Rindu Tak Bertepi

Sepertinya mereka bertengkar, Sa! "

" Ia, trus gimana dong? gagal deh rencana kita. "

" Ia, pak Dante malah pergi. "

" Kasihan pak Dante ya! "

" Begitulah kalau orang kaya, Sa. Selalu saja di jodohkan, padahal anak nya tadi tidak cinta sama sekali. Tapi mereka takut banget, harta mereka habis, makanya mereka mencari yang sederajat sama seperti mereka. "

" Ia juga ya. Padahal dunia semakin canggih, masih saja ada perjodohan. "

" Perjodohan itu ga akan pernah pudar, tetap ada. Makanya yang kaya semakin kaya. Dan yang kita orang biasa ini, ya begini ajalah hidup kita. Kita mau kaya, ya harus kerja, kerja keras, Sa! "

" Ya uda deh, kita pulang aja! "

Satria dan Elsa pun kembali kerumah. Ternyata disana tidak ada Dante. Mereka tidak tahu kemana perginya mantan bos mereka itu.

Hingga larut malam, Dante tidak kembali juga. Satria dan Elsa begitu juga ibu kos mereka, sangat khawatir kemana pergi nya Dante.

Ternyata Dante ada di sebuah club malam. Dante merasa pusing, perusahaannya bangkrut, padahal perusahaan itu sudah lama didirikannya. Orang tuanya juga tidak mau membantunya. Dante benar - benar putus asa.

Di sana, Dante mabuk berat. Ia terlalu banyak minum.

Malam itu Elsa tidak tenang. Ia terus kepikiran Dante. Elsa mengambil sweater nya lalu pergi mencari Dante. Elsa tidak berpamitan pada Satria. Kalau ia pamit pada Satria, pasti Satria tidak akan memberikan nya ijin. Elsa tidak tahu harus kemana pergi mencari Dante. Elsa terus mengitari jalanan kota. Dingin nya cuaca tidak lagi di rasakannya. Pikirannya hanya pada Dante.

Elsa tiba di depan sebuah club malam. Perasaannya semakin tidak tenang. Ntah bisikan apa yang membawa nya, mengharuskan Elsa untuk masuk kedalam club itu.

Elsa yang sama sekali tidak pernah masuk ke club malam, begitu masuk ke dalam, kepalanya langsung pusing, telinganya terasa sakit karena dentuman musik yang sangat keras.

" Mau ngapain mbak? " tanya seorang petugas keamanan.

" Pak, aku mencari seseorang. Apakah bapak mengenal nya? " sembari menunjukkan fhoto Dante.

" Oh ya, aku melihatnya. Dia duduk disana. Di sofa yang ada di sudut sana, mbak! "

" Makasih banyak ya, pak! "

Elsa pun mencari - cari sofa yang di maksudkan petugas keamanan itu. Akhirnya ia pun menemukan Dante. Dante sudah tertidur di sofa itu bersama seorang wanita berpakaian seksi.

" Pak Dante? "

Wanita itu langsung pergi begitu melihat Elsa.

" Pak Dante, apa yang bapak lakukan disini? "

Dante sudah tidak sadarkan diri. Elsa pun menangis. Elsa segera meminta bantuan untuk mencari kan sebuah taxi.

Dante belum juga sadarkan diri. Mereka pun tiba di kosan itu.

Elsa meminta bantuan pada Satria. Satria pun bingung mengapa Elsa bisa bersama Dante. Elsa pun menceritakan yang sebenarnya.

" Ya ampun, Sa. Kamu nekat banget sih? "

" Untung aja aku datang, Tri. Kalau ga, ga tahu gimana nasib pak Dante. "

" Kasihan banget pak Dante. Pak Dante itu ga pernah seperti ini lho, dia tahu nya kerja dan kerja. "

" Sa, kamu temani pak Dante ya, takutnya dia kenapa - napa. "

" Ia, Tri. Aku akan nemani pak Dante! "

Malam itu, Elsa tidak bisa tidur. Sesekali Dante muntah, karena sudah terlalu banyak minum.

Tidak bisa lagi menahan kantuk, Elsa pun tertidur di sampingnya. Dante sudah merasa enakan, Dante terbangun dari tidurnya. Ia terkejut ketika melihat Elsa ada di sampingnya. Dante mengingat - ingat kejadian yang baru saja terjadi. Dante pun bertanya - tanya kenapa dia bisa di kosan itu.

Dante tidak membangunkan Elsa. Ia tahu kalau wanita itu sudah lelah mengurusnya semalaman.

