NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Terus memikirkannya

Saat Erland keluar dari ruangan Viola, di luar semua orang masih menunggunya di sana. Termasuk seorang Dokter yang waktu itu menangani Viola saat kejang.

Erland belum tau apa yang sedang Dokter itu sampaikan pada keluarga Dito, karena saat Erland datang semuanya masih terdiam.

"Baiklah karena waktu yang di minta keluarga untuk menikahkan Viola sudah terlaksana, sekarang giliran saya yang akan meminta keputusan dari Pak Dito dan suami Viola, kapan sekiranya siap untuk melepaskan semua alat pada tubuh Viola??"

Hanya Erland yang terkejut karena semuanya tampak tenang termasuk Dito dan Via yang notabennya kedua orang tau Viola.

"Ini hari rabu Dok, kalau boleh saya minta jumat siang saja. Insyaallah itu hari yang baik untuk berpulangnya anak saya. Bagaimana menurut kamu Er??" Tanya Dito lada menantunya.

"Sa-saya. Apa benar tidak ada cara lain lagi Dokter??" Kini justru Erland yang seperti tidak rela melepas kepergian Viola.

Dokter itu menggeleng pelan dengan wajah menyesalnya.

Kemudian Erland mengangguk untuk menyetujui pertanyaan Dito.

"Baiklah, semoga saja ada keajaiban untuk Viola, kita tidak akan bisa menentang jika Tuhan sudah berkehendak" Ucap Dokter itu kemudian beranjak pergi.

Semua orang kemudian kalut dengan pikirannya masing-masing termasuk Erland. Dia memilih menyingkir dari sana. Pria yang kini mempunyai dua istri itu berjalan gontai keluar dari rumah sakit.

"Mas!" Panggil seorang wanita.

Berjarak beberapa meter darinya, perempuan itu berlari ke arah Erland. Langsung memeluk Erland begitu saja tanpa peduli mereka masih di parkiran rumah sakit.

"Sarah?? Kenapa kamu disini??" Erland membalas pelukan Sandra yang sudah menangis di dalam dekapan Erland.

"Aku menyusul mu Mas, aku tidak sanggup untuk melihatmu ke dalam. Aku hanya mampu menunggumu di sini meski hatiku ingin sekali menarik mu keluar dari sana" Isak Sandra mempererat pelukannya.

"Maaf, maafkan aku Sarah" Hanya itu hang bisa Erland ucapkan untuk kedua istrinya.

Pada akhirnya Sarah yang berhasil membawa Erland pulang ke rumah, bukan viola yang menahan Erland untuk tetap di sana menemaninya.

Erland juga lupa jika meninggalkan Ibu serta kedua adiknya di sana.

"Ibu, sebaiknya kita pulang saja. Sepertinya Bang Erland nggak akan balik lagi kesini" Ajak Edgar yang sebenarnya tadi mengikuti Erland keluar dan melihatnya pulang bersama Sarah.

"Benar Jeng, lebih baik kalian pulang dulu. Saya paham kenapa Erland pergi begitu saja. Mungkin dia butuh waktu untuk menenangkan diri" Ucap Via.

Bagaimana bisa Gendis tidak sungkan dengan keluarga itu, mereka masih saja baik meski Erland sudah mengecewakan mereka.

"Baiklah kami pulang dulu. Tapi sekali lagi saya minta maaf untuk semuanya Jeng, Pak Dito" Ucap Gendis dengan segenap hatinya.

"Sudahlah jeng, mungkin memang jalan mereka seperti ini. Saya sekarang ini hanya sedang mencoba untuk ikhlas" Gendis memberikan pelukannya untuk Via sebelum dia dan kedua anaknya pergi dari sana.

*

*

*

*

Sarah terus memperhatikan Erland yang sejak kemarin lebih memilih berdiam diri. Suaminya itu hanya akan menjawab seadanya jika Sarah bertanya.

Erland juga memilih tidur lebih dulu meninggalkan Sarah yang belum sempat makan malam. Terpaksa tadi malam Sarah makan seorang diri tanpa Erland yang biasanya selalu menemaninya.

Pagi ini pun sama, Erland masih setia dengan wajah datarnya itu. Bersiap ke kantor tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kita sarapan dulu ya Mas?? Tadi malam kan kamu nggak makan sama sekali" Ucap sarah yang menunggu Erland dengan duduk di depan meja riasnya.

"Aku nggak lapar Sarah, kamu sarapan sendiri ya??" Erland mengusap pipi Sarah kemudian berlalu daei kamar mereka.

"Tunggu Mas!!" Erland berbalik karena panggilan istrinya.

"Kenapa sih kamu aneh banget dari kemarin?? Katanya kamu cuma mau menikahi wanita itu, tapi kenapa seolah-olah pikiran kamu terus ada di sana bersama wanita itu??" Sarah geram dengan sikap Erland sejak semalam.

"Apa maksud kamu ini Sarah?? Aku sedang malas berdebat jadi hilangkan semua pikiran buruk mu itu!!"

"Pikiran buruk kamu bilang Mas?? Bagaimana aku bisa tenang sedangkan sejak semalam kamu mengacuhkan aku. Kamu sibuk dengan pikiran kamu sendiri. Kamu mulai tidak peduli lagi sama aku, padahal baru sehari kamu mempunyai dua istri!" Sarah menutup wajahnya kemudian terdengar suara isakan darinya.

Erland yang sadar telah membuat Sarah terluka langsung memeluk wanita itu.

