Wont Let You Go

Langkah kaki Selena mengayun dengan anggun. Tangannya menggamit lengan kiri Jonathan. Sementara tangan kanan Jonathan bertengger manis di pinggang Selena.

Keduanya nampak sangat serasi. Selena mengenakan gaun berwarna navy one shoulder dengan aksen pita berhiaskan kristal swarovski pada pinggang. Rambutnya ia sanggul dengan menyisakan beberapa helai rambut yang dicurly dan dibiarkan terjuntai.

Sementara itu, Jonathan menggunakan stelan jas berwarna hitam dengan kemeja dalam berwarna putih dan dihiasi dasi kupu-kupu.

Mereka menghadiri acara salah satu kolega bisnis mereka. Awalnya Selena menolak untuk mengikuti acara tersebut. Namun, dikarenakan Jonathan memohon, maka Selena akhirnya memutuskan untuk menemani sang suami.

" Kalian berdua selalu tampak serasi. Sungguh kalian menjadi row model pasangan muda yang tak hanya sukses dalam percintaan tapi juga sukses dalam bisnis " puji salah satu rekan bisnis Jonathan.

" Anda terlalu memuji, Tuan. Terkadang sesuatu tak perlu terlihat di permukaan " sahut Selena menanggapi dengan santai.

" Maksud anda Nyonya ? " tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Selena tersenyum tipis lalu melirik ke arah Jonathan yg sibuk memerhatikan dirinya.

" Maksud saya, kedekatan kami tidak perlu diperlihatkan di hadapan orang banyak, biarlah kami yang merasakan dan menikmatinya sendiri. Benar kan sayang ? " Selena tersenyum ke arah Jonathan.

" Tentu saja honey. Biarkan orang lain menjadi penonton saja " sahut Jonathan menarik Selena ke dalam pelukannya lalu mengecup pipi sang istri dengan lembut.

Melihat kemesraan dua sejoli itu, membuat orang-orang yang berada di dekat mereka berdecak kagum.

Tapi tidak dengan seorang pria yang dari kejauhan menatap kesal kedekatan mereka. Kedua tangannya mengepal dengan rahang yang mengeras. Matanya menatap tajam.

Harusnya kau berada dalam pelukanku, Elen. Bukan pria bajingan itu

" Tuan... Apa kita akan tetap berada disini ? " tanya Mark, asistennya.

Tentu saja Mark tahu dengan pasti kemana arah pandangan sang tuan tertuju.

" Ya... Kita tetap disini. Sepertinya aku harus menyapa mereka lebih dulu " jawab Leandro, lalu berjalan menuju tempat keberadaan Selena.

" Selamat malam, tuan-tuan... " sapa Leandro saat telah berada diantara mereka.

" Ah... Selamat malam Tuan Leandro. Suatu kehormatan bagi kami, anda berkenan menemui kami " sahut seseorang yang berada disana.

Leandro hanya tersenyum tipis lalu berjabatan tangan dengan beberapa orang yang ada disana. Obrolan pun berjalan, dengan mereka yang seolah berlomba menarik minat pengusaha muda ternama itu agar bisa bekerja sama.

Leandro menanggapi tanpa minat, hal ini dikarenakan ada yang lebih menyita perhatiannya saat ini. Selena yang tengah berbincang dengan beberapa wanita rekan bisnisnya.

Leandro menarik satu sudut bibirnya. Ia lantas berjalan mendekat ke arah Selena.

Entah karena apa, Selena merasa tak tenang. Jantungnya berdebar tak karuan dan ia tak tahu apa alasannya.

Wangi ini ? Mengapa aku merasa tak asing dengan wangi ini ?

Pikiran Selena berkelana saat mencium wangi harum parfum yang mengganggu indra penciumannya.

Selena berbalik, namun tak sengaja ia justru menubruk seseorang dan membuat gaunnya basah akibat minuman yang tertumpah.

" Maaf nona, apa anda baik-baik saja ? " tanyanya khawatir.

Deg

Suara ini ?

Selena mengangkat wajahnya dan terkejut saat melihat wajah yang ingin dilupakannya.

