NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Mafia Depresi

Belenggu Cinta Mafia Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: AdlanAdam

Arsen pria tampan berusia 33 tahun, akibat kekejaman ayahnya, membuat dia memiliki kepribadian kejam.


Dan ya jika dia mendengar nama sang ayah disebut, maka dia akan mengeluarkan sisi gelapnya, dengan menghukum diri sendiri dan juga orang sekitarnya.


Adelia putri, wanita sederhana, harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan akibat perbuatan ayahnya.

Dimana sang ayah lebih memilih pergi bersama dengan wanita lain, hanya karena wanita itu memiliki segalanya.

Bagaimana kehidupan Arsen dan juga Adelia, mari kita ikuti kisah selengkapnya di bab-bab berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BCMD: Bab 12

"Kenapa? Apa kau tidak mau? Kalau mau lanjut baca, kalau nggak, silahkan bawa ibumu dari rumah ini!" balas Arsen, dia pun langsung mengusir Adel.

Berharap dengan begitu Adel akan mau menerima tawarannya. Karena Arsen sudah tau, kalau sudah seperti itu, Adel akan berpikir jika ingin pergi, apalagi mengingat keadaan ibunya yang saat ini sudah semakin parah. Jadilah Arsen menjadikan hal itu menjadi alat agar dia bisa mendapat Adel.

"Tapi, Tuan. Ini sudah malam, kasihan ibu saya, dia sedang tidak sehat," ujar Adel lirih, doa tidak menyangka, kalau ternyata Arsen setega itu padanya.

Arsen yang melihat itu, sebenarnya merasa kasihan, tapi dia benar-benar menginginkan Adel untuk menjadi miliknya, dan kawin kontrak pun hanya ia buat awal untuk mendapatkan Adel, setelah menikah, sudah pasti dia tidak akan melepaskan wanita itu sampai kapanpun.

"Ya sudah, sekarang kamu terima tawaran dari saya," lanjut nya, tetap dengan keinginannya.

Adel diam, Dia mengingat ke adaan ibunya, dan kembali melihat kertas yang tadi ia letakan, lalu kembali membacanya.

Di mana di sana tertulis, dia harus menikah dengan Arsen, pria yang tidak. Ia kenal, dan juga dia harus menjadi layaknya menjadi istri yang mencintai pria itu, jika itu di depan orang-orang dan juga orang tuanya Arsen tentunya.

Meskipun menikah secara kontrak, tapi tidak di tentukan sampai berapa lama, dan juga tidak ada kata penolakan jika itu sudah menyangkut yang namanya berhubungan suami istri.

"Ini sih namanya menikah untuk selamanya, bukan secara kontrak," ucap Adel, mencoba untuk bari bicara, karena tidak ada waktu habisnya kontrak pernikahan di kertas itu.

"Iya, kontrak nya berlaku hanya untuk saya, agar kau tidak bisa pergi dari saya. Dan saya bisa melepaskan mu kapan saja, jika saya sudah bosan nanti," balas Adel. Dia bicara enteng, tanpa memikirkan perasaan wanita itu.

"Tuan." Erik pun sedikit menegur pria itu, karena menurutnya, bosnya itu sudah bicara keterlaluan, padahal dia sudah tau, kalau Bosnya itulah yang tergila-gila pada Adel.

Arsen pun melihat Ke arah Erik, dia tau kalau pria itu sedang menegurnya, dan menandakan kalau ucapan nya sudah menyakiti hati Adel, dan hal itu pun sedikit membuat dia merasa bersalah.

"Tapi kamu bisa menjadi nyonya Arsen Abimanyu. Dan kau juga bebas menggunakan semua yang aku punya, dan kamu juga bisa membalas kan perbuatan ayahmu, yang sudah membuat ibumu seperti itu," ucap Arsen ahirnya, berharap setelah mengatakan itu, Adel mau menikah dengannya.

Mendengar kata ayahmu, Adel diam. Dia memikirkan apa yang Arsen padanya," Baiklah. Tapi saya tidak mau, tinggal terpisah dengan ibu saya," ucap Adel setuju, dia pun mengatakan keinginan nya.

"Masalah itu kau tenang saja, dimana pun kau tinggal, maka ibumu akan ada di situ juga. Dan juga masalah berobat, biar aku yang menanggung semuanya," ucap Arsen, dia tidak masalah dengan itu.

Baiklah, Tuan. Saya setuju." Adel pun menerima surat perjanjiannya.

