Aleta, gadis yatim piatu yang di adopsi oleh kakak kandung dari almarhum ibunya. Harus mengubur cinta dan cita nya bersama sang kekasih karena di paksa menggantikan posisi sang kakak yang tiba-tiba menghilang di hari pernikahannya.
Dan itu awal mula penderitaan Aleta.
Bagaimana Aleta menghadapi kehidupannya setelah menikah ???
Yukk... lanjut baca jangan di skip ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Christina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Satu bulan sudah pernikahan Saga dan Aleta. Dan kini hubungan antara kedua semakin membaik.
Sejak insiden obat perangsang itu, sepertinya Saga memang harus berterima kasih pada sang mama, karena sekarang, Saga seperti sudah sangat tergila-gila pada Aleta.
Begitu juga dengan Aleta.
Perasaan yang sudah mulai tumbuh bahkan di saat Saga masih sering memperlakukannya dengan tidak baik, semakin bertambah memenuhi hatinya.
Dia sadar, dia sudah jatuh cinta pada suami kejamnya itu.
Sampai-sampai dia melupakan sesuatu.
Pagi ini, Aleta sedang menyiapkan pakaian untuk Saga pergi bekerja. Sementara Saga masih berada di kamar mandi.
Tiba-tiba ponsel Aleta berdering.
Panggilan dari nomor baru yang tidak di kenal.
Seperti biasa, Aleta selalu mengabaikan panggilan dari nomor yang tidak di kenal. Jika memang penting, pasti akan menghubunginya lagi, atau mengiriminya pesan. Begitu pikirnya.
Beberapa saat kemudian ada pesan masuk.
Aleta segera membukanya, dan itu pesan dari nomor yang menghubunginya tadi.
'Hai sayang, apa kabarmu ? Aku harap kamu baik-baik saja. Aku meminjam ponsel temanku karena ponselku sedang rusak. Aku ingin membeli yang baru, tapi sayang uangnya. Bisa di pakai untuk tambahan biaya nikah kita. Kamu baik-baik disana, ya ! Seminggu lagi aku cuti. Aku akan pulang menemuimu dan Om Albert untuk membicarakan rencana pernikahan kita. Sampai jumpa sayang, aku sangat merindukanmu !'
Ya, itu pesan dari Edgar. Kekasih Aleta sebelum dia menikah dengan Saga.
Aleta sempat lupa dengan hubungannya dengan Edgar.
Sekarang dia harus memikirkan cara, untuk segera menyelesaikan hubungan mereka. Karena bagaimanapun juga, dia sudah menikah sekarang.
Aleta berniat menghubungi nomor itu dan berbicara langsung dengan Edgar, namun Saga sudah keluar dari kamar mandi. Maka ia pun harus mengurungkan niatnya dan segera membantu suaminya berganti pakaian.
"Ada apa ?" Tanya Saga melihat ada yang aneh dengan raut wajah Aleta. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Tidak ada, mas...." Jawab Aleta sambil memasangkan dasi suaminya.
Saga menghentikan gerakan tangan Aleta, dan dengan sebelah tangannya lagi, membawa wajah Aleta untuk saling menatap.
"Katakan !!!" Tatapan Saga begitu tajam menyelidik sesuatu ke dalam mata Aleta.
"Apa lebih baik aku katakan saja yang sebenarnya pada mas Saga ? Dari pada nantinya menjadi masalah." Pikir Aleta masih diam.
"Jangan pernah coba menyembunyikan apapun dariku, Aleta ! Kamu tahu siapa aku ! Aku bisa dengan mudah mengetahui semuanya !"
Ucapan Saga membuat Aleta sedikit takut.
Dia tidak mau membuat hubungan yang sudah mulai hangat ini, kembali seperti dulu.
"Aku baru saja menerima pesan dari seseorang." Ucap Aleta.
"Siapa ?"
"Pacarku, Mas." Jawabnya.
"Kau selingkuh dariku ?!" Hardik Saga mencengkram kuat kedua lengan Aleta hingga dia sedikit merintih.
"Aahhk.. Sakit !"
"Berani sekali kamu, Aleta !!!" Geram Saga.
"Tidak, Mas !! Bukan seperti itu. Dengarkan dulu." Aleta berusaha menjelaskan terlebih dahulu.
Saga pun melepaskan cengkeraman nya dan mendorong tubuh Aleta menjauh darinya.
"Namanya Edgar, Mas. Kami berpacaran jauh sebelum kita menikah. Dia bekerja di pulau, mengumpulkan uang untuk pernikahan kami. Rencananya seperti itu.
Jujur, aku sempat lupa. Dan tiba-tiba tadi dia menghubungiku dan mengatakan jika Minggu depan dia akan pulang untuk membicarakan pernikahan." Panjang lebar Aleta menjelaskan.
