Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
016: Kucing tetaplah kucing
Mo Tian berdiri dengan keadaan hati yang sangat tenang. Ia tidak merasa takut dan gentar dengan spritual Beast yang sering di rumorkan mengerikan dan buas.
Spritual Beast berbeda dangan hewan biasanya. Mereka memiliki akar spritual sehingga dapat menggunakan Qi. Kekuatan mereka di gadang-gadang sangat kuat tergantung sudah berapa lama mereka hidup dan seberapa tinggi tingkat kultivasinya.
"Hei kucing! Kenapa kau terlihat semarah itu kepadaku? Aku cuma numpang mandi saja, tidak ada yang lain." Mo Tian bertanya kenapa harimau tersebut terlihat sangat marah. Padahal ia hanya ikut mandi saja di sana.
Mo Tian bahkan tidak merusak apapun di sana. Spritual Beast tidak peduli dan terus menggeram seperti sudah ingin mencabik-cabik Mo Tian.
"Hah, kau ini menyebalkan sekali! Jika kau terus bersikap begini...tidak akan ada yang mau mengadopsi mu loh!" Ucap Mo Tian dengan nada mengejek.
Mo Tian bercanda dengan mengatakan harimau itu tidak akan pernah di adopsi oleh orang lain. Sedangkan makhluk seperti spritual Beast itu sangat jarang bisa di jinak kan oleh manusia.
Memang ada beberapa kultivator yang bisa memelihara makhluk sekelas mahkluk spritual Beast. Tapi, kebanyakan dari mereka menggunakan cara kekerasan atau mencuri anak spritual Beast untuk di besarkan.
"Grrrr, berani sekali manusia sepertimu masuk ke wilayahku!" Harimau tersebut ternyata bisa berbicara. Ia mengecam Mo Tian karena berani masuk ke dalam wilayah yang ia jaga.
Mo Tian cukup terkejut dengan apa yang ia dengar. Ia tidak pernah tahu bahwa spritual Beast bisa berbicara seperti ini.
"Kau ternyata bisa berbicara? Kenapa baru sekarang kau bicara? dasar kucing!" Mo Tian bertanya kepada harimau tersebut kenapa dia baru berbicara sekarang. Kenapa tidak dari awal.
Harimau itu mulai berjalan pelan ke depan. Ia memberitahu alasan ia bisa marah dan seperti membenci Mo Tian.
"Kau itu manusia menjijikkan yang tidak pantas berada di dunia ini! Aku melihat banyak sekali roh pendendam yang menempel di tubuhmu. Kau pasti sudah membunuh banyak orang? Dasar manusia menjijikkan." Ucap Harimau sambil terus menggeram karena marah.
Spritual Beast memang bisa melihat roh-roh. Beberapa dari mereka tidak akan terlalu peduli jika manusia masuk ke dalam wilayahnya jika mereka tidak berbuat kerusakan.
Tapi, mereka sangat sensitif akan roh-roh pendendam. Mereka bisa merasakan aura dan bau dari roh-roh pendendam tersebut yang memiliki aroma sangat menyengat.
Mereka selalu tahu jika orang yang baik pasti memiliki beberapa roh baik yang menempel. Walaupun roh pendendam juga ada pada dirinya.
Mereka membenci manusia seperti itu karena dahulu nenek dan kakek moyang mereka pernah menyaksikan seorang manusia membantai hampir setengah umat manusia hanya karena merasa bosan.
Tapi, kultivator yang di anggap jahat tersebut berhasil di kalahkan dengan bersatunya spritual Beast dan para manusia.
"Apa yang kau katakan? Roh pendendam? Hahaha, kau ini sedang membuat lelucon ya? Mana ada yang namanya roh pendendam. Lihat, memangnya di tubuhku ada roh pendendam? Sudah lah kucing. Aku juga cuma ingin istirahat sebentar di sini. Setelah itu aku akan pergi." Ucap Mo Tian.
Mo Tian tidak ingin mencari masalah dengan harimau tersebut karena ia tahu dia yang menjaga hutan ini. Jika penjaga hutan mati atau pergi, maka manusia bisa saja merusak alam yang indah ini.
"Grrr, tidak akan ku biarkan kau pergi dari sini manusia! Jika aku biarkan kau pergi... Maka kau akan membunuh lebih banyak manusia. Seperti Mo Lian yang pernah membantai setengah umat manusia dan spritual Beast." Ucap harimau dengan tatapan tajam dan buas .
Spritual Beast memberitahu nama orang yang pernah membantai hampir setengah umat manusia dan spritual Beast. Nama orang tersebut adalah Mo Lian.
Kejadian itu terjadi pada seribu tahun yang lalu. Spritual Beast dan manusia yang dulu melawan Mo Lian berjanji untuk terus menceritakan kepada keturunannya.
Orang-orang dari kalangan manusia dan spritual Beast yang dulu melawan Mo Lian mereka masih hidup sampai sekarang. Umur mereka sangat panjang karena tingkat kultivasi yang sudah sangat tinggi.
Masalah benar atau salahnya cerita tentang Mo Lian tidak ada yang tahu. Hanya orang-orang dan spritual Beast terdahulu saja yang tahu kebenaran dari apa yang terjadi.
Mo Tian menggaruk-garuk kepala karena saat ini ia sedang malas menghadapi harimau yang ia anggap kucing rumahan.
"Hah, sungguh menyebalkan! Kenapa kau tidak membiarkan diriku pergi saja? Anggap saja kita tidak pernah bertemu. Masalah aku mau membunuh banyak orang kan itu urusanku. Kenapa kau yang malah repot? Dasar kucing bawel." Ucap Mo sebal dangan tingkah harimau.
