PELANGI DI LANGIT SENJA

Panas yang cukup terik di siang bolong. Senja berjalan menuju gedung fakultasnya untuk mengikuti kelas terakhirnya Tanpa Perasaan gundah sedikit Pun, Senja terus melangkah kakinya tanpa memperhatikan sekitarnya.

" Eh itu Pacarnya si Biru ? Bisik seorang berhasil membuat langkahnya melambat.

Senja menoleh kepada sekitarnya tanpa gadis itu sadari, ternyata semua mata sedang menuju Padannya. Tak terlalu menggubris itu tanpa basa-basi Senja kembali melangkahkan kakinya tepat berjalan masuk memasuki kelasnya. Saat gadis itu memasuki ruangan kelasnya semua mata yang ada di ruangan itu juga tertuju Padanya.

Senja meletakkan tasnya di bawah kursi. Namun tiba-tiba ada beberapa teman yang menghampirinya dan berhasil mengejutkannya.

" Senja lo beneran Pacaran sama Benua Biru Aldebaran anak manajemen bisnis ? Tanya salah satu teman wanita yang ada di kelasnya.

" Hah "

Senja bingung harus bereaksi seperti apa. Pasalnya ia tak Pernah mem-Publish hubungannya dengan Biru. Terlebih sejak awal mereka Pacaran dirinya dan Biru sudah berkomitmen untuk menyembunyikan hubungan mereka dari semua orang.

" Bener ya lo udah Pacaran sama Biru ?"

" Kalian tau dari mana ?"

" Foto kalian lagi jalan berdua sambil bergandengan tangan udah rame di base kampus ? Jelas salah satu temannya.

Senja mengerutkan dahinya. " Base kampus ?"

Tak tinggal diam, gadis itu langsung meraih handphone yang ada di dalam tasnya saat membuka handphone-nya, ia baru sadar ternyata banyak notifikasi yang masuk dari akun media sosialnya. Banyak orang yang berbondong-bondong menyebut namanya di kolom komentar Postingan base kampus yang berisi foto dirinya dengan Biru.

Senja mengalihkan Pandangannya menatap teman-temannya sambil tersenyum tipis. Gadis itu bingung harus menjawab apa.

" Jadi beneran kalian berdua Pacaran ? Sejak kapan ?"

" Iy .... " Ucap Senja terpotong

" Hello, selamat siang semuanya !" Ucap seorang dosen memasuki ruangan kelasnya.

Teman-temannya yang mengerubungi Senja sebelumnya langsung kembali menuju kursinya masing-masing. Senja bernapas lega akhirnya dosen itu menyelamatkan dari serbuan Pertanyaan teman-temannya mengenai hubungannya dengan Biru.

Sesaat Senja menatap kembali layar handphone-nya. Gadis itu kembali melihat foto dirinya dengan Biru yang tersebar luas di base kampus. Ia membaca beberapa komentar yang menghujat dan memfitnahnya, tapi banyak juga mendukungnya.

Setelahnya gadis itu menyimpan handphone-nya ke dalam tas untuk fokus mengikuti kelas terakhirnya.

Senja tetap berusaha fokus memperhatikan dosen di depannya yang sedang menjelaskan materi. Walau Penuh dengan rasa gundah dan khawatir memikirkan hubungannya dengan Biru.

Mungkin ini sudah saatnya mereka tahu tentang hubungan aku dan Biru 

••••••

Kelas terakhir yang diikuti Senja kini telah selesai. Gadis itu langsung membereskan segala Perlengkapan alat tulisnya lalu bergegas Pergi meninggalkan kelasnya. Baru saja beberapa langkah keluar Pintu kelasnya, gadis itu langsung dihadang oleh beberapa mahasiswa yang tidak ia kenal.

" Hai, Senja ! Kenalan  dong. "

" Lo Senja, kan ? Cewek yang ada foto sama Biru ?"

" Senja bagi tipsnya dong gimana caranya dapetin cowok seperti Biru,"

Senja hanya bisa tersenyum membalas ucapan wanita-wanita di depannya. Sejujurnya, gadis itu bingung sekaligus takut.

" Jadi beneran lo udah Pacaran sama Biru ?" tanya salah seorang mahasiswa yang tak dikenalnya

" Bener " jawab seorang lelaki.

Semua mata langsung tertuju Pada sumber suara. Biru yang menjawab. Lelaki yang memakai celana jeans dan baju berwarna Putih serta Jaket bomber berwarna hitam dengan tas yang menggantung di bahunya itu tiba-tiba muncul di antara mereka.

