NovelToon NovelToon
My Possesive Badboy

My Possesive Badboy

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Romansa / Tamat
Popularitas:222.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Nuryanti

Arshaka Ravindra Pratama, ketua geng motor 'Black Wings' yang begitu disegani diarena balapan. Bukan arena sirkuit resmi yang diikutinya, namun arena balapan liar lah yang diam-diam ia ikuti. Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Shaka masuk dalam dunia hitam untuk melarikan diri dari rasa kecewanya terhadap seorang perempuan.

Jingga Aurilia, gadis dingin cinta pertamanya Shaka. Karena kesalah pahaman membuat hubungan mereka harus kandas begitu saja. Namun ternyata rasa itu tak mudah keduanya lupakan. Mereka memilih diam, mempertahankan ego tinggi yang membentang menutupi rasa cinta yang tak pernah berubah.

Akankah mereka dapat meruntuhkan ego tinggi itu dan kembali bersama? Atau mereka akan selamanya diam dalam balutan penyesalan?

"Mata saja tidak cukup untuk melihat, butuh hati untuk menyempurnakannya." -Jingga-

"Aku hanya ingin mengikis jarak yang membentang menjuhkan kita. Setidaknya aku berhenti melukai hati yang tak sejalan dengan keadaan." -Shaka-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Nuryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flash back

Kuda besi merah yang dikendarai Jingga melesat dengan kecepatan penuh, dengan hati terus bertanya-tanya. 'Kenapa sikapmu masih seperti itu? Apa aku yang salah mengartikan?' batinnya.

Setelah pertemuan beberapa menit yang lalu bersama Shaka dilampu merah. Jingga memilih melesat terlebih dahulu, kala respon Shaka dingin kembali. Padahal sikapnya dihalaman rumah waktu itu, berkata sebaliknya. Bahkan kemarin diruang kesehatan ia sudah dibuat salah paham karena sikap lelaki itu.

Ckittt!!

Motor gede itu pun berhenti diparkiran kampus. Shaka membuka helm dan turun dari benda kesayangannya itu.

"Hai beb!" sapa seorang lelaki yang membuat bola mata gadis itu bergulir malas.

Jingga tak menanggapi, ia lebih memilih untuk segera meninggalkan tempat tesebut. Terlalu malas untuk gadis itu berhadapan dengan lelaki banci, seperti mantan pacarnya itu.

"Eh, tunggu dulu," cegat lelaki itu, mencekal pergelangan tangan Jingga.

Gadis itu menatap datar cekalan tangan tersebut. "Lepas!"

Lelaki itu menggelengkan kepala, "apa Shaka masih membencimu?" tanyanya. "Aku harap dia akan tetap membencimu. Dan kau kembalilah padaku!" lanjutnya.

"Cih! N*jis," desis Jingga menatap jijik.

Tentu ia masih mengingat betul apa yang sudah lelaki itu lakukan. Perbuatan yang membuat Shaka salah paham padanya, hingga membuat mereka harus berpisah.

Flash back on~

"Jingga kamu dimana?" tanya seorang lelaki dari sebrang telepon.

"Siapa ini?" tanya Jingga heran.

Sebenarnya pantang bagi gadis itu menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Namun melihat layar pipih itu berdering tak mau berhenti, tiba-tiba saja membuat hatinya berdebar. Meski dengan ragu, ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Aku Radit, aku harap kamu bisa datang sekarang juga," tegas suara lelaki disebrang telepon yang diketahui mantan pacarnya itu.

"Ck!" Jingga berdecak kesal, mengetahui siapa yang sudah mengganggunya. Ia pun hendak memutuskan panggilan tersebut.

"Eh, jangan ditutup dulu! Ini penting," pekik Radit yang seperti tau, jika Jingga akan mengakhiri panggilan itu.

Dengan malas Jingga mengurungkan niatnya yang dapat ditebak. "Katakanlah!" titah Jingga tak ingin basa basi lagi.

"Kamu harus segera datang ke resto di jalan xxx. Sena lagi dibuly sama beberapa rombongan cewek. Buruan kasihan dia!" titah Radit serius.

"Serius?" tanya Jingga tak percaya. Namun didetik berikutnya, ia mengingat jika Sena baru saja mengajaknya ke acara reuni SMA. Karena malas, ia tak mengindahkan ajakan sahabatnya itu dan memilih untuk rebahan dirumah.

