NovelToon NovelToon
Benang Merah Takdir

Benang Merah Takdir

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Teman lama bertemu kembali / Tamat
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Senja🧚‍♀️

Dua bulan sebelum menikah. Dia bertemu dengan wanita di masa lalunya. Ternyata selama ini alasannya enggan menikah karena masih tidak terima ditinggal mantan pacarnya begitu saja.
Dia ingin membalas dendam, tapi cinta masa lalu kembali menjeratnya.
Lalu bagaimana nasib pernikahannya?
Akankah dia akan tetap menikah atau kembali kepada masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Senja🧚‍♀️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Bab 12

Samuel beneran mengantar Alenka ke kontrakannya. Samuel sama sekali tidak merasa jijik atau apa. Dia bahkan betah tinggal di rumah kecil itu. "Kamu nggak pulang?" tanya Alenka.

Samuel hanya menggelengkan kepalanya. Dia membaringkan tubuhnya dipangkuan Alenka. "Capek?" tanya Alenka sembari mengelus rambut Samuel dengan lembut.

Samuel kembali hanya menggerakan kepalanya. Dia menganggukan kepalanya. "Kamu nyaman tinggal disini?" tanya Samuel.

"Hmm.. Nyaman, selain tempatnya stategis, juga harganya murah." jawab Alenka.

Samuel lalu mengambil dompet. Ia mengambil kartu kredit dan memberikannya kepada Alenka. "Sandinya ulang tahun kamu!" katanya.

"Aku nggak bisa terima, Muel." Alenka menolak.

"Berarti kamu nggak cinta sama aku."

"Loh kok?"

"Kalau kamu cinta sama aku, kamu terima ini! Kamu bisa pakai untuk kebutuhan kamu." kata Samuel memaksa.

Alenka menghela nafasnya. Sebenarnya dia ingin menolak. Akan tetapi Samuel terus memaksanya. Samuel bahkan sampai ngambek. Mau tak mau, Alenka menerima kartu tersebut.

"Besok aku cariin apartemen untuk tempat tinggal kita." ujar Samuel lagi.

"Tempat tinggal kita?" Alenka masih belum tahu maksud perkataan Samuel.

"Ya. Kita akan tinggal bareng. Kalau aku malas pulang ke rumah, aku pulang ke apartemen." Samuel menjelaskan maksud perkataannya.

"Kamu setuju nggak?" Samuel masih bertanya pendapat Alenka.

Alenka menganggukan kepalanya. "Tapi aku minta agar hubungan kita ini disembunyikan." kata Alenka.

Dia tidak ingin berurusan dengan kekejaman ibunya Samuel lagi. Dia ingin menyembunyikan hubungan mereka.

Tentu saja Samuel langsung menyetujuinya. Karena itu juga termasuk dalam rencana balas dendamnya. "Boleh." jawabnya.

"Muel, apakah kamu pernah kepikiran bahwa kita akan menikah?" tanya Alenka tiba-tiba.

Samuel terdiam. Ya, dia pernah membayangkan jika dia akan menikah dengan Alenka, memiliki anak dan hidup bahagia selamanya. Tapi itu dulu, sebelum Alenka memutuskan hubungan mereka.

"Tentu saja." jawabnya.

"Kita akan tinggal bersama layaknya suami istri. Aku janji akan bahagiain kamu." kata Samuel sembari menatap Alenka.

Wajah Alenka berseri mendengar perkataan Samuel. Dia percaya bahwa Samuel benar-benar mencintainya. Ia merasa sangat bahagia mendengar perkataan Samuel.

"Janji?" Samuel menganggukan kepalanya kemudian ia memejamkan matanya.

Sementara Alenka tetap membiarkan Samuel tertidur di pangkuannya. Baginya, itu tempat ternyamannya.

Malam itu, Samuel pada akhirnya tidak mau pulang ke rumah. Ia lebih memilih menginap di kontrakan Alenka. Meskipun sempit dan kecil, tapi Samuel merasa sangat nyaman.

