Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lintang memilih tinggal di kampung.
Lintang yang dari tadi bersembunyi di ruangan Darius hanya bisa menangis melihat kepergian Zyan.
"Kalau kamu gak sanggup kejar dia, jelas akan semuanya, " ucap Ajeng sang mama.
"Aku malu ma, buat menemui dia aku merasa diri aku gak pantas untuk bertemu dengan dia, " balas Lintang dengan suara sangat sedih.
Ajeng dia langsung memeluk Lintang dan dia pun bisa merasakan apa yang Lintang rasakan walau ceritanya berbeda tapi Ajeng tau itu sakit banget.
"Ma, Lintang ingin tinggal bersama papa Tomi, Lintang ingin menemukan hati dan pikiran Lintang. Jika Lintang terus disini Lintang tidak akan bisa lepas dari bayangan Zyan, " pinta Lintang membuat Ajeng kaget karena tempat tinggal Toni di sebuah perkampungan bahkan Toni sekarang membuka usaha agen sayuran.
"Kamu yakin sayang? " tanya Ajeng pada Lintang.
"Iya ma, aku yakin mungkin jika tinggal di sana setidaknya aku bisa sedikit tenang, " jawab Lintang.
"Ya sudah biar nanti mama bicara sama papa kamu dan abang kamu juga, " ucap Ajeng lalu membantu Lintang kali ke kamarnya.
Tibanya di kamar Lintang duduk melamun sambil memegang perutnya. Lintang teringat akan ucapan dokter saat pertama kali dia membuka matanya setelah berapa hari tak sadarkan diri.
"Untuk luka luar anak ibu tidak terlalu parah, hanya saja.., " ucap dokter terhenti.
"Hanya saja apa dokter? " tanya Ajeng dengan khawatir.
"Hanya saja anak ibu memiliki luka dalam yang cukup parah. Kemungkinan besar anak ibu tidak akan bisa hamil, " jawab Dokter membuat semua orang kaget.
Lintang yang saat itu baru saja sadar dan kabar itu bagaikan petir di siang bolong. Ajeng sang mama langsung melirik Lintang dan Lintang dia hanya terdiam dengan air mata sudah menetes keluar.
"itu hasil pemeriksaan kami, namun jika Tuhan berkehendak apa pun akan terjadi, "lanjut dokter sebelum keluar dari ruangan.
" Sayang, "ucap Ajeng memanggil Lintang.
" Ma, tolong suruh semua orang untuk jangan memberitahu Zyan kejadian yang aku alami ini, "ucap Lintang tanpa melihat ke arah sang mama.
"Tapi sayang.. " Ajeng hendak menolak.
"Ma, aku sekarang bukan wanita sempurna seperti wanita lain. Aku terlalu banyak kekurangan, Zyan mungkin bisa terima aku tapi orang di sekitarnya gak akan bisa dan aku gak sanggup jika harus menerima hinaan dari orang-orang, " penjelasan Lintang membuat Darius ngerti dan langsung pergi keluar lalu meringankan semua anak buahnya jangan membocorkan masalah ini pada Zyan.
"Lalu bagaimana mana kamu memberi alasan pada Zyan? " tanya sang mama.
"Abang udah dapat vidio itu kan?, tolong abah edit dan kirim editan itu pada Zyan, " jawab Lintang membuat semua orang terkejut karena Lintang ingin mencoreng nama baiknya sendiri.
Tok.... tok... tok....
Suara pintu di ketuk membuat lamunan Lintang hilang begitu saja.
"Ya masuk, " teriak Lintang dan masuk lah Tantri sambil. membawa anaknya.
"Zyan udah pergi, kamu udah yakin dengan semua ini? " tanya Tantri.
"Aku udah bulat dengan keputusan ku, aku hanya bisa berdoa jika kita berjodoh pasti akan bertemu lagi, " jawab Lintang.
"Dib kamu ngikuti aku aja, " ujar Tantri karena dulu dia juga berpikiran seperti itu pada Kevin.
"Ya mau gimana tib aku sadar diri dengan keadaan ku seperti ini, " ucap Lintang.
