LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan oma jessi
Langit biru dengan kabut tipis menghiasi langit.Sinar matahari belum tampak,semilir angin yang bertiup menggoyangkan dahan pepohonan menyebabkan embun menetes membasahi tanah yang kering.Kicauan burung yang hinggap di dahan memecah kesunyian pagi hari.
Seorang gadis yang beranjak remaja,yang tak lain adalah lili. Membuka mata secara perlahan,saat membukanya yang pertama dia lihat adalah langit-langit kamar. Setalah kesadaran penuh,lili tersadar sekarang dia tidak berada dalam gudang lagi. Tetapi di dalam kamarnya,bukan kamar yang berada di paviliun tetapi,di mansion utama. Lili memegang kepalanya,yang sedikit pusing akibat ulah ibu tirinya.
Sampai terdengar,suara gagang pintu terbuka. Lili menoleh secara perlahan,terlihat oma jessi yang membukanya dengan nampan yang berisi bubur di ikuti sinta di belakangnya.
"Oma."ucap lili tersenyum melihat kedatangan omanya.
Oma jessi tersenyum,lalu berkata."Selamat pagi cucu oma yang sangat..sangat cantik ini."ucapanya menghampiri lili lalu menyimpan bubur di atas nakas tempat tidur,kemudian duduk di tepi ranjang kemudian memeluk cucunya."Oma kangen dengan kamu."ucapnya pelan.
Lili membalas pelukan omanya,lalu berkata."Lili juga rindu dengan oma."ucapnya.
Oma jessi melonggarkan pelukannya,lalu menatap intens cucunya kemudian memegang kening lili."Syukurlah,demam kamu sudah turun nak."ucap oma jessi merasa bersyukur.
Lili terdiam,sejak kapan dia demam.Kemudian menatap sinta meminta penjelasan dan sinta hanya mengedipkan matanya. Lili mengangguk paham dengan kode mata sinta,kode yang hanya mereka yang tau.
"Lili gak apa-apa kok oma,oh yah oma. Opa juan mana kok gak ikut?"tanya lili mengalihkan pembicaraan.
"Opa kamu besok baru nyusul ke sini,dia masih sibuk.Jadi oma tinggalin deh,sudah rindu banget oma dengan cucu oma ini."jawab oma lalu kembali memeluk lili.
"Lili senang banget oma datang."ucap lili"Lili juga bisa bebas kalau oma datang."ucapnya dalam hati.
Sinta melihatnya tersenyum haru,kemarin dia merasa panik dengan lili yang tiba-tiba demam saat dia berada di dalam gudang. Dengan bantuan rika,sinta menggendong lili menuju ke paviliun yang jaraknya lumayan jauh dan harus mengobati lili yang tak sadarkan diri membuat sinta sangat panik.Untung saja rika mempunyai ramuan dari nenek buyutnya,dan di berikan setetas untuk lili walaupun lili tak sadarkan diri. Dengan ramuan itu demam lili bisa turun tetapi tak sadarkan diri,namun kata rika "Lili akan baik-baik saja saat pagi tiba" membuat sinta bernafas lega.
Hingga zavier datang mencari lili untuk di pindahkan ke kamarnya seperti biasa saat oma jessi atau opa juan berkunjung. Zavier yang melihat lili yang terbaring di tempat tidur,dia hanya acuh,tidak ada tanda-tanda perhatian di wajahnya.
Kembali ke lili;
Oma jessi melepaskan pelukannya,menatap cucunya yang sudah remaja dan sangat mirip dengan almarhum putrinya,kemudian dia berkata."Karena kamu dapat juara kelas,hari ini oma akan ajak kamu jalan-jalan." Oma jessi yang sebelumnya sudah di beritahu oleh sinta jika lili mendapat juara kelas lagi dan tidak sempat hadir karena kemarin lili sedang sakit,tidak mungkin sinta memberitahukan yang sebenarnya.
Lili terdiam,dia baru mengetahui jika dia mendapat juara kelas kembali,kemudian menatap sinta,sinta hanya mengangguk kecil.
"Boleh deh oma,lili juga rindu jalan-jalan dengan oma."ucap lili yang sangat antusias,jarang sekali dia jalan-jalan keluar menghirup udara segar. Selagi ada omanya dia bisa jalan-jalan dan menghilangkan bebannya sejenak.
"Oke sekarang kamu siap-siap,oma tunggu kamu di bawah yah."ucap oma jessi beranjak dari duduknya.
"Baik oma,lili gak lama kok."ucap lili.
Oma jessi hanya tersenyum menanggapinya,dia sangat suka lili bahagia,apapun dia akan lakukan demi cucunya.
"Sinta kamu temanin lili yah,saya turun dulu ke bawa."perintah oma jessi kepada sinta.
Sinta mengangguk cepat,lalu berkata."Siap nyonya."ucap sinta patuh.
Setalah oma jessi keluar,sinta langsung memeluk lili dan di balas pelukannya oleh lili.
"Syukurlah kamu gak apa-apa nak,semalam ibu sangat khawatir dengan kamu."ucap sinta lalu melonggarkan pelukannya.
