Dari Terhina Menjadi Terhormat

Sebagaimana yang dikatakan temannya, Mike bergegas ke alamat hotel yang telah diberikan teman sekerjanya padanya.

Hotel yang biasa dikunjungi Amelia bersama kekasih gelapnya. Ia akan menangkap basah istrinya untuk memastikan, apakah benar dia berselingkuh atau tidak.

Mike memandang hotel yang saat ini ada di depannya. Hotel menengah ke atas.

Sepertinya status kekasih gelap istrinya lebih tinggi darinya, seperti apa yang dikatakan Ibu mertuanya mengenai selingkuhan istrinya.

Dengan hanya melihat saja Mike dapat mengetahui hanya kalangan tertentu saja, yang mampu membooking satu kamar dihotel tersebut.

Mike mengepalkan tangannya dengan erat saat kakinya melangkah memasuki lobby hotel, dan kakinya langsung menuju Resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Resepsionis menyambut Mike dengan senyuman ramah.

"Saya ingin menemui istri saya bernama Amelia Benson, saya tidak tahu dia memesan kamar nomor berapa, sedari tadi dia tidak mengangkat ponselnya sudah beberapa kali saya hubungi!" jawab Mike, dengan membohongi sedikit Resepsionis tentang ketidaktahuannya mengenai kamar yang di booking Amelia.

"Sebentar!"

Resepsionis pun segera memeriksa nama pelanggan Amelia Benson, dan Mike menghela nafas dengan lega, Resepsionis akhirnya menemukan nama Amelia Benson, dan nama lelaki selingkuhan Amelia.

Mike membeku saat Resepsionis menyebutkan nama pria selingkuhan Amelia, membuat ia seperti orang linglung sesaat begitu tahu siapa pria yang membuat Amelia berubah.

Sementara resepsionis tersadar atas nama pelanggan kamar nomor 110 lantai empat, yang sepertinya bukan istri Mike, karena nama yang membooking kamar itu atas nama Hale Louis.

"Tuan! tunggu! anda siapa? anda tidak diperbolehkan masuk!!" panggil resepsionis setelah ia tersadar, kalau Mike berbohong mengenai nama pelanggan atas nama Amelia Benson.

Mike tidak mendengarkan si resepsionis yang berteriak memanggilnya, ia dengan cepat melangkah menuju lift.

Tangannya dengan cepat menekan tombol lift, dan masuk ke dalam lift begitu pintu lift terbuka. Lalu dengan cepat menekan lift kembali, agar Resepsionis tersebut tidak menahan pintu lift.

Ting!

Pintu lift terbuka saat ia sampai di lantai empat, dan ia terpaku melihat sepasang pria dan wanita, saat ia keluar dari dalam lift.

Ia melihat Amelia saling menggenggam tangan dengan kekasih gelapnya, sembari melangkah menuju lift. Sepertinya mereka baru saja keluar dari kamar hotel.

Sama seperti Mike, Amelia dan pria yang berdiri disampingnya terkejut melihat sosok Mike, yang berdiri tepat di depan pintu lift.

"Mike?" gumam Amelia tanpa sadar dengan mata membulat melihat Mike, yang tidak ia duga akhirnya mengetahui ia jalan dengan pria lain.

Mereka bertiga saling terpaku di tempat mereka, dan Mike perlahan tersenyum dingin melihat Amelia, lalu melirik tangan Amelia menggenggam tangan pria di sampingnya.

"Ternyata kamu selama ini jalan dengannya dibelakang ku! pantas saja kamu selama ini selalu keluar rumah, dan tidak tahu waktu untuk pulang!"

Amelia seketika merangkul lengan pria di sampingnya dengan erat. Dan ia kemudian memperlihatkan wajah yang tidak bersalah sama sekali.

"Kamu kenal dia, sayang?" tanya Hale Louis kepada Amelia dengan tatapan bingung.

Mike menahan dirinya untuk tidak menghajar pria, yang ia kenal sebagai pengawas proyek di tempat ia bekerja, sebelum ia diangkat untuk menggantikan pria itu.

"Aku tidak kenal dengannya!" Amelia menyangkal mengenal Mike, "Siapa kamu? kenapa kamu melotot memandang ku! Hah?!" Amelia membentak Mike dengan raut wajah marah, dengan nada tidak senang.

Senyuman Mike semakin dingin mendengar apa yang dikatakan Amelia. Wanita itu, istri yang ia nikahi atas dasar sama-sama cinta, menyangkal dirinya dihadapan kekasih gelap yang pernah menganiaya dirinya.

Mike tidak menyangka, setelah pernikahan dua tahun mereka, akhirnya ia mengetahui sifat asli istrinya tersebut.

"Apa katamu? kamu pura-pura tidak kenal siapa aku? istri macam apa kamu?!" mata Mike nyaris membulat memandang Amelia dengan kecewa.

"Istri? siapa istrimu! aku masih lajang! ini kekasihku, yang akan menjadi suamiku! kamu jangan mengaku-ngaku jadi suamiku!!"

Amelia meninggikan nada suaranya membentak Mike, lalu mendengus dengan sinis sembari membuang muka.

"Amelia! aku tidak menyangka seperti ini sebenarnya sifat kamu! bukankah dari awal aku sudah katakan padamu, aku pria miskin! tapi kamu tetap mengatakan cinta padaku! dan.. pernikahan kita selama ini, apakah kamu anggap hanya sebagai lelucon, atau hanya ingin memanfaatkan aku saja sebagai pencari nafkah keluargamu?!"

Mike pun meledak, sehingga beberapa pelanggan hotel, yang baru keluar dari dalam lift, dan beberapa yang berjalan di koridor kamar hotel, menghentikan langkah mereka untuk melihat pertengkarannya dengan Amelia.

Bersambung.......