Jihan tidak menyangka jika penantian serta kesetiaan nya selama 4 tahun ini untuk sang kekasih hati harus kandas lantaran calon suami nya itu ketahuan berselingkuh di belakang nya dengan wanita lain dan perselingkuhan ini adalah untuk yang ke sekian kali nya sehingga membuat Jihan sangat kecewa lalu memutuskan hubungan mereka saat itu juga.
Jihan menuju ke kantor sang Ayah dengan wajah sembab nya. hingga dia memutuskan untuk menceritakan masalah nya kepada kedua orang tua nya dan melalui mereka lah Jihan bisa bertemu dengan seorang pria gagah tinggi dan juga bertanggung jawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Lelah bercerita sepanjang malam membuat pengantin baru ini tertidur dengan pulas dalam kenyamanan mereka masing-masing.Erlan sudah berjanji tidak akan menyentuh Jihan sebelum Jihan merasa siap dan juga yakin.dia sadar betul bahwa pernikahan ini terjadi tanpa ada nya pengenalan lebih dalam di antara mereka.Erlan akan menunggu dengan sabar sekalian belajar menjadi suami yang baik untuk istri nya itu.mereka berdua juga sudah memutuskan akan tinggal di rumah orang tua Jihan hanya untuk sementara waktu sambil menunggu kediaman pribadi mereka selesai di renovasi.
Keesokan pagi nya Jihan bangun terlebih dahulu dan melihat ada Erlan yang masih tertidur dengan tingkat ketampanan yang semakin bertambah.tangan kanan nya dengan ragu ingin menyentuh pipi sang suami karena takut sang empu akan terbangun karena merasa terganggu oleh sentuhan tangan nya .sedetik kemudian Jihan yang sudah tidak tahan lagi untuk memendam keinginan nya itu akhirnya mengelus pelan pipi Erlan lalu berakhir di hidung mancung Erlan yang tinggi nya mengalah kan menara Eiffel.
" Ganteng banget sih suami Aku." gumam Jihan dengan senyuman manis nya.
Erlan yang ternyata sudah ikut terbangun sejak tadi akhirnya terpaksa mengurungkan niatnya dan membiarkan Jihan melakukan apapun yang dia inginkan di wajah tampan nya.semakin lama sentuhan tangan Jihan mampu membuat milik nya mengeras dan Erlan harus membuka mata karena takut terjadi apa-apa jika sampai di biarkan terlalu lama.
Hap...Tangan Jihan di tangkap oleh tangan suami nya , membuat Jihan malu setengah mati dan memilih menyembunyikan wajah nya di dada bidang Erlan yang sedang polos tanpa memakai apapun.
" Sayang...Kenapa malah sembunyi? Tadi perasaan Aku denger deh ada yang bilang ganteng sama suami nya " ledek Erlan masih menggenggam tangan Jihan sambil mendarat kan sebuah kecupan manja di kening Jihan yang di tutupi oleh rambut nya.
" Jadi dari tadi Mas udah bangun?" tanya Jihan mendongak kan kepala.
" Hmm." Erlan berdehem mengukir senyum di wajah nya.
" Ya ampun Mas kenapa pura-pura tidur lagi ?Aku kan jadi malu?" rengek Jihan dengan manja semakin membuat Erlan merasa gemas dengan tingkah laku istri kecil nya.
" Kenapa harus malu segala? Aku malah suka kalau pipi ku atau pun yang lain nya di elus oleh istri ku sendiri,kecuali ada wanita lain yang datang menyentuh Aku baru lah Aku bisa marah." tatapan mata Erlan yang selalu teduh membuat Jihan semakin yakin jika suami nya sudah mulai mencintai diri nya.
" Cium bibir aja boleh kan?" tanya Erlan meminta izin dan di balas anggukan kepala oleh Jihan.
Cup..
Cup..
Dua kali kecupan singkat rupa nya tidak cukup untuk pria dewasa seperti Erlan.tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada istri nya.Erlan langsung menyergap Jihan dan menekan tengkuk Jihan untuk memperdalam ciuman mereka.Jihan yang sama sekali belum mahir dalam berciuman memilih diam mengikuti permainan suami nya dan tidak lupa juga membuka akses agar suami nya bisa menerobos masuk mengobrak-abrik pertahanan nya sampai membuat Jihan kehabisan nafas karena lupa menghirup udara sebanyak mungkin.
Jihan dan Erlan sama-sama tertawa saat ciuman mereka terlepas.tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang indah ini.Erlan lagi-lagi memagut indah bibir manis istri nya dengan satu tangan yang sudah merayap sempurna ke dalam baju tidur yang di kenakan oleh Jihan.
" Mas....Ahh.." Jihan mengeluarkan suara merdu nya sambil menahan tangan Erlan agar keluar dari tempat persembunyiannya.
" Maaf sayang." ucap Erlan merasa bersalah karena sudah melampaui batas aman.
Erlan mengusap lembut bibir Jihan yang basah oleh sisa Saliva nya dan kembali mengecup kening Jihan dalam waktu yang sangat lama.
" Aku kelepasan dan nggak bisa nahan diri lagi .bibir Kamu manis sekali sayang." ucap Erlan sambil tertawa.
