NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Time Travel / Dokter Genius / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Dark Romance
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

bijak dalam memilih bacaan!


"Kamu... siapa?" bisik Zeya lirih, tangan kirinya memegangi kepala yang berdenyut hebat.

Pria itu tersenyum lembut, menatapnya seolah ia adalah hal paling berharga di dunia ini.
"Aku suamimu, sayang. Kau mungkin lupa... tapi tenang saja. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi...seperti dulu."

*****

Zeya, seorang mahasiswi kedokteran, tiba-tiba terbangun di dunia asing. Ia masih dirinya yang sama,nama, wajah, usia..tak ada yang berubah.

Kecuali satu hal, kini ia punya suami.

Ares Mahendra. Dosen dingin yang terlalu lembut saat bicara, terlalu cepat muncul saat dibutuhkan… dan terlalu mengikat untuk disebut sebagai “suami biasa.”

Zeya tidak mengingat apa pun. Tapi dokumen, cincin, dan tatapan Ares terlalu nyata untuk disangkal. Ia pun mulai percaya...

Hingga satu rahasia terkuak,zeya bukan istri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 :Apa yang Menungguku di Balik Kebenaran?

TING!

Layar ponsel Zeya menyala. Sebuah pesan masuk dari kontak bernama Ares.

Ares.

Sayang, bagaimana hari pertamamu kembali ke kampus?

Zeya menatap layar ponselnya cukup lama sebelum mengetik balasan. Jarinya sempat berhenti di tengah kalimat. Hatinya masih kacau, pikirannya masih dipenuhi pertanyaan yang tak bisa ia jawab.

Kenapa mereka semua melihat dia seperti... hantu?,Dan kenapa ada yang bilang dia pernah mati?

Ia menahan napas, lalu membalas:

Zeya.

Semuanya berjalan baik.

Sederhana. Aman. Dan... Tentu saja sepenuh nya bohong.

TING!

Balasan Ares datang cepat, hanya beberapa detik setelah pesan dikirim.

Ares.

Apa seseorang mengatakan hal aneh tentangmu?

Zeya mengerutkan alis. Pertanyaan itu…terasa salah dan Terlalu spesifik,Seolah Ares tahu sesuatu.Atau lebih tepatnya… mengantisipasi.

Ia duduk di meja kantin kampus, menggenggam ponselnya erat. Otaknya berputar cepat. Mencoba membaca maksud tersembunyi di balik kalimat Ares.

"Kenapa dia langsung menyinggung soal 'hal aneh'?"gumam zeya pelan dan penuh rasa penasaran.

Perlahan, Zeya mulai merasa bahwa ini bukan sekadar perhatian seorang suami. Ini seperti seseorang yang menyembunyikan sesuatu… dan takut itu terbongkar.

Ia mengetik lagi.

Zeya.

Tidak ada kok.

Satu kebohongan kecil kembali zeya kirimkan.

Zeya tahu betul Ares mungkin bisa merasakan kebohongannya. Tapi ia sengaja. Ia ingin tahu, apa reaksi laki-laki itu jika ia berpura-pura tidak tahu apa-apa.

TING!

Ares.

Senang mendengarnya, Sayang, Tetap seperti itu, ya? Jangan mudah percaya pada orang lain. Kamu cukup percaya padaku saja.

Zeya terdiam. Jemarinya berhenti di atas layar. Kalimat itu membuat tengkuknya meremang.

"Cukup percaya padaku saja."ulang Zeya pada kalimat yang Ares kirim padanya.

Ia menatap layar beberapa detik lebih lama. Lalu mulai mengetik pesan balasan.

Zeya.

Kenapa kamu bilang seperti itu?

Pesan dikirim.

Detik bergulir. Tidak ada balasan langsung.

Zeya merasakan ketegangan menumpuk di dada. Ia mulai berpikir apakah pertanyaannya terlalu jelas. Tapi sebelum ia sempat menarik kembali pesan itu…

TING!

Ares.

Karena dunia di sekelilingmu tidak seperti yang kamu pikirkan, Sayang. Banyak orang hanya ingin tahu, bukan benar-benar peduli.

Zeya membaca pesan itu berkali-kali. Kalimat itu ada benarnya,tapi juga terkesan sangat manipulatif.