"Maafkan aku Sarah, aku hanya terlalu banyak pikiran. Rasanya kepalaku ini ingin meledak"

Mereka berdua berpelukan cukup lama hingga tangis Sarah mulai mereda.

"Harusnya kamu jangan bawa maslah kamu itu sampai ke kamar kita. Aku tidak mau di acuhkan kamu Mas. Aku juga sakit menerima semua ini"

"Iya maafkan aku, tidak akan aku ulangi lagi" Sarah mengangguk dengan senyum tipisnya.

*

*

*

*

Erland mencoba menghilangkan semua yang membebani pikirannya dengan menyibukkan dirinya dengan tumpukan pekerjaan di atas mejanya.

Erland sebenarnya membenarkan tuduhan Sarah pagi tadi. Sejak semalam memang pikirannya hanya tertuju pada Viola. Terlebih lagi besok adalah hari dimana mereka semua akan melepas Viola. Melepas putri dan adik dari keluarga Raharja. Sementara Erland akan melepas istri yang baru tiga hari dinikahinya.

Jujur saja, Erland juga merasa sedih. Bukan hanya karena rasa bersalahnya saja tapi juga karena dulu Viola terhitung begitu dekat dengannya. Selalu mengikuti kemanapun Erland pergi. Merecokinya dengan suaranya yang berisik. Tapi anehnya, saat dulu Viola pergi, Erland tak merasakan kehilangan sekalipun. Tapi menghadapi kenyataan untuk mengikhlaskan Viola pergi untuk selama-lamanya membuat sebagian hati Erland merasakan sakit.

Erland menghentikan pekerjaannya sejenak. Menyandarkan kepalanya kebelakang dengan memejamkan matanya. Dia sungguh tak menyangka, dalam beberapa hari ini dia sudah menyakiti hati banyak orang.

Semuanya terkena imbas dari kekonyolannya waktu itu. Itu saja belum termasuk Mamanya Sarah yang sampai saat ini belum tau jika Erland sudah memberikan madu untuk Sarah.

Sekuat apapun Erland ingin membuang pikirannya tentang Viola, nyatanya tetap tidak bisa. Justru bayang-bayang waktu kebersamaan mereka dulu terus melintas berjejer di otak Erland.

"Kenapa kamu membuatku seperti ini Viola?? Apa kamu ingin memberikan salam perpisahan kepadaku??" Gumam Erland frustasi.

Sampai rasa kesal Erland itu harus terhenti ketika ponselnya berdering. Bahkan belum melihat nama orang yang meneleponnya saja Erland sudah sangat malas untuk mengangkatnya.

Hingga dering ke tiga barulah Erland mengangkatnya. Karena orang itu terus saja menghubunginya tanpa henti.

"Vino??" Gumamnya setelah melihat siapa nama orang itu. Erland sempat bertanya, untuk apa pria itu menghubunginya siang bolong begini. Mengingat Vino adalah workaholic mana mungkin mengajak Erland makan siang.

"Halo??"

"__________"

PRAAKKK....

Ponsel Erland terjatuh begitu saja dari genggamannya karena mendengar kabar dari Vino.

*

*

*

Hayo kira-kira ada apa ya?? Apa hang di sampaikan Vino sampai Erland kaget kaya gitu??

1
Shyfa Andira Rahmi
dejavu...
Shyfa Andira Rahmi
yappp....
bisa....bisa ...
emansipasi wanita anggap aja😁😁
Shyfa Andira Rahmi
curiga teh nya dikasih apa gtuu...🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
bukan seperti, tapi emang kamu BODOHHH
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh drama ....
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga dari dulu, ya elahh...
Shyfa Andira Rahmi
alaaahhh emang dasarnya ngga bisa hamil yg ngga akan bisa hamil sampe kapan pun...pake alesan ngga bisa mengandung lagi segala🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ini dokter mulutnya udah dijejelin uang kayanya🤣🤣🤣
mana bisa keguguran hamil juga ngga....
Shyfa Andira Rahmi
waahhh ternyata gambaran poligami itu seperti ini yaa kurang labihnya...sungguh mengerikan😬😬😬
Reader
yaa krn tokoh utama Vio, jd kita didorong simpati thd BuMer ngeselin seolah ga paham agama dan takdir
Firgi Septia
drama apa lagi ini
Shyfa Andira Rahmi
nahh ini penyakit kamu...
susah siihh kalo emang udah diniatin dari awal ngga bener yaa ngga bener kedepannya juga. sakit dibikin sendiri bertahan hanya demi harta🤨🤨
Shyfa Andira Rahmi
mundur aja lah sarr...cari kebahagiaan yg lain, buat apa brtahan sama laki2 yg kaya erland laki2 plin plan...
Shyfa Andira Rahmi
😭😭😭
Shyfa Andira Rahmi
yappp betull...
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga erland aja sih yg ngidam...yg pngen anak kan diaa...
Shyfa Andira Rahmi
ahh kamu mah terlalu bnyak teka teki nya mana orang paham🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ngga sudi...pake laki2 bekas wanita lain🤮
Shyfa Andira Rahmi
ko ada yaaa ortu yg rela anak perempuannya dijadikan istri ke-2.….
Shyfa Andira Rahmi
sebenernya mudah aja sihh tinggal ceraiin viola masalah beress, kmu nya aja yg repot ada cara mudah malah milih yg susah...dasar egois ingin bahagia sendiri dan sengaja menyakiti viola🤬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!