" Kita mandi dulu yok sayang.habis ini baru sarapan pagi nya." sambung Erlan lagi yang sudah berhasil menenangkan milik nya yang sempat menegang keras.
Jihan yang merasa bersalah kepada suami nya lantas menahan tangan Erlan yang ingin bangkit dari tidur nya.Jihan cukup sadar sudah melakukan dosa karena belum bisa melayani suami nya dengan baik.tapi dia juga ingin melakukan nya setelah mereka berdua benar-benar saling mencintai tanpa ada keraguan lagi dengan masa lalu yang sudah mereka tinggal kan.
" Mas! Kamu marah ya?" tanya Jihan memastikan.
" Nggak kok sayang,Aku mengerti dan bukan kah kita sudah sepakat untuk tidak melakukan nya sebelum Kamu benar-benar siap." jawab Erlan mengelus rambut Jihan yang tengah memeluk pinggang nya.
" Beneran nggak marah kan? Aku tuh merasa bersalah banget sama Kamu loh Mas.kesan nya Aku adalah istri yang durhaka karena tidak bisa melayani suami nya." kata Jihan dengan raut wajah sedih.
" Kita akan melakukan nya di waktu yang tepat sayang.Mas mandi dulu ya setelah ini baru pesan sarapan pagi nya." bagaimana mungkin Erlan bisa marah kepada istri nya yang masih kecil dan baru dia nikahi satu hari yang lalu.Erlan juga tidak ingin di anggap sebagai lelaki egois yang hanya mementingkan nafsu semata ketimbang cinta tulus.
Jihan hanya bisa mengangguk dan membiarkan suami nya masuk ke dalam kamar mandi.sedangkan Jihan langsung bangkit mengambil pakaian ganti yang akan di gunakan oleh suami nya nanti setelah selesai mandi.
Beberapa menit kemudian kedua nya telah selesai mandi dan berganti pakaian dengan baju santai ala rumahan.Erlan sengaja mengajak istri nya untuk sarapan di kamar karena tidak ingin di ejek oleh anggota keluarga lain nya yang dia ketahui masih berada di hotel dan baru akan cek out setelah selesai sarapan pagi.
" Memang nya nggak papa kalau kita sarapan nya di sini ya Mas?" tanya Jihan sambil mengunyah makanan nya.
" Tadi Mas udah kirim pesan sama Mama dan Juga Bunda.siang nanti baru kita cek out nya." jawab Erlan santai.
Sementara di bagian restoran hotel.anggota keluarga besar Pamungkas beserta keluarga besar Brahmana tengah asyik menyantap sarapan mereka.meskipun tanpa kehadiran pengantin baru di tengah-tengah mereka.tetapi sarapan pagi ini tetap berjalan dengan lancar tanpa ada kekurangan sedikit pun.seperti dugaan Erlan sebelum nya.nama kedua nya terus menerus di sebut sebagai bahan ledekan dan mereka semua beranggapan bahwa keterlambatan pengantin baru adalah karena kelelahan bertempur di atas ranjang.jika saja mereka tahu bahwa Erlan gagal dalam membobol gawang nya.sudah pasti Erlan akan habis di jadikan santapan oleh kedua orang tua serta para sepupu nya.
" Jihan kenapa belum turun juga ya Jeng?" tanya Nia kepada Ajeng serta Egi .saat ini ketiga nya sedang menyantap sarapan dan ikut menginap di hotel sesuai dengan permintaan Jihan .
" Kamu kayak nggak tahu pengantin baru aja si Nia.udah biarkan saja dulu.nanti juga mereka akan turun sendiri kalau sudah merasa lapar." balas Ajeng santai seperti orang yang sudah sangat berpengalaman dalam hal beginian.
" CK...Kamu kalau ngomong kayak ahli nya saja deh Jeng! Padahal kan jomblo akut." celetuk Egi tanpa menimbang perasaan sahabat nya.
" Kayak Kamu nggak jomblo aja deh. Sana ngaca dulu di kamar mandi." ketus Nia ikut tersinggung dengan ucapan Egi.
"Kenapa jadi berdebat gini sih! Udah buruan habiskan sarapan nya karena setelah ini kita juga ikut pulang sama rombongan Keluarga Pamungkas." tidak ingin memperpanjang perdebatan yang tidak jelas ini.Ajeng memilih menghabiskan makanan nya dari pada harus meladeni Egi yang memang suka random dan juga plin-plan.
" Nggak mau nunggu Jihan keluar dulu supaya kita bisa pamit sama pengantin baru? Sekalian minta tips bagaimana melayani suami dengan baik." ucap Nia masih kekeuh dengan pendirian nya.
" Ya kalau mereka keluar dari kamar.kalau nggak keluar sama sekali bagaimana? Mau jamuran Kamu nunggu di sini? Aku sih mending pulang aja dan pamit nya nanti lewat pesan singkat aja." Ajeng bangkit dari kursi nya lalu pergi menuju ke kamar yang mereka tempati karena harus membereskan semua barang yang mereka bawa ke sini.Nia dan Egi yang juga sudah selesai dengan sarapan mereka berdua.memilih menyusul Ajeng ke lantai atas sebelum ketinggalan oleh rombongan yang lain nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍
romantis banget sih massssss😁😁😁😁