NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantar Pulang

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

" Sayang kamu kenapa mengancamku seperti itu sih, ancamanmu itu benar - benar membuatku takut, memangnya kamu tidak kasihan apa sama aku, aku ini sedang mengandung anakmu sayang ". Seru Sintia yang berusaha untuk menenangkan Kelvin.

Kelvin yang awalnya merasa sangat emosi itupun, akhirnya mulai sedikit mereda. Entah sihir apa yang dimiliki oleh Sintia, setiap kali Kelvin merasa marah padanya ia selalu bisa menaklukkan Kelvin.

" Maafkan aku sayang, bukan maksudku untuk bicara seperti itu ". Sahut Kelvin dengan nada suara yang tidak lagi tinggi seperti sebelumnya.

" Iya, aku memaafkanmu, aku minta maaf juga ". Sahut Sintia.

" Tapi ingat kamu harus terus mengabari aku sayang, kamu tahu kan kalau aku tidak bisa kalau tidak mendengar kabar dari kamu, apalagi sekarang kamu sedang mengandung anakku sayang ". Seru Kelvin.

" Iya aku janji, aku akan selalu mengabari kamu say... ".

Seketika itu ucapan Sintia langsung terhenti kala ia melihat sesosok orang yang berada pada pantulan cermin. Sosok yang ia tidak sadari keberadaannya.

Sintia menelan ludahnya dengan begitu kelatnya. Ia benar - benar tidak menyangka jika Al sudah berada tidak begitu jauh dari belakang tubuhnya.

Rasa takut dalam dirinya kini seolah menggila. Detak jantungnya pun berdetak tak karuan seolah ingin melompat dari tempatnya.

Sintia sangat merasa takut. Apakah Al mendengar semua obrolannya dengan Kelvin?, sungguh situasi ini benar - benar membuat Sintia seperti berada di pinggir tebing yang sangat curam.

" Sayang, kamu kenapa diam ". Tanya Kelvin.

" A, anu, i, iya Putri, aku akan lebih sering - sering mengabari kamu ". Sahutnya.

" Sayang kamu kenapa sih?, Putri?, siapa Putri? ". Tanya Kelvin yang masih merasa bingung.

Kelvin merasa bingung, mengapa kekasihnya itu menyebutnya dengan nama Putri, aneh.

" Iya Putri, aku janji, kalau kita ada waktu senggang untuk bisa bertemu, aku akan ijin pada suamiku kalau aku ingin bertemu denganmu ". Kilah Sintia.

Mendengar kata suami, akhirnya Kelvin pun baru mengerti sekarang jika saat ini Sintia sedang memainkan perannya karena ada Al di sana.

" Aku paham sayang, ya sudah aku tutup telfonnya dulu ". Sahut Kelvin.

" Iya Putri sampai jumpa lagi ya ". Sahut Sintia.

Panggilan telfon pun berakhir. Rasa cemas ini masih menggelayut di hati Sintia. Berbagai pertanyaan masih bermunculan di otaknya. Bagaimana jika Al mendengar semuanya?, Semenjak kapan Al masuk ke kamar ini?, jika Al memang mendengar tapi kenapa dia masih bersikap biasa saja dan tidak peduli.

Merasa khawatir jika Al mendengar semua percakapannya dengan Kelvin, Sintia pun mencoba untuk membuka suaranya.

Al saat ini seperti ingin mendekat ke arah laci, entah apa yang ingin dilakukan oleh pria blasteran itu.

" Mas, mas kapan ada di kamar ini? ". Tanya Sintia penasaran.

" Tidak lama ". Sahut Al singkat tanpa menatap Sintia.

" Tidak lama?, maksudnya mas baru saja masuk? ". Tanya Sintia lagi yang ingin memastikan.

" Iya ". Sahut Al.

Mendengar jawaban dari Al, seketika membuat hati Sintia merasa lega. Tubuh yang awalnya terasa menegang kini sudah kembali rileks.

Sintia memperhatikan Al yang sedang membuka laci. Terlihat jika Al sedang memegang sebuah kunci dan itu adalah kunci mobil.

" Mas, mas mau kemana? ". Tanya Sintia.

" Mengantar Adinda ". Sahutnya.

" Mengantar Adinda?, memangnya mas mau mengantar Adinda kemana?, kenapa harus mas yang mengantar, kan ada supir ". Cecar Sintia.

" Tidak bisa, aku ingin mengantar nya sendiri ". Sahut Al singkat, tanpa menoleh sama sekali pada Sintia, dan melaluinya begitu saja.

Sintia benar - benar merasa sangat kesal mengapas uaminya itu begitu sangat sulit untuk dipengaruhi bahkan hingga saat ini.

