Mencari cinta sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pria bermata biru terus mencari cinta sejatinya yang telah lama menghilang. pengorbanan yang tulus tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, Perjuangan untuk menemukan wanitanya akan terus ia lakukan walaupun rintangan datang menghadang.
"Aku kembali untuk mu, Tidak akan kubiarkan kau pergi dari kehidupan ku!"
Wanita cantik dan berkelas lahir dari anak konglomerat ternama di Jakarta. Sang Daddy memiliki banyak bisnis di berbagai Negara, Ia memilih berkarir dan meneruskan bisnis kelurga.
Akan kah Petualangan cinta si kembar akan berakhir di pelabuhan terakhir? bagaimana nasib Safira setelah memilih menikah dengan pria yang tidak pernah ia cinta?"
Yuk ikuti kelanjutannya hanya di karya Bunda enny76.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Yang di rindukan.
Suara langkah kaki lebar memasuki pintu lift yang terbuka dan berakhir di lantai paling atas. Sebuah Penthouse yang berada di atas perkantoran memiliki fasilitas sangat mewah. Pria tersebut membuka pintu dengan sidik jarinya.
Wajah rupawan tetapi terlihat dingin, Ia membuka jas hitam dan satu persatu kancing kemeja yang melekat di tubuh atletis. Pria tersebut melempar asal semua pakaian nya.
Nathan masuk kedalam kamar mandi untuk merilekskan tubuhnya di dalam bathtub. Rasa lelah begitu mengurus tenaga dan pikirannya. Lama ia berpikir dan mengingat pria yang tadi menghadang Vana.
"Revan?" Nathan terus mengingat wajah pria tersebut. "jadi_ pria itu yang dulu datang ke Jepang bersama Om Reno dan Alea?"
"Apa yang ia katakan pada Alea adalah suatu kebohongan. Sepertinya ada yang memanfaatkan situasi agar Om Reno dan gurunya terpecah belah."
"Kenzo! pria itu sudah menjadi perisai untuk Alea, dia selalu mencari perhatian di depannya. Seorang pendekar menjelma jadi kaki tangan om Reno dan penjaga Alea."
"Hufft! Nathan menghembuskan nafas kasar.
Suara bel terdengar nyaring hingga ke kamar, Nathan memutuskan untuk mengakhiri mandinya dan keluar dari bathtub sambil meriah handuk putih yang menggantung.
Kakinya cepat melangkah, ia membuka handle pintu. "Hai bro! lama sekali baru di buka" seru pria yang berdiri di ambang pintu.
"Sorry, baru selesai mandi. Masuk lah!
"Malam ini PT Mega bintang mengundang kita hadiri pesta penyambutan nona Zevanya, dia berhasil memenangkan tender."
"Aku sudah tahu itu! katanya sambil meraih wine dalam lemari kaca dan menuangkan kedalam gelas.
"Sekali lagi, kau membantu nona Zevana memenangkan tender Mega Bintang. Kenapa kau buang kesempatan untuk bekerja sama dengan PT besar itu?"
"Huft! Nathan menghela nafas panjang "Aku tidak terlalu antusias berkerja sama dengan Mega bintang. Membuat wanita ku bahagia itulah tujuan ku."
Lukas geleng-geleng kepala seakan tidak memahami isi hati sahabatnya yang masih menggilai Vana. Ia hanya berdecak seraya meneguk wine yang di berikan Nathan.
"Ayolah kita datang ke Pesta. Apa kau tidak ingin melihat Nona Vana?"
"Aku masih penasaran dengan ucapan pria bernama Revan." sela Nathan, dengan tatapan jauh ke depan.
"Siapa Nathan?! kedua alisnya mengernyit.
"Lukas, kau cari informasi tentang Revan? dari kelurga mana ia berasal? Ada hal penting yang harus aku ketahui."
"Revan?" Lukas mulai berpikir
"Revan pemilik salah satu Valencia corp, pebisnis di bidang periklanan dan Modeling. yang aku tahu dia pernah ikut ke Jepang bersama Alea dan om Reno."
"Perusahaan Valencia corp? baiklah akan aku cari tahu."
"Apa kau sudah mengetahui wanita yang telah mencelakai Alea?" tanya Nathan lagi.
"Di luar dugaan, selain wanita itu istri pejabat di pemerintahan. Mereka menutup semua akses tentang wanita itu. Menurut info anak buah ku, Tuan Reno sedang mencari cara untuk mereka keluar."
Nathan menyunggingkan senyuman seraya menyesap wine ke lidahnya. "Bagus, itu artinya tuan Reno tidak akan tinggal diam saat anaknya tersakiti."
"Teruskan pencarian tentang wanita itu!"
"Untuk apa di teruskan, tuan Reno sedang menangani kasus anaknya."
Nathan melemparkan tatapan tajam ke arah Lukas "Kau ingin Ku kuliti hidup-hidup!"
