Setelah Umayra meninggal dunia, Kaysar menjadi sangat dingin. Waktunya habis untuk bekerja dan menemani putri kecilnya yang terpaksa jadi piatu saat dia dilahirkan.
Lima tahun dia habiskan tanpa pernah terusik oleh satu perempuan pun.
Hingga dia bertemu lagi dengan seorang gadis yabg dulu pernah berniat merayu sahabatnya, Gista Aulia.
Semoga suka ya🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membahas Kaysar
"Serius Kay ngasih perhatian ke anak bungsunya Om Wily?" Eriel menatap Nathan ngga percaya. Reaksinya memang paling heboh diantara yang lainnya. Fazza, Zayn dan Jeff masih tetap kalem.
Nathan yang berniat mendatangi Fazza dan membicarakannya berdua saja, terpaksa mengatakan pada yang lainnya.
Ternyata mereka berkumpul semua di tempat Fazza. Ya sudah, sekalian Nathan ceritakan kejadian tadi pagi saat meeting pada mereka.
Kebetulan Kaysar menolak saat dia ajak pergi. Katanya ada urusan dengan asistennya Seno.
"Ya, dia mulai terusik," kekeh Nathan. Dia teringat reaksi Kaysar waktu itu.
Sok dingin.
"Syukurlah," senyum Fazza.
Setidaknya Kaysar sudah mulai ada harapan hidup.
"Ini harus dirayakan," sambung Zayn santai tapi hatinya sangat senang.
"Ya, ya. Setelah lima tahun," kekeh Jeff."
Zayn setuju dengan kata kata Jeff. Dia sudah puasa perempuan sampai lima tahun. Kalo satu tahun tiga ratus enam puluh lima hari, maka lima tahun, seribu delapan ratus dua puluh lima hari Kaysar ngga berhasrat dengan perempuan.
Gila benar. Hebat, batin Zayn salut.
"Tapi sepertinya akan sulit. Karena gadis itu pasti trauma dengan laki laki," tukas Nathan lagi.
"Skandal keluarganya, ya," imbuh Fazza.
"Ya," sahut Nathan lagi. Om Wily pasti sudah membuat luka yang dalam di hati putrinya itu. Karena sampai sekarang belum juga menikah. Nathan yakin, umurnya pasti sudah mendekati kepala tiga. Cocoklah dengan Kaysar. Ngga terlalu beda jauh , seperti Fazza dan Vanda.
"Tapi baguslah. Kaysar butuh perempuan yang sulit untuk dia dapatkan," kekeh Eriel berderai derai.
Syukurlah, sahabatnya masih normal, batinnya lega.
Zayn pun setuju akan hal ini. Seperti almarhum Umayra dulu, sangat lama menggantung perasaan Kaysar.
Sayangnya Umay menderita sakit parah. Sampai sekarang pun Zayn masih sedih kalo mengingat Umay.
"Tapi sepertinya Kay akan hati hati dari kita," cetus Nathan lagi setelah tawanya reda.
"Dia malu, ya, ketahuan suka sama perempuan lagi," sarkas Eriel dalam gelaknya.
Eriel pasti akan memata mata-inya.
"Begitulah." Nathan menyahuti kemudian tertawa. Teringat Kaysar yang buru buru pergi setelah kepergok olehnya. Padahal.dia sudah memberikannya kesempatan.
"Saat Gista menegurnya duluan, dia pura pura biasa saja. Padahal waktu meeting lirik lirik terus," info Nathan.
"Ooh... Mereka pernah kenal?" tanya Eriel penasaran.
"Mungkin,' ujar Nathan ngga yakin.
Yang mengganggu pikirannya, kapan Kaysar kenal dengan Gista-nama anak bungsu Om Wily. Seingatnya gadis itu tinggal di Paris.
"Bukan gadis yang mabok itu, kan?" tanya Eriel curiga.
Mereka terdiam.
"Kaysar juga tumben perhatian dengan gadis mabok itu. Sampai diantar pulang," ucap Eriel lagi.
Jangan jangan dia memamg naksir.
Mereka saling pandang.
"Aku akan meretas rekaman cctv yang ada di sekitar club. Semoga masih ada," putus Fazza.
Dia.juga penasaran. Karena aneh sekali Kaysar mengantar sendiri seorang perempuan mabok yang ngga dia kenal sampai ke apartemen perempuan itu.
"Oke," sahut Nathan setuju. Karena sekarang Kaysar sepertinya ngga ingin ditanya tanya soal perempuan yang mabok itu.
"Kalo kita pancing gimana?" usul Zayn dengan wajah usilnya.
"Aku setuju," sahut Eriel dan Jeff berbarengan, kemudian tergelak lagi.
"Sebaiknya kita pura pura ngga tau dulu. Nanti kita lihat reaksinya," tambah Zayn.