" Biru " ucap Senja terkejut melihat kekasihnya yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Biru tersenyum ke arah Senja. Di detik kemudian, lelaki itu berjalan mendekati Senja. Tak tinggal diam, lelaki itu langsung mengambil tas yang di bawa Senja lalu menggandeng dengan erat tangan kekasihnya.

" Ayo kita Pulang " ajak Biru.

Senja terdiam mematung menatap Biru yang saat ini menggandeng erat tangannya. Ini adalah kali pertama dirinya dengan Biru terlihat berduaan di area kampus. Terlebih saat ini bukan hanya mahasiswa-mahasiswi di hadapan mereka berdua yang memperhatikannya secara langsung, tetapi juga mahasiswa lain di sekitarnya.

" Jadi beneran kalian berdua itu Pacaran udah berapa lama ?"

" Gue rasa itu bukan urusan kalian. Gak Penting gue sama Senja udah Pacaran berapa lama. Yang terpenting sekarang, kalian semua udah tau kan kalo Senja itu Pacar gue ? So, gue harap kalian semua bisa hargai kenyamanan Cewek gue di kampus ataupun di luar kampus," jawab Biru dengan tegas.

" Dengerin semua dan Pasang telinga kalian baik-baik mulai detik ini dan seterusnya Senja itu Pacar gue dan kalian semua jangan Pernah ganggu Cewek gue,"

Setelah itu, Biru kembali menoleh Pada Senja sambil tersenyum.

" Ayo Sayang, kita Pulang," ajak Biru menarik tangan Senja.

Senja hanya bisa Pasrah, lalu gadis itu sedikit menundukkan kepalanya berpamitan Pada orang-orang di hadapannya. Biru dan Senja terus berjalan sambil bergandengan tangan menuju Parkiran kampus.

•••••

Setelah dari kampus. Biru membawa Senja untuk berjalan-jalan sebelum mengantarnya Pulang. Keduanya tengah berjalan-jalan di salah satu taman dekat kampus. Menikmati Pemandangan yang  Penuh cahaya lampu dari gedung-gedung tinggi.

" Biru, duduk di situ yuk !" ajak Senja menunjuk salah satu bangku.

" Yuk, boleh !"

Tak lama kemudian, kini keduanya pun sudah duduk bersampingan di bangku taman dengan view sungai dan gedung-gedung tinggi di depannya.

Sesaat, Biru mengalihkan Pandangannya menatap Senja yang ada di sampingnya.

" Senja "

" Iya ?"

Kedua netra mereka bertemu satu sama lain.

Biru meraih tangan Senja, lalu ia usap lembut Pemilik tangan tersebut. " Maaf ya hubungan kita terpaksa harus terekspos. Kamu beneran nggak apa-apa kan kalo sekarang hubungan kita banyak yang tau ? Kalo nggak nyaman dengan ini semua, bilang aku ya," ucap Biru

Senja langsung tersenyum. " Biru ..... I'm okay really," balas Senja. " Lagian emang udah waktunya juga kita Publish our relationship. Awalnya aku emang sangat takut dengan bagaimana tanggapan orang-orang tentang hubungan kita, tapi sekarang setelah dijalani ternyata nggak seburuk yang aku kira karena aku selalu ngerasa aman dan nyaman karena ada kamu di samping aku,"

Biru tersenyum, kemudian ia usap lembut tangan Senja. " Kalau ada omongan atau Perlakuan orang lain yang menyakiti hati kamu kasih tau aku aja biar aku Hajar mereka semua Promise me to hide when you're in Pain l do have the arms to give you a hug, ears to listen whatever you want to talk about, and also i have heart that's aching to see you smile again," jelas Biru.

Senja menatap setiap inci wajah Biru. Entah untuk ke berapa kalinya ia selalu di buat kagum dengan lelaki bernama Biru yang kini berada di sampingnya.

" Kayaknya dulu di kehidupan sebelumnya aku nyelamatin dunia deh, makanya sekarang aku dipertemukan orang kayak kamu yang bener-bener lengkapi hidup aku," ungkap Senja

" No .... Kamu salah, di kehidupan  sebelumnya  kamu nggak nyelamatin dunia,"

" Terus apa dong "

Biru mencubit gemas hidung Senja lalu melanjutkan kembali ucapannya. " Di kehidupan sebelumnya, kita juga sepasang kekasih. Dan kehidupan sebelumnya, kita udah berjanji untuk selalu jadi Pasangan kehidupan selanjutnya. Makannya sekarang kita jadi Pasangan lagi hingga akhir hayat kita nanti. Begitupun di kehidupan kita selanjutnya," terang Biru

Senja langsung tertawa kecil mendengar jawaban Biru. Biru turut ikut tertawa bersamanya.

