aku lupa pakai"
"Pantes aja"
"Eh Dion bentar ini jepitannya kubayar dulu"
"Ga usah cantik, itu jepitan uda gua bayar dan itu buat loe"
"Makasih yah.. "
"Setelah ini kita lihat-lihat jaket kulit pria yuk". Ajak Dion kepadaku
"Ayo". Kataku
Setelah itu kami pun pergi melihat jaket kulit pria, kulihat Dion sangat antusias memilih jaketnya.
Sampai saat tiba di depan kasir tiba-tiba kartu kredit Dion ditolak karena harga jaketnya yang fantastis buat kebanyakan orang. Kulihat wajahnya Dion memerah merasa malu.
"Dion pakai kartuku aja"
"Ga usah gua ga enak ama loe"
"Ga apa-apa pakai aja"
"Kalo ga nanti gua ganti yah"
"Ga usah Dion ga apa-apa, kamu kan teman aku jadi ga usah sungkan"
"Ya uda kalau loe maksa, terima kasih cantik"
Kulihat wajah Dion sangat bersemangat karena jaket kulit barunya, hehe.. Seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan sama. Orangtuanya.
Setelah itu Dion mengantarku pulang kerumah.
"Terima kasih Dion untuk hari ini"
"Gua yang seharusnya terima kasih sama loe, loe emang wanita yang baik"
"Aku pulang dulu yah" dan aku pun tersenyum padanya.
"Baiklah, istirahat yah cantik"
Saat aku akan beranjak turun dari mobil, tiba-tiba Dion menarik tanganku dan saat bibir kami hampir bersentuhan, tiba-tiba..
Tok tok tok.. Ada seseorang yang mengetuk jendela mobil Dion
"Nona, apakah itu anda?" Tanya seseorang diluar sana.
Lalu aku buka pintu mobilnya dan ternyata Pak Idin.
"Iya Pak" jawabku.
"Ya sudah gua pulang dulu yah, nanti kalau gua uda sampai rumah gua telp loe yah" Ucap Dion
"Oke Dion kamu hati-hati yah"
"Bye"
Setelah itu Dion pergi.
"Pak ada apa?" tanyaku pada Pak Idin
"Malam nona, nona ini kunci motor teman nona, motornya sudah selesai diperbaiki dan tinggal ambil di bengkel nanti saya kasih tau nona bengkelnya dimana". Jawab Pak Idin
"Terima kasih Pak". Setelah mengambil kunci motor dari Pak Idin, aku masuk ke dalam rumah dan setelah selesai membersihkan tubuhku aku pun menghubungi Casen.
"Halo Cas ada apa?"
"Casen motormu sudah selesai diperbaiki jadi kamu tinggal ambil di bengkel, nanti aku akan kirim pesan ke kamu nama bengkelnya apa"
"Ok makasih yah, ngomong-ngomong Cas koq kamu tahu aku satu kampus sama kamu?"
"Aku gak sengaja lihat salah satu bukumu dan disitu ada nama kampusnya".
"Oh pantes aja, jadi seharian ini kamu kemana, aku gak lihat kamu dikampus!"
"Aku pergi dengan temanku, lah emangnya kamu suka lihat aku dikampus?"
"Yah aku suka lihat kamu"
"Koq kamu ga panggil aku?"
"Ngapain juga aku panggil-panggil kamu, aku itu orang sibuk ga kaya kamu jalan-jalan terus"
"Enak aja kau yah Casen"
"Hahaha.... Cas kamu lagi dekat ama cowok yah?"
"Hmmm.. gak tau"
"Koq gak tau kan kamu yang jalanin"
"Iya kan kami masih berteman Casen, jadi aku gak tau dekat karena pertemanan atau yang lainnya"
"Tapi bagaimana perasaanmu ke cowok itu?"
"Sudah yah Casen aku lelah sekali hari ini jadi aku mau istirahat, jangan lupa besok ambil motormu, bye Casen"
Aku mengakhiri pembicaraanku karena aky bingung mau jawab apa, lagipula aku juga belum terlalu dekat dengan Casen biarpun aku nyaman bersamanya.
"Baiklah kalau kamu gak mau jawab, sekarang beristirahatlah Cas, bye.. "
Ting...
Satu pesan masuk
"Maafkan gua tadi gua hampir kelepasan cium loe, loe ga marah kan ama gua? Gua uda sampe rumah dan gua harap loe ga marah dan masih mau berteman ama gua dan gua berharap bisa lebih"
Aku membalas pesan Dion sambil mengigit bibirku saking senangnya..
"Aku ga marah sama kamu dan aku senang berteman sama kamu, kalau kamu mau lebih kita bisa pastiin untuk saling mengenal dulu"
"Tenanglah hati gua kalau loe ga marah, besok kita ketemu lagi yah.. Gua harap tidur loe nyenyak dan mimpiin gua yah"
Setelah membaca pesan terakhir Dion dan sebelum aku masuk ke alam mimpi aku tidak lupa untuk mengirim pesan ke papaku.
"Hai papa.. Aku sudah lama tidak mendengar kabarmu, bagaimana kabarmu papa, apakah perjalanan bisnismu masih lama? Aku sangat merindukanmu papa, peluk hangat untukmu papa dan mama"
Setelah itu akupun tertidur sambil memikirkan apa yang terjadi hari ini dan yang akan terjadi di esok hari.