"Baik, kalau begitu, untuk malam ini kalian tetaplah di rumah ini! Besok kita menikah, pernikahan hanya sederhana, tapi sah secara agama dan juga negara," jelas Arsen.

Dia tersenyum, merasa senang, akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Sedangkan Adel, dia hanya mengangguk pasrah, tapi dia juga bersukur, jika hanya menikah sederhana, agar tidak banyak orang yang menyaksikan.

"Sisanya biar Erik yang akan mengatur, yang penting besok kamu siap-siap, supir akan datang menjemput dan membawamu ketempat pernikahan kita," lanjut Arsen. Yang lagi hanya di angguki oleh Adel.

Karena selain iya dan mengangguk, tidak ada yang bisa dia lakukan. Belum lagi dia sudah memikirkan, akan seperti apa pernikahannya nanti.

Setelah semuanya sudah selesai, Kenzo dan Erik pun pergi dari rumah itu. Sedangkan Adel, gadis itu pun kembali menemui ibunya. Masuk kedalam kamar, buk Hanum sudah tertidur di atas kasur.

"Semoga aja Adel nggak salah ambil keputusan yg, Buk. Karena Adel lakukan ini demi ibuk," gumam Adel, dia pun ikut naik ke atas kasur dan berbaring di samping ibunya.

Sedangkan di rumah utama kediaman Abimanyu, Pria itu pun masuk dengan senyuman di bibirnya. Seperti biasa, ibunya pasti menunggu kepulangannya di ruang tamu.

"Ibuk," ucap nya, sambil mendekati sang ibu lalu mencium tangannya.

"Hmm, kamu Arsen? Anak. Ibuk?" tanya Dina, sambil menatap heran pada putranya.

"Ibuk, iya ini anak ibuk," ujar pria itu, sedikit manja.

"Kamu lagi mabuk ya?" tanya Dina lagi. Tapi dia tidak mencium adanya bau alkohol dari putranya itu.

"Nggak, Buk. Tapi putra ibuk ini ingin memberi kejutan. Dan akan memenuhi keinginan ibunya yang tersayang," balas Arsen, yang membuat Dina semakin merasa bingung.

"Kejutan? Dan menuruti permintaan ibuk," ulang Dina, sambil dia mengerutkan keningnya.

Arsen tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan mengangguk kan kepalanya, "Aku yakin ibuk pasti akan sangat bahagia mendengarnya," ujar nya pula, membuat Dina semakin merasa penasaran.

"Apa? Sudah lah katakan saja! Jangan buat ibu semakin penasaran," pinta Dina. Berharap putranya akan benar-benar memberinya kejutan yang membuatnya bahagia.

"Besok, aku akan menikah. Dan Ibuk akan punya menantu," beri tahu pria itu dengan bangga. Karena dia juga merasa sangat bahagia.

"Apa! Menikah!" Seru Dina, terkejut dengan apa yang putranya itu katakan padanya.

"Iya, Buk. Menikah." Arsen pun kembali mengiyakan pada ibunya, dia ingin membuat ibunya percaya.

"Kamu mau menikah dengan siapa? Ibuk nggak mau ya ... kamu memilih asal wanita. Hanya karena ibuk terus mendesak mu untuk segera menikah," ucap Dita lagi.

Meskipun dia mengingin kan putra nya itu untuk segera menikah, dan miliki keluarga layaknya anak temen-temennya yang lain, tapi Dita tidak akan mau jika dia memiliki menantu yang Arsen bawa dari tempat pelacuran.

"Udah, ibuk tenang saja, dijamin ibu pasti suka sama menantu ibuk nanti. Lihat saja besok," lanjut Arsen, yang sudah sangat yakin kalau ibunya pasti akan menyukai pilihannya.

"Besok! Jangan bilang kau akan menikah besok," ujar Dina, dia sudah semakin yakin, kalau pernikahan inipasti bukan lah pernikahan layaknya orang yang berpacaran dan saling mencintai.

"Sudah, pokoknya besok kita ke sesuatu tempat, dan aku akan menikah dengan calon menantu ibuk," jelas nya lagi. Dia tidak akan perduli, meskipun ibunya bertanya atau pun berpikiran apa tentang pernikahannya.

Dia hanya tahu besok dia menikah, sudah itu saja. Mengajak ibunya untuk tidur, karena mereka harus berangkat pagi.

Dina pun setuju, tidak lagi bertanya ia hanya berdoa, semoga besok, menantunya itu benar-benar seperti apa yang dia harapkan. Setidaknya, jangan perempuan yang tidak beres.

*

*

*

*

"Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!