" K... Kau... "

Pria itu tersenyum tipis,

" Akhirnya kita bertemu lagi, baby " ucapnya pelan yang hanya bisa didengar oleh Selena dan dirinya.

Belum sempat Selena membalas, Jonathan menghampiri dan sudah berada di sampingnya.

" Honey... Apa yang terjadi ? " tanya Jonathan khawatir. Ia meraih tangan Selena, juga memeriksa bagian tubuh lainnya.

" Aku, aku baik-baik saja Nath. Tadi aku tidak berhati-hati dan menabraknya sehingga menyebabkan minuman tuan ini tumpah dan mengenai gaunku " jelas Selena sambil melirik ke arah Leandro yang masih menatapnya.

" Maafkan aku, Tuan. Ini terjadi karena kecerobohanku. Sekali lagi aku minta maaf " ucap Selena memunduk sopan kepada Leandro.

" Seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah membuat gaunmu kotor " sahut Leandro.

" Tidak perlu ! Em... Maksudku tidak perlu merasa bersalah, ini... Ini.... murni kesalahanku " sela Selena.

" Baiklah, jika anda pikir begitu. Sekali lagi maafkan saya " ucap Leandro, kemudian berpamitan menjauh dari Selena dan Jonathan.

" Kau baik-baik saja honey ? Wajahmu terlihat pucat ? Jonathan bertanya.

" Aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkan dulu gaun ini. Aku ke toilet dulu ya, sayang " jawab Selena lalu bergegas menuju toilet.

Sial ! Mengapa bisa aku bertemu dengannya lagi ?

Selena menggerutu dalam hati sambil membersihkan noda pada gaunnya.

Ia tak memerhatikan kedatangan seseorang yang kini berjalan mendekat ke arahnya.

" I miss you baby ! " ucapnya saat berdiri di belakang Selena.

Selena mengangkat pandangan di cermin dan melihat pantulan seorang pria yang tersenyum lebar.

Mata Selena melebar, ia pun bergerak menjauh.

" A Apa yang kau lakukan disini ? " tanya Selena waspada. Terlebih tiada seorangpun di dalam toilet kecuali dirinya dan pria di depannya ini.

" Hm... Hanya ingin melihatmu. Bukankah sejak tadi kukatakan jika aku merindukanmu " jawabnya sambil terus menatap Selena dengan tatapan lembut.

" Sebenarnya apa yang kau inginkan ? Tanya Selena lagi.

" Ah, itu pertanyaan yang kutunggu. Dan jawabannya adalah kau. Dirimu yang aku inginkan. Lihat... Bukankah kita sudah sangat cocok untuk bersama " jawabnya sambil menunjuk ke arah gaun dan stelan jas miliknya yang berwarna navy, senada dengan gaun Selena.

Selena menghela nafas dan membuangnya perlahan.

" Bukankah sudah ku katakan untuk melupakan yang terjadi diantara kita. Itu hanyalah kesalahan.. "

" Bagiku, itu bukanlah kesalahan. Itu adalah kenangan indah yang tak terlupakan " potong Leandro.

" Kau gila ! "

" Ya, ku akui itu dan aku itu disebabkan oleh dirimu "

Selena bergerak menjauh, namun dengan cepat Leandro merengkuhnya.

" Lepas ! Lepaskan aku ! " pekik Selena mencoba melepaskan dekapan Leandro.

" Aku tidak akan melepaskanmu, baby " bisik Leandro yang membuat tubuh Selena menegang.

Tak lama kemudian, dekapan Leandro dilepas paksa oleh Selena.

" Jangan mimpi ! " Selena menendang tulang kering Leandro membuat pria itu mengaduh.

Selena memgambil kesempatan untuk keluar saat Leandro merasa kesakitan.

Sepeninggal Selena, Leandro tersenyum tipis.

" Aku tidak akan melepaskanmu lagi, Elen ! "

Sementara itu, Selena berjalan tergesa menuju Jonathan. Ia lantas mengajak Jonathan untuk pulang dengan dalih ingin segera mengganti pakaiaan. Tanpa curiga, Jonathan pun mengikuti keinginan Selena untuk segera pulang.