Dragon Lord System

Huaaa...

Aku terbangun juga akhirnya.

Tidurku begitu nyenyak. Tapi sekarang aku jadi bertanya-tanya, sudah berapa lama aku tertidur ini? Satu hari? Tiga hari? Atau bahkan satu minggu?

Mengingat aku sekarang menjadi naga, pola tidurku memang benar-benar berbeda dari kehidupanku sebelumnya sebagai manusia.

Rasanya seperti hidup dalam dunia waktu yang berbeda.

Mungkin saja selama aku tertidur, waktu berlalu begitu cepat di dunia manusia, sementara aku merasakan tidur yang panjang di dunia naga.

Tapi apakah ada manusia didunia aneh ini?

Ah lupakan saja.

Hoaaamm...

Oh ya, saat aku terus menerus melakukan 4M (Makan, menggali, makan, menggali), akhirnya aku berevolusi lagi!

Aku berharap mendapatkan sayap setelah evolusi kali ini, tapi ternyata hanya bertambah sedikit ukuranku,warna tubuhku coklat kemarahan dan tandukku semakin panjang.

Jadi, sekarang aku terlihat seperti naga yang menakutkan dan keren, bukan? Hehe.

Tapi sungguh aneh, ya? Aku adalah naga, tapi tidak bisa terbang dan hanya tinggal di dalam tanah. Sepertinya aku adalah naga yang aneh dan unik di dunia ini.

Hmm... sudah lama rasanya aku tidak melihat statusku.

Ayo, aku memanggil STATUS!

Panel hologram pun muncul dihadapanku, menampilkan informasi tentang diriku:

...[STATUS]...

...Nama: Calliga...

...Spesies: Naga??...

...Level: Level 45 (1000 XP diperlukan untuk meningkatkan level)...

...Health Point/HP: 128...

...Kekuatan: 83...

...Pertahanan: 125...

...Kecepatan: 130...

...Tingkat evolusi: 3...

...Bonus Stats: 70...

...[Skill]->Klik untuk melihat list skill yang dimiliki HOST...

Aku melihat panel statusku dengan seksama. Wah, ada bonus stats sebanyak 70 yang belum aku gunakan sama sekali.

Aku sebaiknya menyimpannya untuk keadaan darurat.

Kekuatan ku berada di point 83.

Rasanya aku ingin mencoba skill nafas naga-ku, tapi aku juga takut terulang kejadian sebelumnya.

Aku tidak ingin mencari perhatian monster aneh di sini dan risiko mereka menghancurkan kediamanku.

Rumah tanah yang kubangun selama ini akan sia-sia, aku pun juga tidak berani melawan monster aneh didunia ini.

Hmmm...

Ternyata, aku baru menyadari bahwa setiap kali aku naik 1 level, stats keseluruhan ku bertambah seperti ini:

Health Point/HP: +2

Kekuatan: +1

Pertahanan: +2

Kecepatan: +1

Bonus Stats: +2

Hahaha, sungguh butuh waktu lama bagiku untuk menyadari hal ini. Jangan bilang aku bodoh, hanya saja aku terlalu malas untuk melakukan perhitungan dan berpikir keras. Hehehe.

Dan, seperti yang kusampaikan sebelumnya, menurutku sistem ini sungguh sampah dan tidak berguna.

Aku bahkan tidak menerima notifikasi apapun untuk mendapatkan skill baru atau pemberitahuan lainnya, padahal aku sudah naik 25 level. Aneh, bukan?

"Yah, sistem ini memang ampas"

Ah, lupakan saja.

Setidaknya statusku bertambah banyak dan aku menjadi lebih kuat. Mungkin sistem ini tidak terlalu penting asalkan aku bisa melihat perkembangan diriku sendiri.

Hmm...

Sepertinya aku lupa satu hal yang penting.

Oh ya!

Aku ingin melanjutkan pekerjaan mendekorasi rumahku.

Aku berpikir untuk menghias lantai atas dengan ruangan yang terbuat dari batu yang kokoh.

Meskipun tidak ada yang akan melihatnya selain diriku sendiri, aku merasa penting untuk menciptakan keindahan.

