NovelToon NovelToon
TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / One Night Stand / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis
Popularitas:26.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

21+
Laura Anastasia, seorang gadis yatim piatu berusia 21 tahun, pemilik sebuah panti asuhan. Suatu hari ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa mendiang sang ibu yang telah meminjam uang sebanyak 300 juta kepada seorang rentenir. Dengan menggadaikan sertifikat tanah panti asuhannya.
Mampukah Laura mendapatkan uang itu dalam waktu 2 hari? Atau ia harus rela kehilangan panti asuhan milik orang tuanya?

Edward Alexander Hugo, seorang pria mapan berusia 35 tahun. Seorang pewaris tunggal dari keluarga Hugo. Sampai saat ini, tidak ada yang tau tentang status hubungannya. Tidak pernah terdengar memiliki kekasih, mungkinkah dia seorang pria lajang atau mungkin sudah beristri?

Hingga suatu ketika, sang gadis yatim piatu dan sang pewaris di pertemukan oleh sebuah TAKDIR.

“Aku hanya membutuhkanmu saat aku tidur, jadi kembali lah sebelum aku tidur”. Edward Alexander Hugo.
.
.
.
.

Hai, aku baru belajar menulis. Mohon kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Terima Gaji 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12. Membeli Ponsel Baru

“Aku tau.. kamu menggoda ku.. karena itu kamu sengaja kan tak menggunakan pakaian dalam di dadamu itu?”

“Hah”

Laura membolakan matanya. ‘Sengaja menggoda pria ini’?’. Batin Laura

“Tidak ada yang ingin menggoda mu tuan”.

“Lalu kenapa kamu tak menggunakan pakaian dalam?” Selidik Ed

“Bagaimana tuan bisa tau aku tidak…?” Laura menjeda ucapannya, dan melirik dadanya.

“Kamu lupa, semalam aku menggunakannya sebagai bantal”. Jawab Ed yang juga menatap dada Laura.

“Hah” Laura menghela nafasnya.

“I-itu.. itu sudah menjadi kebiasaan ku, kalau tidur memang tak menggunakan bra”.

“Benarkah?” Laura mengangguk.

“Bukan karena ingin menggodaku?” Laura menggeleng.

“Menggoda ku juga tidak apa”. Ed menyunggingkan bibirnya.

“Hah”

“Ayo tidur, ini sudah malam. Besok aku ada meeting pagi”. Kata Edward seraya merebahkan badannya dan menarik selimut.

Laura pun mengikuti apa yang Edward lakukan, tapi dia menutup tubuhnya hingga ke leher.

“Kemarilah, Ara”. Ed meraih tubuh Laura dan mendekapnya.

‘Astaga..pria ini..’ Laura menempel pada tubuh kekar Edward

Edward mengusap punggung Laura.

“Good night, Ara”.

“Good night, too”

Di tengah malam Laura terbangun, ia masih berada dalam dekapan Edward. Dan pria itu tidak mengigau. Jadi Laura mengambil kesimpulan, Ed akan mimpi buruk jika ia tidur sendirian. Laura pun membiarkan dirinya tetap di dekap Edward.

******

Pagi telah menyapa. Laura telah membersihkan diri, mengganti pakaiannya dan menyiapkan pakaian kerja untuk Edward. Ia pun keluar dari ruang ganti.

Dilihatnya Edward telah duduk bersandar di atas ranjang.

“Tuan, aku duluan ya. Pakaian mu sudah aku siapkan”. Kata Laura sambil tersenyum.

“Hmm.. hati-hati di jalan Ra, ingat pulang kuliah ganti ponselmu dengan yang baru”. Edward mengingatkan.

“Baik tuan”

Laura menuruni tangga, seperti kemarin ia melihat Johan menata sarapan di meja makan.

Mereka berbasa-basi sebentar, lalu Laura sarapan duluan. Setelahnya ia pamit untuk pergi ke kampus.

****

Hari menjelang siang, Laura yang harusnya keluar kelas jam 12 siang, hari ini keluar jam 2 siang, karena adanya jam tambahan. Laura juga telah meminta ijin libur kerja hari ini pada Yulia.

“Lelah sekali, La” keluh Melani sembari merentangkan tangannya

“Humm”. Laura mengangguk.

“Setelah ini mau kemana, La?”