Mo Tian juga tidak tahu siapa itu Mo Lian dan tidak pernah mendengar kisahnya karena tidak pernah belajar dan di ajarkan oleh orang lain.
Harimau itu tetap kukuh untuk tidak membiarkan Mo Tian pergi meninggalkan wilayahnya sebelum ia berhasil membunuh Mo Tian.
"Jika kau ingin pergi, maka kau harus melewati mayat ku terlebih dahulu, manusia menjijikkan!" Harimau mulai serius untuk membunuh Mo Tian.
Mo Tian yang sudah sadar bahwa tidak bisa menyelesaikan masalah secara baik-baik mulai merenggangkan tubuhnya.
Kepalanya ia pijat dan regangkan sampai bersuara. Setelah melakukan pemanasan seperti akan melakukan olahraga. Mo Tian menatap ke arah harimau yang sudah siap bertarung.
Aura membunuh yang sangat pekat terpancar dari spritual Beast. Ia mulai maju perlahan lalu berlari dengan sangat cepat ke arah Mo Tian.
Mo Tian yang berada di atas batu yang di belakangnya air terjun tetap santai. Ia tidak memakai bajunya karena akan membuatnya rusak.
"Ayo maju ke sini kucing! Akan ku buat tubuhmu menjadi bahan-bahan kerajinan!" Mo Tian mengancam spritual Beast itu. Ia berkata akan menjadikan tubuhnya seperti kulit, taring, dan lain-lain sebagai pakaian maupun hiasan kerajinan.
Kaki besar dan cakar tajam sudah siap untuk merobek setiap bagian tubuh Mo Tian. Ia melompat dari kejatuhan ke arah Mo Tian.
SLASH
Dengan tenang dan sigap Mo Tian langsung menghindar dengan melompat ke atas.Karena Mo Tian menghindar,Harimau itu hanya berhasil mencakar air saja.
"Kau menyerang apa, dasar kucing bodoh! Aku di sini loh hahaha." Mo Tian tertawa karena merasa senang mempermainkan seekor spritual Beast yang ia anggap kucing kecil.
Mo Tian mendarat pas di atas kepala harimau. Harimau tersebut semakin marah dan ingin secepatnya mencabik Mo Tian.
"Grrr, berani sekali kau manusia hina! Akan ku buat tubuhmu terpotong jadi dua setengah aku menangkapmu!" Harimau itu menggeram semakin kencang.
Spritual Beast mengalirkan Qi ke dalam cakar tajam miliknya. Kecepatan serangan harimau sangat cepat. Tapi entah kenapa serangannya itu seperti mudah dan lambat untuk di hindari oleh Mo Tian.
Harimau itu terus berusaha mencakar Mo Tian yang berada di atas kepalanya. Tapi Mo Tian dangan mudahnya menghindari serangannya itu seperti bermain-main.
"Hahaha, kau ini sedang menyerang apa sih?Jika kau ingin membuatku turun dari Kepalamu...maka yang serius dong!" Mo Tian memasang ekspresi menyebalkan
Dia mengejek spritual Beast tersebut karena tidak bisa mengenai dan melukainya. Bahkan seuprit saja tidak ada yang kena.
"ROAAR! Pergi dari kepala ku manusia sialan! Berani sekali kau bermain-main dengan makhluk hebat seperti ku." Harimau tersebut semakin marah.
Dengan aungan kencang ia menggulingkan tubuhnya ke dalam air. Karena Mo Tian tidak mungkin bisa menghindar saat jatuh ke dalam air. Ia melompat sebelum jatuh ke sana.
BYUUR
"Pintar juga kau. Tak kusangka kucing di sini pintar-pintar. Bahkan kau lebih pintar dari para tua bangka itu." Mo Tian memuji kepintaran harimau. Bahkan ia di anggap lebih pintar dari pada Elder Han Wu beserta semua bawahan dan murid sektenya.
"Lebih baik kau diam manusia! Karena akan kupastikan kau mati oleh cakar tajam ku ini." Harimau itu menyuruh Mo Tian lebih baik diam dan menggunakan sisa waktu yang tersisa untuk hal yang lebih berguna.
Mo Tian malah menguap seperti merasa bosan dengan mahluk spritual Beast di depannya itu. Dengan mata berair karena habis menguap, Mo Tian malah mengejek lebih parah harimau itu.
"Sepertinya kau lapar ya? Apa kau mau ku kasih makanan kucing? Mungkin saja emosi mu itu akan lebih tenang." Mo Tian menawarkan makanan kucing kepada harimau.
Tentu saja di dunia ini mana ada makanan kucing yang di bungkus seperti di dunia modern. Itu hanya ucapan ejekan untuk menjahili si harimau.
"RAARRWW! Berani sekali kau dari tadi memanggil ku kucing! Aku bukan kucing, aku adalah mahkluk spritual Beast yang hebat. Mana mungkin mahkluk hebat sepertiku di sandingkan dengan hewan lemah dan rendahan seperti kucing." Ucap Harimau kesal.
Harimau itu menjadi sangat marah karena terus di sebut sebagai kucing. Ia bahkan merendahkan martabat kucing yang ia anggap lemah dan hewan rendahan.
"Haccih! Sepertinya ada yang membicarakan ku ya. Ah, sudahlah. Aku ngantuk." Seekor kucing oren yang tidak lain adalah mahkluk spritual Beast yang berada di entah berantah bersin karena ada yang membicarakannya.
"Nyenyenye, santai saja dong! Kenapa harus mara gitu sih? Dasar kucing emosian hehe." Mo Tian tersenyum lebar sambil matanya sedikit menyipit.
Sedangkan harimau semakin di buat mengamuk oleh Mo Tian yang sangat nenyebalkan. Seumur-umur ia hidup. Baru kali ini bertemu dengan manusia modelan seperti Mo Tian.