“Dunia di sekelilingmu tidak seperti yang kamu pikirkan.”ulang nya lagi.

Zeya menutup ponselnya sesaat, lalu menatap langit-langit kantin kampus tempat ia duduk saat ini, Ia menarik napas panjang, mencoba mencerna semua yang terjadi hari ini.

Wajah teman-temannya yang pucat. Tatapan takut. Kalimat 'Kamu bunuh diri di rumahmu sendiri' cukup membuat nya merasa aneh.

Zeya memejamkan mata. Ia tahu Ares sedang menyembunyikan sesuatu. Dan hari ini, semuanya makin terasa nyata.

Ia membuka kembali layar ponselnya, lalu mengetik perlahan.

Zeya.

Tapi kalau aku ingin tahu sendiri, apa salah?

Kali ini, ia ingin tahu seberapa jauh Ares akan menjawab. Dan seberapa jauh ia akan mencoba mengontrolnya.

Balasan datang hampir seketika.

Ares.

Mengetahui terlalu banyak kadang hanya membuatmu sakit, Sayang. Kamu sudah cukup tahu. Kamu hidup. Bersamaku. Itu yang terpenting.

Kalimat itu membuat Zeya menggigil pelan.

"Kamu hidup. Bersamaku."ulang nya untuk yang kesekian kali.Seolah… ia tidak punya hak untuk tahu lebih dari itu.

Zeya.

Tapi...jika yang ku ketahui sekarang bukanlah kebenaran?,lalu bagaimana?

Ada jeda panjang. Sangat panjang. Hampir dua menit tak ada balasan.

Lalu akhirnya...

Ares.

Kamu mulai berubah, Zeya.

Ares.

Kamu mulai bertanya hal-hal yang tidak kamu pikirkan sebelumnya.

Zeya membeku.

Dia tahu kalau Zeya sedang mencurigainya.

Tangannya bergetar saat ia membaca lanjutan pesan dari Ares.

Ares.

Kamu yakin kamu ingin tahu semuanya, meski mungkin jawaban itu menyakitimu? Atau lebih buruk ....menghancurkan mu?

Zeya mengepalkan tangannya.

"Menghancurkan? Apa yang sebenarnya terjadi padaku dulu? Apa yang dia tutupi?"racau Zeya dalam diam nya.

Ia mengetik cepat.

Zeya.

Yang menyakitkan itu bukan kebenaran, Ares. Yang menyakitkan itu kebohongan yang dibiarkan hidup terlalu lama.

Kali ini, tak ada balasan. Layar ponsel hening. Notifikasi berhenti.

Zeya menatap nama Ares Mahendra di layar handphone nya.

Nama itu kini tidak lagi terasa familiar. Bahkan nyaris asing.

Dan di balik nama itu… ia tahu ada sesuatu yang gelap. Sangat gelap.

Ia membuka aplikasi catatan di ponselnya, lalu mengetik satu kalimat pendek

“Hari ini: semua orang di kampus mengira aku sudah mati.”

Zeya tahu, ini baru permulaan. Tapi ia juga tahu, ia tak akan berhenti.

Apa pun yang disembunyikan Ares darinya… akan ia bongkar. Tak peduli seberapa gelap. Tak peduli siapa yang harus ia hadapi.

Siang itu, ia mulai menapaki jejak-jejak kebenaran yang selama ini disembunyikan darinya. Dan mungkin... jawaban yang akan ia temukan jauh lebih menakutkan daripada kematian itu sendiri.

*

*

Petunjuk demi petunjuk mulai muncul... Tapi apakah kamu berhasil menangkap maksud tersembunyinya? Yuk, tuliskan pendapatmu di kolom komentar. Jangan lupa klik like agar jejak kisah ini terus berlanjut. Sampai jumpa di bab selanjutnya❤️

1
Gedang Raja
bagus
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
Kem mlem 🍨🍨🍨
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
Azida21: Sabar yah,Author usahain update bab nya banyak hari ini❤️
total 1 replies
Kami
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
Azida21: terima kasih sudah baca,di tunggu kelanjutan nya yah🤭
total 1 replies
kawaiko
Jauh melebihi harapanku.
Azida21: terima kasih☺️,Author senang kalau kamu puas dengan karya nya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!