" Sial, kenapa Al masih tetap saja dingin padaku, bahkan meski aku hamil sekali pun dia sama sekali tak peduli. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan, aku harus menggunakan cara lain agar Al mau melihatku, iya harus ". Gumam Sintia kesal.

Di lain tempat, tepatnya di salah satu kamar pelayan wanita, kini telah siap sebuah koper yang tidak terlalu besar yang di dalamnya berisi pakaian - pakaian dan juga beberapa perlengkapan dirinya.

Adinda kini sudah siap untuk pergi meninggalkan rumah mewah ini. Berat rasanya harus meninggalkan tempat yang sudah lima bulan ini ia tinggali.

Banyak hal bermakna yang ia dapatkan selama bekerja di rumah mewah ini. Keluarga yang baik, majikan yang baik, dan juga kejadian buruk yang ia dapatkan, lucu sekali bukan.

Bisa menjadi bagian penting di kediaman tuan Alexander, membuat hati Adinda merasa bahagia sekaligus juga merasa miris. Bagaimana tidak, bisa bekerja di rumah mewah ini dengan gaji yang besar adalah keinginan Adinda dari dulu agar dirinya bisa membantu sang ayah.

Tetapi karena bekerja di rumah ini pula, hidupnya menjadi hancur, bahkan mungkin dirinya akan menanggung aib yang Adinda sendiri tidak tahu harus bagaimana cara menghadapinya.

Tapi apapun itu, mungkin inilah takdir hidupnya. Yang Adinda inginkan saat ini adalah menyelamatkan ayahnya dan juga kedua anaknya yang masih belum lahir.

" Alhamdulillah, akhirnya siap juga ". Seru Adinda.

Gadis berhijab itupun akhirnya keluar dari kamarnya dengan sebuah koper yang ia bawa. Tak lupa sebuah tas slempang yang juga akan ia gunakan.

Adinda keluar dari ruang kamarnya, dan menutup pintu kamar itu yang akan ia tinggalkan untuk selama - lamanya itu. Disaat Adinda membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya ia saat menemukan sosok yang ternyata sudah berdiri kokoh tanpa ia sadari.

" Tu, tuan ". Serunya sedikit terkejut.

" Kamu sudah siap? ". Tanya Al.

" Iya tuan ". Sahutnya.

" Ayo, aku antar ". Seru Al.

" Mengantar?, tuan mau mengantar Adinda? ". Tanya Adinda yang merasa heran.

" Iya, aku akan mengantarmu pulang ". Sahut Al.

" Tuan, terima kasih karena tuan sudah bersedia ingin mengantar saya, tapi sepertinya saya akan naik angkutan umum saja tuan ". Sahut Adinda yang merasa tidak enak hati.

" Tidak, aku yang akan mengantarmu hingga sampai ke rumah ". Tolaknya.

Adinda membelalakkan kedua bola matanya tak percaya. Apa?, tuannya ingin mengantarnya hingga ke rumahnya, yang benar saja, rumah Adinda kan sangat jauh.

" Ta, tapi tuan rumah saya sangat jauh, kalau tuan mengantar saya bisa - bisa tuan baru kembali kesini besok hari. Jadi tuan tidak perlu mengantar saya sampai ke rumah, belum lagi rumah saya masuk ke daerah terpencil, mobil tuan tidak akan muat jika harus ke sana ". Sahut Adinda menjelaskan.

" Tidak masalah, yang aku mau sekarang aku ingin mengantarmu pulang Adinda sampai ke rumah. Sudah tidak usah bicara lagi, ikut denganku ini perintah ". Ucap Al tanpa bantahan.

Mau tidak mau Adinda pun mengikuti saha keinginan tuannya, karena menolaknya pun akan percuma. Tanpa mereka sadari sedari tadi, Sintia tengah memperhatikan mereka dari lantai atas.

Jadi ini alasan Al mengapa ingin mengantar Adinda. Sintia merasa sangat senang, dan dirinya juga tidak menyangka jika Adinda akan pergi secepat ini.

" Hemm, baguslah Adinda, akhirnya kamu pergi juga dari rumah ini, bagus, berarti langkah selanjutnya aku harus menyuruh Kelvin untuk lebih memantau Adinda di desa ". Gumam Sintia dengan senyum jahatnya.

*****

Mobil mewah warna hitam itu, kini telah melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi. Melewati jalanan ibu kota yang indah, membuat sepasang mata indah gadis yang berusia delapan belas tahun itu tak henti - hentinya menatap kagum.

Ditambah lagi dengan adanya gedung -gedung mewah pencakar langit benar - benar membuat gadis yang selalu mengenakan hijab itu tak bisa berpaling.