Tak lama, kemudian gadis itu melingkarkan tangannya Pada lengan Biru, lalu ia senderkan kepalanya Pada bahu lelaki itu.

Biru tersenyum, kemudian lelaki itu turut menempelkan kepalanya Pada kepala Senja.

" Biru ...... jika kamu terluka atau apa pun yang kamu rasakan, tolong bilang aku ya ? gak cuma yang selalu Ngeertiin dan selalu ada untuk aku. aku juga mau ngerti kamu. Aku tidak tahu bagaimana rasanya, tapi aku juga selalu ada di sini untukmu,"

Biru tersenyum mendengar ungkapan sang kekasih kemudian ia kecup lembut Pucuk kepala Senja dan kembali menempelkan kepalanya Pada gadis itu.

"  aku akan melakukannya, kita selalu menyelesaikannya selamanya, kan," balas Biru

Keduanya Pun tersenyum. Senja semakin mengeratkan lingkaran tangannya Pada lengan Biru.

" Biru aku sayang Kamu " ucap Senja

" Aku juga Senja selalu Sayang kamu selamanya," balas Biru.

" Senja aku janji sama kamu aku kan selalu bikin kamu bahagia, " ucap Biru di dalam hatinya.

Setelahnya, kedua kembali berbincang-bincang. Saling bertanya sama lain tentang kesehariannya dengan Penuh tawa canda yang menghiasi wajah keduanya.

•••••

Setelah cukup lama berbincang-bincang duduk di bangku taman, kini keduanya memutuskan untuk melanjutkan kembali Perjalanan mereka berjalan-jalan di sekitar taman.

" Biru " Panggil Senja menatap Biru di sampingnya

Kedua netra mereka kembali bertemu satu sama lain.

" Aku mau bisikin sesuatu sama kamu,"

" Apa tuh ?" Biru mendekatkan telinganya Pada wajah Senja dekat meskipun dari samping. Di detik kemudian, gadis itu semakin mendekatkan wajahnya Pada Pipi Biru.

Cupp

Senja mendaratkan satu kecupan tepat di Pipi Biru. Setelah memberikan kecupan di Pipi Biru. Senja langsung Pergi melangkahkan kakinya terlebih dahulu mendahului Biru.

Yang dicium langsung terdiam mematung tiba-tiba langkahnya terhenti setelahnya. Lelaki itu memegang Pipinya yang baru saja dicium oleh Senja. Telinga lelaki itu mulai memerah. Kedua ujung bibirnya ikut terangkat, menunjukkan lesung Pipi manisnya karena salah tingkah.

" Ya Tuhan Mimpi aku gue semalaman cium," ucap Biru sambil memegang Pipinya.

Biru langsung berjalan menyusul Senja di depan yang baru saja membuatnya salah tingkah.

Setelah kembali berjalan beriringan dengan Senja. Lantas Biru menggandeng erat tangan Senja. Ia kemudian memasukkan gandengan tangan keduanya ke dalam saku yang ada di Jaketnya.

Keduanya tersenyum bahagia dan kembali melanjutkan Perjalanan mereka. Setelah sekian lama akhirnya kini mereka tak Perlu bersembunyi lagi jika sedang berduaan di area kampus.

••••

Setelah berjalan-jalan di taman dekat kampus. Biru dan Senja telah berada di dalam mobil. Biru akan mengantar sang gadis Pulang ke rumahnya. Beberapa saat setelah mobil melaju, Senja melingkarkan tangannya di Pinggang Biru serta menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu.

Biru menaruh tangan kirinya di Pinggang Senja, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk fokus menyetir.

" Sayang bagus nggak nama Bumi Aldebaran dan Cahaya Nayyyra Aurelia,"

Senja mendongakkan kepalanya menatap Biru di sampingnya.

" Bumi  "

Tepat di depan terlihat lalu lintas berubah berwarna merah dan mobil yang ditumpangi keduanya terhenti. Biru mengalihkan Pandangannya, menatap Senja kedua mata mereka kembali bertemu.

" Bumi siapa " tanya Senja ingin tahu

" Iya Bumi Aldebaran nama anak kita nanti aku mau kasih anak laki-laki kita itu namanya Bumi," jawab Biru dengan semangat.

Sontak Senja langsung mencubit Perut Biru.

" Bisa-bisanya kamu udah mikirin nama bayi nikah aja belum," tegur Senja tak habis Pikir dengan apa yang baru saja yang diucapkan kekasihnya

Biru justru tertawa lepas melihat ekspresi gemas Kekasihnya.