"Estetika nomor satu, bukan?"

Hehe, ya, meskipun aku telah berubah menjadi naga, sifat manusiawi masih melekat padaku. Estetika tetaplah penting bagiku.

"Tidak ada yang salah dengan itu, kan?"

Yosh! Ayo kita naik ke lantai atas dan melanjutkan proyek dekorasi ini. Semoga hasilnya memuaskan!

Aku sudah sampai di lantai pertama.

Sudah lama, tapi entah mengapa udaranya terasa lebih segar daripada di lantai yang lebih dalam. Rasanya lebih nyaman di sini.

Mungkin saja lantai pertama ini lebih dekat dengan pintu keluar, sehingga sirkulasi udaranya lancar seperti ini, bukan?

Wow, tumben sekali aku berpikir dengan cepat, hehe.

Mungkin efek dari evolusi menjadi naga ini juga mempengaruhi otakku.

Oh ya, sekarang aku benar-benar mengerti struktur dinding bumi.

Ya, karena aku selalu melakukan aktivitas "4M" dan merancang lantai-lantai rumahku dengan teliti, rasanya aku sudah seperti ahli arsitektur! Aku naga yang hebat, bukan?

Hehe, siapa sangka seorang naga bisa menjadi ahli bangunan juga.

Kalau ada kompetisi merancang rumah naga, aku pasti menjadi juaranya!

aku melihat tempat lantai dasar pertamaku (yang paling dekat dengan permukaan tanah dan pintu keluar/masuk rumahku).

Sungguh memalukan melihatnya. Mungkin inilah yang dirasakan oleh para pengarang novel ketika mereka melihat karya masa lalu mereka.

Ya, benar-benar "cringe"

Haha, rasanya ingin aku segera merenovasi dan meningkatkannya. Tidak ada lagi lantai dasar yang biasa-biasa saja, hanya ada lantai dasar bergaya naga yang keren dan megah!

Hmm, ada bantu didekatku

Ah, ya, aku melihat batu ini dan mengangkatnya.

Betapa mengingatkanku pada kenangan lalu saat aku diserang oleh naga besar yang bodoh itu!

Tapi sebenarnya, itu juga salahku karena aku menggunakan nafas nagaku, hehehe...

Mungkin aku bisa menyebutnya "kejadian berbatu" dalam hidupku!

Oh, dan batu yang kugenggam ini begitu halus dan bulat.

Dulu aku menggunakannya sebagai pengganti kalender.

Aku menandai setiap hari dengan menggeser batu ini.

Tapi aku sudah berhenti melakukannya setelah berapa lama ya?

Waktu menjadi agak kabur ketika aku tinggal di bawah tanah ini dan sibuk dengan aktivitas "4M" hehehe.

Baiklah, sekarang ayo kita menuju pintu masuk terlebih dahulu.

Sudah lama sekali aku tidak keluar, betapa rindunya. Sebelum aku ingin melangkah menuju pintu keluar/masuk, tiba-tiba aku mendengar suara berdesir yang cukup keras.

Makhluk yang berdesir itu kemudian mengeluarkan jeritan yang cukup mengejutkan.

"Aduh, apa itu?"

Suara berdesir dan jeritan itu membuatku merinding. Ada sesuatu yang ada di sini, tapi apa itu?

Mungkin monster datang ke sini untuk menyerang? Pikiranku mulai dipenuhi ketakutan, sial mengapa aku harus takut?

Ingatlah, kau sekarang adalah naga! Haiz, aku masih saja penakut meskipun sudah menjadi naga.

Baiklah, kalau begitu perlahan saja, jangan panik.

Yosh! Ayo semangat, jangan takut!

Dengan penuh keberanian, aku mulai mendekatinya perlahan. Setelah lama menjauh darinya, sinar matahari yang tiba-tiba menerpa mataku membuat mataku perih.

Tetapi, aku tidak membiarkan itu mengganggu, aku ingin melihat dengan seksama apa yang ada di depanku.

Dan ternyata, di sana terbaring seekor hewan yang terluka. Tapi bukan sembarang hewan, melainkan seekor kumbang raksasa.