****

Alenka ke kantor diantar oleh Samuel. Namun, ia turun di jalan agak jauh dari kantornya. Mereka sepakat menyembunyikan hubungan mereka.

Pagi itu Alenka lebih bersemangat dari biasanya. Meskipun badannya terasa capek karena Samuel tidak membiarkan tidur begitu saja. Tapi hatinya sedang berbunga-bunga.

"Pagi.." sapanya kepada setiap karyawan yang ia temui.

"Pagi Imam.."

"Pagi Alenka.."

"Pagi Raymon.."

"Pagi pacar pura-pura aku.." Raymon menjawab dengan senang.

"Hubungan kita udah berakhir setelah kamu bayar aku! Jadi kalau mau jadi pacar pura-pura aku, harus bayar lagi!" katanya yang membuat Raymon mendengus.

"Gimana Argentina? Optimis?"

"Yuhuu.. Optimis dong." jawab Alenka dengan bersemangat.

"Siapin aja uang dua juta-nya!" imbuh Alenka.

"Tumben hari ini semangat banget?" sahut Sisil yang sudah masuk kerja.

"Emang nggak begadang?"

"Begadang sih. Tapi hidup kan harus tetap semangat.."

Di tempat lain.

Samuel terus-terusan menguap. Sama seperti Alenka, ia juga begadang tadi malam. "Hoam..."

Untuk mengurangi rasa kantuknya. Samuel meminta Ardilla untuk membuatkannya kopi. Tapi tetap saja, rasa kantuk tak hilang darinya.

Yoga masuk ke dalam ruangan Samuel sembari memicingkan matanya. Tak biasanya Samuel lesu dan ngantuk seperti itu saat bekerja. "Insomia kamu kambuh?" tanyanya.

"Hm.." jawab Samuel singkat. Ia tak mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya.

"Ga, cariin aku apartemen yang ada di tengah-tengah antara kantor dengan Future Design!" perintahnya.

"Apartemen? Buat?" tanya Yoga mengerutkan keningnya.

"Buat aku." jawab Samuel cepat.

Yoga berpikir sejenak. Apartemen antara kantor dengan Future Design? Atau jangan-jangan Samuel dan mantan pacarnya sudah...

"Kamu sudah balikan sama mantan pacar kamu?" tanyanya dengan cepat. Aneh aja karena tiba-tiba Samuel ingin mencari apartemen, sementara rumahnya cukup besar dan mewah.

"Hmm.. Kita akan tinggal bareng." mendengar jawaban Samuel tersebut, Yoga membulatkan matanya. Ia terkejut, sangat terkejut.

"Kamu mau tinggal bareng sama mantan pacar kamu? Terus calon istri kamu? Pernikahan kamu? Kurang dari dua bulan loh?" cerocos Yoga.

Samuel terdiam. Dia tidak memikirkan mengenai pernikahan untuk saat ini. Ia hanya ingin bersama dengan Alenka.

"Aku rasa kamu bukan mau balas dendam. Tapi kamu memang masih mencintai dia, dan kamu sudah terjerat." imbuh Yoga.

Samuel terbelalak mendengar perkataan Yoga. "Nggak. Semakin kita deket, dia akan semakin merasa sakit saat aku tinggal nanti." sanggah Samuel. Ia menyanggah bahwa dirinya masih mencintai Alenka. Dia tetap berkeyakinan bahwa itu adalah bagian dari balas dendamnya.

"Aku mau hari ini sudah bisa pindah!" perintahnya.

"Tapi, jangan sampai orang lain tahu mengenai hubunganku dengan Alenka, termasuk pacar kamu!" Samuel memperingatkan.

"...Ya." Yoga segera keluar dari ruangan Samuel.

Setelah Yoga keluar. Ia menyenderkan tubuhnya di kursi kerjanya. Dalam pikirannya terlintas kejadian kemarin sore di kantornya dan juga kejadian malam hari di rumah kontrakan Alenka. Tanpa sadar senyumannya melebar. Tangannya memegangi bibirnya yang masih terasa hangat.

