Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.
Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.
ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.
6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.
ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.
Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketika Gerald dan Naina bertemu kembali
Carlos yang sedang berada di dalam mobil dan duduk di belakang tersenyum ketika melihat ke arah samping di mana ada bunga di sana, yang akan dia berikan untuk Naina.
Ini sudah seminggu Carlos tidak bertemu dengan Naina. Sebab, dia ada pekerjaan di luar negeri. Selama tiga bulan ini Carlos merasakan hidupnya kembali berwarna. Tentu saja karena kehadiran Naina yang dia anggap Sandra.
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Bm mobil yang di tumpangi Carlos sampai di kastil miliknya, lelaki itu langsung turun kemudian dia membawa bunga yang tadi dia beli.
Naina tersadar ketika mendengar suara pintu terbuka, dia yang sedang berada di balkon langsung bangkit dari duduknya, kemudian menghampiri Carlos.
“Akhirnya kau pulang Carlos," ucap Naina, sepintas ucapan Naina terdengar seperti sambutan yang hangat dan seolah dia bahagia dengan kehadiran Carlos. Padahal sebenarnya tidak.
Dia harus mengatakan hal semacam itu, karena tentu saja di masa lalu Sandra selalu mengatakan hal yang barusan Naina katakan, selain harus mengatakan hal seperti itu, Naina juga harus terlihat senang ketika melihat Carlos datang, seolah dia merindukan lelaki itu.
Ketika Naina datang, Carlos langsung merentangkan tangannya, hingga Naina tersenyum kemudian maju memeluk Carlos dan ketika berada di pelukan Carlos senyum Naina luntur.
“Aku merindukanmu," ucap Naina ketika berada di pelukan Carlos dan tentu saja Naina mengatakan itu bukan karena keinginannya, melainkan kata-kata ini yang dulu Sandra selalu katakan ketika Carlos tidak pulang dengan waktu yang lama.
Carlos tersenyum ketika mendengar ucapan Naina barusan, lelaki itu lantas melepaskan pelukannya, kemudian dia langsung menciumi seluruh wajah Naina.
“Untukmu," ucap Carlos sambil menyerahkan buket bunga, membuat senyum Naina semakin merekah.
“Wah, indah sekali," ucap Naina, raut wajahnya seolah mengatakan bahwa dia sangat menyukai bunga pemberian dari Carlos, nyatanya dia ingin membanting Bunga ini ke lantai.
“Carlos, kau mandi dulu, aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan," ucap Naina, hingga Carlos mengangguk, dia langsung menciumi sekilas bibir istrinya, kemudian langsung pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.
Ketika Carlos sudah pergi dari hadapannya, Naina langsung melemparkan bunga itu ke sofa, ”Tuhan, ternyata berpura-pura menjadi orang lain sangat melelahkan.” Naina membatin dengan mata yang berkaca-kaca.
***
“Ayo!” Carlos mengulurkan tangannya pada Naina, karena mereka akan makan malam bersama. Dan seperti biasa, Naina hanya tersenyum, lalu menerima uluran tangan Carlos, dan mereka pun keluar dari kamar.
Ketika sudah berada di meja makan, Carlos langsung menarik kursi untuk Naina, hingga Naina pun langsung duduk, di susul Carlos yang juga ikut duduk di sebelah istrinya.
“Besok, aku akan menemanimu berbelanja," ucap Carlos tiba-tiba di tengah acara makan malamnya, hingga Naina langsung tersedak. Dan dengan cepat, Carlos langsung memberikan air untuk Naina.
“Berbelanja?" Ulang Naina. Sebenarnya selama 3 bulan ini, Naina sudah beberapa kali berbelanja dengan Carlos, hanya saja ketika dia berbelanja dia tidak di perkenankan untuk memilih, karena yang memilih adalah orang yang dulu bekerja menjadi fashion stylist untuk Sandra, hingga barang-barang yang Naina beli adalah barang-barang yang dulu selera Sandra.
“Kau tidak senang berbelanja?” kali ini nada suara Carlos sedikit berubah, dia langsung bertanya ketika melihat ekspresi Naina yang berbeda.
Naina tersadar, dan seperti biasa dia langsung tersenyum. “Aku hanya sedang berpikir, menambah koleksi berlian tidak masalah kan?” Naina dengan cepat mengalihkan pembicaraan.
Dan benar saja, ketika dia mengatakan itu, wajah Carlos langsung berubah seperti semula, terlebih lagi dulu mendiang Sandra sangat menyukai berlian ''Tentu," jawab Carlos, kemudian dia langsung meneruskan acara makannya.
Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari, Naina berjalan tertatih-tatih ke kamar mandi. Seperti biasa, wanita cantik itu merasakan kesakitan usai melayani Carlos, tentu saja karena Carlos bermain dengan brutal.
Naina mematut diri di cermin, dia mengambil kapas kemudian membersihkan makeup, hingga kini wajah Naina kembali seperti semula, Naina yang kini menginjak 18 tahun, karena sedari tadi Naina memakai riasan seperti mendiang Sandra.