"Maaf yah bu,sudah buat ibu khawatir."ucap lili.
Sinta menggelang cepat,kemudian berkata."Gak nak,kamu gak usah minta maaf.Nanti kita ceritanya yah,sekarang kamu cepat mandi. Nanti oma jessi lama nunggunya."ucap sinta.
Lili mengangguk,lalu beranjak dari duduknya menuju ke kamar mandi.Tetapi dia teringat dengan buku yang ada di gudang tua,saat dia membaca kepalanya sangat sakit membuat dia tak sadarkan diri,lili menghentikan langkahnya lalu berbalik badan."Bu,ibu lihat gak buku yang aku baca di gudang?"tanya lili kepada sinta.
Sinta terdiam sejenak,hingga dia mengingat buku yang ada di pangkuan lili kemarin."Lihat nak,ibu simpan di kamar kamu.emang itu buku apa?"tanya sinta balik.
"Buku yang bisa merubah nasib kita bu."jawab lili lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi,buku yang dia dapatkan sudah ada di kamarnya membuatnya bernafas lega.
"Buku yang merubah nasib."gumam sinta bingung dengan ucapan lili.
"Oma."teriak cindy saat dia keluar dari kamar melihat oma jessi yang membaca majalah.
Oma jessi yang sedang membaca majalah, menurunkan majalahnya yang sedang dia pengang menatap datar cindy.
"Kamu gak usah teriak gitu,ini bukan hutan."omel oma jessi yang tak suka dengan cindy.
Cindy yang sangat antusias menyambut oma jessi,gagal lagi gagal lagi. Dia tau oma jessi sangat tidak suka padanya,saat dia dan clara tertangkap oleh saat menyiksa lili. Di situlah oma jessi dan opa juan mulai tak suka padanya,yang sebelumnya opa jessi dan oma jessika sangat sayang padanya.
"Mama kok gitu,dia juga cucu mama loh."ucap zavier yang mendengar ucapan oma jessi.
Oma jessi menatap malas zavier tak memperdulikannya,dia kembali membaca majalah.
"Kamu yang sabar yang sayang."ucap clara mengelus punggung anaknya,memberikan ketengan."*Dasar tua bangka,awas saja.kamu sudah membuat anak aku sedih."ucap clara dalam hati menatap kebencian pada oma jessi. Jika bukan karena suaminya dia tidak akan patuh pada ome jessi dan opa juan*.
Terdengar suara langkah turun dari tangga,oma jessi yang tau siapa dia,menurunkan majalah yang dia baca lalu menoleh kepada lili yang turun dari tangga bersama dengan sinta.
Oma jessi terkasima dengan penampilan lili yang menggunakan cardigan berwarna putih dengan rok berwarna pink pastel dengan sedikit make up yang mengiasi wajahnya.
"Cantikanya cucu oma ini."ucap oma jessi menyambut lili.
Lili membalasnya dengan senyuman,lalu menghampirinya."Terima kasih oma."ucapnya.
"Oma mau kemana?"tanya cindy.
"Kami berdua mau jalan-jalan."jawab oma jessi seadanya.
"Aku ikut dong oma."ucap cindy.
"Gak! Saya hanya ingin berang lili."ucap oma.
"Mah,kok mama gitu sih,diakan juga cucu mama."sahut zavier tak tega melihat cindy yang di acuhkan.
"Mamanya cuman berdua dengan lili,titik."ucap oma jessi tegas.
Zavier tak berucap kembali,oma jessi sudah bulat dengan keputusannya dan tidak ingin di ganggu gugat.
"Sayang kamu sudah minum obat nak?"tanya lembut oma jessi.
"Obat,emang kamu sakit apa."sahut zavier.
Oma jessi menatap tajam zavier,lalu berkata."Kamu benar-benar yah vier,anak kamu demam semalaman kamu gak tahu sama sekali kamu juga clara,ibu sambung macam apa kamu hah!"bentak oma jessi kesal dengan sepasang suami istri ini,yang tidak mengetahui lili sakit.
"Maaf mah,semalam clara sibuk jadi gak tau kalai lili sakit."ujar clara berbohong,padahal dia tahu tetapi mengacuhkan lili.
"Zavier juga semalam pulang larut malam jadi gak tau kalau lili sakit mah."tambah zavier.
Oma jessi ingin berucap kembali,tetapi di dahului oleh lili."Oma mereka gak salah kok,daddy dan mama sedang sibuk wajar kalau mereka gak tahu kalau lili sakit. Sekarang kita jalan-jalan yah,aku udah gak sabar banget."ucap lili yang tak ingin memperpanjang masalah,takut jika oma dan opanya kembali dia yang dapat hukuman dari mereka.
Oma terpaksa mengangguk,walaupun dia sangat kesal dengan mereka.
"Da..d mah,aku i..zin pergi ja..lan de..ngan o..ma."ucap lili terbata-bata saat izin dengan zavier dan clara.
Zavier mengangguk,lalu berkata"Iya."ucapnya,semantara clara hanya menatapnya sinis.