Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

"Uang nya mana pak?" Tanya Mila.

"Uang untuk apa mila?" Tanya pak guru.

"Ya untuk bayar, kopi nya pak."

"Ternyata murid saya, mata duitan juga ya.?

"Eh bapak, realities saja sih pak. "kopi juga perlu di beli."

"Emang nya bapak pikir, ibu kantin beli kopi tidak pake duit?" "yang bener saja, rugi dong pak."

"Pak Andrean memberikan, "selembar uang pecahan lima puluh ribu."

"Nah gitu dong pak. "untuk bayar kopi saja, harus di minta."

"Bagai mana nanti?" "kalau istri bapak minta uang, untuk beli beras."

"Atau jangan-jangan?" "bapak pelit sama istri nya."

"Kasian sekali, yang menjadi istri bapak itu.

"Pasti hidup nya, penuh tekanan."

"Baru kali ini ada murid. "berani sama guru nya?" Andrean di buat tercengang."

"Saya akan menjawab, pertanyaan kamu?"

"Di ruangan saya."

"Guys, aku tinggal dulu ya. "ucap Mila sama sahabat nya."

Pak Andrean, meninggal kan kantin, dengan langkah tegap nya.

"Han, kita balik ke kelas yuk?" ajak safira.

"Akhirnya bisa berduaan, "dengan safira. "batin farhan. "ia Fira." jawab Farhan.

Ke dua sahabat itu berjalan melewati, lorong kelas.

Sesampai nya di kelas XII, bel sekolah berbunyi.

Mila sampai, di ruangan pak Andrean, dengan membawa secangkir kopi di tangan nya.

"Tok.. tok..tok "permisi pak Andrean."

"Masuk." ucap pak Andrean di dalam ruangan.

Mila masuk ke dalam, ruangan pak Andrean. "ini pak kopi nya, "saya letakan di atas meja bapak."

"Heemmm." jawab Andrean.

"Saya permisi pak. "bel sekolah sudah berbunyi."

"Tunggu sebentar Mila, "saya mau menjawab, "pertanyaan kamu di kantin tadi."

"Pertanyaan yang mana pak. "jawab Mila pura-pura lupa."

"Jangan pura-pura lupa, Mila."

"Mila jangan pernah kamu. "mengatai saya sembarangan."

"Saya tidak pelit. "dan saya belum beristri."

"Sebagai hukuman nya. "kamu ambil ini, dan bagikan sama semua murid. "di kelas kamu."

Mila mengambil tumpukan kertas, di atas meja pak Andrea.

"Dasar om tua." Mila membatin.

"Kamu mengatai saya Mila?" Tanya pak Andrean.

Mila sangat heran dengan guru nya, seolah-olah tau isi hati mila saat ini.

Mila tiba-tiba merinding, "apa jangan-jangan pak Andrean, "punya Kodam." Mila membatin.

"Kenapa masih diem di situ, "ayo bawa mila."

"Iya pak?" jawab mila pelan.

Mila keluar dari ruangan pak Andrean, gadis itu berlari, masuk kedalam kelas nya.

"Mila kamu kenapa?" "kok seperti di kejar setan?" Tanya safira.

"Lebih dari setan Fira."

"Maksud kamu apa mil.?

"Ehemmmm." suara deheman muncul dari pintu kelas.

"Mila, "cepat bagi kan tugas nya." suara pak Andrean membuat mila terkejut.

Mila segera membagikan, tugas sekolah nya satu persatu.

"Kerja kan tugas, "yang Mila bagi kan. "saya akan kembali dua puluh menit lagi?" ucap pak Andrean.

"Baik pak." jawab semua murid di kelas bersamaan.

"Mil tadi pak Andrean, "ngapain kamu. "sampai lari-lari?" tanya safira.

"Pak Andrean, "tau kata hati aku fira?" aku jadi takut."

"Kita harus hati-hati mil. "seperti nya pak Andrean, "punya dukun?"

Safira menakut-nakuti mila sahabat nya.

"Ih ngeri banget sih." ucap mila.

Safira tersenyum puas, sudah ngerjain temen nya.

Sebelum pak Andrean, balik ke kelas semua murid fokus dengan tugas nya masing-masing.

Dua puluh menit sudah berlalu, satu persatu murid pak Andrean.

Mengumpul kan, lembaran kertas berisi soal, dan jawaban nya di atas meja.

"Akhirnya selesai juga, "tugas dari pak Andrean." ucap mila.

Sambil menunggu, pak Andrean masuk ke kelas XII. semua murid sibuk, dengan obrolan nya masing-masing.

Salah satu murid memberi tau, Teman-temannya. "hey, "pak Andrean berjalan ke arah kelas."

Kelas mendadak hening, seperti tak ber penghuni.

Pak Andrean, masuk kedalam kelas, pak guru itu duduk di kursi, yang berada di dalam kelas.

Memeriksa satu persatu, kertas yang terkumpul di atas meja.

Lima belas menit sudah, pak Andrean mengecek lembaran kertas yang sudah di kumpulkan.

Bel sekolah berbunyi, pertanda para murid di SMA negeri akan meninggal kan kelas nya.

Satu persatu murid, sudah berjalan ke gerbang sekolah.

Tidak lama lagi, seluruh murid akan meninggalkan gedung sekolah.