Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Perasaan
Inara nggak mungkin dong menjawab kalau misalkan uangnya nggak cukup dan Robert pun melambaikan tangan tepat di wajah Inara. "Hei kenapa diam aja ayo jawab kok nggak beli apa-apa gue udah beliin ini nih tadi Juanda juga ngeliat gue beli tapi ya udah gue nggak peduli aja yang paling penting kan tugas kita bakalan selesai, ayo buruan lo nggak beli apa-apa?"
Inara merasa bingung banget siapa yang harus ia lakukan karena ia merasa kalau misalkan bisa bisanya nanti bakal dimarahin sama Robert dan dia pun merasa enggak enak juga kalau misalkan gak beli apa-apa! Robert pun mengalihkan pembicaraan ke arah lain yang membuat Inara pun seolah olah dia merasa bersalah banget sih tentang apa yang ia lakukan kali ini tuh gak bisa menghasilkan apa apa karena uangnya baru sedikit dia bawa dan sedikit doang sih emang gak banyak banyak.
“ Lo kenapa sih kok tiba-tiba aja mendadak diam banget ya begini? Ada sesuatu yang lo sembunyikan udahlah cerita sama gue kalau dia bisa membantu! Gue pengen nanya deh sama lo beli apaan dari tadi kok gak beli apa-apa ya? Lo kenapa sih ayo udah bisa beli atau kayak gimana biar gue bayarin kenapa-napa lagi pula gua lagi baik nih sama lo!”
Inara pun akhirnya mengaku kalau misalkan dirinya emang enggak ada uang buat untuk membeli ini dalam waktu dekat atau hari ini karena uang sakunya aja sangat terbatas jadi gak mungkin banget dong kalau misalnya beli barang kaya begini karena harga fotokopi itu berbeda jauh banget dengan harga yang ada di sini.
Dan akhirnya Robert pun memberikan pilihan dari Inara awalnya Inara menolak dan gak mau tapi ya sudahlah gak papa.
“Tenang aja gak aja gak usah kayak takut atau kayak gimana santai aja gak usah kepikiran sama sekali.”
Tak berapa lama kemudian Juanda pun datang membawa belanjaannya tadi. Dan mereka langsung saja ke kasir.
Tiba-Tiba aja seketika mereka langsung terdiam rasa bingung banget apa yang harus dilakukan tapi mereka berusaha untuk tetap tenang yang biasa-biasa saja agar tidak membuat Juanda merasa seperti orang yang kebingungan!”
“ Gue melihat ada gelagat mereka berdua kira kira mereka dah ngomongin apa ya tadi aku tiba-tiba aja perasaan gue enggak enak sih?” batin Juanda yang merasa kalau misalkan mereka itu kaya ngomong sesuatu tapi Juanda juga langsung menanyakan takutnya nanti mereka bakal marah tuh kayak gimana dan bersih untuk tetap tenang dan biasa-biasa aja supaya semuanya bakalan baik-baik aja!
“Habis ini kayaknya langsung makan aja deh soalnya gue lapar banget, gak papa kan kalau misalnya makan dulu aja sebelum kita lanjut ke tempat yang lain?” ajak Robert yang tiba-tiba aja merasa kalau misalnya perutnya terasa lapar.
“Ya udah deh kalau kayak gitu kita langsung aja makan,” sahut dari Juanda yang tak menolak dan tak mempermasalahkan hal yang lain karna ia merasa kalau misalnya ya udahlah ya.
Kini Robert berada di ujung dan Juandalah yang berada di tengah-tengah mereka. Juanda yang memesan makanan hari ini dan Robert mengatakan kalau misalnya dirinya lah yang memesan makanan hari ini dan yang membayarnya.
Inara merasa bingung banget sama makanan apa yang ia makan karna ia tidak pernah seperti ini dan makanan-makanan yang ada di sini begitu sangat aneh dan membingungkan selain itu harganya begitu sangat mahal.
“Ya udah pesan aja, mau yang mana?”
Tak berapa lama kemudian Inara pengen banget ke toilet segeralah ia permisi untuk ke toilet terlebih dahulu. Tercetuslah pertanyaan dari Juanda ke Robert.
“Gue ngerasa kalau misalkan lo itu memiliki sama Inara? Mendingan jujur jadi sama gue gak usah deh semuanya ditutup tutupin segala bakalan menyesal semuanya?”