Wajah Lukas berubah pias, ia langsung bergurau "He-he-he.. kau tenang saja bro, semuanya pasti akan beres di tangan ku."
"Begitu lebih baik! balas Nathan sambil meneguk wine hingga tandas. Ia langsung beranjak dari duduknya menuju kamar untuk memakai pakaian.
"Sadar bucin! gumam Lukas kesal.
Mobil pajero melaju dengan cepat melintasi jalanan raya ibu kota. Hotel berbincang lima langganan orang-orang berduit terlihat padat dari biasanya.
Dua pria berpenampilan coll memasuki room setelah memberikan kartu undangan pada penjaga pintu. Mata biru Nathan terus mencari sosok wanita yang masih menjadi targetnya.
Acara sudah di mulai, kerja sama PT Mega bintang dan PT Mahesa grup berjalan lancar. semua orang bertepuk tangan atas kerja sama kedua belah pihak. Vana tidak pernah menyangka akhirnya dia bisa memenangi tender Mega bintang, tentu saja sang daddy dan mommy sangat bangga. Tanpa mereka sadari Nathan lah yang berperan untuk membantu Vana lewat jalur belakang.
"Selamat Zee, akhirnya kerja sama dengan mereka terlaksana dengan baik." Kenzo mengangkat gelas berisi anggur merah, Vana membalas dengan anggukan.
"Terima kasih Kenz."
"Nona, mau kah berdansa dengan ku?" suara bariton seorang pria membuat Vana menoleh. Ia menjatuhkan gelas yang di pegang saat tatapan mereka saling bertemu. Namun, pria tersebut berhasil menangkap gelas yang jatuh ke tangannya.
Tangan pria tersebut terulur kearah Vana. Sebenarnya Vana sedikit ragu untuk menerima tawaran dansa, tetapi Ia meraih juga tangan pria tersebut. Pria tampan berbalut jas Na'vi menarik lembut tangan Vana sambil mengajak berdansa.
"Hey! Kau mau bawa ke mana Nona Zevana?! Seru Kenzo, yang hampir kehilangan kesadaran karena sudah melepas Vana.
"Jangan ganggu mereka! hadang Lukas
"Siapa kamu! berani melarang ku?"
"Biarkan nona Vana berdansa dengan salah satu College nya. Dia wanita bebas yang berteman dengan siapa saja. Lebih baik kau diam bila tidak ingin malu!" Lukas berbicara tegas penuh ancaman.
"Brengsek! Kenzo menarik kerah kemeja Lukas yang sudah terbakar emosi.
"Lihat lah semua menatap ke arah kita! Apa kata mereka tentang asisten nona Zevana yang terlihat brutal!"
Kenzo menatap satu persatu wajah orang-orang di sekitar. "Sial! Kenzo melepas cengkraman nya sambil mendorong tubuh Lukas.
Sementara itu, dua orang pasangan sedang asik berdansa di iringan irama musik biola. Seakan terhipnotis, mata Vana tidak berkedip, menyelusuri setiap inci wajah tampan rupawan di depannya.
"Nathan!" sahut Vana spontan
"Apa? kamu sebut siapa?" pria itu bertanya seakan pura-pura tidak tahu.
"Ma-af, aku salah bicara." Vana terlihat gugup, ia mengalihkan pandangan.
Pria yang kini menjelma jadi oppa-oppa korea, meraih pinggang ramping Vana, lalu menarik lebih dekat lagi ke tubuh kekarnya. Seketika jantung Vana berdebar kencang, aroma maskulin begitu mendominasi membuat Vana terbuai. Tubuh wanita berbalut dress merah maron hampir menggigil saat kedua tangan Vana di tarik untuk mengalungkan ke bahu Nathan
"Tu-an, jangan seperti ini." tolak Vana yang tidak bisa menahan debaran di dadanya.
"Panggil saja aku Yuma." bisik Nathan lembut.
Blus! wajah Vana semakin menghangat kala wajah Nathan mendekat ke arahnya.
"Mau kah kamu berteman dengan ku?" tanya Nathan. ia berbicara untuk menghilangkan ketegangan di antara mereka, sambil terus berdansa dengan alunan melodi slow.
Vana mengangkat wajahnya dan menatap dalam netra mata Nathan. Mata itu mengingatkan dia pada sosok Nathan yang telah tiada. Tiba-tiba rasa bersalah menghantui dirinya. Vana menarik kembali kedua tangannya, lalu mendorong tubuh atletis Nathan agar menjauh. Seakan baru tersadar, Vana melangkah pergi meninggalkan Nathan di area Dansa.
💜💜💜💜
cewek rambut panjang.... Safira kah...?
beruntung mereka, masih ada Markus yang bisa ngasih makan dan ramuan...
kok kayak nggak asing ya.... nama Markus ini....
ku beri kopi buat bunda biar gak ngantuk...
serta sekuntum mawar 🌹 merah tanda kasih sayang ku buat bunda Enny 😘....
love Nathan Alea dan zeevano 😍😘
semangat ya bund