Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 25
Pangeran Yong memerintahkan pasukan khususnya agar menjaga kereta yang di tumpangi oleh istrinya .
" Tuan, semua sudah siap ". Lapor Jinglan.
" Berikan kabar pada istana , malam ini juga aku berangkat memimpin 10 ribu pasukan ke Daxia timur ." titah Pangeran Yong.
Cheng Yu masih penasaran mengapa pangeran Yong membawanya pergi dari kediaman .
" Dimana Ruyan ? aku harus mencarinya ". Kata Cheng Yu .
Begitu Cheng Yu hendak keluar dari kereta , betapa terkejutnya saat melihat banyak pasukan yang tiba - tiba mengawalnya .
" Pasukannya begitu banyak ". Gumam Cheng Yu.
Pangeran Yong sengaja tidak masuk ke dalam kereta bersama Cheng Yu karena masih dalam pengawasan kaisar.
Begitu jauh dari ibukota , dia langsung menghampiri istrinya .
" Mengapa kau tidak tidur ?". tanya pangeran Yong.
" Tidak bisa tidur , apakah kita mau Daxia timur ?". Tebak Cheng Yu.
" Benar ". Jawab Pangeran Yong.
" Ini masih malam pernikahan mengapa tidak memberi kompensasi untuk beristirahat ". kesal Cheng Yu.
Tatapan pangeran Yong membuat Cheng Yu langsung menjauh beberapa jarak.
Sedangkan pangeran Yong hanya menggelengkan kepala.
Perjalanan masih jauh perkiraan 5 hari barulah sampai , namun jika menggunakan kuda bisa mengurangi jarak jauh tersebut.
" Berapa lama lagi akan sampai ?". tanya Cheng Yu .
" Kau lelah , tidur saja ". Kata pangeran Yong.
" Aku tidak bisa ". Kata Cheng Yu.
" Kau takut padaku ". Kata Pangeran Yong .
" Tidak juga, bagaimana bisa tidur jika dalam keadaan duduk . Aku tidak biasa ". Kata Cheng Yu.
" Kemarilah ". Kata pangeran Yong.
" Jangan bilang kau akan menidurkanku ". tebak Cheng Yu dengan tatapan waspada .
Saat pangeran Yong hendak memejamkan kedua matanya tiba - tiba bersuara menahan rasa sakit , tangannya mengepal erat .
" Apa yang terjadi padamu ". Seru Cheng Yu.
" Se-pertinya racun itu kembali menyerang ". Ujar Pangeran Yong .
" Dimana obatnya ?". tanya Cheng Yu.
" Sudah habis ". Kata pangeran Yong seraya menahan rasa sakit.
Matanya mulai merah , urat - urat diwajahnya keluar .
" Aku harus menenangkannnya jika tidak maka dia akan mengamuk seperti monster". Gumam Cheng Yu .
Tidak ada pilihan lain lagi , Cheng Yu langsung mengambil tindakan untuk menenangkan pangeran Yong terlebih dahulu.
Cheng Yu mengubah posisinya dengan duduk dipangkuan pangeran Yong dan saling berhadapan .
" Kau ". Kata Pangeran Yong .
" Aku harus menenangkanmu terlebih dahulu". Kata Cheng Yu yang langsung menempelkan bibirnya ke bibir pangeran Yong .
Sentuhan itu membuat sekujur tubuh pangeran Yong langsung melemas namun sedikit bergairah .
Pangeran Yong kembali mengingat mimpinya .
" Kau yang memulainya lebih dulu ". Lirih pangeran Yong .
Cheng Yu terkejut saat pangeran Yong memperdalam ciumannya .
Namun itu terjadi hanya sebentar , Cheng Yu melepaskan tautan ketika mendengar suara Jinglan .
" Tidak bisakah kau menunda beritanya , terima hukumanmu sekarang juga ". Tegas Pangeran Yong .
" Maaf tuan, saya telah salah . Saya menerima hukumannya ". Kata Jinglan .
" Mengapa kau menghukumnya ?". heran Cheng Yu.
" Kau mau dihukum juga ". kesal Pangeran Yong .
Cheng Yu membuka jendela dan melihat bagaimana Jinglan dihukum.
" Jinglan berjalan sendirian sedangkan yang lain berkuda ". batin Cheng Yu.
Karena tidak tega terhadap Jinglan , Cheng Yu segera mendekati pangeran Yong dan kembali merayunya.
" Jangan menghukumnya , kita bisa melakukannya lagi ". Kata Cheng Yu.
Pangeran Yong tidak menghiraukan perkataan Cheng Yu .
" Aku akan memeriksa racunnya , jangan marah lagi . Tenanglah ". Kata Cheng Yu .
" Kau melakukan ini untuk Jinglan ". Kata pangeran Yong.
" Ahh, mana ada. Apa hubungannya dengan dia ? aku tidak membawa obatnya namun masih bisa menekan racun dengan akupuntur. Jangan marah lagi ". Kata Cheng Yu.
" Apakah racunnya bisa hilang ?". tanya pangeran Yong .
" Bisa saja namun aku tidak tahu racunnya sejenis apa , racunnya aneh ". Kata Cheng Yu.
" Ketika menciummu rasa sakit yang menyerang seketika berkurang ". Ujar Pangeran Yong.
Mendengar perkataan tersebut seketika wajah Cheng Yu bersemu , bahkan salah tingkah.
" Kita sudah menikah tentu saja berciuman adalah hal yang wajar ". Celetuk pangeran Yong.
" Siapa saja yang sudah kau cium ?". tanya Cheng Yu.
" Baru mencoba denganmu ". ungkap pangeran Yong .
" Baru pertama tapi seakan seperti terbiasa melakukannya ". Kata Cheng Yu .
" Itu terjadi secara alami , kau saja yang kurang menikmati ". Kata pangeran Yong .
Merasa kesal dengan perkataan pangeran Yong , Cheng Yu langsung mencabut jarum akupuntur sembarangan .
" Yu'er bisakah kau lebih lembut sedikit ". Kata pangeran Yong .
Cheng Yu terkejut saat pangeran Yong memanggil namanya begitu dekat .
" Kau adalah istriku, sudah seharusnya memanggilmu namamu lebih dekat ". Kata Pangeran Yong .
" Apakah dia pangeran Yong yang ku kenal ?". Batin Cheng Yu.