Namun tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dengan paksa. Mamanya masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Di belakangnya ada Ardilla yang menatap Samuel dengan takut. "Maaf pak, mamanya pak Samuel memaksa masuk.." katanya.

Samuel hanya menganggukan kepalanya pelan. Kemudian Ardilla keluar dari ruangan tersebut.

"Semalam kamu tidak pulang ke rumah kamu tidur di kantor?" tanya mamanya.

"Iya. Kayaknya akhir-akhir ini aku akan lebih sering tidur di kantor ma." jawab Samuel dengan santai.

"Pekerjaanku banyak banget." imbuhnya.

"Tapi pernikahan kamu tinggal satu bulan setengah lagi, Samuel.."

"Karena itu ma, aku harus selesaiin pekerjaanku sebelum hari pernikahan."

Mamanya Samuel menghela nafasnya. Ia juga tak bisa menyalahkan pekerjaan anaknya. "Besok malam orang tua Rea mau ke rumah, mereka akan membahas mengenai pernikahan kalian yang sudah lima puluh persen hampir siap." kata mamanya.

"Kamu harus pulang, setidaknya untuk bertemu dengan mereka!" pinta mamanya.

"Ya." jawab Samuel singkat.

Mamanya merasa sangat bahagia karena Samuel nurut apa katanya. Ia pun mulai mendekati Samuel. "Mama nggak nyangka kamu sudah dewasa nak, sebentar lagi kamu akan menikah." katanya dengan lembut.

"Mama juga jangan lupain Arya! Meskipun anak tiri, tapi dia juga berhak atas kasih sayang mama!" Samuel mengingatkan mamanya pada adik tirinya.

"Arya hanya korban, jadi jangan pernah membenci Arya, ma!" imbuh Samuel.

Mamanya terdiam. Selama ini ia memang tidak pernah menganggap Arya. Meskipun ia merawat dan membesarkannya. Tapi Arya tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan perhatian seperti yang ia berikan kepada Samuel, anak kandungnya.

Dulu ia memang tidak sejutu saat suaminya bersikeras untuk merawat Arya. Tapi, saat itu dia tidak bisa menolak permintaan suaminya. Sampai akhirnya dia tahu jika ternyata Arya adalah anak suaminya dengan wanita lain. Sejak saat itu ia semakin membenci Arya.

"Arya juga anak papa. Dia adik aku. Jadi sayangi dia seperti mama sayang aku!" imbuh Samuel.

"Aku yakin mama orang yang baik. Kalau tidak, mama pasti sudah usir Arya. Meskipun mama terlihat tidak suka tapi sebenarnya mama sayang kan sama Arya?" lanjut Samuel yang semakin membuat mamanya terdiam.

"Mama mau ke kantor lagi. Besok malam jangan lupa pulang!" setelah cukup lama terdiam. Akhirnya mamanya pamit.

"Iya ma. Salam untuk Arya! Bilang ke dia suruh main kesini!" mamanya kembali tidak menjawab. Dia segera keluar dari ruangan Samuel.

1
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Patrick Khan
.kak lm bgt up nya
Pena_Senja🧚‍♀️: mksh kak
jg akan ada judul baru kak😁
tp msh thap persiapan
Patrick Khan: .gws bwt sodara kak ya 😊
.q tunggu up nya 😊🤗
total 3 replies
Nur Qomariyah
asyik banget cerita nya.
Patrick Khan
.q ngerasa kyk e arya yg gantiin posisi muel 🤔🤔🤔
Novi Vita
samuel bner" ye🤬
Patrick Khan
,lanjut kak
Patrick Khan
.bikin alenka hamidun kak..😁
Patrick Khan
.wah entar reonian ketemu sm samuel nie
Patrick Khan
.lanjut kak
Novi Vita
waow
Patrick Khan
.lanjut kak
Patrick Khan
,mampir kak 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!