Ternyata Dia Adalah Aku

"Tapi... " ujar mbok Jumanah menggantung ucapan nya.

"Tapi apa mbok, ?" ujar Siska.

"Mbok bakal ngomong.. Tapi Non janji jangan marah ya, " ujar mbok Jumanah.

" Iihh.. Mbok apaan pake acara aku harus marah segala.. Apa selama ini aku suka marah gitu sama mbok, ? " ujar Siska sambil mengerucut kan bibirnya.

Mbok Jumanah terkekeh melihat tingkah sang Nona, dan ya, selama ini Siska tak pernah marah-marah pada mbok Jumanah.

" Gini loh Non.. Ini Non punya mansion segede gini itu uang nya dari mana!? Jangan sampe ya Non ngelakuin hal yang tidak-tidak, " ujar mbok Jumanah.

Sontak Siska melebarkan matanya mendengar kata-kata mbok Jumanah, bisa-bisanya mbok nya itu punya pikiran yang aneh-aneh.

"Astaga mbok.. Mana ada aku kaya gitu mbok!! Ini semua tuh hasil kerja keras aku dan ini murni hasil kuli bukan hasil anu-anu, " ujar Siska.

Mbok Jumanah cuma cengir mendengar penjelasan Siska, dan dia juga merasa bersalah karna sudah punya pikiran yang buruk terhadap Nona nya itu.

"Sekarang mbok nikmatin semuanya, aku gak mau mbok ngerjain apapun. Tugas mbok hanya nemenin aku dan nungguin aku pulang di saat aku gak ada, untuk pekerjaan lain nya sudah banyak pembantu di mansion ini.. Dan seiring berjalan nya waktu mbok bakalan tau aku kerja apa, jadi... Untuk sekarang mbok jangan banyak tanya dulu ya, ?" ujar Siska menjelaskan panjang lebar pada mbok Jumanah.

"Haahhhh... Baiklah mbok bakalan ikutin apa kata nona Siska, tapi mbok mohon agar Non selalu menjaga diri dimana pun Non berada dan apapun yang Non lakukan pokonya hati-hati, " ujar mbok Jumanah. Dia tau Siska tak akan jujur untuk saat ini, tapi mbok Jumanah yakin lambat laun dia akan mengetahui apa sebenarnya pekerjaan Nona nya ini.

Setelah pembicaraan ringan itu mereka bergegas Makan malam, karna tak terasa malam pun tiba sesudah makan malam mereka bergegas untuk tidur di kamar mereka masing-masing. Dan lagi-lagi mbok Jumanah di kejutkan dengan kamar nya, karna dia di tempatkan di kamar mewah di salah satu mansion itu. Besok Siska akan masuk sekolah dan hal itu tentu adalah hal baru bagi Shu Sui Lan Siska versi kuno untuk merasakan sekolah di jaman modern.

…………………………………………………………

Pagi telah tiba, matahari terbit memberi kan dekapan hangat untuk seseorang yang masih nyaman dalam posisi tidur nya. Siska yang untuk pertama kali nya merasakan tidur nyenyak seakan enggan untuk beranjak bangun dari tidurnya, karna untuk pertama kali dalam hidup nya dia bisa merasakan tidur di atas kasur yang empuk berselimut tebal lembut hal itu membuat nya tak mau berpisah dengan kasur empuk juga selimut lembut itu. Namun terdengar ketukan pintu yang membuat nya terpaksa beranjak bangun dari tidur nya.

"Tok.. Tok.. Tok... " terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Sebentar.. " ujar Siska, kemudian Siska bangun dan membuka pintu kamarnya.

" Nona ini udah jam enam.. Non kan hari ini sekolah, " ujar mbok Jumanah.

"Baik mbok, aku mandi dulu dan siap-siap, " ujar Siska. Mbok Jumanah menganggukan kepalanya dan berlalu pergi dari kamar sang Nona, dia akan menyiapkan sarapan juga bekal untuk sang Nona karna begitulah setiap harinya mbok Jumanah melayani Siska.

Setelah selang tiga puluh menit Siska turun dari kamar nya menuju ke ruang makan, disana sudah ada mbok Jumanah yang menunggu nya.

"Wahhh... Non cantik sekali hari ini, " ujar mbok Jumanah pembantu yang lain pun terpana melihat kecantikan Siska dan mereka mengiyakan apa yang di katakan mbok Jumanah.

" Iss mbok.. Berarti selama ini aku jelek dong, ?" ujar Siska sambil terkekeh.

" Tau aahh males mbok kalo ngomong gitu sama Non, " ujar mbok Jumanah yang sudah merasa jengah dengan tingkah sang Nona.

Setelah obrolan kecil itu mereka makan bersama, karna Siska memang tak bisa makan sendiri. Siska sudah mengganggap mbok Jumanah seperti nenek nya sendiri jadi apa-apa Siska selalu minta di temani, selang beberapa menit makan pun selesai dan Siska pamit untuk pergi ke sekolah.. Siska berpesan agar para pembantu nya menghormati mbok Jumanah seperti mereka menghormati Siska, karna Siska tak ingin mbok Jumanah di remehkan oleh para pekerja nya.

"Jon, kamu udah siapin motor aku, ? ujar Siska bertanya pada bawahan nya.

"Sudah bos.. Kunci nya ada di motor nya semuanya sudah saya siapkan dan saya periksa, " ujar Jon.

"Oke.. Thanks Jon, " ujar Siska.

"Sama-sama bos, " ujar Jon.

Siska berangkat ke sekolah menggunakan seragam olahraga, nanti setelah di sekolah dia akan mengganti dengan serangan lain karna hari ini bukan waktunya olah raga. terlihat Siska bersiap dia memakai helm full pace nya dengan benar dan kemudian dia melaju meninggalkan mansion itu menuju kesekolah.

"NGEEEENG.... "

"NGEEEENG... "

BERSAMBUNG.