NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Viviane

⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.

Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.

Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyataan Cinta Pria Lain

"Saya peringatkan sekali lagi jangan pernah coba-coba mencelakakan Delina," ucap Ferdi lirih namun penuh penekanan.

"Saya tidak akan mencelakakan dia," balas Aldo.

Delina sudah masuk ke dalam mobil mewah yang ditumpangi Mahesa. Sebenarnya Mahesa dan Ferdi semenjak tadi memantau Delina. Mengikuti mobil yang ditumpangi Delina sampai mobil itu melaju jauh dari jalan yang seharusnya dilalui untuk sampai ke kantor.

"Jika kejadian ini terjadi kembali. Saya tidak akan segan memecat kamu dari perusahaan," ancam Ferdi dengan tatapan tajam. Setelah mengatakannya Ferdi kembali masuk ke dalam mobil.

"Sial! Kenapa mereka membawa Delina!" umpat Aldo.

"Tetapi tenang saja. Aku tetap akan mendapatkan Delina."

***

Kedua mata Delina terbuka secara bersamaan saat merasakan hari sudah mulai siang. Perempuan cantik itu mengikat rambut panjangnya lalu menyibakkan selimut. Ditatapnya pria tampan yang ada disebelahnya dan Delina tersenyum.

"Wah indahnya saat pagi hari kaya gini," ucap Delina takjub melihat hamparan luas dan pegunungan yang tertutup salju.

"Seru banget kayaknya kalau main salju."

Betapa beruntungnya Delina menjadi istri dari tuan muda. Dulu hidupnya susah, bahkan untuk makan saja selalu pas-pasan. Tidak ada sisa uang untuk tabungan, apalagi untuk liburan.

"Papa emang tidak salah memilihkan tujuan untuk honeymoon," gumam Delina yang masih melihat indahnya pemandangan dari kaca jendela.

Namun, kehidupan seketika berubah saat menikah dengan Mahesa. Mendadak Delina menjadi nyonya muda di rumah mewah. Sebenarnya mau beli apa saja Delina bisa, tetapi Delina tidak ingin membeli apa pun jika tidak dibutuhkan.

"Selamat pagi," ucap seorang pria dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Pria itu langsung memeluk Delina dari belakang. Melingkarkan tangannya pada perut ramping istri kecilnya itu. Menyandarkan dagunya pada bahu Delina yang kecil. Sebenarnya dia belum benar-benar bangun, terbukti matanya masih belum terbuka sempurna.

"Apakah kau suka liburan di sini?" tanya Mahesa dengan mata merem, namun masih dengan posisi yang sama.

"Sangat suka sekali. Pulang dari sini aku akan langsung berterimakasih kepada papa," balas Delina dengan mata tak henti melihat pemandangan didepannya.

"Kalau kau suka. Kita bisa lebih lama di sini. Menikmati hari-hari yang indah ini," usul Mahesa.

"Jangan ah. Masih banyak pekerjaan yang menunggu di rumah."

"Enggak apa-apa. Kita nikmati liburan ini saja."

Delina sangat senang mendapatkan perlakuan spesial dari Mahesa. Walaupun nanti saat kembali ke rumah, Mahesa akan lebih memilih dekat dengan Maharani. Rasanya Delina tidak ingin saat-saat itu cepat berakhir.

"Apakah kamu mau aku buatkan kopi?" tanya Delina menawarkan.

"Susu atau coklat panas?" lanjutnya.

"Coklat panas boleh juga," jawab Mahesa.

"Baiklah aku akan membuatkannya untukmu."

Suasana pagi hari di Swiss seperti ini. Enaknya memang menghangatkan diri dengan minuman dan cemilan hangat. Delina akan menuju dapur untuk mempersiapkan semuanya.

"Hmm ... sepertinya coklat hangat memang cocok untuk pagi ini," gumam Delina.

Tak membutuhkan waktu lama. Delina sudah siap dengan dua gelas susu hangat dan dua toast. Diletakkannya minuman dan cemilan itu di atas meja. Namun, dia tidak menemukan suaminya di sana.

"Kemana dia?" tanya Delina. Dicarinya suaminya ke setiap sudut kamar itu.

"Kok enggak ada?" Delina bingung dengan menghilangnya Mahesa.

Byur!

Mata Delina tersentak kaget saat merasakannya wajahnya yang basah. Ternyata Maharani yang sudah menyiramkan segelas air putih kepadanya. Kini air putih itu sudah membasahi wajahnya dan sebagian pakaiannya.

"Kerja! Malah enak-enak tidur!" gertak Maharani.

"Orang waktunya kerja malah tidur. Kalau mau tidur sana pulang ke rumah!"

"Dimana Mahesa?"

Diusapkannya lengan tangannya yang kering untuk mengelap wajahnya. Kemudian Delina menjawab, "Tuan sedang ada rapat sekaligus makan siang di luar kantor."

"Tumben enggak ikut?" tanya Maharani dengan senyuman sinis. Perempuan dengan dress seksi berwarna merah marun itu duduk di atas meja kerja Delina.

Delina hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Maharani. Kebetulan memang hari ini dia harus menyelesaikan deadline proposal kerjasama dengan perusahaan Thomas. Saking capeknya sampai-sampai Delina ketiduran dan mimpi indah.

"Buatkan aku minuman," perintah Maharani sesuka hati.

"Baik," lirih Delina dengan menunduk dan hendak berlalu ke pantry.

"Kau tidak tanya aku ingin minum apa?" lanjut Maharani yang membuat Delina mengentikan langkah kakinya.

Delina menoleh kearah Maharani. "Buatkan aku es coklat," katanya.