"Oke," sahut Eriel dengan seringai jahilnya.
Zayn menatapnya sangsi.
"Dia pasti langsung curiga kalo lihat wajahmu," tukas Zayn menuduh.
Eriel tergelak
Sangat benar sekali. Dia paling ngga tahan lama lama menyimpan rahasia.
*
*
*
Beberapa jam sebelum menjemput Ziza.
"Namanya Gista Aulia, tuan muda."
Ooo, batin Kaysar dalam hati. Dia baru tau. Selama meeting, dia lupa mencari tau nama gadis itu.
"Jadi dia belum pernah punya pacar?" Kaysar menatap selembar kertas yang diberikan Seno sebagai hasil laporan penyelidikannya.
Sengaja Kaysar menolak tawaran Nathan untuk.makan bareng dengan Fazza. Dia punya urusan yang jauh lebih penting.
"Belum, tuan muda. Selama ini dia nemenin mamanya di Paris."
"Selama nemenin mamanya, dia ngga pernah naksir laki laki? Valid ngga, nih, infonya?" cibir Kaysar ngga percaya banget.
Di Paris isinya bule bule ganteng. Masa bisa ngga ada yang dia naksir?
"Valid bos. Mungkin dia pembenci laki laki." Seno memberikan pendapatnya dengan sangat menyakinkan.
"Karena bapaknya nikah lagi?"
"Selingkuh dulu tuan muda, baru nikah lagi."
Gimana, sih, ngga update banget, batin Seno mencela.
"Aku dengar suara hatimu, Seno. Mau aku potong gajimu tiga bulan?"
Seno melebarkan senyumnya.
"Ya enggaklah tuan muda."
Kaysar menghembuskan nafasnya. Kesal.
"Ingat, jangan ngember soal ini dengan siapa pun. Kalo bocor, dua belas bulan gajimu ngga aku bayar. Kamu kerja rodi," ancam Kaysar dengan sorot tajamnya.
"Janji tuan muda." Seno mengacungkan dua jarinya untuk meyakinkan Kaysar. Karena bosnya ngga pernah maen maen kalo ngancam.
"Ya sudah. Lanjutkan kerjamu.'
"Siap tuan muda." Seno melangkah pergi. Tapi baru beberapa langkah dia pergi, Seno menoleh dengan tangan siap membuka pintu ruangan Kaysar.
"Tuan muda serius mau jadiin nona Gista, maminya nona kecil Ziza?"
Kaysar ngga menjawab. Masih terlalu jauh. Mereka juga belum pernah ngobrol dalam suasana formal.
"Menurut kamu?"
"Saya, sih, setuju, tuan muda. Nona Gista belum pernah terlibat skandal dengan laki laki mana pun. Ya, saya memang ngga tau kalo dia pernah pacaran waktu SD, SMP, SMA atau kuliah. Tapi lima tahun ini nihil," jelas Seno panjang lebar.
Kemudian.dia menghembuskan nafasnya sebelum membuka mulutnya lagi.
"Kalo tuan muda serius, saya akan atur pertemuan tuan muda dengannya."
"Jangan ngawur?!" sentak Kaysar tambah kesal. Walau dalam hati tertarik juga setelah mendengar penjelasan Seno.
Seno tersenyum penuh arti.
"Sekalian kenalan dengan putri tuan muda."
Tanpa menunggu Kaysar menjawabnya, Seno sudah keluar dari ruangannya.
*
*
*
Beberapa jam sebelumnya.
"Dasar memang sombong sekali," omel Gista sambil membanting pintu ruangannya dengan sangat keras.
Kesel sekali tadi dia dicuekin. Lea yang berdiri di depan pintunya sampai terkejut melihatnya.
Gista ngga peduli.
Telanjur Lea sudah melihatnya dicuekin laki laki yang bernama Kaysar.
Padahal awalnya Gista terkejut melihat kehadiran laki laki itu. Gista baru ingat kalo laki laki itu yang ada di rekaman cctvnya. Karena itu dia sampai melihatnya beberapa kali untuk memastikan.
Apa laki laki itu kege-eran, ya.
Ngerasa besar kepala?
Asem. Gista memaki berulang ulang dalam hati.
Gadis itu menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Matanya dipejamkan.
Perasaan kesal memenuhi rongga dadanya.
Padahal dia hanya ingin berterimakasih.
Tadi terpaksa dia menahan malu campur kesal. Karena Kaysar nampak cuek banget saat dia sapa. Bukan hanya Lea, beberapa klien mereka pun tampak memperhatikannya tadi.
Asseeem, omelnya dalam hati. Pasti mereka saat ini sedang membicarakannya.
Seharian ini Gista menyesal karena sudah beramah tamah dengan laki laki sok baik itu.
perempuan yg radak susah
kalau ingin diakhirat jodohnya suami a LG harus setia sampai menutup mata