NovelToon NovelToon
Revenge Abandoned Princess

Revenge Abandoned Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:60.6k
Nilai: 5
Nama Author: Reyarui

Arinsa, sorang dokter residen tahun ke-4 meninggal karena kelelahan. Tapi dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.

" Weeeh dimana ini, bukannya aku sudah mati? Beeeuh diiiingiiin."

Awalnya Arinsa tidak bisa mengetahui situasi nya hingga dia mendapatkan semua ingatan dari tubuh ini.

" Putri terbuang, dasar bajingan. Mereka yang tidak bisa mengendalikan kelaminnya tapi anak yang jadi korban. Tenang saja Arinsa, nama kita sama-sama Arinsa. Aku akan membalas semua rasa sakit hatimu. Dan kamu bisa istirahat dengan tenang. Kerajaan ini, akan aku hancurkan dengan tanganku."

Bagaimana cara Arinsa bertahan hidup dengan status barunya sebagai Putri Arinsa De Rouglas?

Dan bagaimana cara dia membalas dendam pemilik tubuh asli yang sudah diabaikan oleh keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RAP 12

Sepajang perjalanan, Arinsa banyak mendengar cerita dari Gilman. Dan semua cerita itu belum pernah ia dengar sebelumnya. Ini berarti pemilik tubuh asli pun belum pernah mendengarkannya. Semua itu karena Arinsa merasa sangat asing dan tidak mengingat apapun.

" Maaf Rin, untuk malam ini kita harus bermalam di sini. Bersukur cuacanya sedang tidak terlalu dingin."

" Tidak masalah Paman, sekuat tenaga kita menghindari perjalanan malam melewati hutan, tentu tidak bisa karena hutan di berbagai wilayah memang banyak dan luas."

Gilman mengangguk, memang seperti itulah keadaannya. Sebisa mungkin mereka mengindari hutan, tetap saja akan melewatinya.

Meskipun udara malam ini tidak terlalu dingin, Gilman tetap menyalakan api unggun. Namun tidak lama kemudian Gilman mematikannya. Mereka harus hati-hati dengan datangnya bandit atau hewan buas. Mungkin bagi Gilman akan biasa saja, tapi pasti tidak dengar Arinsa. Seperti itulah isi kepala Gilman.

Dan pada akhirnya, Gilman meminta Arinsa untuk tidur di dalam kereta saja alih-alih di luar.Selain lebih hangat juga lebih aman.

Sraak sraak

Gilman yang baru saja bisa memejamkan matanya langsung terjaga. Dia memicingkan matanya dan menajamkan pendengarannya. Itu jelas sekali merupakan suara ranting dan dedaunan kering yang diinjak.

" Sial," gumam Gilman lirih. Dia menarik pedang secara perlahan dan bersiap untuk melawan. Entah hewan ataupun manusia, dia akan menghadapinya.

Krieeet

" Gilman, sepetinya ada yang datang."

" Rin, seharusnya kamu tetap di dalam saja."

Arinsa menggelengkan kepalanya, ia tahu bahwa ada sesuatu yang mendekat. Maka dari itu dia bangun dari tidurnya. Arinsa dulu sering sekali tidur hanya sebentar. Karena dia berjaga di rumah sakit yang mana sewaktu-waktu ada pasien datang.terlebih dia bertugas di ruang gawat darurat. Tidak peduli jam berapa, dia harus siap.

Kebiasaan itu ternyata bermanfaat sampai detik ini. Telinganya menjadi peka.

Srak srak srak

Suara dedaunan kering yang diinjak semakin mendekat. Meskipun dari suaranya terdengar hati-hati, baik Gilman maupun Arinsa tetap bisa mendengarnya dengan jelas.

" Tetap berada di sisiku."

Arinsa mengangguk, dia mungkin bisa sedikit bela diri namun dia tidak bisa menggunakan pedang sama sekali. Jadi jika nanti yang menyerang adalah manusia dengan senjata, mungkin Arinsa akan sedikit kesulitan. Tapi setidaknya dia tidak terlalu membebanu Gilman.

" Aku harus belajar pedang dari Gilman setelah ini," ucap Arinsa lirih.

" Hohoho, kita punya dua tikus yang sedang ketakutan di sini. Sebaiknya, mau diapakan ya?"

Gilman sedikit lega karena yang muncul adalah manusia dan bukannya hewan buas. Setelah dihitung setidaknya ada 5 orang disana. Tubuh mereka standar, dalam artian bukan yang besar-besar atau kecil.

