Om Itu ..., wajahnya sangat mirip dengan Ayah, tapi ... Nama ayah kan Bimo, Sementara Om ini Bima. Ahhh Aku jadi bingung, Tapi Aku yakin dia Ayah ku,...!!
Season dua..
Menceritakan Calista mantan pacar Bima, mendapatkan hati Reyhan, pria yang pernah menyukai Nayna istri Bima.
"Ayah, ayo pulang ke rumah bareng Cilla, sama Bunda!!'' Pinta seorang anak kecil pada paman nya sendiri.
Sontak hal ini mengejutkan Bima, selaku paman Cilla..
"Cilla, dia paman mu. Bukan Ayah nak." ungkap sang Nenek.
"Tidak dia kan Ayah ku, Nenek....!!"
"Cilla, ayah kita telah meninggal.!" sahut Cillo kakak Cilla kembarannya.
Apakah keinginan Cilla untuk memiliki dan hidup bersama dengan Bima bisa terlaksana,,?
Sedangkan Bima telah memiliki kekasih, dan juga tak mungkin mereka bersama sementara Bima tak mencintai Nayna. Bunda Cilla dan Cillo.
Misi Cilla mendapatkan hati paman Bimo yang dianggap Ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aaswidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan bersama Bimo
Nayna langsung terduduk di atas ranjang dengan perasaan yang tak enak. Sambil memegang ponselnya Nayna berpikir keras, apa ini maksudnya? Dan kenapa bisa orang ini mengirimkan seperti itu kepadanya.
Apakah dia ini benar seorang pengganggu dan perebut, tapi dia tak merasa telah merebut Bima dari siapa pun .
''Aku tak tahu dengan yang di katakan orang ini. Juga aku gak merebut Bima, tidak.'' lirih Nayna
''Nay ... Sudah belum?'' suara Tante
Di luar terdengar suara yang memanggil Nayna, hingga Wanita itu baru sadar kalau tadi dia ke kamar untuk mengambil ponsel. ''Aduh aku sampai lupa dengan niat ku ke sini kan.'' ucapnya lantas dia berjalan keluar dengan membawa ponsel.
''Tan, maaf ya lama ''
''Iya gap apa-apa cuma tadi kamu dari mana dulu?'' tanya Tante
''Em itu Tan, aku baru ke toilet sebentar ''
''Oh yaudah gimana di baw kan ponsel mu?''
''Iya ini Tan, sudah aku bawa ''
''Yaudah sini Tante ajarkan , tuh gini Nay kamu posting saja kaya gitu barangnya, kamu bekerja sama dengan anak Tante. Sudah minta ijin kok Tante sama dia, dan katanya kamu boleh ikut gabung di perusahaan nya.'' jelas Tante
''Oh gitu saja Tan, kerjaan nya aku posting lalu aku tawarin gitu ya di ponsel, hm iya Tan lumayan gampang juga ya'' Nayna pun merasa dia akan langsung bisa .
''Nah iya kan gampang kan, tapi kamu harus hati-hati jangan asal memilih atau asal kirim. Bila sudah jadi beli baru kamu kirim barangnya.'' pesan Tante
''Iya Tante, Nay akan ingat kok. makasih ya Tante sudah mengajarkan Nayna kerja di ponsel begini. Mungkin sekarang Nay gak skz yang terlalu bosan ya , dan juga aku akan dapat pekerjaan Tan hehe'' kekeh Nayna.
''Kamu ini kaya kekurangan saja Nay di rumah ini. Padahal gak masalah loh Nay gak kerja juga. Toh Bima uang nya gak akan habis semudah itu Nay'' kata Tante sambil geleng-geleng kepala.
Tiba-tiba saja itu membuat Nayna diam, apa gara-gara dia menumpang di rumah ini jadi perempuan itu sampai berani mengirim pesan kayz gitu kepada dirinya.
''Nay kenapa malah melamun'' tegur Tante
''Eh iya tidak ada Tan'' Nayna coba tersenyum.
**
Lima hari kemudian...
Kini Mama Ayyu sedang memasak beberapa menu dan ini membuat Nayna jadi bertanya-tanya apakah akan ada tamu.
''Ma, tumben ini masak besar?'' tanya Nayna dia sedikit kurang enak badan dan ini baru bisa turun ke dapur hingga Nayna tak tahu apa akan ada tamu atau tidak nya.
