NovelToon NovelToon
Mencari Kebahagiaan

Mencari Kebahagiaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Trauma masa lalu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Aira, seorang wanita yang lembut namun kuat, mulai merasakan kelelahan emosional dalam hubungannya dengan Delon. Hubungan yang dulu penuh harapan kini berubah menjadi toxic, penuh pertengkaran dan manipulasi. Merasa terjebak dalam lingkaran yang menyakitkan, Aira akhirnya memutuskan untuk keluar dari lingkungan percintaan yang menghancurkannya. Dalam perjalanannya mencari kebahagiaan, Aira belajar mengenal dirinya sendiri, menyembuhkan luka, dan menemukan bahwa cinta sejati bermula dari mencintai diri sendiri.
Disaat menyembuhkan luka, ia tidak sengaja mengenal Abraham.
Apakah Aira akan mencari kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembar

Aira menggenggam erat tangan Abraham di dalam gelapnya ruang bioskop.

Film di layar sebenarnya sudah masuk ke adegan klimaks yang menyentuh hati, namun justru momen di antara mereka berdua yang menyedot perhatian penonton di sekeliling.

"Ra, aku minta maaf karena waktu itu aku membentakmu," ucap Abraham pelan, suaranya bergetar, terdengar tulus dari lubuk hatinya.

Aira menggeleng perlahan, air matanya kembali mengalir meski ia berusaha menahannya.

“Aku juga minta maaf, Mas... karena terlalu keras kepala dan tidak mendengarkanmu,” bisiknya, napasnya tertahan karena tangis yang mulai pecah.

Pelan-pelan, isakan mereka terdengar oleh beberapa penonton di sekitar.

Suasana yang hening berubah menjadi haru. Beberapa orang mulai meneteskan air mata, tersentuh oleh ketulusan cinta dan penyesalan yang terpancar dari pasangan itu.

Seseorang di barisan belakang bahkan berbisik,

“Mereka lebih menyentuh dari filmnya…”

Abraham menarik Aira ke dalam pelukan hangat, mencium puncak kepalanya dengan penuh kasih.

Di tengah suara film dan tangis tertahan dari para penonton, cinta mereka terasa nyata dan jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Setelah keluar dari bioskop, Aira dan Abraham berjalan pelan di sepanjang trotoar kota yang basah oleh gerimis.

Tangannya masih menggenggam erat tangan Abraham, seolah tak ingin melepaskannya lagi.

"Mas," ujar Aira lirih sambil menatap langit malam yang penuh awan, "aku merasa seperti diberi kesempatan kedua. Kesempatan untuk mencintaimu dengan cara yang benar…"

Abraham menoleh, menatap wajah istrinya yang diterangi cahaya lampu jalan.

"Kita berdua diberi kesempatan itu, Ra. Dan aku nggak akan sia-siakan lagi. Mulai sekarang, nggak ada lagi kerja berlebihan, nggak ada lagi pertengkaran karena ambisi."

Aira mengangguk, senyumnya tipis namun penuh harap.

"Aku ingin fokus ke keluarga kita, Mas. Aku ingin kita punya anak lagi, dan kali ini aku mau menjaganya dengan benar."

Abraham memeluk Aira, menenggelamkan wajahnya di bahu sang istri.

“Kita bisa mulai lagi dari awal. Sama-sama.”

Malam itu mereka pulang ke rumah dengan hati yang baru. Tidak sempurna, tapi lebih dewasa. Dan untuk pertama kalinya setelah lama, mereka berdua merasa benar-benar utuh.

Malam hari itu, di kamar yang remang dengan cahaya lampu tidur temaram, Aira dan Abraham saling menatap dalam diam.

Tidak ada kata-kata, hanya tatapan yang saling memahami penuh rindu, cinta, dan harapan baru.

Abraham menyentuh wajah Aira dengan lembut. “Aku kangen kamu, Ra. Bukan hanya secara fisik… tapi juga kehadiranmu yang dulu.”

Aira menggenggam tangan suaminya. “Aku juga, Mas. Aku siap memulai semuanya lagi. Dari awal.”

Pelukan mereka menghangat di bawah selimut malam, perlahan meleburkan luka dan duka yang selama ini membekas.

Malam itu bukan hanya tentang kewajiban, tapi tentang cinta yang telah melalui ujian dan memilih tetap bertahan.

****

Aira memutuskan untuk tidak bekerja lagi demi bisa hamil.

Hanya dua bulan kemudian, ia berhasil hamil lagi dan ia merasa firasatnya benar: sepertinya kali ini kembar."

Dengan tangan gemetar, Aira menyerahkan hasil tes pack kepada suaminya. '

"Sepertinya aku hamil, Mas,' bisiknya penuh

Abraham terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca. Ia langsung memeluk Aira erat.

“Terima kasih, Ra… kamu perempuan terhebat dalam hidupku.”