"Ya tapi menurut aku, Zyan bukan tipe cowok yang egois dia pasti akan mengerti dengan keadaan kamu, " balas Tantri.
"Aku tau tapi aku yang gak akan sanggup dengan hinaan dari orang-orang terhadap ku, " ucap Lintang sambil tersenyum.
"Terus rencana kamu ke depan bagaimana? " tanya Tantri.
"Aku bakal tinggal sama papa Tomi untuk mengasingkan diri agar otak ku bekerja lagi, " jawab Lintang sedikit bercanda.
"Dasar kalau ini, apa pun keputusan kamu kami sekeluarga pasti akan mendukung mu, " ucap Tantri lalu bangkit.
"Aku tinggal ya, aku mau pergi jalan sama bang Kevin. Kamu mau titip gak? " tanya Tantri.
"Gak usah, makasih, "jawab Lintang dan Tantri pun pergi.
Seminggu sudah setelah kepulangan Zyan, Lintang pun bisa beraktivitas seperti biasa di rumah dan kondisinya sudah mulai membaik. Malam ini Darius minta Lintang untuk berkumpul di rumah keluarga karena ada hal yang ingin Darius bicarakan.
"Papa ngumpulin kalian semua ini, ada sesuatu yang ingin papa sampaikan, " ucap Darius.
"Apa yang ingin papa sampaikan? " tanya Kevin.
"Papa sama mama memutuskan untuk jalan-jalan selama satu bulan ini untuk keliling luar negeri. Maka dari itu papa mau menyerahkan semua pekerjaan Papa sama kamu Vin, dan kamu Lintang, papa mu dua hari lagi akan menjemput mu. Sebelum dia datang menjemput mu apa kamu sudah yakin dengan keputusan kami? "ucap Darius.
" Aku sudah yakin pa, dan kalian semoga bahagia, "jawab Lintang.
" Aku akan bekerja keras dan memberikan hasil yang baik selama papa pergi, "ucap Kevin.
" Dan kamu Tantri, mama serahkan urusan rumah sama kamu, "ucap Ajeng dan Tantri pun mengangguk.
" Papa merasa sekarang beban papa hilang dan dari itu papa ingin menghabiskan waktu papa bersama mama kalian, "ucap Darius.
" Papa jalan-jalan saja dengan tenang, disini biar aku yang kerjakan, "ucap Kevin.
Darius dan Ajeng pun tersenyum , Kevin sangat bahagia saat melihat senyum lebar di wajah sang mama karena selama ini Kevin tidka pernah melihat sang mama sebagai ini.
Lintang pun pada akhirnya menyiapkan baju yang akan di bawa dan dia memilih untuk tidka terlalu banyak membawa baju karena dia pikir tinggal di perkampungan tidka perlu memakai baju yang terlalu mewah. Dua hari kemudian Tomi datang menjemput Lintang dan Lintang dia sudah siap dengan barang bawaannya.
"Kamu yakin akan tinggal dengan papa? " tanya Tomi saat bertemu dengan Lintang.
"Aku yakin pa,ini sudah keputusan aku, " jawab Lintang dengan tanpa ragu.
"Ya sudah kalau begitu kamu tunggu papa di mobil papa mau bicara dengan mama dan papa Darius, " ucap Tomi dan Lintang pun menurutinya dia menarik kopernya ke luar lalu naik ke mobil milik Tomi. Lintang duduk di dalam mobil menunggu sang papa.
Tak lama Tomi datang dan langsung naik ke dalam mobil. Lintang langsung pamit pada Darius dan Ajeng.
"Aku pergi ma, " ucap Lintang.
"Jaga diri mu sayang, " balas Ajeng lalu memeluk sang anak.
"Pa aku pergi, papa jaga mama ya, " ucap Lintang pada Darius.
"Iya sayang, kamu juga jaga diri baik-baik, kalau butuh bantuan papa langsung bilang ya sayang, " balas Darius lalu memeluknya dan Lintang pun pamit pada Tantri dan Kevin lalu naik kembali ke mobil dan Tomi langsung menjalankan mobilnya. Walau sedih tapi Lintang sudah bertekad untuk pergi dari rumah itu karena terlalu menyakitkan untuk mengenang semuanya.