NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Naina menatap datar pantulan wajahnya di kaca rias. Gaun berwarna biru elegan yang berbalut indah di tubuhnya, tak membuat gadis itu terlihat senang. Rona makeup tipis yang menonjolkan garis matanya justru semakin menegaskan kekosongan tatapan itu. Jemari lentiknya beberapa kali mengetuk meja rias, irama pelan yang hanya terdengar karena gelisahnya tak bisa lagi ditutupi.

Ada perasaan campur aduk yang dia rasakan. Gelisah karena sampai saat ini Julian juga masih belum menghubunginya. Juga ulang tahun ini, sungguh kembali mengingatkan Naina pada kehidupan sebelumnya.

Iya, meski dia sadar kemarin tidak memberi Aaron kartu undangan, tidak seperti di kehidupan sebelumnya, tepat di ulang tahun Naina yang ke-18, gadis itu membuat satu undangan khusus untuk Aaron, diukir dengan emas asli, dan terasa sangat spesial.

“Nona sangat cantik,” puji seorang wanita yang tadi memakaikan makeup di wajah serta menata penampilannya. Bak princess, gaun itu memang sangat bagus di tubuh Naina. Rambutnya yang terurai dengan sedikit gelombang jatuh lembut di bahu, dihiasi jepit perak yang berkilau.

Tapi bukan itu permasalahannya. Bahkan pujian itu tak akan cukup menenangkan hati kecilnya. Tidak ada hal yang spesial selain wajah cerah kedua orang tuanya dan sang adik yang sejak satu bulan lalu begitu antusias merayakan ulang tahun ini.

Naina bangkit dari kursi, gerakannya tenang namun penuh kehati-hatian, seolah takut gaun itu menyulitkan langkahnya. Tatapannya dingin, tapi sorot mata sayu itu menyimpan resah yang tak bisa ia bagi pada siapa pun. Ia membawa langkahnya keluar kamar, menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati, tumit stiletto beradu pelan dengan marmer, meninggalkan gema yang terdengar tegas di rumah itu.

Di bawah, kedua orang tua dan Nathan sudah menunggunya di ruang tamu. Tampilan mereka juga tidak kalah memukau, tersorot dan bersinar, seakan menjadi pusat dari kebahagiaan malam itu.

“Sini, sayang.” Mami Audrey menghampirinya, menggandeng tangan Naina, sementara yang digandeng hanya menghela napas kasar berkali-kali.

Masuk ke dalam mobil, mobil itu melaju menuju hotel yang sudah di-booking jauh-jauh hari. Suasana di sana sudah ramai, sebagian besar tamu undangan telah hadir. Terlebih teman seangkatan Naina—hampir semua ia undang, kecuali Aaron tentunya.

Beberapa hari lalu saat Naina dan Zora membagi undangan, mereka memang sengaja melewatkan Aaron. Padahal pria itu jelas berusaha keras berbaur dengan kerumunan, seolah berharap bisa terlihat oleh Naina.

Kesal? Tentu saja. Naina bahkan bisa membaca raut wajahnya yang merah padam menahan malu sekaligus amarah. Aaron tidak pernah membayangkan bahwa perubahan Naina akan sampai sejauh ini.

Langkah Naina sangat anggun, berjalan santai menuju ballroom hotel. Pembawa acara sudah berdiri di sana, siap dengan tutur kata penyambutannya.

Pandangan Naina menyapu ruangan, meneliti wajah-wajah yang hadir. Jauh di lubuk hatinya, ia masih menyimpan harap, keajaiban, andai saja Julian muncul malam ini. Namun beberapa saat setelah acara dimulai, potong kue, hingga doa bersama, tidak ada tanda-tanda Julian akan datang.

Satu hal lain yang justru menarik perhatiannya yaitu Aaron. Tanpa tahu malu, pria itu ikut berada di sana, bercampur dengan tamu undangan lain.

“Cih.” Naina berdecih lirih. Kedatangan Aaron itu membuat pikirannya kembali melayang pada hal bodoh yang dulu pernah ia lakukan.

...----------------...

Flashback.

Keramaian ballroom hotel dengan kedatangan teman seangkatan untuk merayakan ulang tahun Nainara Evander. Gadis itu tampak sangat bahagia, ditemani kedua orang tua, adik, dan sahabatnya, Zora. Senyum lebar terpancar jelas di wajahnya, seolah tak ada yang kurang malam itu.

Dengan penuh percaya diri, Nainara turun dari panggung setelah meraih mic dari pembawa acara. Kakinya melangkah langsung mendekati sosok yang paling ia incar, cowok yang begitu ia cintai, Aaron Wiranda.

“Aaron, aku sangat bahagia akhirnya kamu mau datang ke sini,” ucap Nainara dengan wajah antusias. Semua mata kini tertuju pada mereka. Aaron berdiri datar, mempertahankan gaya cool-nya, menanti kelanjutan kata-kata Nainara.

Sementara gadis itu, jemarinya saling meremas, berkeringat dingin. Detak jantungnya berpacu cepat, wajahnya bersemi merah, dan gugup tak terelakkan. Tatapan matanya menyapu Aaron dari ujung kepala hingga kaki, seolah mengagumi pesona cowok itu yang menurutnya begitu sempurna.

“Sebelum aku tiup lilin, bolehkah aku meminta sesuatu?” suaranya bergetar pelan. Kedua orang tuanya kini menghampiri, tertinggal Nathan yang hanya menatap dingin tanpa minat.