Robert mengatakan dirinya sama sekali enggak ada perasaan sedikit pun kepada Inara dan kenapa sih tiba-tiba aja kayak gini lagi yang seharusnya perlu dipertanyakan lagi sekarang itu kan tugas kelompok mempedulikan sesuatu yang ibaratnya itu gak pantas untuk dipertanyakan kembali! Tapi yang namanya Juanda itu tau banget gimana jadinya tanyakan terus terusan kayak gini sampai benar-benar ngaku dan menemukan jawabannya sangat tepat.
“ Gue kasih tau ya sama lo kalau misalkan emang beneran suka sama dia tapi menurutku lebih baik kamu cari perempuan yang sekiranya setara sama lo tahu sendiri kan persahabatan kita tuh cari yang di barnya setara cari cewek yang mau dibawa kemana-mana! Gue sih cuma kayak gini doang gitu tapi semuanya balik lagi ke diri penerima atau enggaknya,”
Seketika itu juga membuat Robert langsung berpikir dan dia merasa kalau misalkan benar juga sih ya tidak sedikit biasa-biasa aja sih terlalu pikirkan!
Seketika itu juga dipegang bahunya oleh Juanda aja gak akan pernah sesuatu yang gimana gimana ya santai aja sih semuanya dipikirin namanya juga kita masih sekolah aman aja sih untuk sesuatu hal yang terjadi.
Tak berapa lama kemudian akhirnya Inara pun datang dan membuat mereka langsung terdiam untuk tidak membahas masalah kaya begini tapi tiba-tiba aja Juanda menanyakan langsung kepada Inara seperti yang dia tanyakan langsung kepada Robert perasaan Robert langsung bingung.
“Kenapa tiba-tiba aja nanya kaya begini dan apakah ada sesuatu hal yang salah atau kayak gimana?” ucap Inara yang merasa bingung banget siapa yang harus ia katakan tapi yang mencoba untuk tetap tenang.
Inara seperti orang yang kepiting rebus banget merasa seperti apa dan Robert mencoba untuk mengalihkan pembicaraan ke arah lain yang gak mau permisi akan menjadi canggung dan menjadi gagap nantinya. Inara mengatakan kalau misalkan dirinya lebih fokus dengan masa depannya lebih fokus dengan ujian nanti jadi untuk arah sana enggak deperti itu dulu untuk sementara, dan Robert pun juga enggak terlalu merasa gimana sih santai aja gak ada yang salah dan boleh juga marah-marah emang gak ada hubungan apa-apa cuma berteman doang!
“Kenapa tiba-tiba aja Juanda menanyakan kayak begitu ya jangan-jangan mereka tadi mau berani aku deh di sini? Tapi ya sudahlah aku juga gak boleh percaya diri itu santai aja gitu cuma sekedar hal yang gak mungkin bangetlah kalau misalkan Robert bakalan memiliki perasaan lebih sama aku sedangkan dia itu orang kaya lebih cantik daripada aku!” batin Inara dalam hati dan gak mau untuk terlalu berekspektasi tinggi terhadap segala sesuatu hal yang ada dalam pikirannya.
Eh tiba-tiba aja makanan yang ada di tangan terjatuh di bagian celana panjang yang dipakai oleh Juanda seketika ya langsung mengambil tisu Juanda seakan akan marah dengan apa yang dilakukan oleh Inara yang malah memaki maki Inara karena udah sangat teledor kayak gini apalagi jalan yang dia pakai itu berwarna biru terang jadi kelihatan banget kalo kotornya.
“ Ya ampun kenapa sih gak bisa anteng banget jadi cewek itu seharusnya lo harus lemah lembut dong gak boleh kayak grasa-grusu kayak begitu? Ih kenapa sih kaya begini gua males banget deh kalau misalkan kayak begini kotor tahu enggak sih!”
“ Ya ampun aku minta maaf banget aku sama sekali enggak sengaja soalnya itu sedikit agak jauh makanya kaya begitu, bentar bentar aku ambilkan tisu,”
“Udah udah gak usah gua bisa aku bersihin sendiri lo emang benar-benar jadi orang tuh ceroboh banget!”
Inara berulang kali meminta maaf kepada Juanda karena emang benar-benar gak sengaja bukan karena sengaja! Juanda pun seketika langsung berdiri dan menuju ke arah wastafel yang tak jauh dari tempat makan mereka makan.