"Serius. Aku gak bisa bantu, soalnya lagi jalan sama cewekku. Takut-"

"Aku pergi," selak Jingga, tanpa ingin lagi mendengar ocehan lelaki tersebut. Ia pun segera memutuskan panggilan itu sepihak.

Tanpa basa basi lagi, segera ia mengganti pakaian dan berlalu meninggalkan kamarnya. Sebelum pergi, tak lupa ia juga berpamitan terlebih dahulu pada sang mama. Lalu melesat meninggalkan kuda besi merahnya. Tanpa ia sadari seseorang dari dalam mobil sudah memotret dirinya.

Selang beberapa menit, Jingga sampai disebuah resto sesuai intruksi Radit. Ia turun setelah melepaskan helmnya. Kemudian berlenggang cepat menuju bangunan tersebut.

Matanya memindai setiap sudut ruangan luas itu. Hingga seorang waiters menyapanya. "Ada yang bisa dibantu mbak?" tanyanya.

Jingga nampak diam sejenak. Tau jika itu bukan tempat sebarangan, ia pun mencoba menanyakan keberadaan sahabatnya itu. "Meja atas nama alumni SMA Bhakti?" tanyanya.

"Bentar mbak saya cek dulu," ucap perempuan cantik tersebut dan diangguki gadis itu.

Mata Jingga tak berhenti memindai setiap sudut. "Ada mbak, atas nama alumni SMA Bhakti, berada diruang pertemuan khusus. Saya akan antar mbak kesana," balas waiters tersebut.

Jingga mengangguk. Ia lupa, jika acara itu pasti dihadiri banyak orang dan yang pastinya membutuhkan ruang gerak cukup luas untuk mencakup penghuninya.

Gadis itu pun mengikuti sang waiters yang berjalan lebih dulu. Hingga mereka sampai disebuah pintu besar berwana coklat dihadapannya.

"Ini ruangannya mbak. Saya permisi!" pamit perempuan itu dan diangguki Jingga.

Setelah kepergian waiters tersebut, Jingga segera membuka pintu besar itu.

Ceklek!

Hening dan gelap. Jingga mengerenyit heran kala keadaan tiba-tiba terasa aneh. Apa jangan-jangan?

Cetrek!

Lampu menyala dan menampilkan sosok lelaki yang menghubunginya tadi. Lelaki itu tersenyum miring dan bangkit dari salah satu kursi disana.

Jingga menatap datar lelaki tersebut. Sungguh, kenapa ia begitu bodoh percaya begitu saja pada sang mantan yang begitu mengesalkan baginya itu.

"Hai, beb. Wah, sepertinya kamu begitu semangat untuk bertemu denganku?" tanyanya.

"Kau membohongiku?" tanya Jingga

"Tidak. Acaranya belum dimulai. Ini masih terlalu siang," balas Radit santai. Lalu mendekat ke arah gadis itu.

"Dimana Sena?" tanya Jingga lagi.

"Entah," balas Radit mengedikkan bahu. "Sebelum menunggu mereka datang. Kita bisa memesan terlebih dahulu, gimana?" tawarnya.

Tanpa menajawab, jingga hanya menatap tajam lelaki itu dan segera berbalik hendak meninggalkan ruangan tersebut. Namun tiba-tiba saja Radit memeluknya dari belakang. Jingga reflek menepis kasar tangan Radit dan berbalik. Kemudian tanpa diduga ia melayangkan tangannya menampar lelaki tersebut.

Plaakkk!!!

Hingga suara itu terdengar nyaring dan menggema memenuhi ruangan tersebut.

"Cukup! Hentikan obsesimu!" peringat Jingga.

Radit meraba pipinya yang lumayan terasa kebas. Kemudian lelaki itu menatap Jingga dengan senyum miring. "Justru ini, yang gak bisa membuatku move on darimu Jingga," ucapnya seraya hendak menyentuh wajah sang gadis.

Namun dengan kasar Jingga menepis tangan kurang ajar itu disertai wajah datar dan dingin yang terlihat mencekam.

"Oh! Ayolah, beb. Apa kamu gak merindukanku? Aku sungguh merindukanmu. Jadi kita habiskan waktu bersama, sebelum yang lain datang. Gimana? Atau kita bisa cari hotel terlebih dahulu," cerocos Radit. Lalu lelaki itu mencondongkan wajah pada telinga Jingga. "Untuk meluapkan rindu ini?" bisiknya.

Bughh!!!

