NovelToon NovelToon
Uang Jajan Istriku

Uang Jajan Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Uul Dheaven

Kemala adalah seorang wanita mandiri yang masih memiliki suami. Namun karena suami yang sangat pelit ia terpaksa bekerja sambil membawa anak nya yang masih kecil. setiap hari Burhan suaminya hanya memberi uang sebesar 10.000 rupiah beserta uang jajan untuk nya. Selama menikah dengan Burhan ia hanya tahu bahwa Burhan adalah seorang supir truk pengangkut sawit, tanpa ia ketahui suaminya itu adalah manajer di perusahaan kelapa sawit terbesar di kota itu. bagaimana kah kelanjutan rumah tangga Kemala? akan kah badai itu terus menerus datang ataukah akan ada pelangi setelah hujan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Menjadi Tersangka

"Aska aman bersama tetangga kau itu. Sudah istirahat saja Mala."

Setelah sebentar sadar aku pun pingsan lagi selama beberapa hari.

Setelah beberapa hari melewati masa-masa yang melelahkan aku pun terbangun kembali.

Ku lihat Mak ku di sana bersama Aska. Mereka sedang bercanda ria bersama. Aska pun terlihat senang berada di pangkuan Mak ku.

"Bunda. Apa Bunda masih sakit?"

"Apa yang terjadi pada ku Mak?"

Aku mengabaikan pertanyaan Aska. Aku masih belum bisa fokus untuk saat ini.

"Istirahat dulu, Mak panggilkan dokter ya."

Dokter masuk dan memeriksa ku. Ternyata aku pingsan kembali setelah beberapa hari yang lalu sadar. Kata Mak, aku bahkan sempat muntah-muntah ketika tidak sadarkan diri. Ternyata separah itu kali ini bang Burhan melukai ku.

" Ah, apa kabar nya laki-laki itu sekarang. Apa dia sudah bahagia karena berhasil membuat ku babak belur?" ucapku dalam hati.

"Coba kau makan bubur ini pelan-pelan Mala. Sudah lama perut mu kosong."

Setelah aku selesai makan, tiba-tiba polisi datang menemui ku.

"Maaf, dengan Ibu Kemala?"

"Ada apa ini pak polisi? Anak saya baru saja sadar setelah beberapa hari pingsan."

"Saya mendapat laporan bahwa Ibu Kemala telah melakukan pencurian di ladang Ibu Hindun."

Aku sungguh terkejut dengan kenyataan ini. Baru sadar dari pingsan sekarang malah menjadi tersangka pencurian.

"Bagaimana cara nya saya mencuri pak polisi? Bahkan untuk makan saja saya kesulitan akibat di pukul oleh suami dan mertua saya." ucap ku sambil tertawa.

"Maka dari itu kami akan menanyakan beberapa hal terkait kasus ini. Karena menurut cerita Pak Burhan dan Ibu Hindun, mereka tidak sengaja memukul Ibu Kemala karena di sangka pencuri."

"Apakah mereka buta Pak Polisi sehingga tidak bisa melihat wujudku?"

Polisi itu hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kurasa ia pun bingung dengan laporan yang di layangkan oleh dua manusia tukang drama itu.

Setelah aku menjawab beberapa pertanyaan dari polisi itu, Saudari ipar ku yang tercinta datang. Entah apa maksud kedatangannya kali ini.

"Kenapa kau tidak m*ti saja Kemala! Kau itu sangat menyusahkan."

"Supaya kau bisa menikah dengan adik ipar mu kak? Bukan kah itu cita-cita mu selama ini?"

"Kau memang sudah gil* Kemala! Otak mu benar-benar sudah terbentur."

"Otak ku bukan terbentur, tetapi di benturkan oleh mereka. Jika kau menjadi aku, mungkin kau sudah lama m*ti."

"Memang susah berbicara dengan mu. Pantas saja bang Burhan tidak tahan dengan tingkah laku mu."

