PERAWAN TUA MENIKAHI BERONDONG

Grep!

Arjuna seketika memeluk tubuh Airin erat. Dia pun tersenyum senang juga merasa puas karena tidak membutuhkan usaha yang terlalu keras untuk meluluhkan hati seorang Airin Saraswati. Wanita ini masih saja polos dalam hal percintaan, dengan begitu mudahnya dia memaafkan kesalahan yang telah dia lakukan.

"Terima kasih karena telah memaafkan saya, Airin. Saya cinta kamu," lirih Arjuna mendekap erat tubuh rampingnya.

Airin hanya menganggukkan kepala samar. Senyuman kecil pun terukir dari kedua sisi bibirnya. Satu harapannya, semoga dia tidak salah dalam mengambil keputusan. Dia akan menaruh harapan kepada pemuda bernama Arjuna, laki-laki yang usianya jauh lebih muda darinya. Laki-laki yang sempat meninggalkan dirinya kala itu. Laki-laki yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

'Semoga aku tidak salah dalam memilih kamu Arjuna,' batin Airin penuh harap.

* * *

Satu bulan kemudian.

Airin benar-benar melabuhkan hatinya kepada Arjuna Syailendra. Menaruh harapannya kepada pemuda yang usianya jauh lebih muda darinya. Menaruh harapan yang besar kepadanya akan masa depan yang bahagia bersama laki-laki itu dan berharap akan menjalani rumah tangga yang bahagia dengannya.

Ijab kobul pun berjalan lancar. Pesta pernikahan di adakah mewah di hotel berbintang 5 dengan mengundang lebih dari 2000 tamu undangan. Pasangan pengantin itu pun terlihat begitu bahagia duduk di pelaminan bak ratu dan raja. Artis ibu kota pun spesial di datangkan untuk menghibur tamu undangan yang datang.

Setelah acara besar-besaran itu selesai diadakan dan tamu undangan telah meninggalkan gedung, kini menyisakan sepasang pengantin baru yang siap untuk melakukan ritual malam pertama. Airin nampak sudah berganti pakaian dan sedang duduk di tepi ranjang dengan perasaan gugup. Sementara Arjuna masih berada di kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ceklek!

Pintu kamar mandi pun di buka, Arjuna keluar dari dalam kamar mandi telah berganti pakaian lengkap. Airin nampak mengerutkan kening karena suaminya itu terlihat rapi seperti hendak pergi ke suatu tempat. Padahal, malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua.

"Kamu mau kemana, Juna?" tanya Airin kemudian.

"Maaf sayang, saya mendadak ada urusan penting. Saya keluar dulu sebentar ya, janji gak akan lama," jawab Arjuna berjalan menghampiri.

"Tapi ini sudah malam lho. Malam ini juga malam pertama kita, masa iya kamu mau meninggalkan aku sendirian di sini?"

Arjuna berjongkok tepat di depan Airin kini. Dia pun menggenggam telapak tangan istrinya lalu mengecupnya lembut. Telapak tangan laki-laki itu bergerak naik lalu mengusap satu sisi pipi Airin lengkap dengan tatapan mata sayu membuat hati seorang Airin semakin diliputi berbagai tanda tanya.

"Saya hanya keluar sebentar. Gak akan lama ko, saya janji. Mana mungkin saya tega meninggalkan istri saya di malam pertama kita? Masalahnya, ada urusan yang sangat penting dan gak bisa di tunda lagi," jelas Arjuna, yang terdengar hanya sebuah alasan saja bagi Airin.

"Apa ada urusan lain yang lebih penting dibandingkan dengan malam pertama kita?"

Arjuna terdiam tidak menjawab pertanyaan istrinya.

"Kenapa kamu diam aja? Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku? Atau, jangan-jangan ada hati lain yang sedang kamu jaga?"

Dret! Dret! Dret!

Ponsel Arjuna pun seketika bergetar. Dia berdiri lalu merogoh benda pipih itu dari dalam saku celananya. Arjuna menatap layar ponsel dan mengabaikan panggilan itu pada awalnya. Dia kembali memasukan ponsel itu ke dalam saku celananya.

Cup!

Tiba-tiba saja dia mengecup kening istrinya lembut lalu berjalan dengan tergesa-gesa.

"Saya pergi sekarang. Saya janji gak akan lama, love you," ujarnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Airin yang saat ini merasa amat sangat kecewa.

Wanita itu pun seketika bangkit lalu mengikuti suaminya secara diam-diam. Dia hendak keluar dari dalam kamar hotel, tapi Airin seketika menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara suaminya sedang berbicara dengan seseorang di dalam sambungan telpon.

"Iya, saya ke sana sekarang. Kamu tunggu di sana dan jaga dia. Ingat, jangan kemana-mana sebelum saya datang, oke?"

Kedua kaki Airin seketika melemas. Suaminya itu sedang bicara dengan siapa sebenarnya? Urusan penting apa yang membuat dia harus meninggalkan dirinya di malam pertama mereka? Airin yakin bahwa suaminya itu menyembunyikan sesuatu darinya.

"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari aku, Juna?" gumam Airin menahan rasa sesak. Sedetik kemudian, dia pun kembali mendengar suara suaminya.

"Iya, sayang. Saya sedang dalam perjalanan sekarang."

Ucapan terakhir Arjuna sebelum laki-laki itu menutup sambungan telpon.

BERSAMBUNG

...****************...