"Uhhh.. Shhtt! Aw," satu sikutan lutut dilayangkan Jingga tepat mengenai benda berharga Radit. Hingga sukses membuat lelaki itu meringis memegangi senjata kebanggaannya yang berdenyut hebat.

"Kamu? Uhhh," keluhnya dengan wajah memucat.

"Biar dia sadar dan tau diri," ucap Jingga datar. Kemudian berlenggang pergi meninggalkan posisinya.

Radit menyeringai menatap kepergian Jingga. "Mungkin sekarang kamu masih bisa terlihat arogan. Tapi akan kupastikan, besok sikapmu itu akan hilang," ucapnya.

Kemudian lelaki itu menoleh pada benda pipih yang kini terpampang didekat pot dan mengarah padanya. Lalu beberapa orang masuk dan menghampiri lelaki itu.

"Lu gak apa-apa?" tanya salah satu dari mereka seraya meledek.

"Ck! Sakit nyet," keluh Radit kesakitan.

Kedua orang membantu Radit untuk berdiri. Sedangkan satu lagi mengambil benda pipih yang masih bertengger diditempatnya. "Bekerja sekarang?" tanyanya seraya menggoyangkan ponsel tersebut. Mereka pun menyeringai dengan tatapan sulit di artikan.

Sementara itu, Jingga berjalan cepat dari sebuah lorong menuju ruangan luas dengan berbagai sofa dan kursi disana. Ia begitu kesal, hingga tak menyadari seseorang memperhatikannya dari salah satu sofa didekat jendela besar tersebut.

"Jinjin?" cicitnya.

Hingga ia dibuat meradang kala atensinya beralih pada sosok jangkung dibelakang gadis tersebut.

"Radit? Ngapain si brengs*k itu-?"

\*\*\*\*\*\*

Jangan lupa jejaknya yaa gaiss😘😘

1
Sandisalbiah
masih meraba...
Sandisalbiah
maaf thor.. salfoks ke buket nya.. beby pink rose.. bikin adem bener..
*k🎧ki€*
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
*k🎧ki€*
Abi pasti nih 😂
Atiah arini
bagus semua thor
Ade Nuryanti: alhmdulillah makasih, Kak🙏😘
total 1 replies
Kani_tiwul aneka rasa
alhmdulilh alurny gk berbelit2
Ade Nuryanti: hehe alhamdulillah, makasih Kakak udah baca🙏😘😘
total 1 replies
Adi Soraya
Aq mampir thor
Ade Nuryanti: makasih Kakak🙏 hayuk di lanjut🤗
total 1 replies
Rubiantari Ibra
bagus cerita nya
Aisyah ais
nexzt
Aisyah ais
next
🥀🌻Yanti~Puspita~Sari🌻🥀
ada ² aja nie para bumil😁😁😁sbr ya aka sha
Aisyah ais
next
Ade Nuryanti: siap kak😘
total 1 replies
🥀🌻Yanti~Puspita~Sari🌻🥀
🤣🤣🤣si KIA mah ada2 aja kelakuannya yg kalem cuma Vani aja
Ade Nuryanti: Mami kalem🤭😂
total 1 replies
Maaaaaak"utun"..nie🍉
beuuuuh...rame euy.....hihihjhuhuhi....mau att kai 1..apa'n sich???
Ade Nuryanti: 🤣🤣🤣🤣🤣
itha_julita17: iyalah🤣✌️
total 5 replies
Maaaaaak"utun"..nie🍉
aaah..dimanapun ......akumaaaah ikutaaan aza mak...beeeeeuuuuh...yg mentang mentang nuju hamiduuuun..ceritnyaaaa seputar seputar🤣🤣🤣🤣
Ade Nuryanti: siiipp mak😁
Maaaaaak"utun"..nie🍉: oooooh..ok...lah
total 3 replies
🥀🌻Yanti~Puspita~Sari🌻🥀
😂😂lanjut kakak semangat 🥰 si aka kasianya
Ade Nuryanti: 🤣🤣🤣🤣🤣
Ade Nuryanti: dibuat nelangasa dulu
total 2 replies
Aisyah ais
next
Mariatin Djumain
alamak 😂😂😂
Ade Nuryanti: meriweih sama calon oma2 nya😂
total 1 replies
Nimas Ayu
yg baca jg ikut panaasss
Ade Nuryanti: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nimas Ayu
maklumlah aka... pengantin baru.... 😂😂😂😂
Ade Nuryanti: jangankan yang dekat, yang jauh aja dibikin panas dingin yaa🤭🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!