"Kau masih suka dengannya ?" Selidik Saga dengan tatapan elangnya.
"Aku sudah punya suami, yaitu kamu mas ! Mana mungkin aku masih suka dengannya."
"Lalu kenapa kamu tidak memutuskan hubungan kalian !!! Katakan padanya kamu sudah menikah !!!"
"Dia memakai ponsel temannya, karena ponselnya rusak. Sebenarnya tadi aku ingin menghubungi nya balik, tapi kamu sudah selesai dari kamar mandi. Aku takut kamu marah, jadi aku urungkan saja niatku."
"Berikan ponselmu !" Tanpa izin Saga langsung mengambil ponsel Aleta.
"Buka !" Perintah nya sambil menyerahkan kembali ponsel itu kepada Aleta.
Aleta pun membuka pola di ponselnya, namun sengaja di perlihatkan pada Saga, agar suami tahu pola kunci ponselnya.
Dia tidak ingin merahasiakan apapun dari suaminya.
Dia hanya ingin membangun rumah tangga yang bahagia.
Saga kembali mengambil ponsel di tangan Aleta. Membuka aplikasi berbalas pesan dan mencari nomor yang mengirimi istrinya pesan.
Dapat !
Tanpa bertanya, Saga langsung melakukan panggilan dengan nomor itu. Namun sayang, nomor itu sudah tidak aktif.
Karena kesal, Saga membanting ponsel Aleta ke lantai hingga ponsel itu hancur.
"Mas... ponselku !!!" Pekik Aleta kaget tiba-tiba Saga membanting ponselnya.
Aleta pun segera berjongkok dan memunguti kepingan-kepingan ponselnya yang sudah bisa di pastikan tidak bisa di perbaiki lagi.
"Aku bisa membeli ratusan bahkan ribuan ponsel seperti itu !!! Berhenti menangis !!! Atau kau menangis karena semua kenangan mu dengan pacarmu itu, sudah hilang bersama hancurnya ponselmu itu, hah ?!" Tuduh Saga.
"Kamu tahu, Mas... Semua kenangan ku dengan almarhum kedua orang tua kandungku, aku simpan di ponsel ini. Dan sekarang..." Aleta tak lagi melanjutkan kata-katanya hanya bisa menatapi kepingan-kepingan ponsel di tangannya.
Ada rasa bersalah di hati Saga.
Namun rasa cemburunya lebih besar dari itu.
Saga pun memilih segera keluar dari kamar dan langsung berangkat ke kantor tanpa sarapan.
Niat jujur agar tidak menimbulkan masalah, ternyata sama saja.
***
Saga memerintahkan Billy mencari informasi tentang Edgar.
Tidak butuh waktu lama, Billy sudah mengantongi semua info yang di minta Saga.
Dan ternyata memang benar, Aleta dan Edgar sudah menjalin hubungan sebelum Saga menikahi Aleta satu bulan yang lalu.
Hubungan mereka sudah sangat serius, bahkan sudah ada pembicaraan tentang pernikahan. Namun Edgar yang saat itu belum memiliki pekerjaan, harus menundanya. Dia harus mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu dan mengumpulkan uang untuk pernikahannya dengan Aleta.
Bahkan dia harus menyediakan mas kawin sebesar 100 juta.
Itu syarat dari Rose untuk dia bisa menikahi Aleta.
Selama dua tahun Edgar bekerja di pulau, mengumpulkan uang sebagai mas kawinnya nanti. Saat ini dia sudah siap, dan akan segera menikahi Aleta saat dia cuti nanti.
Saga mengeratkan giginya saat mendengar semua laporan dari Billy.
Hatinya terasa panas, seperti ada sensasi terbakar mengetahui istrinya masih sangat di cintai oleh pria lain.
"Kau cemburu ?" Tanya Billy.
"Tidak !"
"Hahaha... kau tidak pandai berbohong, tuan Saga !!! Wajahmu jelas menunjukkan seperti itu !" Ucap Billy.
"Benarkah ?"
"Ya !"
"Belikan ponsel keluaran terbaru, sekalian dengan SIM card nya !" Perintah Saga.
"Ponselmu hilang ?" Selidik Billy.
"Aku membanting ponsel Aleta sampai hancur karena kesal dengan laki-laki tidak tahu diri yang menyukai istri orang !!!" Ucap Saga masih di penuhi emosi.
"Hhh... Dasar tuan muda yang aneh ! Dia yang cemburu, orang lain yang kena imbasnya." Gumam Billy pelan sambil berlalu.
"Berani kau mengataiku ?!" Teriak Saga ternyata bisa mendengar ucapan Billy tadi.
"Ya, maaf ! Aku pergi mencari ponsel yang baru untuk Aleta !" Ucap Billy sebelum dirinya hilang di balik pintu.
"Benarkah aku cemburu ???"
...****************...