''Ehh kamu kenapa turun Nay, kan masih sakit istirahat saja di kamar Nak.'' Mama bukannya menjawab tapi justru beliau menyuruh Nayna untuk kembali istirahat. Dan hal ini membuat Nayna tidak enak sekaligus bersyukur punya ibu mertua sangat baik seperti Mama Ayyu ini.
Nanya tersenyum, ''Ma. Nay sudah mendingan kok. Dan tadi di kamar Nay kaya mencium aroma wangi masakan gitu, yaudah Nay samperin ke sini eh benar Mama sedang masak tapi ini banyak ma.?'' ucap Nayna dengan penuh penasaran nta.
''Iya kamu benar Nay, memang Mama ini sedang masak besar karena akan ada tamu yang datang.'' akhirnya jawab Mama.
''Oh ya tamu siapa Ma, dan apa itu saudara besar?'' tebak Nayna mungkin Mama akan mengadakan pertemuan keluarga karena biasanya bila masak besar ya akan ada keluarga dari Mama yang akan datang.
''Gak Nay, bukan keluarga besar Mama ataupun Papa.''
''Oh terus siapa Ma?''
''Ini Nay, keluarga pacarnya si Bima akan datang untuk menentukan hubungan dan mungkin hari yang bagus untuk acara lamaran'' ucap Mama menjelaskan.
''Em jadi keluarga calon Bima ya ma, kapan ma datang nya?'' tanya Nayna
''Nanti malam.'' beritahu Mama.
''Yaudah Nay bantu ya Ma'' kata Nayna dia pun dengan cepat memegang pisau dan mengupas kentang.
'''Gak Nay, mending kamu istirahat saja kan ada Mama dan bibi'' cegah Mama karena Nayna baru sembuh.
''Ma, Nay itu bosan bila di kamar TERUS. Nay ingin bantu Mama juga Nay sudah baik kok ma '' kekeh Nayna
''Kamu serius Nay?''
'Iya Mama serius''
''Yaudah memang gak akan ada yang kalah berdebat dengan mu Nay, Nay '' ucap Mama.
Nayna pun tersenyum , tapi detik kemudian dia jadi teringat dengan seseorang..
Saat itu...
''Aduhhh.'' seorang wanita mengaduh saat dia tak sengaja menyenggol seorang pria yang tengah berdiri sambil memegang ponsel dan mungkin tengah mengubungi seseorang.
''Ya Tuhan. Mbak tidak apa-apa?'' tanya pria itu terkejut
''Tidak apa bagaimana mas, sudah jelas ini saya sampai terduduk begini . Ya jelas saya ada apa-apa.'' ucap wanita yang menyenggol tadi dia sampai duduk di lantai.
''Oh baiklah kalau begitu, mari saya bantu bangun'' Pria itu sudah mau memegang tangan si wanita.
''Ehh Stop! jangan pegang-pegang kita tidak muhrim!'' ucapnya tegas lalu dia mencoba berdiri dengan tak mau di bantu oleh si pria.
''Em maaf Mbak, tadi saya hanya ingin menolong'' jelas si pria.
''Ya tidak perlu mas ini saya bisa sendiri, dan juga tidak boleh kita saling pegang'' kekeh si wanita
'Dia sangat taat sekali' gumam si pria dengan takjub walau ini pertemuan pertama mereka .
''Kok mas nya malah bengong?''
''Oh memang harus bagaimana?'' tanya si pria.
''Lah gimana? kan kalau sudah melakukan salah, apa mas tak suka minta maaf ya?''
''Ya suka dong tapi ... Dimana salah nya saya ya?'' kata si pria bingung.
''Dimana, kan itu tadi mas diam di jalan menghalangi orang lewat hingga tadi saya jatuh kan.'' omel nya.
''Bukan nya mbak ini yang tidak hati-hati lari dengan tak melihat sekitar.''
''Kenapa nyalahin saya,mas nya itu yang salah'' wanita tak mau mengalah.
''Mbak nya yang salah dan gak mau minta maaf lagi''
''Ah dasar wanita memusingkan sekali, bicara dengan kamu gak akan membuat saya menang. Ya kamu menang saya salah dan kalah. Saya minta maaf'' ucap Bimo saat itu, dan itulah pertemuan mereka hingga hari-hari kemudian mereka jadi sering bertemu karena Nayna kerja di kantin saat itu Bimo sedang kuliah semester akhir. Hingga jodoh membawa mereka dan sampai mereka menikah..
Nayna jadi senyum-senyum sendiri tapi tak terasa ada yang basah di pipinya ketika dia ingat itu hanya sebatas kenangan saja saat ini..