Di sepanjang perjalanan yang melewati ibu kota itu benar - benar membuat Adinda merasa sangat senang.

Al tersenyum melihat tingkah Adinda yang tak henti - hentinya mengagumi setiap bangunan yang ia lihat. Al merasa agak gemas pada Adinda, ternyata gadis yang duduk disebelahnya ini sangatlah polos.

" Adinda, aku perhatikan dari tadi kamu tidak henti - hentinya menatap keluar ". Seru Al dengan sedikit tersenyum.

" Eh, maaf tuan, iya saya sangat senang bisa melihat gedung - gedung yang tinggi itu tuan ". Sahutnya dengan tersenyum agak kikkuk.

" Memangnya sewaktu kamu datang pertama kali ke kota ini, kamu tidak melihat gedung - gedung itu? ". Tanya Al.

" Tidak sempat tuan, karena sewaktu perjalanan mau ke kota ini saya tertidur di bus, setelah saya sampai, tahu - tahu sudah ada di terminal ". Sahut Adinda polos.

Al terkekeh mendengar cerita Adinda, Adinda benar - benar lugu, hal ini adalah sesuatu yang langka pada diri seorang Alexander. Pasalnya Al adalah pria yang agak dingin, sedikit bicara, dan bisa dibilang sangat jarang tersenyum kecuali pada mamanya Devina.

Tapi sepertinya bukan hanya bersama sang mama tuan muda itu bisa tersenyum, ternyata ada sosok lain lagi yang mampu membuatnya cukup banyak bicara.

Ya, seorang Al akhir - akhir ini sepertinya sudah agak berubah. Semenjak dirinya merasakan perasaan yang aneh pada Adinda membuat pria blasteran itu lebih mudah tersenyum.

Adinda yang melihat tuannya terkekeh lucu seperti itu merasa heran tak percaya, ini adalah kali pertamanya Adinda melihat tuannya tertawa. Ternyata seorang Alexander bisa juga tertawa.

Adinda hanya diam saja melihat tuannya tertawa hingga selesai.

Al terus mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sama, dan jalanan ibu kota pun telah terlewati. Waktu terus berjalan hingga dua jam lamanya waktu sudah berlalu.

Entah mungkin karena terlalu lama berada di dalam mobil sehingga membuat tubuh Adinda kurang nyaman terutama pada perutnya dan hingga akhirnya.....

" Hoek..... hoek..... hoek..... ". Mual Adinda.

" Adinda kamu kenapa? ". Tanya Al khawatir dan langsung menepikan mobilnya.

" Hoek..... hoek..... astagfirullah ". Seru Adinda dengan menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

" Adinda, kamu merasa sakit?, kita istirahat dulu ya ". Seru Al.

" Tidak tuan, ini sudah hal yang biasa dialami oleh wanita hamil ". Sahutnya lirih.

Padahal diawal waktu pagi tadi Adinda terlihat baik - baik saja, tapi sekarang wajahnya sudah terlihat pucat karena kehamilannya. Sungguh Al sangat tak tega melihat kondisi Adinda yang seperti ini.

" Adinda, jika benar kamu mengandung Anakku, aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri Adinda, karena akulah kamu sampai menderita seperti ini ". Batin Al merasa bersalah.

Bersambung..........

Jangan lupa like, komen, dan beri hadiah ya 🙏❤❤❤

🌹🌹🌹🌹🌹

1
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
emng perlu lah pernikahan dirayakan setiap tahun namanya juga anniversary...bodoh
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kalau hati baik ,otak pintar bagus...lah ini hati baik tapi otak bodoh. pikirannya hanya tau maafkan tdk tau pake logika buat menjadi wanita kuat dan tegas.

kalau misalnya Al selingkuh..dimaafkan

Al hamilin wanita lain...dimaafkan


sekalian Al bunuh keluargamu...dimaafkan😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
kek tdk ada saja pendonor..segtunya mikirin wanita lain drpd istri..astagaaa sdh bagus jalan ceritanya sebelumnya malah dibuat tolol pemainnya .hadeuwwww...gak ada yg bener" menikah dengan lancar. Sintia juga pernah gitukan malah terulang lagi pd adinda. berasa itu karma adinda dari Sintia

aduhhh yg salah siapa yg dikasih karena siapa🤦
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
he? alasan macam apa tuh.😵

TDK MINTA IZIN KARENA TDK MAU KELUARGANYA PANIK? HAHHAHAHHAHAHA BODOH BIN TOLOL

JUSTRU KARENA GAK MINTA IZIN APALAGI DIHATI PENTINGNYA DODOLLLL..MALAH BIKIN PANIK ORANG..ASTAGAAA🤦


bisa gak cari alasan yg masuk akal🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!