“Aaron, di ulang tahunku yang ke-18 ini, bolehkah aku berharap sedikit saja dari hatimu? Meski bukan cintanya sekarang, tapi… aku harap kamu mau menjadi pacarku.”

Kalimat itu membuat beberapa tamu terperangah. Aaron membulatkan matanya, tak percaya. Sebagian bersorak, sebagian lagi menertawakan dengan sinis.

“Terima… terima… terima!” begitu teriakan teman-teman yang menonton, menggiring suasana semakin ricuh.

Namun Aaron tetap saja menatap Naina dengan tatapan remeh. Ia hendak membuka suara, namun sebelum sempat kata itu keluar, Naina lebih dulu memelototinya tajam.

“Jangan mempermalukan aku di sini. Terima saja… atau biaya pengobatan ibumu aku cabut semuanya,” bisiknya dingin, tepat di telinga Aaron.

Mendapati ancaman itu, Aaron hanya tertawa kecil, tawa paksa yang terdengar getir. Berat hati, dia menarik napas dalam, lalu dengan pelan mengangguk mengiyakan.

Pemandangan itu tentu saja membuat Naina begitu bahagia. Baginya, apa pun caranya, asal Aaron ada di sisinya, itu sudah cukup. Padahal, usahanya itu terbilang gila, memaksa seseorang berpacaran tanpa cinta, hanya menyisakan rasa muak di hati Aaron.

flashback off.

🍃

🍂

Mengingat kembali hal itu, membuat Naina tertegun. Iya, mungkin karena itu, cinta tidak bisa di paksakan, makanya kejadian tragisnya di masa depan di mana Aaron lah yang mencelakainya membuat Naina bergidik.

Iya, itulah kenapa Naina sedari tadi bahkan sedari satu bulan terencana nya pesta ulang tahun ini, dia sempat protes dan berat hati. Kembali mengingat hal itu, kekejaman Aaron yang memanfaatkan rasa cintanya yang besar, membuat Naina muak.

Meski malam ini hal bodoh itu tidak lagi dia lakukan, tapi kehadiran Aaron tetap saja membuatnya tidak senang.

Setelah tiup lilin dan memotong kue, Naina hanya terduduk santai di kursi, memperhatikan teman-temannya yang begitu menikmati pesta itu dengan riang.

"Naina, selamat ulang tahun," Aaron datang membawa sebuah bingkisan kado, tersenyum lembut ke arah Naina. Jika dulu, mungkin ini adalah moment langka yang paling bahagia di hidup Naina karena pria itu berinisiatif, tapi sekarang? melihatnya pun enggan.

"Kamu tidak lihat tempat simpan nya? di sana, taruh saja di sana!" tunjuk Naina pada sebuah meja yang di penuhi bingkisan kado dari teman-temannya.

"Kamu nggak mau lihat apa yang aku beri? sesuatu yang dulu kamu sukai," begitu kalimat Aaron yang enggan menaruh kado itu di tempatnya, melainkan melangkah mendekat ke arah Naina.

"Hais, sudah aku bilang simpan saja! aku tidak membutuhkan barang murah," Kalimat Naina tajam, tak salah hatinya masih di selimuti rasa kesal karena yang dia harapkan berada di sana adalah Julian. Entah kemana pria itu, sudah dua minggu mereka tidak bertemu.

Tetapi saat pandangan Naina ke arah depan, sekilas ia menangkap sosok yang begitu familiar. Gadis itu sampai mengedipkan matanya berkali-kali, memastikan apakah ini hanya halusinasi karena terlalu mengharapkan kedatangan si Rubah, atau memang nyata adanya.

"Julian!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hhhmmm mencurigakaann 🤔🤔
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Aih salah ya 🤣 itu si klaron, yg tadina disukain sama naina
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hadeuuh napa julian na lemah coba /Shame/
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Waduh 😂
total 4 replies
Nany Susilowati
berangkat naik motor pulang naik mobil kemana tuh motor...?????
Kusii Yaati
ada ya pembantu model kayak gitu,berasa yang punya rumah 🙄
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: mungkin karena berpikir sudah lama tinggal di situ kali ya kak, jadi semaunya dia...
total 1 replies
Kusii Yaati
siapa kah sosok Julian ini kenapa misterius sekali 🤔
Kusii Yaati
itulah sifat buruk manusia...di kasih kepercayaan bukannya bersyukur tapi malah nglunjak pengen menguasai 🙄
Kusii Yaati
mampir Thor 😁
uni_riva
kmna ya julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Haaahhh ko julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Napa bisa gitu thor
total 2 replies
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Kira2 kalo rubaj na ga di balikin ketempat semula kisahna bakal gimana ya
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Masih itu, kecuali dia bertapa digunung ciremai 😄
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Itu si kalron pasti nyariin
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ga dapet undangan ko bisa masuk /Facepalm/ emang urat malu na si kalron tuh udah putuss tuuss
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ahirna menampakan wujud aslina juga
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ooh gitu toh, lah ko lemah
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Mata2 rumah itu tu pasti
uni_riva
lanjut lg thoorr
uni_riva
julian jujur aja sama naina,,,kyak nya kalung yg wkt itu di curi pembantu naina itu psti ada hubungan nya sama keselamatan Julian yaa.
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: kayaknya kak😁
total 1 replies
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!