“Apa kamu sibuk, Mel?” Tanya Laura

“Tidak La. Memangnya kenapa?”

“Ayo ikut aku. Kita shopping”. Seru Laura

“Dapat traktiran ga nih? Secara kamu udah bawa kartu sakti”. Kata Melani terkekeh

“Tenang saja. Aku traktir kamu, makan baso sepuasnya”.

“Uh.. dasar pelit kamu, La”.

Mereka pun berjalan menuju parkiran kampus sambil tertawa.

Melani ikut menumpang di mobil Laura, karena hari ini dia tidak membawa mobil.

Mereka tiba di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di ibukota.

“Mau beli apa dulu kita, La?” Tanya Melani jelalatan.

“Antar aku ke toko ponsel, Mel”.

“Loh.. bukannya ponsel kamu masih baru? Kan baru beli beberapa bulan ini. Belum juga setahun”. Cerocos Melani

“Tuan Edward tidak suka melihat ponsel ini, dia suruh aku ganti yang baru”.

“Ah,, baiklah,. Bos mah bebas ya. Ya sudah, ayo. Toko ponsel yang mana?” Tanya Melani lagi.

“Apel tergigit, Mel”.

“Wah..benar-benar kamu, La”.

****

Mereka melihat-lihat jenis ponsel yang terpajang. Mata Melani tak hentinya berbinar melihat banyaknya ponsel mahal yang terpajang.

“Kapan ya La, aku bisa beli satu? Yang kameranya dua aja. Tidak masalah”.

Laura tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.

“Mbak, yang ini”. Laura menujuk ponsel keluaran terbaru, berwarna hitam, dengan tiga kamera di belakangnya.

“Wah..wah.. seriusan La? Kamu beli yang itu?” Melani menelan ludahnya kasar.

“Iya, Mel. Itu sama dengan punya dia. Jadi dia tidak akan sakit mata lagi melihat ponsel ku kan?”.

Melani mengangguk. Dalam benak Melani, begitukah kehidupan orang kaya? Apa yang tidak di sukai tinggal diganti. Tinggal beli yang baru. Seperti membeli kacang saja.

Laura dan seorang SPG melakukan aktivasi ponsel barunya. Memindahkan kartu SIM ponsel lamanya, ke ponsel yang baru. Setelah hampir 2 jam, akhirnya semua selesai. Ponsel sudah dapat di gunakan.

Mereka melanjutkan berjalan-jalan, mencuci mata.

Laura juga membeli beberapa pasang baju untuk kuliah, dan pakaian rumahan. Dia juga mentraktir Melani.

Setelah puas berbelanja, mereka memutuskan untuk mengisi perut. Karena waktu juga sudah menjelang sore.

Saat sedang menunggu makanan, ponsel baru Laura berdering. Terlihat nama ‘Tuan Tampan’ di layar ponsel. Ia pun langsung mengangkatnya.

“Halo Tuan?”

“Apa sudah puas belanjanya?”

“Hah..i-iya tuan”.

“Kenapa hanya belanja segitu? Itu terlalu sedikit”.

‘Apa dia bilang terlalu sedikit? Aku menghabiskan uangnya hampir 50 juta’

Bibir Laura menganga sempurna.

“Ara, kamu mendengar ku?”

“Ah, ya tuan. Itu saja sudah banyak. Dan aku juga sudah selesai berbelanja”. Jelas Laura

“Lain kali, jangan terlalu irit. Belanja lah lebih banyak lagi”.

“Iya tuan”

Panggilan pun di akhiri.

“Huh” Laura menghela nafasnya, lalu menyimpan ponselnya ke dalam tas.

“Sepertinya dia sangat perhatian sama kamu, La?” Celetuk Melani, yang sedari tadi menguping pembicaraan Laura dan Edward

“Dia perhatian pasti ada maunya. Bukannya pria seperti dia begitu?” Tanya Laura kembali.

“Hmm”

Makanan mereka pun tiba. Dan mereka makan dengan damai.

*****

Tepat pukul 7 malam, Laura tiba di penthouse. Ia mendapati penthouse masih gelap. Yang artinya belum ada penghuni yang datang.

Laura menyalakan lampu-lampu di ruang tamu. Ia mengamati setiap penjuru ruangan. Ternyata tempat ini begitu luas.