Dante bergegas mandi. Pagi itu ia akan pergi mencari pekerjaan. Dante melihat kalau Elsa malah nyenyak dalam tidurnya . Mau tak mau, Dante pun membangunkannya.

" Elsaaa, ayo bangun! "

Elsa pun langsung terbangun dari tidurnya. Begitu melihat Dante, Elsa terkejut.

" Bapak uda sadar? "

Dante menganggukkan kepalanya.

" Pak, uda jam berapa ini? "

" Uda jam 09.00. "

" Astaga? aku terlambat pergi kerja! " Elsa seperti orang linglung.

" Percuma kamu mau pergi, kamu itu uda telat."

Elsa menangis.

" Kalau aku dipecat gimana? "

Dante tersenyum.

" Kamu ga bakalan di pecat, kan bolong nya hanya satu hari doang, "

Elsa menatap Dante.

" Pak, bapak kenapa? "

" Emangnya kenapa? aku ga pa - pa. "

" Tapi semalam bapak?"

" Mabuk ya? "

Elsa menganggukkan kepalanya.

" Makasih ya, kamu uda nolongin aku. Kalau ga ada kamu, mungkin aku tidur dijalanan. "

" Pak, kalau ada masalah itu berdoa, pak. Bukannya malah mabuk - mabuk'an. "

" Ia, aku salah. "

" Selamat ya pak, "

" Selamat apa? "

" Kemaren kan acara wisuda bapak! "

" Oh ya. Makasih ya! "

" Trus bapak sekarang mau kemana? "

" Mau cari kerja. "

" Bapak cepetan pulang ya! "

" Mau ngapain? "

" Ada deh, surprise, hehehe...! "

Dante kembali tersenyum. Ia pun menganggukkan kepalanya.

****

" Pa - ma, sampai kapan papa dan mama mau diam - diaman terus sama mas Dante? " tanya farel.

" Selamanya. Mama ga mau mengakui Dante anak mama lagi. Mama benci sama Dante! "

" Ma, ga boleh gitu. Biar gimana pun mas Dante itu anaknya mama. "

" Naya, masalahnya mas mu itu uda menghamili OG di kantor nya. Kan kurang ajar! "

" Manusia itu penuh khilaf dan kesalahan, ma. Maafin lah mas Dante! "

" Enak aja maafin. "

" Mulai hari ini, nama Dante sudah tidak terdaftar di kartu keluarga kita lagi. Dante bukan anak papa - mama lagi. Paham kalian semua! " pap dan mama nya pergi meninggalkan meja makan itu.

Farel dan Naya hanya bisa saling menatap.

" Mas, aku akan selidiki, apakah benar mas Dante melakukan itu semua? rasa ku itu tidaklah benar. Aku tahu mas Dante itu gimana orangnya. Dia sangat susah untuk menyukai seseorang. Apalagi sampai menghamili. "

" Ia, aku juga mikirnya gitu. Kita tahu bener gimana mas Dante. Naya, kita akan cari tahu kebenarannya. "

Naya menganggukkan kepalanya.

****

Hari sudah semakin sore. Elsa telah menyiapkan makan malam untuk pak Dante. Elsa juga mengundang ibu kos dan teman - temannya yang lain.

Dante pun kembali ke kosannya.Selesai mandi, Elsa memanggil Dante.

" Bapak uda makan belum?"

" Belum, ntar lagi aja! "

" Pak, kita uda masakin makanan, kita makan bareng di bawah ya, pak! ''

" Kamu masak? "

" Ia, pak. "

Dante tersenyum. Dante dan Elsa pun turun, mereka langsung menuju ke taman belakang. Disana sudah tersedia makanan dan minuman. Disana juga ada Satria, Ibu kos, Citra dan teman - teman yang lainnya.

" Ini acara apa, Sa? "

" Kan kemarin bapak wisuda, jadi aku dan teman - teman pengen kasih kejutan buat bapak! "

" Hahahah, astaga, Elsa? "

" Silahkan duduk, pak! " titah Citra si ibu kos genit .

" Pak, maaf ya kalau makanannya hanya ini doang. " ucap Elsa merasa sedih.

" Emangnya harus makanan yang gimana? "

" Kami tahu, bapak kan holang kaya, bapak ga pernah makan makanan seperti ini. " ucap Satria

" Astaga, kita sama - sama makan nasi kan? kalau sama - sama makan nasi, berarti ga ada perbedaan dong! "

" Nasi nya yang buat beda, pak! " ucap Elsa sembari tertawa

" Hahahaha.., ada - ada sih kamu! "