" Sebaiknya cepat berikan barang-barang kalian, jadi kami tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga."

Sunyi, Gilman sama sekali tidak bicara pun dengan Arinsa. Keduanya tidak mau mengeluarkan kata-kata yang percuma atau hanya sekedar memprovokasi para bandit tersebut.

" Apa mungkin mereka ini bisu?"

" Tck, jangan kebanyakan bicara. Kita habisi saja dan ambil barang-barangnya."

Gilman mencengkeram erat pedangnya dan siap untuk mengibaskan nya. Sedangkan Arinsa, dia audah siap dengan kuda-kudanya. Semoga dia bisa sedikit membantu nantinya.

Hiyaaaa

Sring

Dugh dugh dug

Bugj bugj

Akhirnya pertarungan terjadi juga. Gilman berusaha melakukan dengan cepat agar mereka bisa segera pergi dari sini. Gilman khawatir, jika kawanan mereka yang lain akan datang. Jika itu terjadi maka akan menjadi sebuah kesulitan dalam menghadapi mereka.

Hiyaaa

Bugh dugh

Arghhh!

" Sialan, dasar jalang! Awas kau!"

Arghh

Jleb

Meskipun sedikit kewalahan tapi Arinsa sedikit bisa membantu Gilman dalam menghajar yang lainnya.

" Waaah, Anda hebat Yang~ maksud ku Rin. Ayo kita segera pergi dari sini."

" Baik Paman."

Dengan terengah-engah karena lelah, Arinsa segera naik ke kereta. Gilman lalu memacu keretanya dan berjalan sejauh mungkin yang dia bisa meninggalkan para bandit yang berhasil mereka kalahkan itu.

Meskipun gelap, namun beruntung ada cahaya bulan. Sehingga mereka masih bisa melihat jalanan.

Kiiiiiiik

Kuda meringik saat Gilman menghentikan kereta kudanya. Mereka sampai di sebuah kerjaan kecil lainnya.

" Kita sudah sampai di sini. Mungkin paling lambat lusa kita akan sampai di kekaisaran. Kita istirahat dulu sambil menunggu pagi lalu kita bergerak dengan cepat."

" Baik."

Arinsa masuk ke dalam kereta, dan hanya dalam hitungan detik saja dia sudah tertidur pulas. Rasa lelah begitu menggelayut karena semalaman dia memang tidak bisa tidur.

Berbeda dengan Gilman yang memang sudah biasa terjaga. Rupanya mau seperti apa pun, tubuh Arinsa memang sedikit lemah di sini. Dan Itu yang membuatnya sangat lelah.

" Sejak kapan Yang Mulia Putri berlatih ilmu bela diri, dan dengan siapa beliau berlatih. Dari gerakannya, dia sama sekali tidak kaku. Tapi bagus, paling tidak beliau mampu melindungi diri sendiri."

Hari mulai terang, matahari pun juga mulai muncul. Tanpa dibangunkan Arinsa sudah bangun lebih dulu. Ia merasa segar meksipun tubuhnya sedikit mengalami kaku-kaku.

" Tubuh ini beneran lemah, kayaknya aku harus lebih banyak berolah tubuh mulai saat ini."

Tok tok tok

" Run, ini sarapanmu."

" Oh, terimakasih Paman. Apakah sekarang kita akan berangkat?"

Gilman mengangguk, sembari memakan sarapannya, ia memacu kereta kudanya. Dia ingin segera sampai. Agar sang putri bisa beristirahat lebih banyak dan nyaman di penginapan sebelum pesta di istana di mulai.

Dan waktu bergulir dengan cepat, kekaisaran Sein sudah di depan mata. Baik Gilman maupun Arinsa tampak senang karena mereka sampai sehari lebih awal sebelum pesta dansa di mulai.

" Mari kita pergi ke penginapan, Tian Putri. Saya akan membawa barang-barang Anda. Dan untuk kereta kuda ini, akan saya titipkan. Tapi bagaimana kita akan pergi ke Istana besok?"

" Kita akan menyewanya, kemarin saat pelayan di kirimkan ke kastel. Aku menerima sejumlah koin emas. Itu akan cukup untuk menyewa kereta kuda. Untuk gaun, kan sudah ada. Nanti tinggal di pas kan saja."

Gilman mengangguk paham, setelah turun dari kereta, dia berjongkok lalu mengambil sesuatu di kolong kereta. Rupanya disana lah mereka menyimpan pakaian dan barang lainnya. Pakaian kesatria milik Gilman, dan gaun milik Arinsa tersimpan baik dibawah kereta, jadi kesatria penjaga pintu Kerajaan Rou tidak menemukannya.

