Terpaksa Menikah

Debby terbangun dari tidur panjangnya saat samar-samar mendengar suara adzan. Debby merasakan kehangatan yang berbeda didalam dirinya, ini bukan hanya hangat karena selimut melainkan sesuatu yang membuat pergerakan Debby sedikit terhalang.

Debby menyentuh sesuatu di depannya, merabanya sejenak kemudian mendongakkan kepalanya ke atas, begitu kagetnya Debby saat melihat Dave yang berada di sampingnya dan ia memeluk Debby dengan erat. Debaran jantung debby tetiba muncul begitu cepat, tatapan intensnya menyapu wajah tampan Dave bak dewa yunani yang tidur damai dan terlihat sangat nyaman sangat berbeda saat dirinya bangun dengan tatapan dingin dan sikap juteknya.

Debby perlahan menyingkirkan tangan Dave yang melingkar erat di pinggangnya? berharap Dave tidak terbangun, debby melakukannya dengan sangat perlahan. Setelah berhasil, dengan hati-hati Debby turun dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi. Dave sudah terbangun sejak tadi tapi dirinya enggan untuk membuka matanya, dirinya menikmati kehangatan saat memeluk Debby dengan begitu erat, Dave pun dapat merasakan debaran jantung debby karena tubuh mereka sangat menempel, bahkan Dave juga merasakan sesuatu yang empuk mengenai dada bidangnya dan membuat glayeran aneh sampai di pusat tersensitifnya.

Tak lama Debby keluar dari kamar mandi dan akan menjalankan ibadah subuh, kemudian Dave bangun dan beranjak ke kamar mandi. Setelah selesai debby turun ke bawah dan menemui pak Teddy yang berada di depan.

"Pak,,," ucap Debby

"Eh si eneng, sudah bangun" Ucap pak Teddy

"Sudah pak, oh iya pak, apa disini gak deket sama pasar ya??" ucap Debby

"Ada neng 10 menit dari sini ada pasar kecil-kecilan sih kalau saya bilang" Ucap pak Teddy

"Ohh gitu" ucap Debby

"Apa eneng mau ke pasar? biasanya jam 6 sudah buka neng" Ucap pak Teddy

"Enggak, nanya aja pak. Saya masuk kedalam dulu ya pak" Ucap Debby yang kemudian masuk kedalam.

Debby bingung mau ngapain dirumah itu, ia ke dapur dan membuka kulkas tidak menemukan apa-apa. Hanya botol minuman dingin saja yang berada didalam kulkas itu. Saat ia berbalik, debby dikejutkan dengan kehadiran Dave.

"Astagfirullah,,,!" Ucap Debby sembari memegangi dadanya yang terkaget

"Cari apa?!" Tanya Dave datar

"Gak ada! cuma lihat isi kulkas kosong!" jawab Debby cuek

"Mau kepasar?!" Ucap Dave sedikit cuek

"Enggak! mau pulang!" Jawab Debby juga cuek, Debby masih marah kepada Dave karena meninggalkannya kemarin. Perasaannya masih begitu dongkol saat itu, meskipun semalaman dia menemani Debby tidur, tetap saja debby merasa kesal. Debby hendak meninggalkan Dave namun secepat kilat Dave memegang lengan Debby dan menahannya pergi. Debby menghentikan langkahnya dan menatap Dave

"Maaf" Ucap dave seketika

"What????? apa aku gak salah denger??? seorang Dave Herlambang orang terjutek sedunia mengucapkan maaf?" batin Debby tidak percaya. Tidak ada jawaban dari Debby, dia masih terpaku dengan dave didepannya

"Aku minta maaf karena meninggalkanmu disini!" ucap Dave kembali dalam mode datar

Debby masih tak bergeming saat itu,,,

"Debby! aku minta maaf! kamu kenapa diem aja sih?!" sarkas Dave tidak terima karena Debby hanya mendiamkannya

"Ya!" Ucap Debby singkat lalu menghentakkan tangannya sampai tangan dave terlepas, Lalu Debby pergi keluar rumah diikuti dave.

Dave membuka kunci mobil lalu masuk kedalam mobil bersama Debby, Setelah menyapa pak teddy yang membukakan gerbang.

"kami pergi dulu ya pak" Ucap Dave

Pak teddy tersenyum dan mengangguk sopan, lalu Dave meninggalkan rumah dan ternyata menuju pasar yang tak jauh dari komplek itu.

"Loh kita mau kemana kak?!" Tanya Debby bingung

"Pasar, kamu mau beli sayur kan?!" Ucap Dave

Debby terdiam karena mereka sudah sampai di pasar kecil di tengah pemukiman warga. Dave memarkirkan mobilnya di tanah kosong, kemudian ia turun dan menemani Debby ke pasar itu.

"Udah ayo jalan, bengong aja!" Ucap Dave ketus

Debby tersadar kemudian berjalan bersama Dave di pasar itu, para penjual dan juga pembeli memperhatikan mereka berdua, bagaimana tidak? baru pertama kali mereka melihat keduanya ditambah Dave yang memiliki wajah ketimur tengahan membuat pusat perhatian tertuju kepada Dave. Debby merasa risih ketika menjadi pusat perhatian, yah meskipun sebenarnya mereka melihat ke arah Dave tapi tetap saja melirik ke Debby karena bersamanya.

Kemudian Debby berhenti dipenjual sayuran, debby membeli seikat bayam, kangkung, kubis, wortel, kentang, daun sop dan daun bawang, lalu Dave membayarnya. Mereka berjalan kembali ke arah bumbu dapur lalu ke ikan dan daging. Dave dan Debby berbelanja untuk seminggu kedepan karena kesibukan Dave dan juga Debby tidak memungkinkan setiap hari untuk kepasar. Setelah hampir 1 jam mereka berbelanja, Debby mengajak Dave sarapan di salah satu pondok sarapan di pasar itu namun sepertinya dave tidak mau mengingat tempat itu sedikit kumuh membuat Dave hilang selera.

"Kita pulang!" Ucap Dave memerintah

Debby mengikuti Dave dan mereka masuk kedalam mobil dengan belanjaan yang banyak. Lalu Dave menjalankan mobilnya meninggalkan pasar menuju rumah mereka.

"Setelah kamu beres-beres, baru kita pulang kerumah mengambil pakaian!" ucap Dave datar

"Hm" jawab Debby singkat.

Begitu mereka sampai di rumah, Dave membantu debby mengangkat barang belanjaannya, lalu Debby menyusun bahan makanan didalam kulkas dengan rapi agar bisa bertahan seminggu kedepan. Setelah selesai dave mengajak debby pulang kerumah, namun sebelum pulang dave mengajak Debby untuk sarapan terlebih dahulu di tempat yang lebih bersih. Debby hanya mengikuti kemana dave pergi.

**

Mobil dave baru sampai dirumah, kemudian mereka turun dan masuk kedalam rumah. Saat bertemu papa dan mama mereka pun menyapanya setelah itu mereka keatas untuk membereskan pakaian mereka. Tampak Ibu Cantika dan pak Herlambang tersenyum melihat keduanya pulang bersama.

"Sepertinya hubungan mereka sedikit ada kemajuan pa" Ucap mama

"Sepertinya begitu, baguslah kalau Dave maupun debby bisa membuka hati mereka masing-masing" Ucap papa

Dave sibuk mengemasi pakaian dan juga berkas penting yang akan di bawanya, begitu juga Debby berkemas barang-barangnya yang sedikit dan perlengkapan kuliahnya. Hampir 1 jam mereka habisnya untuk membereskan barang-barang mereka masing-masing.