"Trus, ada lagi yang ingin kau katakan Calon madu?"

Dengan menahan amarah dan rasa kesal, Kak Tiwi langsung pergi begitu saja. Sudah lama aku tahu kalau kak Tiwi memang menyukai suami ku.

Dulu kak Tiwi mengira jika bang Burhan yang datang melamar nya. Namun sayang setelah dia menerima lamaran dari mertua ku, ternyata Abang nya bang Burhan yang akan menjadi suami nya.

Aku sangat tahu bagaimana dulu ia tergila-gila pada bang Burhan. Namun pada saat itu bang Burhan hanya menyukai ku. Sehingga ia mau menjadi pengganti calon suami ku yang pergi tak tahu entah kemana.

"Tadi itu kakak ipar kau Mala?"

"Iya Mak, kak Tiwi namanya."

"Beda sekali penampilannya dengan kau ya. Malah Mak lihat kau yang seperti janda Mala!"

"Iya Mak, Mala memang sudah lama menjadi janda."

Mak hanya menghembuskan nafas nya kasar. Semenjak aku siuman, Mak sama sekali tidak bertanya apapun perihal bang Burhan. Dan aku pun tidak ingin memulai cerita tentang nya.

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan di pintu. Kulihat bang Burhan datang bersama mertua ku. Aku hanya diam tanpa menanggapi kedatangan mereka berdua.

Ku lihat Mak hanya duduk saja di atas tikar pandan yang telah usang. Kebetulan pasien di sebelah ku baru saja pulang jadi ruangan ini menjadi sepi.

"Bagaimana kabar mu Mala? Maafkan Ibu ya nak. Ibu kira kau adalah maling di perkebunan kami. Kami tidak tahu ternyata itu adalah kau nak."

Aku hanya diam dan tidak ingin melihat ke arah mereka.

"Mala, maafkan Abang juga ya. Karena abang sudah memukul mu dan melaporkan mu ke polisi. Abang tidak tahu bahwa separah ini luka mu. Jika saja Abang tahu pasti Abang tidak akan menjadikan mu Tersangka Pencurian."

"Apa kalian sudah selesai bersandiwara? Kenapa? Kenapa harus aku yang menjadi tersangka? Apa karena kalian takut aku laporkan ke polisi? Dan karena hal itu kalian melaporkan ku duluan?"

Setelah mengatakan hal itu aku langsung tertawa. Mak hanya melihat kami sekilas tanpa ingin ikut campur. Aku tidak tahu kali ini Mak akan memihakku atau mereka seperti biasanya.

"Apa yang kau katakan itu Mala? Semuanya tidak benar."

Lagi-lagi aku hanya tertawa. Dan terus tertawa. Membuat Ibu dan anak itu heran.

"Polisi itu bukan orang bodoh. Mereka tahu mana benar dan mana yang salah. Apa kalian telah kehabisan bahan untuk melakukan drama? Sehingga sekarang datang tanpa rasa bersalah sama sekali."

Ku lihat wajah Bang Burhan dan Mertua ku merah memendam amarah. Namun karena aku masih dirumah sakit, dan di samping ku Mak tidak beranjak, mereka pun tidak berani macam-macam dengan ku.

" Memang kau keras kepala sekali Mala, tidak pernah kau berubah."

"Kepala ku memang keras bang. Jika lembek, sudah lama aku m*ti di tangan mu."

"Ayo pergi Burhan, percuma saja kita datang kesini tapi tidak di hargai. Ibu dan anak sama saja. Oh ya, kami akan mengantarkan surat perceraian kepada kau Mala. Siap-siap hak asuh Aska akan jatuh kepada kami."

Jantung ku langsung berpacu. Emosi ku langsung tidak bisa terbendung lagi kala mereka membahas tentang hak asuh Aska.

" Jangan berani-berani nya kalian menyentuh anakku. Jika kalian tidak percaya tunggu saja apa yang akan aku lakukan." ucapku sambil menatap kedua mata bang Burhan.