Setelah menganggukkan kepalanya Delina melangkah menuju pantry. Dengan rasa kantuk yang masih melandanya. Delina bergumam pelan, "Yah ternyata cuma mimpi."

"Padahal sudah seneng banget bisa berduaan dengan Tuan Mahesa di Swiss," ucap Delina sembari senyum-senyum sendiri.

Segelas es coklat Delina letakkan di meja tamu. Perempuan berpakaian seksi itu mengambil gelas dan langsung meminumnya. Kemudian meletakkan kembali gelas itu ke atas meja.

"Jangan harap kamu bisa honeymoon dengan tenang," celetuk Maharani.

"Memang kamu adalah menantu kesayangannya. Tetapi kamu harus ingat!"

"Mahesa itu milikku dan tidak akan pernah jadi milikmu seutuhnya."

Ucapan perempuan itu terhenti sejenak. Lalu kembali berucap lagi, "Jadi jangan harap kamu bisa menaklukan Mahesa!"

"Disini kamu hanya numpang! Sembari menunggu waktu Mahesa akan menceraikan kamu!" sambungnya.

"Paham kamu?" tanya Maharani.

"I-iya nyo-nyonya," jawab Delina terbata.

Maharani datang kesana hanya untuk mengatakan itu. Selanjutnya perempuan itu keluar dari ruangan Delina dan menghempaskan pintu sekencangnya. Membuat Delina mengelus dada dengan sikap istri pertama suaminya.

**

"Delina apakah kamu baik-baik saja?" tanya seseorang yang menghampirinya.

"Tadi pagi dibawa kemana kamu oleh pemilik perusahaan ini?" lanjutnya.

Delina tersenyum melihat raut khawatir dari teman kantornya itu. Perempuan itu berkata, "Aman kok Aldo. Mereka hanya memberikan aku tumpangan sampai ke kantor."

"Kenapa bisa begitu? Apakah kau kenal dekat dengan Tuan Mahesa dan asistennya itu?" tanya Aldo penasaran. Karena tidak sembarangan orang bisa menumpang di mobil mewah sang CEO.

"Kau lupa? Aku sekretarisnya, Aldo," ucap Delina terkekeh.

"Oh iya juga ya," balas Aldo menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Keduanya duduk di satu meja yang sama untuk makan siang di kantin perusahaan. Mereka duduk dengan posisi berhadapan.

"Delina aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu," kata Aldo.

"Sesuatu? Apa?" Delina mengernyitkan dahinya.

"Aku mencintaimu Delina. Bahkan sejak pertama kali kita bertemu di tangga saat itu," lanjut Aldo langsung to the point.

"Delina aku sangat mencintaimu. Aku mau kau menjadi milikku."

Tangannya meraih tangan Delina. Namun, Delina langsung menjauhkan tangannya. Dia paling risih kalau bagaian tubuhnya disentuh oleh pria lain selain suaminya sendiri.

"Delina ..." protes Aldo.

"Aldo! Maafkan aku. Aku sudah memiliki tunangan!" seru Delina.

"Benarkah?" Raut wajah Aldo seketika berubah muram.

"Tetapi kita bisa tetap bisa berselingkuh dibelakang tunangan kamu, Delina. Ayolah," bujuk Aldo.

"Tidak Aldo. Maafkan aku!" tegas Delina.

Dari kejauhan sang tuan muda beserta asistennya memantau mereka. Delina sekelebat melihat keberadaan Mahesa. Namun, setelah dicarinya ulang. Tidak ada sosok Mahesa di kantin itu.

"Permisi aku harus kembali ke ruang kerja," pamit Delina yang langsung berdiri.

"Tunggu Delina," cegah Aldo yang lagi-lagi menahan lengannya.

"Aldo tolong lepaskan atau aku berteriak?" ancam Delina dengan penuh tekanan.

"Ehm ..."

###

Nekad ya bund si Aldo. Apalagi yang akan dia lakukan kepada Delina? Dan bagaimana kabar honeymoon mereka nantinya? Simak terus kelanjutan.

🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. Sehat dan sukses selalu.

1
cia
Luar biasa
Lestari Ami'ne Zia
kok tamat
Zee Gween
baru kali ini aku baca novel yang pemeran utama nya pada gobloookk.... bikin geleng kepala sambil nyengiirr
Raid
Lumayan
Lina Suwanti
semoga dgn berjalannya waktu bs membuat Delinna jd dewasa n kuat
Putri Purwanti
Kecewa
A Creapa
baru baca marathon dari kemarin. kirain masih on going. ternyata sudah lama gak update.

please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥
Dfu Handayani
bloon jadi cowok
Herta Siahaan
kau kan ceo bodoh
Herta Siahaan
memang lah Mahesa laki2 lemah.... emosian tapi entahlah. g cukup Maharani jd pelajaran kini Clarissa lagi. bukan nya nyariin delina
Reta Anggraeni
bener banget kok di skip sih gak asik
Nurnadira Sakira
saran aq warak Delina ni ksi ada pendirian yg keras jgn mudah lembut hati...
Sukliang
psti ulah maharani jalang
Staffs AZ Zahro
lari melulu cape dong thor
Staffs AZ Zahro
dasar laki laki bodoh aku kecewaaaa
Staffs AZ Zahro
dasar ulat bulu
Staffs AZ Zahro
dasar buaya buntung bikin keselaja kataya ciinta busit pret
Rita Herlina
dan yang datang adalah....................ferdy 100 buat aku,aku berhak mendapatkan kompor gas 😂😂😂
Staffs AZ Zahro
biasaya istri ke dua lebih jahat ini ko kebalikanya 😴😴
Rita Herlina
dasar delina bangor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!