" Kamu nih baru aja kuliah semester 1 aja udah mikirin nama anak,"

" Biarin aja. Yang terpenting aku Bahagia tau mikirin wisata masa depan sama kamu,"

Senja menggeleng ketika mendengar ucapan Biru

" Senja kamu harus janji sama aku kita akan terus bersama. Kita akan menikah seperti yang Pernah aku janjikan. Kita akan mempunyai anak yang lucu-lucu lalu kemudian menua bersama.

" Iya Biru aku Janji  " jawab Senja

" Aku kepengin suatu saat nanti kita menikah di malam Pergantian tahun. Malam itu kamu akan tampil cantik menggunakan gaun Pengantin berwarna Putih dilengkapi dengan selendang yang menutupi kepalamu. Kemudian aku sama kamu berjalan berdua di altar Pernikahan dan berjanji di hadapan Tuhan untuk berjanji selalu bersama hingga akhir hayat kita,"

Lalu lampu lalu lintas masih terlihat merah. Biru merapikan helaian rambut Senja ke belakang telinganya sambil terus menatap netra kekasihnya.

" Kita harus Baik-baik. l Wanna grow old with you and spend my life with you Senja. "

Senja tersenyum menganggukkan kepalanya, memberikan tanda bahwa ia juga ingin menghabiskan hidupnya bersama lelaki itu.

" Jadi kapan nih "

" Hm "

" Kapan aku bisa nikahin kamu " ujar Biru

" Ih, Biru !!! Masih lama ah, Kita itu masih kuliah,"  tegur Senja menenggelamkan wajahnya Pada ceruk leher lelaki itu.

Biru terkekeh melihat kemanjaan kekasihnya. Setelahnya ia menyalahkan lagu Surat Cinta untuk starla di mobilnya 

Tak lama kemudian lampu lintas berwarna hijau dan mobil kembali melaju. Biru kembali menempelkan kepalanya Pada kepala Senja. Tangan kirinya sesekali menguap lembut Punggung gadis itu.

Senja tersenyum. Lalu dirinya semakin mengeratkan lingkaran tangannya di Pinggang lelaki itu. Keduanya pun menikmati sisa Perjalanan.

•••••

Mobil yang ditumpangi keduanya telah sampai di depan rumah Senja. Sang gadis langsung menyiapkan barang-barang yang dibawanya. Biru yang berada di sampingnya terus memperhatikan Senja tanpa mengalihkan Pandangannya ke mana pun.

" Maaf ya, Sayang malem ini kita nggak bisa telepon atau Vc dulu karena teman-teman aku nginep di apartemen aku," ucap Biru mengusap kepala Senja

Senja kembali menatap Biru lalu tersenyum. " Iya nggak Apa-apa kok, Sayang," jawab Senja," hati-hati di jalannya ya, langsung kabari aku kalo udah sampe apartemen and thanks for today, Biru,"

Biru tersenyum menganggukkan kepalanya

" Welcome cantik,"

Tak lama kemudian Senja bergegas keluar meninggalkan mobil Biru dan berjalan menuju rumahnya. Saat hendak memasuki gerbang rumahnya, secara tiba-tiba gadis itu memutar balik dirinya kembali ke mobil Biru.

Biru yang sejak tadi terus memperhatikan setiap langkah Senja mengernyitkan dahinya. Ia terheran mengapa gadis berbalik ke arah mobilnya. Tak lama kemudian gadis itu membuka kembali Pintu mobil.

" Biru " Panggil Senja

" Iya, Sayang apa ada barang kamu yang masih tertinggal,"

Senja menggeleng.

" Terus apa dong "

Senja tersenyum kemudian melanjutkan ucapannya.

" Bumi namanya bagus buat nama kita nanti," ucap Senja secara singkat dan jelas.

Setelah itu, Senja kembali menutup Pintu mobil Biru dan bergegas Pergi memasuki gerbang rumahnya.

Tidak langsung bergegas Pergi. Lelaki itu malah berdiam dalam mobil. Salah tingkah tidak karuan di buat Senja.

" Oh God, Cewek gue lucu banget sih !! Teriak Biru di dalam mobilnya salah tingkah sendirian.

Butuh waktu beberapa menit hingga akhirnya mobil yang ditumpangi Biru akhirnya melaju. Bahkan sepanjang Perjalanan Pulang menuju apartemennya. lelaki itu masih terus senyum-senyum sendiri memikirkan kekasihnya itu.

••••••