Setelah menghapus make up di wajahnya, Naina menatap dirinya di pantulan kaca, hingga tanpa sadar bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk matanya ketika menatap wajahnya dengan lekat, wajah yang penuh luka tapi harus selalu tegar hanya untuk bertahan hidup dan untuk ibunya.
Keesokan harinya
Carlos turun dari mobil, lelaki tampan itu langsung membukakan pintu untuk Naina, "Ayo sayang." Naina menerima uluran tangan Carlos, kemudian wanita itu pun langsung turun dari mobil..
Seperti yang dijanjikan oleh Carlos, hari ini Naina dan Carlos akan pergi berbelanja dan sekarang mereka baru saja sampai di sebuah mall, tentu saja mereka tidak datang berdua, Carlos datang bersama Fashion stylish yang dulu selalu dipakai oleh Sandra, tentu saja agar memilihkan barang-barang untuk Naina, dan tak lupa ada beberapa pengawal yang ikut bersama mereka untuk membawakan barang belanjaan.
Ketika masuk ke dalam mall, Carlos menghentikan langkahnya karena ponselnya berdering. "Sebentar Sayang," ucap Carlos ketika akan mengangkat panggilannya. Dia lngsung melepaskan tangannya dari tangan Naina, lalu menjauh untuk menerima panggilan.
Ketika Carlos pergi, Naina langsung melihat ke arah store, dari kaca luar dia bisa melihat tas yang sangat indah, dan satu kali melihat tas itu saja Naina sudah langsung menginginkannya. Baru saja Naina akan melangkah maju untuk menanyakan harga tas tersebut, tiba-tiba terdengar suara derap langkah ternyata Carlos sudah kembali ke arahnya.
"Ayo!'' Carlos kembali menarik lembut tangan Naina, baru saja lelaki itu akan melangkah Naina menarik tangan Carlos hingga Carlos menoleh
"Carlos aku ingin tas itu, Bisakah kau membelikannya untukku?" Kali ini Naina memberanikan diri untuk berbicara, berharap Carlos mau mengabulkan keinginannya. Hingga Carlos menatap ke arah depan, melihat tas yang di mau oleh Naina.
Carlos berdecak malas ketika melihat tas yang diinginkan oleh istrinya, "Sandra tidak mempunyai selera seburuk itu, biar Amara yang memilihkannya nanti.”
Carlos Langsung tidak setuju dengan keinginan Naina, hingga dia langsung menarik tangan Naina, kali ini Carlos menarik Naina dengan sedikit keras, Dia sedikit kesal karena Naina berani meminta sesuatu, karena tentu saja Carlos hanya ingin Naina memakai Sandra sukai.
Ketika tangannya digenggam oleh Carlos, dan mereka mulai berjalan, Naina hanya mampu tersenyum getir. Harusnya dia tidak sakit hati karena tahu reaksi suaminya akan seperti ini, tetap saja dia merasa sesak.
Satu jam kemudian
Semua troli yang dibawa oleh anak buah Carlos sudah penuh dengan belanjaan milik Naina, tentu saja bukan Naina yang memilih melainkan Amara, Fashion stylish yang dulu dipakai oleh Sandra.
Dari tadi Naina hanya terus tersenyum ketika Carlos meminta pendapat tentang barang yang dibeli dan, dan terpaksa Naina mengatakan semuanya bagus dan menyukai barang-barang tersebut. Padahal, sebenarnya dia ingin mengamuk melemparkan barang-barang itu ke lantai.
"Kau lapar hmm?" Tanya Carlos ketika dia keluar dari store terakhir.
Naina menoleh. "Hmm,aku lapar," jawab Naina, dia berusaha menjawab dengan semangat. Padahal saat ini dia benar-benar merasa lesu. Karena sedari tadi, dia tidak berbeda jauh dengan pengawal yang hanya mengikuti kesana kemari
Ketika mendengar jawaban Naina, Carlos langsung membawa Naina untuk pergi ke restoran yang ada di mall tersebut tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka, dan menatap Naina tanpa berkedip.
Gerald mengucek matanya beberapa kali, memastikan bahwa pandangannya tidak salah, dalam sekejap Gerald seperti orang linglung ketika dia melihat, Naina sedang berjalan dengan seorang lelaki yang tampak gagah, yang paling membuat Gerald terkejut di belakang Naina dan lelaki itu ada orang-orang berpakaian jas, layaknya seorang pengawal, hingga Naina dan lelaki itu terlihat seperti orang penting.
"Tidak, itu pasti bukan Naina." Gerald masih berusaha untuk tidak percaya, karena dia merasa tidak mungkin Naina dekat dengan lelaki tersebut, tak lama Gerald kembali mengucek pmatanya, dia mempertajam penglihatannya, memastikan bahwa itu benar-benar Naina
"Naina!"
Nyesek banget jadi Naina ,😍
Alhamdulillah aku udh bisa up lebih dari satu bab
Tinggalin komen sama like nya yang banyak banget ya biar bsok up lebih dari satu bab.