Puas mengamati ruangan tersebut, Laura mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi ibu Maria.

Ibu Maria mengatakan kalau keadaan di panti baik-baik saja. Semua berjalan normal seperti biasanya.

Setelah puas berbicara dengan ibu Maria. Laura memutuskan membersihkan dirinya.

Waktu menunjukkan pukul 8.30 malam, Laura memutuskan kembali turun ke ruang tamu. Namun, suasana masih sepi. Yang artinya Edward dan Johan belum juga kembali.

Akhirnya Laura memutuskan menunggu Edward di kamarnya, sembari mengerjakan tugas kuliah.

*****

Edward pulang pukul 10 malam. Ia mendapati mobil Laura sudah terparkir di basemen.

Senyum tersungging di bibir pria tampan itu, ketika melihat mobil tua milik Laura.

Ia teringat perkataan Johan, yang mengatakan kalau Laura menolak memakai salah satu mobil miliknya.

“Bos, sepertinya nona sudah pulang” kata Johan menunjuk mobil Laura.

“Hmm”

Mereka berlalu memasuki lift.

“Istirahat lah, Jo” perintah Ed kepada Johan, ketika mereka sudah berada di dalam penthouse.

“Iya bos” Johan pun mematikan lampu.

Mereka pun menuju kamarnya masing-masing.

Laura merasa tubuhnya melayang. Dengan berat, ia membuka matanya. Ia kaget karena sekarang berada dalam gendongan Edward.

“Tu-tuan”

“Kenapa tidur di meja?”

“Maaf.. aku ketiduran. Tadi mengerjakan tugas”. Laura melirik ke arah meja.

“Hah”

Dimana buku dan laptopnya? Bukankah tadi berserakan di meja?

“Aku sudah membereskan nya” kata Edward yang ikut melihat ke arah meja. Ia meletakan tubuh Laura di atas ranjang.

“Ayo tidur..”

.

.

.

To be continue

1
Risma Waty
Good story. Banyak nilai positif yg dapat dicontoh khususnya menjaga keutuhan pernikahan.
Risma Waty
Puas baca kisah Edward & Laura.. 🙏😇
Irene Davidz
Pb
Risna Bahri49
Luar biasa
Sintia Dewi
aq msih positif ini yah...kyknya felisia ini saudaranya di edwar dia begitu posesif karna laki2 yg dia cintai mungkin melukainya begitu dlm shingga dia ada trauma utk balik ke kota & laki2 yg msih ada buat dia ya hanya di ed makanya dia sangat bergntung dgn ed dn gk mau sampai ed di miliki wanita lain..
Sintia Dewi
Ed ed bisa2nya km cinta pd pandangan pertama sm aramu itu...hem pesona ara semenakutkan itu /Proud/
Eka Nur Aisah
👍
Suzanne Shine Cha
setelah aq baca tamat baru ngebaca awal lgi trnyata mmg agak2 gimana gtlah jlnya..mmg suka2mu Thor kau yg karang tapi kau ngajarin org ga bener lohh tapi mungkin dunia nyata jg ada gini ..trus aq melihat dan menurut pengalaman ku bersaudara kembar se dekat2 dan se akrab2 kami gaa da tuchh perlakuan Kya gini kembar Kya suami istri...mungkin Krn kami culture kluarga yg strict laki2 dan perempuan hrs jaga jarak Krn beda jenis lohh sdh dewasa jg takut khilaf....jd yaa sorry crita bgss tapi kurang moralitas sorry to say✌🏻✌🏻✌🏻/Hey//Grimace//Casual/
Sugi Winarti
Luar biasa
@arieyy
baru nemu, baru baca😁
Aurell And Friends
Luar biasa
yuning
lama tak muncul kukira author nya lupa sama Kita
Riri Lala
jngan ngulang lah langsung cerita
bab nya jdi sama ceritanya
Siroj Judin
Luar biasa
wahyu widayati
rektor kan cuma ada 1. kl lebih dr satu berarti dekan....
wahyu widayati
bahasanya enak dibaca ini novel....keren thor....👍👍👍👍
Nuddin Salim
mayan Thorr... !!
lanjutkeun... 👍👍👍
melting_harmony
Luar biasa
Lismardiana
iiii aq bkn lg merinding.. air mata q sdah banjir.
Lismardiana
suka banget sm sikap monic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!