"Apa yang perempuan miskin seperti mu lakukan?"

"Itu bukan urusan anda. Jadi jangan coba-coba mengusik ku dan anakku lagi. Pergilah kalian dari sini."

Setelah kepergian mereka aku langsung lemah kembali. Aku sangat khawatir jika mereka mengambil Aska. Bagaimana jika disana Aska akan di siksa seperti selama ini.

Aku tidak mau Aska menderita lagi saat jauh dari ku. Dan aku pun tidak sanggup kalau harus jauh dari anak ku.

"Tenang lah Mala. Jangan kau hiraukan perkataan mereka. Mak akan menolong kau, kita akan memenangkan hak asuh Aska."

"Terima kasih Mak."

"Sekarang kau harus kuat dulu supaya kita bisa melaporkan kembali suami dan Mertua mu itu."

Lagi-lagi suara pintu di ketuk kembali terdengar. Entah siapa lagi kali ini yang akan membuat mood ku hancur. Baru saja aku sadar, namun masalah terus menerus berdatangan.

" Mala! Kau sudah sadar?"

Ah ternyata Wak Nur dan seorang Pria yang datang. Aku sama sekali tidak mengenal Pria tersebut.

"Kenal kan ini Heru anak Wak yang sudah menjadi pengacara di kota. Abang nya si Asih."

Aku pun memperkenalkan diri ku seadanya. Hati dan keadaan ku masih belum memungkinkan untuk banyak berinteraksi. Apalagi tadi tenaga ku sudah terkuras habis.

1
Ari susila Wardani
Luar biasa
💕Bunda Iin💕
🌹🌹🌹🌹
kurnia rahayu
Luar biasa
Sativa Kyu
👍👍
Cyrenia Satyanti
Luar biasa
evvylamora
maaf ya Thor, kl pun mo dikasih pembalasan, yg agak masuk akal lah. trus org2 yg aniaya si Anton ga kena hukum? trus ada yg td dibilang, suaminya cm liat laki2 senyum sm istrinya, langsung dibunuh, apalagi Anton yg sdh tidur sm istrinya. koq ky gampang ya bunuh org, dan msh melenggang. RS jg kl mau nerima pasien spt itu pasti langsung laporan ke Polisi, krn itu penganiayaan..
evvylamora
pertanyaan aneh ga sih?? istrinya hamil pak?? kan hamilnya udh gede, masa ga liat tukang rujaknya 🙄🙄🙄
evvylamora
siap kali yaa..
Dhia Syarafana
orang tua goblok, oon ank sengsara malah di bikin makin sengsara. sengsara aku sengsara oh karena burhan.. sengsara aaa... sengsara... aa sengsara a.. a.
a

a
Dhia Syarafana
untung aja banyak tetangganya yg baik, kalau engga hedeh....
Dhia Syarafana
bangke mmng si Burhanudin ini
Dhia Syarafana
emak burhan sama burhan masuk neraka, anak sendiri di telantar kn, eh anak orang malah d sayang.
Dhia Syarafana
e dasr nenek lampir
evvylamora
maaf nih, Burhan itu kan di Penjara ktr Polisi.. Ms ada bs diperkosa spt itu?? kl Lapas ok lah, dipenjara polisi itu kan tmpt nya terbuka, ada polisinya.. bisa kena jg lah polisinya.. kadang malah mrk dibedain tmpt nya.. aneh sih 🙄🙄🙄
evvylamora
knp ga dituntut sih si burhan itu
evvylamora
udh kaya, msh aja bnyk cobaannya
evvylamora
hadeeeh..
evvylamora
gw demen sampe kampung emaknya ditalak, jd janda
evvylamora
dah lah, tinggalin aja tuh emak sm bapakmu, mau2nya disuruh sujud ga punya harga diri banget, emosi banget sih, bisa2nya pny emak go*bl*ok
evvylamora
Mak Anjng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!