" Oh iya. Pasti Ariga juga ada di sini, kita harus hati-hati agar tidak ketahuan sampai pesta berlangsung. Aku malas berurusan dengannya, nanti akan membuat mood maksudku suasana hatiku menjadi buruk."

" Saya paham, Yang Mulia."

Keduanya berjalan, mencari penginapan yang baik dna layak. Tidak perlu mewah karena malah bisa jadi nanti bertemu orang-orang yang tidak diharapkan.

Bruk!

Tanpa sadar, atau lebih tepatnya karena sedikit melamun, Arinsa menabrak seseorang saat tengah berjalan. Dari pakaiannya bisa diketahui mereka berdua adalah bangsawan tinggi. Meskipun tidak ada kesatria penjaga di sisinya, namun jarak beberapa meter mereka sungguh siap sedia serta waspada.

Ini akan jadi maslah jika berurusan dengan bangsawan saat Arinsa tengah berpenampilan seperti rakyat biasa.

" Ma-mafkan saya Nyonya dan Nona. Sa-saya sungguh minta maaf karen akurang berhati-hati saat berjalan." Arinsa langsung membungkukkan tubuh serendah mungkin untuk menunjukkan ketulusan. Dalam hati dia memohon semoga bangsawan yang ia temui ini bukan tipe yang arogan.

" Saya minta maaf Nyonya dan Lady, keponakan saya baru pertama kali kemari jadi masih belum paham jalanan sehingga berjalan sembarangan. Semoga Nyonya dan Lady memberi maaf." Gilman menambahi, mereka jelas tidak boleh terlibat apapun.

" Tidak masalah, tegakkan tubuhmu Nak. Setiap orang bisa salah. Dan jalanan ini milik umum, jadi jangan terlalu merasa bersalah. Baiklah silakan lanjutkan perjalananmu."

" Baik terimakasih. Terimakasih, Nyonya."

Gilman dan Arinsa saling pandang lalu bernafas lega. Mereka laku berjalan menuju tempat tujuannya.

TBC

1
Herlina
Luar biasa
Murni Dewita
double up thor
@haerani-d
bagus glenci, karena dendam Arin belum sepenuhnya terbalaskan pada mantan pangeran dungu itu, ayo kerjain abis daku dukung pake banget /Smirk/
Ayu Septiani
ariga yang tidak tau diri, mengharapkan di muliakan di Aldentine
GiZaNy
hohoho... Ariga... Ariga... berani amat dia masuk kandang Naga... ckckck...
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑" 𝑨𝒓𝒊𝒈𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒅 𝒌𝒆𝒍𝒊𝒏𝒄𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑮𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊𝒂 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒊𝒏𝒔𝒂 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒍𝒈 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝒑𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈 𝑵𝒂𝒈𝒂 𝑬𝒔 👍👍👏👏
GiZaNy
waahhh pedangnya keren bangeettt bisa membuat orang jadi bekuuu.. mantaappp...
@haerani-d
wow amazing, terimakasih tuan naga pedang mu begitu hebat /Drool/
semangat Arin demi cita-cita membangun negeri impian /Determined/
seperti othor yang tetap semangat untuk update, semoga selalu sehat dan bahagia /Kiss/
Reyarui: terimakasih banyak kak untuk dukungannya
total 1 replies
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novelku berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
@haerani-d
haih si kakak othor ku yang satu ini, memang benar-benar...
sudah dikasih yang manis-manis hingga bikin meleleh, nah sekarang saatnya tegang, semoga jantung aman.../Slight/
Osie
kereeenn..yg turunan darah naga Glenn tapi yg bisa ketemu naga es malah arin
@haerani-d
waduh yang mau dipeluknya g ada, jadi guling lagi deh.../Proud/
Murni Dewita
kenapa naga es td jd hewan kontrak arinsa ya????
Murni Dewita
putra mahkota soplak
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Ampun dah Glen sampe hilang fokus gitu 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Arinsa yg dipeluk oleh Glen kok saya yg baper ya 🤭🤭
GiZaNy
yaampun Glen.. baru menyatakan perasaan udah salah bikin koordinasi tujuan gate teleportasi... ckckck... segitu bucin nya sampe isi kepala jadi Arinsa semua.. 🤣🤣🤣
GiZaNy
ehhh dah nerima nihh Arin dipeluk Glen..? dahlah dinikahin aja.. biar semua mengiri Arinsa bersanding sama Glen 😁😁
awesome moment
udh kompak n
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!