Aira menutup matanya sambil tersenyum di pelukan suaminya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa semua perjuangan mereka tidak pernah sia-sia.

Di ruang pemeriksaan rumah sakit, Aira berbaring tenang meski hatinya berdebar.

Tangan Abraham menggenggam erat jemarinya, memberikan kekuatan.

Dokter mulai mengusap gel di perut Aira dan menyalakan alat USG.

Beberapa detik kemudian, layar menunjukkan dua kantung kehamilan.

“Selamat ya, ini kembar,” ucap dokter sambil tersenyum.

Aira langsung menatap Abraham, matanya membulat tak percaya.

“Mas… dua?”

Abraham menatap layar lalu kembali ke mata istrinya yang berkaca-kaca.

“Iya, Ra… dua malaikat kecil kita.”

Aira tak kuasa menahan tangis bahagia. Ia mencengkeram tangan Abraham erat-erat.

“Aku takut, tapi aku juga bahagia.”

Abraham mengecup keningnya. “Kamu nggak sendiri. Aku ada, kita lewati semuanya sama-sama.”

Dokter pun menjelaskan kondisi janin dan memberi beberapa anjuran khusus karena ini kehamilan kembar.

Abraham mendengarkan dengan serius, mencatat setiap arahan.

Usai pemeriksaan, mereka berjalan keluar dari rumah sakit dengan wajah penuh haru dan senyum.

Di perjalanan pulang, Abraham menggenggam tangan Aira lalu mengeluarkan ponselnya.

Ia menekan kontak "Mama" dan menekan tombol panggil.

Tak lama, suara lembut mamanya terdengar dari seberang, “Halo, Nak?”

“Maa… kami baru dari rumah sakit,” ucap Abraham penuh semangat.

“Kenapa? Aira baik-baik saja?” tanya mama cemas.

“Tenang, Ma. Justru kami mau kasih kabar baik. Aira hamil... kembar.”

Terdengar suara terkejut bahagia dari seberang. “Ya Allah… kembar? Alhamdulillah!”

Aira meminta ponsel dari Abraham, lalu berbicara dengan lembut, “Ma… Aira minta maaf atas semua kesalahan Aira yang lalu…”

Mama terdiam sejenak sebelum menjawab dengan suara haru, “Aira… jangan ulangi kesalahan yang sama ya. Abraham itu sangat menyayangi kamu. Jaga dirimu dan anak-anak kalian.”

Air mata Aira mengalir pelan. “Iya, Ma. Terima kasih.”

Mama pun menutup telepon dengan doa-doa terbaik, dan Abraham memeluk istrinya dengan erat.

Sesampainya di rumah, Abraham membuka pintu dan membantu Aira turun dari mobil dengan hati-hati.

Tangannya tak pernah lepas dari pinggang istrinya, seolah ingin memastikan Aira selalu dalam perlindungannya.

Begitu masuk ke dalam rumah, aroma hangat dari lilin aromaterapi menyambut mereka.

Aira duduk di sofa dengan hati-hati, dan Abraham segera mengambilkan bantal kecil untuk menopang punggungnya.

“Duduk yang nyaman, ya,” ucap Abraham lembut sambil menatap perut Aira yang masih datar, namun kini menjadi rumah bagi dua calon buah hati mereka.

Aira menatap suaminya sambil tersenyum. “Mas, aku masih merasa ini seperti mimpi.”

Abraham berlutut di hadapannya, meletakkan kedua tangannya di perut Aira.

“Ini nyata, Sayang. Dua nyawa kecil ada di sini. Dan aku akan pastikan kamu dan mereka selalu aman dan bahagia.”

Tangis haru tak terbendung lagi. Di rumah yang tenang itu, kebahagiaan perlahan-lahan kembali memenuhi hati mereka.

Abraham mengambil ponselnya, memilih kontak Dinda dan Bryan, lalu memulai video call. Aira duduk di sampingnya, tersenyum malu-malu sambil meremas tangan suaminya.

Begitu wajah Dinda dan Bryan muncul di layar, Abraham langsung berkata dengan nada antusias,

“Kami punya kabar besar!”

Dinda langsung berseru, “Jangan bilang… Aira hamil?!”

Aira mengangguk pelan. “Bukan cuma hamil... kembar.”

Bryan tertawa bahagia. “Wah, kalian cepat juga ya kerja samanya! Selamat!”

Dinda langsung menjerit, “Aaaa! Aku bakal jadi tante! Ya Tuhan, kembar lagi!”

Aira tertawa sambil menahan haru. “Doain ya, semoga sehat sampai lahiran nanti.”

Bryan mengacungkan jempol, “Gue akan langsung kirim hadiah spesial dari Dubai!”

Mereka tertawa bersama di panggilan itu, kebahagiaan terpancar dari masing-masing wajah di layar.

1
Asmara Senja
Kereeeennnn
my name is pho: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!